Setelah Intan sembuh dari demam tingginya, akhirnya hari ini dia mulai sembuh seperti semula. Melihat perubahan kesehatan Intan tersebut, Chiko sekarang sudah lega dan bahagia sekali.
“Chiko!” Panggil Intan dari luar rumah dengan melambaikan tangannya ke arah Chiko
“Iya Intan.” Sahut Chiko langsung menuju ke arah Intan.
“Kamu ngapain di sini?” Tanya Chiko sambil memegangi tangan Intan
“Hehe aku pengen nyari angin saja kok sayang disini, enak loh cuaca hari ini.” Jawab Intan sambil memandangi wajah Chiko.
“Iya bener banget Intan, enak nih cuaca hari ini, adem sejuk, sesejuk hatiku dekat denganmu?” Chiko ngegombalin Intan sambil senyum-senyum
“Hehehe, sayang mah bisa aja, pagi-pagi sudah ngegombal saja!” Jawab Intan kemudian menyenderkan kepalanya ke bahu Chiko.
Intan Hari ini senang sekali karena dia sudah sehat dan dia juga sudah menjadi pacarnya Chiko.
Mereka duduk berdua di depan rumah sambil melihat pemandangan kebunnya dan menikmati cuaca yang dingin sejuk hari ini membuat suasana menjadi romantis.
“Ow iya, katanya kemarin sayang mau ngajakin aku main ke desa sebelah, kalau aku sudah sembuh?” Pinta Intan sambil menagih janji Chiko
“Hehe ow iya lupa aku sayang, ya sudah ayuk sayang kita main sekarang?” Ajak Chiko ke Intan
“Masih muda kok sudah pelupa sih sayang? Oke ya sudah ayuk sayang!” Jawab Intan
“Oke sayangku, yasudah kamu sekarang mandi, setelah selesai mandi nanti kita berangkat bareng ya?” Jawab Chiko
"Siap pak bos!" Sahut Intan.
Intan akhirnya langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi karena sebentar lagi dia akan main sama Chiko sang kekasih hatinya. Begitu juga dengan Chiko juga sedang sibuk siap-siap karena akan jalan-jalan sama Intan berdua.
Chiko tak ingin mengecewakan Intan. Chiko berusaha semaksimal mungkin memberikan perhatian penuh ke Intan agar tidak kecewa.
Setelah mendapatkan izin dari orang tuanya Intan, mereka pun langsung berangkat menuju kampung sebelah.
Dengan jalan kaki berdua, mereka menyusuri persawahan dengan pemandangan alam yang masih alami dan begitu indah.
Sesampainya di kampung sebelah, Intan merasa senang sekali karena bisa jalan berdua dengan Chiko, terlihat dari raut wajah Intan dan Chiko sama-sama memendam rasa cinta yang kuat dan luar biasa.
“Sayangku, yuk ke situ sepertinya bagus itu pemandangannya.” Ajak Intan sambil menunjuk kearah danau seberang jembatan
“Oke sayangku, Ayo sayang, sepertinya bagus itu tempatnya.” Jawab Chiko
Mereka menuju ke danau yang ada di seberang jembatan, terlihat danau itu memang sangat bagus dan rindang di tepi danaunya. Intan juga terlihat memegang tangannya Chiko dengan senyuman yang manis.
“Sayang kamu mau makan apa, biar aku pesankan!” Tanya Chiko ke Intan sambil memilih menu makanan yang sudah disediakan oleh rumah makan
“Hemm… nasi goreng saja sayang, kalau kamu mau makan apa?” Sahut Intan
“Apa ya yang enak, Ya sudah kalau begitu aku sama saja deh sepertimu Intan?” Balas Chiko sambil menutup daftar menu makanan
“Nasi goreng juga ya?” Tanya Intan
“Iya sayangku, nasi goreng sayang, aku sudah lama nggak makan nasi goreng nih.” Jawab Chiko
Setelah makan bersama, Intan bermanja-manjaan dengan Chiko. Seperti orang-orang lain yang baru jadian pasti perasaannya selalu bahagia.
Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 WIB, Intan mengajak Chiko segera pulang agar di jalan tidak kemalaman dan tidak kehujanan seperti kemarin.
Mereka akhirnya segera pulang karena Chiko juga nggak mau kalau kekasihnya kehujanan lagi dan sakit seperti kemarin. Sebelum mereka pulang, Intan mengajak Chiko mampir ke tukang martabak. Intan kemudian membeli martabak untuk ibunya yang ada di rumah.
“Sayang, tunggu sebentar ya aku mau beli martabak dulu untuk ibu?” Pinta Intan
“Oh iya sayang, kita beli oleh-oleh dulu ya buat ibu kamu.” Jawab Chiko.
Diperjalanan pulang, Chiko terlihat menggandeng tangannya Intan dengan erat, seolah-olah dia tak mau pisah dengan Intan.
“Sayang kamu cantik banget hari hari ini?” Goda Chiko sambil mencubit hidungnya Intan dengan lembut
“Ah…sayang mah bisa saja, bikin aku baper!” Jawab Intan
Cuaca hari ini sangat cerah sekali tak seperti hari-hari kemarin, membuat perjalanan Intan dan Chiko pulang kerumah menjadi lebih cepat dari hari-hari yang sebelumnya.
Tok…!
Tok…!
Tok…!
Suara pintu rumah Intan berbunyi. Intan mengetuk pintu rumahnya sambil memberi salam untuk ibunya.
“Assalamualaikum ibu?” Intan mengetuk pintu rumahnya
Sudah berkali-kali mereka mengetuk pintu rumahnya, tetapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Chiko mencoba mengintip melalui celah pintu tetapi di dalam rumah sepertinya kosong tidak ada orang.
Akhirnya Intan mencoba masuk rumah lewat belakang rumah. Ternyata rumah memang benar-bemar kosong, mungkin ibunya lagi ke hutan mencari kayu bakar.
"Yah rumah lagi kosong sayang? Mungkin dia lagi ke hutan sayang seperti biasa mencari kayu bakar."
"Hem.. Iya juga ya sayang." Balas Chiko.
Intan dan Chiko kemudian masuk ke dalam rumah dan beristirahat sejenak karena capek di perjalanan menuju rumahnya.
“Sayang, aku istirahat dulu ya, badanku rasanya capek sekali nih.” Intan izin ke pacarnya untuk istirahat terlebih dahulu karena dia sudah lemas capek di perjalanan
“Hemm...mau aku pijitin nggak sayang?" Pinta Chiko sambil memegang badan Intan
"Ih jangan sayang, kita belum muhrim!" Jawab Intan menolak ajakan Chiko
"Oke sayangku!” Jawab Chiko
Chiko meletakan martabak di meja makan, dia kemudian menuju kamarnya dan beristirahat juga.
Satu jam berlalu, ibunya Intan kemudian datang ke rumah. Dia melihat anaknya sedang istirahat di kamarnya.
Ibunya Intan langsung menuju dapur untuk meletakan kayu bakar yang ia cari di hutan. Tiba-tiba Intan terbangun dari tidurnya mendengar Ibunya di dapur. Dengan cekatan, Intan langsung menghampiri ibunya itu dan membantunya.
"Eh ibu sudah pulang, tadi aku cariin kemana-mana ternyata ibu lagi nyari kayu bakar ya?" Tanya Intan langsung menghampiri Ibunya dan membantunya menurunkan kayu yang dibawa ibunya itu dari hutan.
"Iya sayangku, maaf tadi ibu nggak ngasih tau kamu kalau hari ini ibu mau ke hutan nyari kayu bakar, karena persediaan kayu bakar kita sudah menipis?" Balas Ibunya Intan
"Oh, iya ibu nggak apa-apa!" Jawab Intan
"Ow iya bu, tadi Intan sama Chiko beliin ibu oleh-oleh dari main, ini martabak kesukaan ibu?" Sahut Intan sambil menunjuk ke martabak yang dibelinya di meja dapur
"Wah terimakasih sayangku, kamu tau saja kalau ibu masih suka makanan martabak." Terlihat wajah ibunya Intan senang sekali karena sudah dibelikan makan oleh anaknya.
Intan membantu mengambilkan martabaknya dan menyuapi ke ibunya.
"Hem...enak sekali sayang martabaknya, manisnya pas, kacangnya juga gurih?"
"Alhamdulillah kalau ibu suka." Jawab Intan sambil senyum kecil.
"Ya sudah ibu habisin saja ya martabaknya, aku mau lanjut istirahat lagi, masih capek aku bu?" Balas Intan menuju kamar tidurnya.
"Iya sayangku, kamu lanjutin saja istirahatnya, ibu mau mandi terus istirahat juga?" Sahut Ibunya Intan.
Mereka akhirnya beristirahat bersama dirumah.
\*\*\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments