PART 6 - WANITA PEMUAS NAFSU (18+)

Malam ini anton seperti biasanya kumpul sama teman-temannya di klub langganannya untuk party bersama. Mereka parti tanpa ditemani sama boy.

Boy sebenarnya sangat berperan penting dalam circle mereka, karena mereka biasanya menguras uang boy untuk party. Saat ini karena boy tidak ada kabar, mereka party dengan modal uang sendiri.

“Eh anton, boy kemana sih sudah beberapa hari ini kok nggak kelihatan batang hidungnya ya?” Tanya pria yang berprofesi sebagai mucikari wanita malam di klub ternama di Jakarta yang sering boy gunakan untuk party bersama teman-temannya.

“Entah, gue juga nggak tau dimana dia sekarang, tapi kemarin gue di telpon sama orang tuanya, dia sepertinya lagi nyariin boy karena nada bicaranya seperti sedang sedih gitu bro.” Jawab anton

“Waduh gawat dong kalau begitu!”  Sahut pria mucikari itu sambil menepuk jidat

“Gawat? Gawat kenapa bro!” Jawab anton masih belum ngeh mengenai pembicaraan pria mucikari wanita malam itu

“Iya gawat lah, kalau dia sekarang lagi dicariin orang tuanya, berarti dia nggak kesini lagi dong, artinya nanti dia nggak pesan wanita malam yang sudah gue sediakan buat dia.” Jawab pria mucikari itu

“Iya juga sih, yasudah kalau begitu wanitanya buat gue aja bro?” Rayu anton ke pria mucikari itu sambil senyum-senyum

“Idih, janganlah, yang ada nanti lu minta gratisan doang?” Jawab pria itu sambil ketawa lebar

“Hahahaha kampret lu! Tau saja lu bro pikiran gue?” Anton menjawab sambil malu

“Oke kalau begitu, gue geser dulu ya?” Pinta pria mucikari tersebut sambil mencari mangsa baru lagi pengganti boy.

Anton mencoba menghubungi teman-teman boy, menanyakan keberadaanya, tetapi tak ada satupun teman dia yang tau keberadaan boy dimana.

“Hallo tante, boy gimana tante sudah ada kabar gitu?” Tanya anton masih penasaran sambil menggali informasi dari orang tua boy

“Iya ton, untuk saat ini sementara belum ada nih, tante masih bingung. Sudah lapor ke Polisi, tetapi belum ada informasi yang lebih akurat lagi mengenai boy

“Waduh… tante yang sabar ya, semoga boy segera ditemukan dan bisa kumpul lagi dengan keluarganya tante.” Jawab anton.

Anton mematikan telponnya dan melanjutkan minum secangkir wine sambil mendengarkan musik dj membuat pikirannya menjadi kacau dan membuat dunia seperti melayang tinggi.

“Bang, abang ganteng?” Rayu seorang wanita malam mendekati anton yang sedang mabuk dipojok meja

“Iya ada apa nona?” Jawab anton dengan pandangan yang kacau karena masih mabuk berat

“Teman abang yang namanya boy kemana ya, dari kemarin kok nggak kelihatan!” Tanya wanita jalang itu ke anton

“Ah… enggak tau gue, coba lu telfon geh.” Pinta anton

“Nomornya nggak aktif bang?” Jawab wanita itu dan sambil menoleh ke kanan dan kekiri berharap boy datang menghampirinya

“Emang penting banget ya kok kayaknya spesial banget nungguin boy.” Rayu anton ke wanita jalang itu yang memakai hotpants dan tanktop saja membuat mata anton tak bisa berkedip

“Jadi gini bang, kemarin kan boy sudah memesan gue untuk melayani tidur berdua malam ini dan sudah di bayar sama dia, kan gue jadi nggak enak kalau nggak ngelayanin dia!” Gumam cewek jalang itu sambil menyalakan sebatang rokok di mulutnya

“Oh begitu, gimana kalau gue saja yang nemenin lu tidur malam ini, kan sudah dibayar sama boy teman gue kan?” Pinta anton dengan rayuan gombalnya (buaya)

“Tapi nanti kalau boy datang gimana, kan gue rugi kalau dia minta jatah juga?” Jawab cewek jalang itu sambil memegang pundak anton

“Lu tinggal bilang saja kalau boy datang dan minta tidur bareng lu, masa garansi sudah habis jadi sudah nggak bisa tidur bareng lagi. Kalau mau tidur tinggal pesan lagi gitu.” Anton merayu wanita jalang itu

“Iya juga sih bang, masuk akal sih ide lu memang cemerlang?” Jawab wanita jalang itu ke anton

“Iya dong, tenang saja dia nggak bakal tau kok dan nggak akan ada lagi disini dia?” Jawab anton sambil mengelus rambut cewek jalang itu.

Akhirnya negosiasi antara anton dan cewek jalang itu berjalan lancar. Si anton akhirnya mendapatkan tubuh cewek jalang itu dengan tarif gratis karena sudah dibayar boy.

Malam ini anton akhirnya meniduri wanita jalang itu dengan 5x ronde sampai pagi. Anton sangat puas dengan permainan wanita jalang itu.

Terlihat tubuh wanita itu masih terbuka hanya ditutupi dengan selimut saja. Anton pun langsung menerkamnya dan tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

“Ah…nikmat banget sayang punya lu! Bikin gue nagih nih.” Rayu anton

“Iya terong lu juga enak banget sayang, akhirnya gue puas dan sudah nggak punya beban lagi. Pikiran gue sudah plong hahaha.” Jawab wanita jalang itu

“Dasar wanita jalang, wanita murahan!” Lirih dalam hati anton

Anton dan wanita jalang itu akhirnya tertidur sampai pagi. 

Jam sudah menunjukan pukul 09.00 pagi hari. Si wanita jalang itu langsung meninggalkan anton sendirian di kamar.

Sedangkan untuk anton masih terkapar di kasur, badan dia masih lemas efek dari alkohol yang ia minum dan efek terlalu puas hasratnya yang sudah dikeluarkan bersama wanita murahan itu.

“Dasar cowok nggak guna, jam segini masih molor! Maunya gratisan, coba kalau boy nggak bayar gue duluan, pasti tubuh gue nggak akan gue kasih ke dia.” Lirih dalam hati wanita jalang itu

Wanita itu lalu keluar kamar dan pulang ke apartemennya untuk beristirahat sambil menunggu pesanan pelanggannya.

Kring...!

Kring...!

Kring...!

Suara alarm handphone anton berdering kencang seperti suara petir menyambar tubuh seseorang. Anton santai saja walaupun alaram nya terus berbunyi. Anton tertidur pulas sekali seperti mayat.

Kring...!

Kring...!

Kring...!

Selang sekitar satu jam, anton pun belum juga terbangun dari tidurnya. Seolah dia sudah tidak memiliki nyawa.

Suara handphone anton berbunyi kembali. Kali ini bukan bunyi alarm, melainkan bunyi telpon. Anton akhirnya terbangun dan mengangkat telpon tersebut.

"Hallo Anton, kamu dimana sekarang?" Papa boy menelpon dia

"Iya om, ada apa ya? Saya masih tidur om di kamar." Jawab anton sambil mengucek bola matanya yang masih lengket

"Hem...kamu sibuk enggak hari ini, kalau enggak sibuk nanti siang temanin om sama istri om mencari boy ya?" Pinta orang tua boy

"Ah.. Sialan ganggu saja nih orang tua boy, ganggu orang lagi tidur!" Lirih dalam hati anton

"Gimana anton, kok diam saja?" Tanya orang tua boy

"Ehm... Iya om, maaf tadi lagi benerin seprai kasur. Nanti siang saya ke rumah om ya?" Jawab anton dengan terpaksa

Anton sebenarnya malas membantu orang tuanya mencari anaknya hilang entah kemana. Anton sebenarnya tak peduli kalau boy hilang dan tak kembali lagi. Karena di pikiran anton hanya party sama teman-temannya saja tanpa memikirkan solidaritas pertemanannya dan tak melihat belas kasihan temannya yang sedang membutuhkan bantuan.

                                     *****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!