Harus Terjadi

Seminggu kemudian, acara pertunangan di langsungkan di salah satu hotel mewah milik ayah Juan di LA.

Acara di adakan semewah mungkin meski tidak begitu banyak mengundang tamu, karena acara itu di gelar tertutup atas permintaan pihak wanita

hanya ada dua keluarga besar saja dan juga beberapa rekan kerja orang tua keduanya, juga rekan kerja dari Juan sang pengusaha muda

Suatu kehormatan bagi para tamu undangan datang ke acara pertunangan sang pengusaha muda tersebut

Carra hanya mengundang beberapa teman campusnya termasuk Jastin, yang harus menelan kecewa karena ternyata wanita yang di cintainya itu adalah calon istri pengusaha besar di Amerika

Binar bahagia terpampang nyata disana, semuanya nampak senang dengan acara pertunangan ini terutama Juan, dan para orang tua dari kedua belah pihak

Sedangkan Carra, ia berusaha menutupi ketidakinginannya pada acara ini dengan senyuman manis yang di tampilkannya. Akting gadis itu sungguh luar biasa

Tapi Juan bisa memahaminya, ia mengerti dengan keadaan raut sedih yang terpampang di balik senyum cantik dari paras hadis itu

"Kau tidak harus memaksakan diri untuk bertunangan denganku Carra" Sahut Juan sambil memasangkan cincin berlian itu di jari manis Carra.

Hadirin bertepuk tangan.

Sebenarnya, Juan juga sedikit cemas sudah mengatakan hal itu, takut takut nanti Carra mengiyakan perkataannya

Sedangkan Carra, ia menghela nafasnya, menatap Juan, yang terlihat tampan dengan tuxedo putihnya

Sedangkan Carra, ia memakai gaun berwarna putih menjuntai dan mengekpos punggung serta bahu mulusnya. Terlihat begitu anggun dan sexi

"Serahkan tanganmu! Pertunangan ini memang harus terjadi!" Jawab Carra, lalu memasang cincin itu di jari manis Juan

Kembali hadirin bertepuk tangan

keduanya memamerkan cincin pertunangan mereka, kilatan blitz kamera dari fotoghraper terkenal terus memotret setiap gerak mereka

Sungguh anggun pasangan kekasih itu.

Sedangkan hati Abram benar benar terkoyak melihatnya, ia pernah bermimpi untuk ada di posisi Juan, sebelum akhirnya ia harus rela melihat gadis itu milik orang lain sekarang

Setelah acara tukar cincin itu, para tamu undangan di persilahkan untuk menikmati hidangan

Carra menghampiri Jasmin yang sedari tadi memandangnya dengan cemberut

"Kau kenapa nona flaw?" Goda Carra

"Kau benar benar menghianatiku Carra"

Decaknya dengan wajah kesal yang di buat buat

"Apa"

"Kau bilang kau tidak menyukai pengusaha itu tapi ternyata kau malah bertunangan dengannya" Sahut Jasmin

"Seandainya aku bisa menolak perjodohan ini, maka mungkin pertunangan ini tidak akan pernah terjadi" Sahut Carra

"Why? Bersyukurlah Carra. Kau beruntung sekali, tidak melakukan apapun untuk memikat Juan tapi justru kau malah menikah dengannya"

"Kau tau, jantungku sampai mau copot saat tante memberi tahuku tentang siapa calon suamimu, ahh menyebalkan" decaknya

"Lalu, Abram?" Tanya hati hati Jasmin

"Aku tidak ingin membahasnya"

"Mereka bersaudara Carra"

"Aku tau"

Jasmin terdiam saat Juan datang menghampiri mereka dengan Abram

"Hayy, kau akan menjadi kakak sepupuku juga sekarang" Sahut antusias Jasmin

Yang dijawab anggukan oleh Juan, sedangkan Abram, ia hanya acuh tak acuh saja dengan segelas minuman yang di pegang di tangannya

"Selamat ya" Sahut Abram pada Carra, keduanya berjabat tangan. Carra pilu sendiri mendengar Abram yang memberinya ucapan selamat, pasti Abram sedang merasa terpukul sekarang

Carra tidak bermaksud untuk menyakitinya, ini ada di luar kendalinya. Sungguh!

Juan menarik tangan Carra karena dua orang itu tidak juga melepas jabatan tangan mereka

"Sepertinya aku harus mencarikanmu calon istri Kak, secepatnya kau harus menikah. Kita akan hanymoon bersama, kau setuju Carra?" Sahut Juan, mendengarnya sungguh membuat perasaan Abram semakin hancur. Dan Carra sendiri jadi kikuk, dia terlihat tidak natural menampilkan ekspresinya

Sedangkan Jasmin, ia mengerti dengan keadaan tersebut dan memilih bungkam saja

"Aku terbiasa sendiri"

"Ayolah, sudah saatnya kau melupakan gadismu itu. Dia juga pasti sedang berbahagia dengan kekasihnya" Sahut Juan dan membuat tatapan Abram bertemu dengan Carra

Juan salah jika mengira gadis Abram itu sedang berbahagia dengan kekasihnya. Justru dia sedang bersedih hati karena harus terikat dengan pria yang sama sekali tidak dicintainya

"Berhentilah bermain main atau Carra akan menyesal menikah denganmu nanti" Sahut acuh Abram

"Kau.." Geram Juan

Abram berlalu begitu saja, ia tidak tahan berlama lama dengan Carra dan Juan

Carra tidak tega melihat Abram, Carra belum tentu mampu ada di posisi Abram, jika seandainya dia melihat Abram bersanding dengan wanita lain

Carra merasa menjadi peneran drama berada di posisi ini, ini seperti tidaklah nyata bagi Carra. Ini seperti main main saja

Tapi tetap saja, bagaimana pun kerasnya Carra menolak, ini tetaplah nyata. Tidak bisa di pungkiri memang, jika ini benar benar terjadi

*******

Sebenarnya, sejak Carra tau dirinya akan du jodohkan dengan Juan, diam diam Carra mulai belajar melupakan semuanya tentang Abram dengan pelan pelan

Meski ia tau itu bukanlah hal yang mudah, terlalu banyak kenangan bersama Abram yang begitu membekas dalam ingatan Carra

Waktu tiga minggu bukanlah waktu yang panjang untuk Carra bisa dengan cepat melupakan mantan kekasihnya itu. Bagaimana mungkin Carra mampu melupakan Abram dalam waktu tiga minggu, sedangkan waktu satu tahun pun tak cukup untuk bisa hal itu

Carra memasuki lift, menuju lantai lima sendirian, tak sadar jika ada seseorang didalam sana yang sedari tadi bermain ponsel

Carra menoleh, lalu menundukan pandangannya saat tau jika ternyata pria yang ada di di sampingnya di dalam lift itu adalah tunangannya

Juan memasukan ponselnya itu ke saku di balik jasnya lalu menatap lembut jemari Carramell yang mengenakan cincin pertunangan mereka

Perlahan Juan melangkahkan kakinya mendekati Carra dan membuat langkah Carra berjalan mundur. Ahh sudah mentok

"Juan"

"Juan, apa yang akan kau lakukan" Tanya Carra dengan perasaan risih, Juan malah melangkah semakin mendekatinya

Tampang Juan amat santai, ia tidak menggubris teriakan calon istrinya

Ia tak merespond. Justru ia terus saja melangkah hingga tinggal pandangan keduanya saling berdekatan. Bahkan Juan mampu mendengar dekat jantung Carra, ahh atau malah itu suara detak jantungnya?!

"Aku mencintaimu" Ucap Juan dalam bahasa mandarin, Carra mengernyit. Ia sedikit mengerti karena sering menonton drama mandarin

Tak lama pintu lift terbuka saat sudah sampai di lantai lima. Juan menjauh dari Carra dengan gelagat santainya

"Kau membuatku sesak nafas!" Ucap Carra lalu pergi begitu saja meninggalkan Juan

"Sungguh manis, bahkan dia lebih manis dari kueh karamel" Ucap Juan saat Carra sudah berlalu. Ia semakin tidak sabar untuk segera menikahi gadis itu dan tidur dengan saling berpelukan dengannya

******

Sepanjang perjalanan Carra menggerutu saja dengan kelakuan Juan di lift tadi

Yah, pria itu sungguh gila!

Apa jadinya jika Carra menjadi istrinya nanti, semudah itu dia mengatakan bahwa dirinya mencintai Carra, yang benar saja!

Ohh tidak, tolong jangan membuat Carra pusing tuan Zhucarlos! Sebentar lagi dia akan menghadapi sidang skripsi, jangan sampai membuatnya lulus hanya dengan nilai dibawah rata rata!

******

Seminggu kemudian Juan terbang ke new york karena ada sesuatu yang urgent di perusahaannya di sana, dan yang utama adalah dia ingin menemui Syan, sudah terlalu lama ia meninggalkan gadis kecilnya itu

Begitu mobil terparkir mulus di garasi rumah Max dia segera mencari Syan

Para pelayan menyambutnya, dengan membungkukan badan. Juan tidak begitu antusias, dan senyum di bibirnya mengembang begitu melihat gadis kecilnya sedang bermain di taman belakang

"Dady" Teriak riang Syan begitu melihat laki laki tampan itu yang berjalan ke arahnya

Beberapa pelayan dan babysitter yang sedang menemani Syan bermain segera berdiri dan membungkuk hormat pada tuan mudanya

Syan segera berlari menghampirinya dan berhambur ke pelukan Juan

"Apakabar sayang?" Tanya Juan setelah memberi beberapa ciuman di wajah Syan

"Baik" Sahut singkat Syan, yang kemudian cemberut

"Hey, Dad merindukanmu. Apa kau tidak merindukan Dad Syan?" Tanya Juan

"Aku merindukan mu Dad, tapi kau meninggalkanku terlalu lama, kau melupakanku" Ketus Syan, gadis kecil itu sungguh manja pada Juan

"Tidak Syan, Dad tidak melupakanmu. Bukankah Dad sering menelponmu"

"Yah, hanya sebentar jika kau sedang menelpon, kau selalu sibuk"

"Maafkan Dad"

Syan tak menyahut, ia hanya mengalungkan tangannya saja pada Juan karena Juan masih saja menggendongnya

"Mm, sepertinya Dad harus mengajakmu jalan jalan" Goda Juan untuk meredakan amarah putrinya. Dan sontak saja Syan tersenyum girang

"Kau mau ikut ke kantor Dad?"

Syan langsung mengangguk

"Baiklah, kita berangkat Sekarang" Sahut Juan yang masih menggendong Syan

*******

Juan berjalan dengan Syan yang ia genggam tangannya, para pegawai menyambut Juan dengan antusias, bos nya itu sudah terlalu lama di LA

Robert mengikutinya dibelakang

"Hey Bos" Sapa Alex begitu bertemu dengan atasannya di pintu lift

"Bersikaplah yang sopan lex!" Seru Juan, saudara sepupu sekaligus skretarisnya yang cerdas ini memang lancang

"Oh yah, maaf tidak datang ke acara pertunanganmu" Sahutnya

Sekarang keempatnya sudah masuk ke lift

"Aku tidak mengharapkanmu untuk datang"

"Cihh" Decak Alex

"Hey gadis kecil, kau tidak takut dengan wajah kejam Dady mu itu?" Tanya Alex sambil memegang dagu Syan

"Jangan mempengaruhi putriku Lex, kau benar benar menyebalkan!" Keluh Juan yang kemudian memindahkan Syan ke sebelah kirinya dekat dengan Robert

Dan Syan hanya tersenyum dengan tingkah Dady dan unclenya itu. Alex yang tiga tahun lebih muda dari Juan itu memanglah usil

Dan Syan juga memang sering merengek jika di goda oleh Alex

Tak lama ponsel Juan berdering, telpon dari calon istrinya

"Kapan kau kembali ke LA?" Tanya Carra di ujung sana tanpa berbasa basi terlebih dahulu

"Kau sudah merindukanku?" Goda Juan dengan senyumnya. Melihat Juan seperti itu maka kesempatan bagus bagi Alex untuk menggoda keponakannya

"Ohh bukan begitu tuan Zhucarlos, kau tau calon mertuamu yang rempong itu? Dia menyuruhku untuk menelponmu" Cerocos Carra, tidak terima dengan pertanyaan Juan barusan

"Baiklah, aku akan pulang secepatnya. Nanti akan ku kabari, kau harus menjemputku di bandara" Sahut Juan bagai menuntut

"Dady"

"Dady"

Rengek Syan, yang terus di godai oleh Alex

"Dengan sangat terpaksa mungkin" Carra menyahut

"Dadyy.."

"Akan ku telpon lagi nanti" Sahut Juan yang langsung memutuskan sambungan

"Kau mau aku memecatmu Lex?" Ancam Juan yang kemudian merapatkan Syan padanya

"Baiklah baiklah" Sahut Alex dengan mengangkat tangannya

*******

Carra mengernyit, bukan karena Juan memutuskan sambungan begitu saja, tapi karena Carra mendengar suara anak kecil yang memanggil manggil Juan, dengan sebutan Dady

Dady?

/*/*/*/*

Tinggalkan Like and Komen❤

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

nama anknya bagus syandu

2021-10-18

1

v

v

mungkin itu anak juan dr salah satu wanitanya..

2021-02-28

2

k2

k2

anak siapa sih, aq masiih gak percaya klo anaknya juan

2020-09-20

2

lihat semua
Episodes
1 Masih Tentangnya
2 Tidak Tertarik
3 Berita Mengejutkan
4 Orang Penting
5 Berita Buruk
6 Kesan Pertama
7 Pertemuan keluarga
8 Kenyataan Pahit
9 Harus Terjadi
10 Penghianat
11 Terbongkar
12 Pilihan Yang Tepat
13 Malam Pengantin
14 New York
15 Sedikit Perubahan
16 Anak Angkat
17 Awal Sebuah Cerita
18 Pertengkaran
19 Menghindar
20 Layar Depan Ponsel
21 Morning Kiss
22 Ketika Juan Jadi Rebutan
23 Sebuah Pertanyaan
24 Yang Sebenarnya
25 Ujian Cinta
26 Sebuah Keluarga
27 Tuntutan Pekerjaan
28 Firasat
29 From Juan, To Carra
30 Obat
31 Jatah Suami
32 Kepulangan Juan
33 Tertunda
34 Rencana Pindah
35 Menghangat
36 Sebuah Protes
37 Pertanyaan Ibu Mertua
38 Aturan Baru Perusahaan
39 Jasmine
40 Janji
41 Kembali
42 Nomor Asing
43 Harus Bertanggung Jawab
44 Wanita dari Masa Lalu
45 Telepon
46 Ajakan Menikah
47 Berita
48 Jangan Membahas Masa Lalu
49 Sekelumit Rasa
50 Calon Istri Mantan
51 Makan Siang
52 Sebuah Hubungan
53 Kekacauan
54 Masa Lalu Juan
55 Permohonan Restu Abram
56 Sebuah Kebahagiaan
57 Calon Anggota Keluarga
58 Partner
59 Tentang Masa Lalu
60 Cemburu
61 Titik Awal
62 Hadiah Terindah
63 Manja
64 Tamu
65 Pengacau
66 Ancaman
67 Berbeda
68 Jebakan
69 Tersangka
70 Insiden Besar
71 Keadaan Genting
72 Kehilangan
73 Titik Terendah
74 Harus Menerima Kenyataan
75 Awal yang Baru
76 Akhir yang Indah (END)
77 Ucapan Terimakasih Author
78 MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79 BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80 Handsome Bully
81 Pesona Seorang Darendra
82 Berdebat
83 Araga
84 Not a Date
85 Bukan Gosip
86 Second Meeting
87 Khawatir yang Berlebihan
88 Orang Asing
89 Forbidden Relationship
90 Meyakinkan Perasaan
91 Nomor Ponsel
92 Berbalas Pesan
93 Surprise dari Araga
94 Possessive Younger Brother
95 Pertemuan Keluarga
96 Future Husband
97 Introgasi
98 Future Husband 2
99 One Day with Araga
100 Harus Merelakan
101 Hadiah
102 Anak Angkat
103 Anak Angkat 2
104 Mencintaimu
105 Mencintaimu 2
106 Permohonan Restu
107 Tidak Akan Bosan
108 Tidak Ada Celah
109 Kalah Telak
110 Nasihat Abram
111 Sejarah yang Terulang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Masih Tentangnya
2
Tidak Tertarik
3
Berita Mengejutkan
4
Orang Penting
5
Berita Buruk
6
Kesan Pertama
7
Pertemuan keluarga
8
Kenyataan Pahit
9
Harus Terjadi
10
Penghianat
11
Terbongkar
12
Pilihan Yang Tepat
13
Malam Pengantin
14
New York
15
Sedikit Perubahan
16
Anak Angkat
17
Awal Sebuah Cerita
18
Pertengkaran
19
Menghindar
20
Layar Depan Ponsel
21
Morning Kiss
22
Ketika Juan Jadi Rebutan
23
Sebuah Pertanyaan
24
Yang Sebenarnya
25
Ujian Cinta
26
Sebuah Keluarga
27
Tuntutan Pekerjaan
28
Firasat
29
From Juan, To Carra
30
Obat
31
Jatah Suami
32
Kepulangan Juan
33
Tertunda
34
Rencana Pindah
35
Menghangat
36
Sebuah Protes
37
Pertanyaan Ibu Mertua
38
Aturan Baru Perusahaan
39
Jasmine
40
Janji
41
Kembali
42
Nomor Asing
43
Harus Bertanggung Jawab
44
Wanita dari Masa Lalu
45
Telepon
46
Ajakan Menikah
47
Berita
48
Jangan Membahas Masa Lalu
49
Sekelumit Rasa
50
Calon Istri Mantan
51
Makan Siang
52
Sebuah Hubungan
53
Kekacauan
54
Masa Lalu Juan
55
Permohonan Restu Abram
56
Sebuah Kebahagiaan
57
Calon Anggota Keluarga
58
Partner
59
Tentang Masa Lalu
60
Cemburu
61
Titik Awal
62
Hadiah Terindah
63
Manja
64
Tamu
65
Pengacau
66
Ancaman
67
Berbeda
68
Jebakan
69
Tersangka
70
Insiden Besar
71
Keadaan Genting
72
Kehilangan
73
Titik Terendah
74
Harus Menerima Kenyataan
75
Awal yang Baru
76
Akhir yang Indah (END)
77
Ucapan Terimakasih Author
78
MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79
BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80
Handsome Bully
81
Pesona Seorang Darendra
82
Berdebat
83
Araga
84
Not a Date
85
Bukan Gosip
86
Second Meeting
87
Khawatir yang Berlebihan
88
Orang Asing
89
Forbidden Relationship
90
Meyakinkan Perasaan
91
Nomor Ponsel
92
Berbalas Pesan
93
Surprise dari Araga
94
Possessive Younger Brother
95
Pertemuan Keluarga
96
Future Husband
97
Introgasi
98
Future Husband 2
99
One Day with Araga
100
Harus Merelakan
101
Hadiah
102
Anak Angkat
103
Anak Angkat 2
104
Mencintaimu
105
Mencintaimu 2
106
Permohonan Restu
107
Tidak Akan Bosan
108
Tidak Ada Celah
109
Kalah Telak
110
Nasihat Abram
111
Sejarah yang Terulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!