PART 14 - BERTEMU MAMA PAPA

“Papa berhenti!” Ucap mama langsung turun dari mobilnya dan lari menuju ke arah seorang pemuda di belakang mobilnya.

“Boy, alhamdulillah nak kamu disini rupanya!” Teriak mamanya boy.

Saat mamanya boy menepuk pundak seorang pemuda tersebut, seketika pemuda itu menoleh kearah belakang.

“Maaf, ibu siapa ya?” Ucap lirih pemuda tersebut karena dia tidak kenal dengan wanita tersebut.

“Oh, maaf mas saya kira kamu anak saya!” Mamanya boy kemudian masuk kembali ke dalam mobil dengan raut wajah yang sedih.

“Udahlah ma, mama tenangin pikirannya dulu?” Ucap papanya boy sambil mengelus bahu isterinya di dalam mobil

“Tapi pa, firasat mama benar kalau boy itu ada di sekitaran sini.” Ucap mama dengan nada yang sedih

“Tapi buktinya apa, tadi yang mama kira boy ternyata bukan kan!” Balas papa.

Mamanya boy hanya menunduk diam dan sedih karena masih memikirkan anak kesayangannya itu sampai sekarang belum ketemu juga.

Dia merasa yakin kalau anaknya masih hidup walaupun sudah sekitar enam bulan hilang tanpa ada kabar yang jelas.

Akhirnya papa dan mamanya boy pulang dengan melajukan mobilnya dengan kencang. 

“Mama sekarang istirahat dulu dikamar, biar papa yang mencari info keberadaan anak kita?” Ucap papa

“Iya pa!” Balas mama menuju kamar untuk beristirahat.

Papanya boy kemudian menuju ke kantor polisi untuk menanyakan kabar lebih lanjut mengenai anaknya yang sudah hilang sekitar enam bulan hilang tanpa ada kabar.

Saat papanya boy sudah sampai di kantor polisi, dan menanyakan informasi terupdate mengenai anaknya, ternyata boy belum juga ketemu.

Papanya boy ikut sedih, dia merenung memikirkan keberadaan anaknya tersebut. Kemudian papanya boy mencoba pulang dan beristirahat karena dia merasa sudah putus asa mencari anaknya tak kunjung ketemu.

“Ya Tuhan kemana lagi aku harus mencari anak ku, nak pulanglah nak!” Ucap lirih papanya boy di dalam mobil.

Saat papanya merenung dan melamun di dalam mobil sambil mengendarai mobil, tiba-tiba di tengah jalan dia menabrak sesuatu.

Gubrak….!

“Astaga, aku menabrak orang!” Ucap papanya boy kaget dan melihat orang tersebut mirip dengan anaknya.

Papanya boy langsung turun dari mobilnya, saat dia ingin membantu orang yang ia tabrak, tiba-tiba dia lari karena dikejar warga.

Maling….!

Maling…!

Maling…!

Segerombolan warga berduyun-duyun mengejar pemuda tersebut. 

Papanya boy seketika melihat pemuda tersebut wajahnya mirip dengan anaknya yaitu boy. Papanya boy kemudian menghentikan salah satu warga yang mengejar pemuda itu.

“Pa, pak maaf ini ada apa ya?” Ucap papanya boy penasaran kenapa warga pada berhamburan mengejar pria tersebut

“Tadi ada pemuda yang mencuri makanan di warung kami pak!” Teriak salah satu warga

"Apa, maling!" Balas papanya boy kaget.

Tanpa menjelaskan kronologinya lebih lanjut, warga tersebut langsung mengejar pemuda itu menuju seberang jalan.

“Apakah yang aku lihat tadi beneran boy anak ku ataukah hanya firasatku saja!” Ucap lirih papanya boy.

“Ah, mungkin hanya firasatku saja, mana mungkin anakku mencuri.” Ucap papanya boy.

Papanya boy kemudian melanjutkan perjalanannya dengan melajukan mobilnya menuju rumahnya karena dia sudah lelah seharian mencari anaknya tapi tidak juga ketemu.

Sebelum dia pulang menuju rumahnya, papanya boy berhenti dulu di salah satu restoran yang berada di tepi jalan. Dia berhenti untuk makan dan beristirahat sejenak.

“Pak, ayam bakarnya satu ya!” Pinta papanya boy langsung menuju meja tempat makan

“Oke siap, silahkan duduk dulu pak!” Jawab pelayan resto tersebut.

Papanya boy kemudian duduk dan menyalakan rokok yang ia bawa di dalam saku bajunya. Dia masih terpikirkan dengan kejadian tadi siang apakah yang dia tabrak benar-benar anaknya ataukah bukan.

“Apakah yang tadi siang itu benar-benar kamu boy, karena dari postur tubuh dan wajah hampir mirip sekali dengan kamu nak!” Lirih hati papanya sambil melamun

“Pak, pak, maaf pak ini makanannya sudah siap, silahkan dimakan?” Ucap pelayan resto sambil memberikan nasi dan ayam bakarnya di meja makannya papanya boy

“Oh, iya mbak maaf tadi saya melamun!” Jawab papanya boy kaget.

Papanya boy kemudian melahap makanan yang ia pesan tersebut. Selesai makan, dia melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya. 

Saat dia di pertengahan jalan melihat seorang pemuda yang jalan pincang sepertinya dia habis jatuh atau tertabrak sesuatu.

Papanya boy kemudian berhenti di depan dia sambil melihat dari spion kaca mobil. Sepertinya papanya boy mengenali wajah pemuda tersebut.

“Astaga, itu beneran kamu boy, anak ku!” Ucap papanya seketika langsung keluar dari mobilnya dan segera memeluk pemuda itu

“Boy, anak ku ini beneran kamu kan!” Ucap papanya boy dengan wajah yang bahagia

“Bapak siapa ya?” Ucap pemuda itu masih bingung

"Aku papa kamu nak, kamu tidak mengenali papa?" Ucap papanya boy.

Chiko hanya diam saja saat dipeluk oleh bapak tersebut. Chiko masih bingung kenapa bapak-bapak tersebut memeluknya dan memanggil namanya dengan panggilan Boy.

Saat papanya boy ingin menjelaskan lebih detail tentang dirinya, terlihat beberapa warga dari belakang meneriaki anaknya itu dengan panggilan MALING.

Seketika Papanya boy kemudian menyuruh anaknya yang masih terluka kakinya itu agar segera masuk ke dalam mobilnya agar terhindar dari amukan warga sekitar.

"Buruan boy masuk kedalam mobil papa!" Teriak bapak-bapak tersebut

“Bapak mau membawa saya kemana?” Ucap Chiko bingung

“Udah, kamu sekarang masuk saja dulu daripada kamu diamuk masa!” Balas papanya singkat.

Chiko belum sadar kalau yang di dalam mobil bersamanya itu adalah orang tuanya.

Papanya boy kemudian melajukan mobilnya dengan secepat kilat agar terhindar dari amukan warga yang sudah geram.

"Ah, sialan dia lolos!" Ucap pria yang bertato bersama warga setempat

"Iya nih, coba dia nggak naik mobil orang itu tadi, sudah gue penyet kepalanya tuh orang!" Balas salah satu warga yang sudah geram pingin main hakim sendiri

"Oke, saudara-saudara kita sekarang mending pulang dulu dan kejadian ini kita laporkan ke Polisi agar tidak ada yang mencuri lagi di desa kita!" Ucap salah satu pemuka agama di desa tersebut.

Seketika warga langsung membubarkan diri karena targetnya sudah bebas dan gagal untuk di tangkap oleh warga setempat.

Papanya boy akhirnya sekarang sudah menemukan anaknya dan mengajak boy pulang ke rumahnya. Papanya boy merasa bersyukur karena perjuangannya selama ini membuahkan hasil.

Dengan senyuman yang bahagia, papanya boy melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumahnya.

Chiko terlihat hanya diam saja dan melihat dari dalam mobil pemandangan diluar. Dia masih belum tau mau dibawa kemana dia.

"Boy, kamu selama ini kemana saja nak, papa dan mama khawatir mencarimu kemana-mana tapi nggak ketemu?" Ucap papanya boy

"Boy, boy siapa ya pak, nama saya Chiko pak!" Jawab Chiko yang masih belum sadar

Papanya boy hanya terdiam dan senyum melihat wajahnya boy.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!