PART 8 - SAKIT DEMAM

Pagi Intan masih terbaring di kamarnya, tak seperti biasanya dia bangun subuh. Tetapi kali ini dia belum bangun dan masih berselimutkan diri dengan selimut di kamarnya.

“Intan, bangun sayang sudah siang nih, bantuin ibu masak di dapur yuk!” Panggil Ibunya Intan yang sibuk memasak di dapur.

“Intan!” Panggil Ibunya Intan kembali

Karena Ibunya Intan sudah memanggilnya berkali-kali, tetapi tidak ada sahutan dari Intan, maka Ibunya mencoba menghampirinya di kamar.

Ibunya Intan mencoba membangunkannya dengan menggoyangkan badannya, tetapi Intan hanya terdiam lemas dengan raut wajah yang sangat pucat.

“Astaga, Kamu kenapa sayang!” Teriak Ibunya Intan khawatir

Ibunya Intan kemudian melihat wajah Intan yang sudah pucat, setelah diperiksa badannya ternyata demam tinggi. Ibunya Intan kemudian menyuruh Chiko mencari tumbuhan obat-obatan di hutan untuk mengobati Intan yang sedang demam tinggi.

“Chiko, sini nak!” Teriak Ibunya Intan memanggil Chiko

“Iya bu, ada apa?” Chiko kemudian langsung menghampiri Ibunya Intan dikamar

Setelah dijelaskan oleh Ibunya Intan, Chiko langsung bergegas keluar dari rumah dan mencari tumbuhan obat-obatan untuk mengobati anaknya itu.

Tak perlu menunggu waktu lama, Chiko pun ke hutan dan sudah menemukan tumbuhan ramuan obat-obatan yang dipinta oleh Ibunya Intan.

“Alhamdulillah! Tumbuhan obat-obatan yang diminta Ibunya Intan sudah ku dapatkan, semoga Intan lekas sembuh.” Gumam Chiko.

Chiko langsung berlari mencoba dengan secepat kilat agar Intan segera sembuh dari demamnya itu.

Tok….!

Tok…!

Tok…!

Terdengar suara pintu rumah Ibunya Intan ada yang mengetuk dari luar.

“Assalamualaikum ibu?” Chiko memanggil  ibunya Intan dari luar rumah.

“Waalaikumsalam.” Jawab Ibunya Intan sambil membukakan pintu rumahnya

“Ini bu, tumbuhan yang untuk obat Intan sudah aku dapatkan.” Chiko memberikan tumbuhan obat-obatan itu ke Intan agar Ibunya segera meracik tumbuhan itu menjadi obat

Chiko kemudian menuju ke kamarnya Intan, melihat wajah Intan yang masih lemas dan pucat membuatnya nggak tega.

Chiko mencoba mengusap wajah Intan yang masih lemas terbaring diatas kasur, Chiko mencoba memanggil namanya tetapi Intan tidak menjawab panggilannya.

Chiko merasa iba dan merasa sedih melihat Intan yang saat ini dia sedang terbaring sakit dikasur. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, hanya doa yang bisa ia panjatkan agar Intan segera sembuh dari sakitnya.

“Intan, bangun Intan! Maafkan aku, kamu sakit pasti karena kemarin kehujanan itu ya?” Chiko memegangi jemari Intan terlihat raut wajah Chiko yang ikut sedih

“Chiko, ini obatnya sudah jadi, coba kamu minumkan ke Intan, semoga bisa lekas sembuh.” Pinta Ibunya Intan

“Oh iya bu, siap.” Jawab Chiko sambil memberikan racikan obat itu ke Intan

“Sudah Chiko, biasanya besok dia juga sembuh kalau sudah minum obat seperti ini.” Ibunya Intan mengelus pundak chiko yang masih khawatir tentang kesehatan Intan.

“Amin, semoga saja dia segera cepat sembuh ya bu.” Jawab Chiko

Ibunya Intan kemudian meninggalkan Chiko dan Intan berdua di kamarnya. Sesekali Ibunya mengintip dan melihat Chiko sangat sedih melihat anaknya yang masih terbaring demam di kasur.

                                     *****

Siang hari

“Chiko ayo makan dulu, kamu dari tadi pagi Ibu lihat belum makan loh?” Pinta Ibunya Intan

“Nanti saja bu, Chiko masih belum lapar, Chiko masih nunggu Intan sembuh dulu baru aku makan!” Jawab Chiko sambil menoleh ke arah Ibunya Intan

“Yah jangan gitu dong Chiko, kalau kamu tidak makan, nanti yang sakit malah nambah bukan Intan saja tapi kamu juga ikut sakit.” Sahut Ibunya Intan

Ibunya Intan sangat senang sekali kehadiran Chiko dirumahnya. Dia sudah menganggap Chiko sebagai anaknya sendiri, dia tidak  membedakan antara Chiko dengan Intan.

Uhuk…!

Uhuk…!

Intan terlihat batuk, Chiko kemudian memegang keningnya dan ternyata badan dia sudah tidak panas lagi, ramuan obat yang diberikan Ibunya Intan bekerja dengan baik.

“Intan!” Panggil Chiko dengan wajah yang terharu akhirnya Intan sudah sadar

“Chiko..?” Panggil Intan dengan nada yang masih lemas

“Iya intan, tenang saja Intan aku masih ada disini kok sama kamu.” Jawab Chiko dengan wajah yang mulai bisa senyum lagi

Intan mengangguk dan tersenyum melihat Chiko mendampinginya saat sakit.

“Alhamdulillah, kamu sudah mendingan nak!” Tanya Ibunya Intan

“Iya bu, dia sudah lumayan membaik, badan dia sudah nggak panas lagi.” Sahut Chiko dengan wajah yang gembira

“Syukurlah kalau begitu.” Balas Ibunya Intan.

“Ini minuman dan kue, nanti dimakan ya?” Pinta Ibunya intan

“Iya bu siap! Nanti Chiko makan dan Intan makan.” Jawab Chiko

Siang ini Intan sudah terlihat perubahannya, Chiko merasa senang sekali akhirnya dia bisa melihat Intan sehat kembali.

“Intan, ini makan dulu biar perut kamu nggak kosong dan kamu cepat sembuh?” Pinta Chiko sambil memberi kue ke Intan

“Iya Chiko, terimakasih ya?” Balas Intan dengan senyuman

"Iya Intan sama-sama." Balas Chiko.

                                     *****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!