Malam ini di desa tempat tinggalnya Intan terlihat hujan deras dan angin yang terus menerpa pohon yang ada di depan rumahnya Intan.
Terlihat beberapa puing rumahnya Intan ikut terbawa angin karena hujan yang lebat dan dicampur oleh angin yang tak berhenti dari tadi.
“Ibu!” Ucap Intan sambil memanggil ibunya yang masih di dapur mengambil air minum
“Ibu, kemana ya kok aku panggil tidak ada balasan?” Lirih hati Intan.
Intan kemudian mencoba mencari ibunya yang dari tadi dipanggil tidak menyahut. Terlihat ibunya Intan sedang sibuk membuat air minum hangat untuk Intan.
“Eh ibu ada disini kirain lagi dimana.” Ucap Intan sambil menghampiri ibunya yang ada di dapur
“Iya Intan, ibu lagi membuat racikan untuk menghangatkan tubuh kita disaat hujan seperti ini!” Jawab ibunya Intan sambil memotong jahe dan racikan lainnya
“Owh, iya bu oke.” Balas Intan
“Iya sudah, kalau begitu kamu sekarang mending ke kamar tidur lagi, disini dingin sayang.” Pinta ibunya Intan
“Ow iya bu, Yasudah kalau begitu Intan ke kamar lagi ya, hujannya tambah deras dan anginnya gede banget nih!” Ucap intan langsung menuju kamarnya.
Intan kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar tidur untuk beristirahat dan menunggu hujan reda.
Intan sesekali mengintip dari luar jendela, melihat situasi di luar rumah saat ini terlihat masih hujan deras.
Intan tiba-tiba teringat kenangannya bersama Chiko waktu kehujanan di tengah sawah dan meneduh di gubuk.
Intan merasa kangen masa-masa itu bersama kekasihnya. Intan merindukan canda guraunya Chiko yang selalu memberikan semangat kehidupan untuk Intan.
“Intan, Intan!” Panggil ibunya Intan dari dapur.
Intan tidak mendengarkan panggilan ibunya karena dia sedang sibuk dengan perasaanya yang masih kepikiran sama Chiko.
“Eh, kamu ternyata ada di dalam kamar! Ibu panggil-panggil dari tadi kirain lagi dimana?” Ucap ibunya intan yang sudah panik mencari anak semata wayangnya
“Hehehe maaf bu, tadi Intan nggak dengar kalau ibu memanggilku karena Intan tiba-tiba ingat Chiko bu.” Jawab Intan sambil sedih
“Hem, iya sudah kamu yang sabar ya sayangku, doakan saja semoga dia segera bertemu dengan keluarganya dan menepati janjinya untuk menikahi kamu!” Sahut ibunya Intan
“Iya ibu, terimakasih ya.” Balas Intan sambil memeluk ibunya.
Ibunya intan merasa sedih melihat anak kesayangannya harus menderita karena kekasihnya pergi meninggalkannya.
Dia hanya berharap semoga Chiko dapat kembali dan menepati janjinya untuk segera menikahi anaknya tersebut.
“Ow iya Intan, ini minum dulu! Ibu sudah buatkan minuman ini sepesial untuk menghangatkan tubuh kamu?” Pinta ibunya Intan
“Ini apaan bu?” Tanya Intan karena dia baru tau minuman seperti itu
“Ini namanya wedang bandrek, kamu minum saja. Nanti badan kamu juga akan hangat karena didalamnya ibu campur jahe.” Jawab ibunya Intan sambil menyodorkan wedang bandrek bikinan ibunya intan
“Oke bu, aku coba minum dulu ya bu!” Jawab Intan langsung mencicipi minuman tersebut
“Bagaimana Intan, enak apakah kurang manis?” Tanya ibunya Intan sambil tersenyum kecil
“Hem, enak banget ibu, manisnya pas dan langsung hangat pas sudah sampai di dalam tubuh!” Jawab Intan
“Iya sama-sama, makanya buruan kamu habiskan ya!” Pinta ibunya Intan
“Iya bu pasti itu.” Jawab Intan.
Saat Intan meminum air wedang bandrek yang dibuatkan oleh ibunya, Ibunya langsung meninggalkannya ke kamarnya.
Setelah merasa badan Intan sudah hangat dan tidak kedinginan lagi, dia sekarang langsung berbaring di kasur tempat tidurnya kembali.
Disaat Intan mau menutup mata, tiba-tiba bayangan Chiko menghampirinya membuat Intan tambah kangen dengan sesosok pujaan hatinya.
“Chiko, apakah itu kami Chiko!” Ucap Intan
“Ah, aku hanya menghayal ternyata.” Lirih hati Intan di dalam kamar.
Intan menangis karena pujaan hatinya tidak memberikan kabar ke dia, sampai saat ini Intan masih menunggunya untuk datang kembali ke pelukannya Intan kembali.
“Chiko, aku kangen kamu?” Ucap Intan yang masih sedih menahan rasa kangen itu sendirian di dalam kamar.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments