*******
Waktu menunjukan pukul Sembilan,
Carra berjalan menyusuri lorong untuk sampai di kelas. Hari ini tidak ada mata kuliah, hanya sedikit pengumuman untuk acara besok. Menyambut kedatangan pria tampan itu, ya, tampan menurut mereka tidak untuk Carra
Menurut Carra, ini semua sangatlah berlebihan.
"Ayolah, dia hanya pria biasa sama seperti pria pria lainnya. Perbedaannya hanya pada letak keberuntungan saja, dia sedikit beruntung dari para pria lain. Hmm" Kara Carra pada dirinya sendiri
"Ayolah nona Carra, campus kita akan kedatangan orang penting dan kau malah seperti itu. Sama sekali tidak bersemangat"
Serobot Jasmin yang sudah ada saja di samping Carra, sepertinya di sudah lama memperhatikan saudara sepupunya itu
"Cihhh gadis macam apa kau ini"
katanya lagi
"Hey Carramel, kau mendengarku tidak?"
Sahut Jasmin lagi, kali ini ia sedikit berteriak karena tidak mendapat respond apapun dari Carra
"Telingaku masih berfungsi Jasmin!"
Jasmin manggut manggut
"Hmmm, lalu apa tanggapan mu?" Tanyanya kemudian dengan wajah berbinar menunggu jawaban Carra
Carra bagai mikir
"Mmmmm. Biasa aja" Sahut acuh Carra dan sepertinya itu membuat Jasmin amat terkejut
sampai ia mengentakan kakinya
"CARRAMEL" Teriaknya, sampai Carra menutup telinganya. Dan para mahasiswa lain yang mendengarpun hanya meringis melihatnya, untuk memarahi mereka tidak berani
Carra melangkah meninggalkannya, tapi Jasmin mengikutinya dan malah berjalan mundur dengan menghalangi jalan Carra
"Kau Gila?"
"Carra, dengar. Pengusaha muda tampan yang amat sudah sukses di usia mudanya dan jadi idola kaum hawa. Besok datang ke campus kita dan akan menikmati liburan di kota kita ini, dan ku sama sekali tidak tertarik dengannya? Kau bilang itu biasa?"
"Ayolah Carra, kau sudah tidak menyukai pria lagi?"
"Kau ini sembarangan sekali!" Gerutu Carra
"Ya lantas?"
"Kau tidak sedang dalam pengaruh alkohol kan Carra?" Tanyanya lagi memastikan sambil berjalan mondar mandir mengelilingi Carra
"Kau berlebihan Jasmin!" Sahut Carra yang kemudian berbalik meninggalkan Jasmin
"Kau mau kemana?"
"Pulang. Berbicara dengan mu membuat ku kehilangan energi"
"Hey, maksudmu kau tidak akan ikut mempersiapkan acara untuk besok?"
"Tidak. Kau saja, aku tidak tertarik!" sahut Carra kemudian berlalu meninggalkannya
Kesana Juan
Kesini Juan
Dimana mana orang orang membicarakan Juan, kini Carra mulai merasakan bahwa kupingnya panas
******
New york
Juan nampak bersiap siap untuk berangkat ke LA dengan jet pribadinya, ia ditemani oleh Robert dan beberapa pengawalnya
"Ibu, aku titip Syan, aku tidak mengatakan apapun padanya jika akan pergi dalam waktu yang lama" Pamitnya
"Kau tenang saja, Syan aman dengan ibu"
"Berhati hatilah" Titip Max
"Kabari aku jika Ayah dan ibu akan menyusul"
"Baik, akan ayah kabari nanti"
*****
LA
Hari ini campus nampak heboh padahal waktu masih amat pagi. Yah dan Carra baru ingat, bahwa hari ini orang yang katanya Orang penting itu akan datang ke campusnya
Carra mulai melangkah ke ruang audiotorium, tempat diadakannya acara penyambutan itu. Disana sudah ramai, juga ada beberapa dosen yang mengatur ini dan itu
"Kau bilang tidak tertarik" Sahut Jasmin sambil merapihkan rambutnya
"Aku terpaksa datang, kau tau?"
"Kau bisa pulang nona Carra!"
"Yah, akan aku fikirkan nanti. Aku sedikit penasaran dengan pengusaha muda tampan pujaan mu itu" Goda Carra
"Awas saja kalau kau sampai mencari perhatian padanya!" Ancam Jasmin
"Tidak akan!" Carra cepat menepis
"Baguslah!"
Tiga buah mobil memasuki salah satu Campus elit di kota Los Angeles, begitu sang sopir membukakan pintu, maka salah seorang keluar dari mobil dengan stelan rapihnya.
Penampilannya yang formal,dan kharismatik dari dalam dirinya yang sungguh terpancar
Beberapa dosen, berikut dekan dan sebagian mahasiswa menyambutnya di beranda campus
Pria tampan itu melangkah ketika di persilahkan oleh salah satu pihak campus, dengan kaca mata hitam yang menunjang penampilannya semakin menawan.
"Selamat datang tuan Zhucarlos" Sapa sang dekan yang kemudian menyalaminya
Dan Juan hanya mrngangguk tersenyum, berusaha bersikap seramah mungkin
Bersamaan dengan itu seorang gadis berjalan ke arah ke rumunan, tadinya ia berniat untuk pulang, ia sudah amat sesak beada di dalam.
Lagipun ia malas menunggu pengusaha itu, bukankah Carra sudah bilang ia tidak tertarik dengan acara ini?!
"Carra, ayo persilahkan tuan Juan untuk menuju audiotorium" Sahut sang dekan dan membuat semua mata tertuju padanya, termasuk sang pengusaha muda itu.
Carra memang kenal baik dengan dekan di campusnya itu. Dan sang dekan tidak salah juga menyuruh Carra sebagai guide.
mahasiswi itu cantik, dan tamunya tidak akan kecewa jika di beri seorang guide macam dia
Sungguh Carra benar benar merasa sial dia yang sering mengatakan tidak suka pada pemuda ini dan tidak tertarik pada apapun berita tentangnya, tiba tiba saja malah disuruh mengantarkannya menuju audiotorium. bukankah ini menyebalkan
"Carra kau bersedia?"
"Ohh,tentu" Sahut Carra lalu mempersilahkan Juan untuk melangkah, menuju audiotorium ke tempat dimana semua orang sedang menunggunya
Carra berjalan sejajar dengan Juan,
Para pengawal Juan mengikuti di belakang
Carra jadi penasaran ingin melihat matanya, dia malah memakai kecamata. Tapi jika di lihat lihat, sepertinya dia lebih tampan dari yang Carra lihat di tv dan lebih tampan lagi jika dia di new york saja! Tanpa harus di sini!
Begitu Juan melangkahkan kakinya semua orang yang melihatnya seketika terdiam, terpanah melihat wajah asli seorang Juan Zhucarlos. Terutama para wanita yang memang tergila gila pada pengusaha muda tampan itu asal new york itu.
Dan seketika itu pula suasana mendadak riiuh, para mahasiswi sibuk membicarakan ketampanan Juan
"Harap tenang!" Dahut sang Rektor. bisa jatuh martabatnya jika para mahasiswa/i nya itu tidak bisa di atur
"Silahkan tuan" Sambungnya begitu suasana mulai tenang, meski masih ada sedikit kasak kusuk
Tapi mau di apakan? Jika menunggu para mahasiswi itu bungkam, maka sampai alien formic kembali menyerang bumi pun, pidato tidak akan pernah dimulai.
Juan yang di persilahkan itu pun menaiki podium, diikuti oleh Robert
Ia mulai mengetes mic, tidak ada kegugupan pada dirinya, yah karena memang itu sudah biasa baginya. Berdiri di podium dan berpidato atau berbicara singkat saja, maka itu bukan hal besar baginya
"Kurasa aku perlu membuka kacamata hitam ku bukan?" Tanyanya meamaulai kalimat
yang di sahut gemuruh oleh mahasiswa,
tapi Carra yang melihatanya justru merasa tidak suka
Perlahan Pria tampan itu membuka kacamata hitamnya dan menambah heboh seisi ruangan.
Ia begitu tampan dengan sorot mata elangnya yang berwarna cokelat. Dan kali ini, diam diam Carra memperhatikannya.
Yah dia tampan, wajar saja jika di idolakan. Terutama mengingat bisnis suksesnya yang memang menakjubkan, Carra mengakui itu
"Awas, hati hati. Inget! Biasa aja!" Celetuk Jasmin dan membuat Carra sedikit terkejut
"Bagaimana? Apa dia luar biasa?" Tanyanya
"No!" Sahut singkat Carra kemudian pergi meninggalkan ruang audiotorium bersamaan dengan Juan yang sudah memulai pidatonya
"Sebenrnya kalian tidak perlu menyambutku berlebihan seperti ini, aku sama seperti kalian hanya manusia biasa" Sahutnya rendah hati,
begitulah! Katakan saja dia memiliki kepribadian ganda, dia bisa berubah baik dan kejam tergantung pada kondisi!
"Tidak tuan, anda begitu istimewa, menjadi pengusaha sukses, berhasil di usia yang amat masih muda" Sahut sang rektor kemudian tersenyum
Juan tidak begitu memperdulikannya, justru matanya sibuk menyapu seluruh mahasiswi, ia mencari gadis cantik yang mennjadi guide nya tadi
Yang ternyata gadis itu sudah keluar dari ruangan tersebut
/*/***///*
Like dan Vote yah❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
chipa'm
syan siapa?
2020-11-14
4
k2
menarik
2020-09-20
2
Vitha Anggraini
suka menarik
2020-03-03
1