Awal Sebuah Cerita

*

*

*

Juan masih lekat memandang Carra yang sedang memandangi wajah tidur Syan, mendadak kantuk Juan lenyap begitu saja, wajah istrinya sungguh menjadi sumber kekuatan baginya

"Kau menyayangi Syan, Carra?" Tanya Juan setelah cukup lama keduanya hanya saling terdiam

Carra menatap lekat kearah Juan yang sedari tadi memandanginya

"Apa kau menyayanginya?" Carra balik bertanya tanpa menjawab lebih dulu pertanyaan Juan padanya tadi

"Tentu saja" Sahut Juan, lalu melepaskan tangan Carra dan sekarang beralih mengusap wajah Syan

"Aku juga menyayanginya" Sahut Carra dengan tulus

Juan yang sedang menatap Syan kini beralih pada Carra yang sekarang sedang tersenyum dengan sangat manis

Benarkah Carra juga menyayangi Syan? Jika iya, maka dugaan Juan selama ini pada Carra adalah salah

Awalnya ia fikir Carra tidak menyukai Syan, terlebih Juan belum memberi tahu sedikitpun tentang Syan pada Carra. Mengingat akhir akhir ini Juan selalu di sibukan oleh pekerjaannya, dan belum ada waktu yang tepat untuk jujur pada Carra tentang siapa Syan sebenarnya

"Maaf akhir akhir ini aku sibuk, aku tidak ada waktu untuk bercerita padamu" Tutur Juan lalu duduk dan bersandar pada kepala ranjang

Sehingga membuat Carra pun melakukan hal yang sama

"Ku kira kau perlu tau siapa Syan sebenarnya" Sahutnya lagi, Carra bersiap untuk mendengarkan

"Syan. Aku sudah mengadopsinya sejak tiga tahun yang lalu" Tuturnya, mengawali cerita

Juan menemukan Syan di suatu pedesaan yang mengalami musibah tanah longsor. Saat itu Juan sedang berkunjung ke salah satu Resortnya yang berada di tempat tersebut

Juan memanglah orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Bahkan dia menjadi donatur terbesar dalam menyumbangkan hartanya untuk membantu lebih dari tiga ratus kepala keluarga disana

Ia sendiri yang ikut turun tangan membantu para warga dengan sering berkunjung dan memberikan motivasi serta semangat hidup pada para korban bencana alam yang mengungsi di posko pengungsian

Dan pada suatu hari seorang kakek kakek yang usianya hampir lima puluh tahunan meninggal dunia di posko pengungsian karena serangan jantung. Ia meninggalkan cucunya yang bahkan belum genap berusia dua tahun

Anak kecil itu hanya tinggal sebatang kara setelah ditinggal oleh kakeknya, karena orang tuanya yang juga sudah meninggal karena tidak sempat menyelamatkan diri, saat hujan deras dan longsor dahysat terjadi

Sampai Juan menyuruh Robert untuk membawa Syan kecil ke kota. Juan berniat untuk menitipkannya ke panti asuhan karena kasihan jika Syan terlantar

Begitu sampai di kota dan di salah satu panti asuhan terbesar di kota New York, entah ada dorongan apa yang membuat Juan malah ragu menitipkan Syan di panti asuhan. Melihat mata Syan kecil yang sayu sungguh membuat Juan kasihan dan tidak tega jika meninggalknnya

Sampai kemudian Juan memutuskan untuk mengadopsi saja anak kecil itu

"Tuan, apa Tuan yakin dengan keputusan anda itu?" Tanya Robert yang sepertinya ragu dengan keputusan Juan mengadopsi seorang anak, padahal dia belum memiliki seorang istri

"Aku juga tidak tau. Tapi hatiku mengatakan seperti itu. Tolong segera buatkan surat suratnya" Sahut Juan

"Baik Tuan" Dengan patuh Robert mengangguk

******

"Kau yakin akan mengangkatnya menjadi anak mu nak?" Tanya Sonya saat keduanya sedang menatap Syan yang asik makan dengan babysitternya

"Barangkali kau masih bingung, maka fikirkan lagi dengan matang nak" Max angkat bicara

"Aku yakin Ibu, Ayah, aku merasa senang dia berada di mansion ini" Sahut Juan dengan jujur

Dan akhirnya Sonya dan Max hanya mendukung apa yang menjadi keputusan putranya, keduanya juga senang melihat anak kecil di mansion mereka

Tiga hari setelah resmi mengadopsi anak, Juan menyuruh Robert untuk mengadakan konferensi pers. Ia akan memberitahukan media mengenai hal ini, bukan pansos, agar melejitkan namanya atau mencari sensasi. Hanya saja Juan berfikir jika itu perlu di lakukan sebelum media mengetahuinya sendiri, dan nantinya mengeluarkan asumsi asumsi yang tidak benar tantang Juan, yang sifatnya merusak citra seorang Juan Zhucarlos nantinya

Sebenarnya, Juan cukup menanggung resiko besar dengan adanya konferensi pers ini. Bisa saja tanggapan publik padanya menjadi buruk karena mengadopsi anak sebelum dirinya memiliki istri. Atau mungkin mereka akan berfikir bshwa seorang Juan Zhucarlos pengusaha muda sukses, itu adalah gay?

Tapi siapa sangka? Justru tindakan Juan itu mendapat respond posotif dari masyarakat karena dirinya yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Juan tidak ingin di puji, tapi jika para masyarakat memujinya maka Juan tidak bisa mencegahnya bukan?!

Syan tumbuh dalam kasih sayang yang lengkap dari keluarga di mansion. Meski Juan jarang memiliki waktu luang dengannya, tapi sebisa mungkin ia selalu memberikan kasih sayang yang cukup untuk Syan layaknya seorang ayah kandung

Juan menyayangi Syan layaknya anaknya sendiri. Ia mendidik Syan dengan caranya sendiri

Anak itu istimewa di matanya,

sama seperti karirnya

*******

"Aku menyayanginya Carra, kau tidak keberatan?" Tanya Juan dengan tatapan mata sayu pada Carra

Entahlah ada dorongan apa, tiba tiba saja Carra menyentuh sisi wajah Juan

"Kau menyayanginya Juan, sudah ku katakan. Aku istrimu, aku akan patuh padamu. Lagipun, aku juga menyayangi Syan"

"Selama ini, dia yang menjadi motivasi kau" Sahut Carra dengan senyuman tulus

Sepertinya ini kali pertama Juan melihat senyuman tulus dari Carra untuknya, wanita itu terlihat cantik sekali dengan sikap dewasanya

"Terimakasih Carra. Ku kira kau akan menyesal menikah denganku" Sahut Juan dengan kembali menahan tangan Carra yang mengelus wajahnya

"Aku mencintaimu" Sambungnya

Sebenarnya, bukan hanya sekali Juan mengatakannya. Tapi kali ini, Carra merasakan ada yang berdesir di hatinya, seperti ada sengatan listrik di dalam perutnya

Carra mencoba menahan diri, tatapan Juan seolah menusuk tepat di jantungnya. Ohh rasa apa kah ini? Seperti ada yang meletup letup di dada Carra

"Kau tidak harus berbicara seperti itu Juan, aku menikah denganmu demi mamih dan papihku, aku tidak terpaksa melakukannya, aku tidak menyesal" Ucap Carra dengan sendu, seperti merasa bersalah pada suaminya karna belum bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri

Juan hanya tersenyum, meskipun bukan dirinya yang menjadi alasan utama Carra bersedia menikah. Tapi Juan tetap senang karena pelan pelan Carra mulai bisa menerimanya

"Aku juga tidak akan memaksamu untuk membalas perasaanku, semuanya membutuhkan proses" Sahut Juan lalu kembali ke posisinya dengan masih menggenggam tangan Carra

Keduanya tidur mengapit Syan yang berada di tengah tengah mereka bagai orangtua yang sedang menemani anaknya untuk tidur

"Good night" Ucap Juan sebelum memejamkan matanya, Carra membalas dengan tersenyum

*

Pukul tiga pagi Carra terbangun karena merasa haus dan ia mendapati Syan yang tidur di pelukan Juan

Carra jadi cengengesan, ayah dan anak itu benar benar serasi

Carra memutuskan untuk turun ke lantai bawah mengambil minum, tentu saja disana sepi

Mansion sebesar ini amat seram jika sepi macam ini

Carra cepat kembali ke kamar setelah membasahi tenggorokannya, kini posisi ayah dan anak itu terpisah. Perlahan Carra mendekati Juan

"Sepertinya dia memang lelah" Batin Carra, wajah Juan terlihat begitu amat damai saat sedang tertidur

"Maafkan aku Juan" Ucap Carra, ia mendaratkan ciuman singkat di pipi suaminya yang tampan itu. Kemudian berlalu dan kembali ke posisinya dengan senyum kecil

*******

"Morning Mom" Sapa Syan yang baru membuka matanya dengan kecupan singkat di pipi Carra, kemudian ia berlalu dari kamar Carra

Carra mengucek matanya, ia tidak mendapati Juan di tempat tidur

Apa dia sudah berangkat ke kantor?! Sepagi ini?

Carra pergi ke dapur untuk mengambil minum, ternyata Juan sudah dulu bangun dan sedang menikmati minum, ini memang kebetulan hari libur, Carra hampir melupakannya

Juan tersenyum manis pada Carra yang sedang minum di sampingnya

"Ada apa?" Tanya Carra yang melihat keanehan di wajah suaminya

"Tidak, aku hanya tiba tiba saja mengingat mimpiku" Sahut Juan dengan mengetuk ngetuk gelas yang di pegangnya dengan jari telunjuk

"Bermimpi apa memangnya?" Tanya Carra yang kemudian meletakan gelasnya setelah selesai minum

"Mmm, aku bermimpi, semalam ada seorang wanita yang menciumku" Sahutnya lalu memandang Carra yang tiba tiba saja terpaku

"Aku berharap wanita itu kau" Sambungnya. dan membuat Carra semakin terpaku

Dia bermimpi? Itu nyata Juan, bukan mimpi! Carra yang memang menciummu!

Carra masih terdiam

"Sudahlah, itu hanya mimpi" Ucap Juan lagi sambil mengacak rambut Carra

Beberapa pelayan yang sedang berada di dapur hanya tersenyum melihat keharmonisan kedua majikannya. Mereka memang jarang terlihat mesra karena memang jarang memiliki waktu bersama juga

Mengingat Juan yang amat sibuk kerja setelah pulang dari Los Angeles

"Aku belum memberimu morning kiss" Lagi lagi Juan buka suara

Carra menengadahkan wajahnya, menantang Juan, mengisyaratkan sesuatu

Mana mau Carra di cium di depan para pelayan

Juan hanya mengangkat alisnya, seolah tidak terima jika para pelayan itu sudah berada di dapur pagi pagi begini dan mengganggu dirinya dengan sang istri

Terpopuler

Comments

Kim Yoona

Kim Yoona

juan yg baik hati..

2021-02-12

1

k2

k2

so sweet

2020-09-21

1

Maharani Susanto

Maharani Susanto

sweeet...

2020-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Masih Tentangnya
2 Tidak Tertarik
3 Berita Mengejutkan
4 Orang Penting
5 Berita Buruk
6 Kesan Pertama
7 Pertemuan keluarga
8 Kenyataan Pahit
9 Harus Terjadi
10 Penghianat
11 Terbongkar
12 Pilihan Yang Tepat
13 Malam Pengantin
14 New York
15 Sedikit Perubahan
16 Anak Angkat
17 Awal Sebuah Cerita
18 Pertengkaran
19 Menghindar
20 Layar Depan Ponsel
21 Morning Kiss
22 Ketika Juan Jadi Rebutan
23 Sebuah Pertanyaan
24 Yang Sebenarnya
25 Ujian Cinta
26 Sebuah Keluarga
27 Tuntutan Pekerjaan
28 Firasat
29 From Juan, To Carra
30 Obat
31 Jatah Suami
32 Kepulangan Juan
33 Tertunda
34 Rencana Pindah
35 Menghangat
36 Sebuah Protes
37 Pertanyaan Ibu Mertua
38 Aturan Baru Perusahaan
39 Jasmine
40 Janji
41 Kembali
42 Nomor Asing
43 Harus Bertanggung Jawab
44 Wanita dari Masa Lalu
45 Telepon
46 Ajakan Menikah
47 Berita
48 Jangan Membahas Masa Lalu
49 Sekelumit Rasa
50 Calon Istri Mantan
51 Makan Siang
52 Sebuah Hubungan
53 Kekacauan
54 Masa Lalu Juan
55 Permohonan Restu Abram
56 Sebuah Kebahagiaan
57 Calon Anggota Keluarga
58 Partner
59 Tentang Masa Lalu
60 Cemburu
61 Titik Awal
62 Hadiah Terindah
63 Manja
64 Tamu
65 Pengacau
66 Ancaman
67 Berbeda
68 Jebakan
69 Tersangka
70 Insiden Besar
71 Keadaan Genting
72 Kehilangan
73 Titik Terendah
74 Harus Menerima Kenyataan
75 Awal yang Baru
76 Akhir yang Indah (END)
77 Ucapan Terimakasih Author
78 MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79 BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80 Handsome Bully
81 Pesona Seorang Darendra
82 Berdebat
83 Araga
84 Not a Date
85 Bukan Gosip
86 Second Meeting
87 Khawatir yang Berlebihan
88 Orang Asing
89 Forbidden Relationship
90 Meyakinkan Perasaan
91 Nomor Ponsel
92 Berbalas Pesan
93 Surprise dari Araga
94 Possessive Younger Brother
95 Pertemuan Keluarga
96 Future Husband
97 Introgasi
98 Future Husband 2
99 One Day with Araga
100 Harus Merelakan
101 Hadiah
102 Anak Angkat
103 Anak Angkat 2
104 Mencintaimu
105 Mencintaimu 2
106 Permohonan Restu
107 Tidak Akan Bosan
108 Tidak Ada Celah
109 Kalah Telak
110 Nasihat Abram
111 Sejarah yang Terulang
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Masih Tentangnya
2
Tidak Tertarik
3
Berita Mengejutkan
4
Orang Penting
5
Berita Buruk
6
Kesan Pertama
7
Pertemuan keluarga
8
Kenyataan Pahit
9
Harus Terjadi
10
Penghianat
11
Terbongkar
12
Pilihan Yang Tepat
13
Malam Pengantin
14
New York
15
Sedikit Perubahan
16
Anak Angkat
17
Awal Sebuah Cerita
18
Pertengkaran
19
Menghindar
20
Layar Depan Ponsel
21
Morning Kiss
22
Ketika Juan Jadi Rebutan
23
Sebuah Pertanyaan
24
Yang Sebenarnya
25
Ujian Cinta
26
Sebuah Keluarga
27
Tuntutan Pekerjaan
28
Firasat
29
From Juan, To Carra
30
Obat
31
Jatah Suami
32
Kepulangan Juan
33
Tertunda
34
Rencana Pindah
35
Menghangat
36
Sebuah Protes
37
Pertanyaan Ibu Mertua
38
Aturan Baru Perusahaan
39
Jasmine
40
Janji
41
Kembali
42
Nomor Asing
43
Harus Bertanggung Jawab
44
Wanita dari Masa Lalu
45
Telepon
46
Ajakan Menikah
47
Berita
48
Jangan Membahas Masa Lalu
49
Sekelumit Rasa
50
Calon Istri Mantan
51
Makan Siang
52
Sebuah Hubungan
53
Kekacauan
54
Masa Lalu Juan
55
Permohonan Restu Abram
56
Sebuah Kebahagiaan
57
Calon Anggota Keluarga
58
Partner
59
Tentang Masa Lalu
60
Cemburu
61
Titik Awal
62
Hadiah Terindah
63
Manja
64
Tamu
65
Pengacau
66
Ancaman
67
Berbeda
68
Jebakan
69
Tersangka
70
Insiden Besar
71
Keadaan Genting
72
Kehilangan
73
Titik Terendah
74
Harus Menerima Kenyataan
75
Awal yang Baru
76
Akhir yang Indah (END)
77
Ucapan Terimakasih Author
78
MY BEST MATCH SEASON 2 (Dunia yang Baru)
79
BIAR NGEHALUNYA MAKIN LANCAR
80
Handsome Bully
81
Pesona Seorang Darendra
82
Berdebat
83
Araga
84
Not a Date
85
Bukan Gosip
86
Second Meeting
87
Khawatir yang Berlebihan
88
Orang Asing
89
Forbidden Relationship
90
Meyakinkan Perasaan
91
Nomor Ponsel
92
Berbalas Pesan
93
Surprise dari Araga
94
Possessive Younger Brother
95
Pertemuan Keluarga
96
Future Husband
97
Introgasi
98
Future Husband 2
99
One Day with Araga
100
Harus Merelakan
101
Hadiah
102
Anak Angkat
103
Anak Angkat 2
104
Mencintaimu
105
Mencintaimu 2
106
Permohonan Restu
107
Tidak Akan Bosan
108
Tidak Ada Celah
109
Kalah Telak
110
Nasihat Abram
111
Sejarah yang Terulang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!