Di Hari Berikutnya
Aslan dan Kiana telah berada di Kelas mereka dan menunggu untuk Jam Pelajaran di mulai, Dan setelah Beberapa menit menunggu, Akhirnya Bu Serafina masuk ke dalam kelas
"Baiklah Semuanya, Mohon Perhatiannya, Kalian semua pasti sudah tau bahwa dalam waktu Satu Setengah Bulan lagi akan di adakan Turnamen Pedang Dan Sihir yang akan di ikuti oleh banyak Bangsa yang ada di Duni ini, Dan mengenai Turnamen ini, Tahun ini Angkatan Kelas 1 A akan Berpartisipasi dalam Turnamen tersebut untuk Mewakili Akademi Calestia" Ucap Bu Serafina
Tentu pengumuman yang Bu Serafina ucapkan membawa kebanggaan tersendiri bagi setiap murid karena Kelas 1 A adalah Kelas berkumpulnya Para Jenius yang terpilih
Para Murid menjadi bersemangat setelah mengetahui bahwa mereka akan menjadi Perwakilan Akademi dalam Turnamen Pedang dan Sihir di tahun ini
Bu Serafina tersenyum karena melihat Semangat yang terpancar dari setiap Murid, "Dan di Tahun ini, ada hal yang sangat Special bagi Kita semua, karena, 3 dari 7 Leluhur Vampir akan turut hadir untuk memeriahkan Turnamen ini..." Ucap Bu Serafina
Sontak saja perkataan yang Bu Serafina ucapkan menggemparkan seisi kelas
Pasalnya, Leluhur Vampir sangat jarang sekali untuk keluar dari Menara Darah, mereka hanya akan keluar di saat ada sesuatu yang menurut mereka sangat penting
Namun, Turnamen Pedang dan Sihir adalah Turnamen yang di adakan setahun sekali dan itu bukanlah sesuatu yang bisa di anggap penting oleh Leluhur Vampir
Tak ada yang tau apa alasan Leluhur Vampir akan menghadiri Turnamen tersebut
Seisi kelas menjadi ricuh saat mendengar ucapan Bu Serafina yang mengatakan bahwa 3 dari 7 Leluhur Vampir akan turut menghadiri Turnamen Pedang dan Sihir
Beberapa di antara mereka ada yang bersemangat, dan adapula beberapa di antara mereka yang mencuatkan teori liar mereka sendiri, bergosip dan lain sebagainya
"Baiklah Semuanya, Informasi mengenai Turnamen Pedang dan Sihir akan di umumkan secara langsung oleh Kepala Akademi besok pagi, jadi, Ibu harap kalian semua bisa lebih giat lagi dalam belajar dan berlatih untuk bisa berpartisipasi dalam Turnamen Pedang dan Sihir tahun ini" Ucap Bu Serafina
Setelahnya, Bu Serafina kembali melanjutkan pelajarannya yang menyangkut Teori Sihir, Praktek Sihir dan juga Sejarah
...----------------...
Kantin Akademi
Waktu istirahat sudah di mulai, Aslan dan Kiana tengah berada di Kantin Akademi yang telah di penuhi oleh para Murid Akademi
Ada banyak Senior dari Kelas 2 dan 3 yang turut mengantri untuk mendapatkan Makanan yang mereka inginkan
Meja Meja yang tersusun rapi sudah di penuhi oleh para Murid yang tengah bercanda ria dan mengobrol bersama satu sama lain dengan Nampan Makanan mereka masing masing yang ada di Meja
Kemudian Aslan dan Kiana ikut mengantri untuk mengambil Nampan yang akan mereka gunakan untuk mengambil makanan kantin yang tersedia
Aslan melihat ke arah sekelilingnya, suasana yang ada di kantin adalah hal yang benar benar berbeda Sekaligus benar benar membuat Aslan merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, Suana itu benar benar membawa Kesan Baru pada diri Aslan
"Hoy Minggir... Apa kau tidak lihat aku mengantri di sini duluan?"
Tiba tiba terdengar suara seseorang dengan nada tinggi dari arah belakang Aslan
Kemudian Aslan mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan melihat seorang Murid Laki Laki yang ukuran tubuhnya 1,5× lipat lebih besar daripada ukuran tubuh Aslan, Wajahnya terlihat Garang dengan Rambutnya yang berwarna Kuning Acak Acakan
"Apa kau Tuli...? Aku bilang minggir..." Ucap Murid Laki Laki itu
Aslan menghela nafasnya, kemudian Aslan melepaskan tangan kanannya yang tengah menggenggam tangan Kiana untuk berurusan dengan Murid Laki Laki itu, "Jika aku tidak minggir, apa yang akan kamu lakukan?" Ucap Aslan
Sontak saja wajah Murid laki laki itu terlihat kesal atas jawaban yang Aslan berikan, "Apa kamu tidak menaruh Rasa Hormat kepada seniormu? Aku Evan Zaruda dari Kelas 3 A, Aku adalah Anak dari Bangsawan Zaruda Yang Terkenal, Jika kau tidak ingin menjadi Cacat, sebaiknya kau minggir sekarang juga" Ucap Murid Laki Laki itu yang memperkenalkan dirinya sebagai Evan
Perselisihan di antara Aslan dan Evan menarik perhatian Murid yang lainnya
Murid Murid lainnya merasa Prihatin kepada Aslan Karena sudah menjadi target Evan, pasalnya, Evan di kenal sebagai seseorang yang suka menindas orang lain
Aslan menghela nafasnya, Kemudian Aslan langsung berputar 360° lalu langsung melancarkan sebuah Tendangan Yang Sangat kuat ke arah Evan
*DUUUAAAKKK
"KHOOOAAAAKKK"
*GUBRAAKKK
Evan terpelanting cukup jauh sebelum akhirnya jatuh terkapar di atas lantai
Aslan kembali menghela nafasnya, kemudian Aslan menarik kakinya kembali ke lantai, "Senior Ndasmu, Kau hanya menggunakan hal itu dan juga Statusmu sebagai Bangsawan Ternama hanya untuk menindas orang lain" Ucap Aslan
Evan mencoba bangkit dari lantai sembari memegangi bagian tubuhnya yang sakit akibat di tendang dengan kuat oleh Aslan, "Kau... Kau... Beraninya yang memukulku... Percaya atau Tidak... Aku akan AAAAGGGKKKK"
Tepat sebelum Evan menyelesaikan Kalimatnya, dirinya terbanting ke Tanah dengan kuat saat sebuah Lingkaran Sihir muncul di atas dirinya
Lingkaran Sihir itu adalah Sihir Gravitasi yang Aslan gunakan, kemudian Aslan berjalan menghampiri Evan dengan tatapannya yang tampak kesal kepada Evan
Para Murid yang melihat kejadian itu merasa terkejut saat melihat Evan yang sering menindas orang lain di buat tak berkutik oleh Aslan bahkan tanpa harus mengeluarkan keringat sedikitpun
Evan terus menerus berteriak di bawah tekanan Sihir Gravitasi kuat yang menekannya dengan kuat ke lantai
"AAAAAKKKKKGGGHHH.... UGHHHHHKKKK... BA... BAJ*NGAN..." Teriak Evan di bawah Tekanan Sihir Gravitasi
Aslan menghentikan langkahnya saat dirinya berada tepat 3 langkah dari Evan, "Kau tau, aku paling tidak suka kepada orang yang selalu membawa Backingan mereka untuk menindas orang lain" Ucap Aslan
Mendengar Aslan yang berbicara membuat Evan bersusah payah untuk mencoba melihat ke arah Aslan dengan segenap kekuatannya
"KAU... KAU... AKU PASTI AKAN... MEMBUNUHMU..." Teriak Evan
Aslan kembali menghela nafasnya, kemudian Aslan mengangkat tangan kanannya
"Hentikan itu..."
Tepat sebelum Aslan sempat melakukan sesuatu, sebuah suara terdengar dan menghentikan Aslan untuk melakukan apa yang akan dia lakukan
Kemudian Aslan mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan dirinya mendapati seorang Gadis yang memiliki rambut berwarna hitam
Gadis itu berjalan dengan Anggun, dengan di ikuti oleh 2 orang Perempuan di belakangnya
Aslan menurunkan Tangannya lalu menghadap ke arah Gadis itu, "Siapa kau...?" Ucap Aslan
Gadis itu berhenti melangkah saat dirinya sudah cukup dekat dengan tempat Aslan berada, kemudian dia hendak membuka mulutnya
"ASLAN"
Belum sempat Gadis itu mengatakan sesuatu, Kiana berlari menghampiri Aslan kemudian langsung memeluknya
Kemudian Kiana melihat ke arah Gadis itu dan merasa sedikit terkejut, "Sylvia...?" Ucap Kiana
"Sylvia...?" Ucap Aslan
"Kiana...?" Ucap Gadis itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Nur Tini
agar tambah semangat dikasih kopi pahit
2024-03-02
0