Episode 19

Di Hari Berikutnya

Aslan dan Kiana telah berada di Kelas mereka dan menunggu untuk Jam Pelajaran di mulai, Dan setelah Beberapa menit menunggu, Akhirnya Bu Serafina masuk ke dalam kelas

"Baiklah Semuanya, Mohon Perhatiannya, Kalian semua pasti sudah tau bahwa dalam waktu Satu Setengah Bulan lagi akan di adakan Turnamen Pedang Dan Sihir yang akan di ikuti oleh banyak Bangsa yang ada di Duni ini, Dan mengenai Turnamen ini, Tahun ini Angkatan Kelas 1 A akan Berpartisipasi dalam Turnamen tersebut untuk Mewakili Akademi Calestia" Ucap Bu Serafina

Tentu pengumuman yang Bu Serafina ucapkan membawa kebanggaan tersendiri bagi setiap murid karena Kelas 1 A adalah Kelas berkumpulnya Para Jenius yang terpilih

Para Murid menjadi bersemangat setelah mengetahui bahwa mereka akan menjadi Perwakilan Akademi dalam Turnamen Pedang dan Sihir di tahun ini

Bu Serafina tersenyum karena melihat Semangat yang terpancar dari setiap Murid, "Dan di Tahun ini, ada hal yang sangat Special bagi Kita semua, karena, 3 dari 7 Leluhur Vampir akan turut hadir untuk memeriahkan Turnamen ini..." Ucap Bu Serafina

Sontak saja perkataan yang Bu Serafina ucapkan menggemparkan seisi kelas

Pasalnya, Leluhur Vampir sangat jarang sekali untuk keluar dari Menara Darah, mereka hanya akan keluar di saat ada sesuatu yang menurut mereka sangat penting

Namun, Turnamen Pedang dan Sihir adalah Turnamen yang di adakan setahun sekali dan itu bukanlah sesuatu yang bisa di anggap penting oleh Leluhur Vampir

Tak ada yang tau apa alasan Leluhur Vampir akan menghadiri Turnamen tersebut

Seisi kelas menjadi ricuh saat mendengar ucapan Bu Serafina yang mengatakan bahwa 3 dari 7 Leluhur Vampir akan turut menghadiri Turnamen Pedang dan Sihir

Beberapa di antara mereka ada yang bersemangat, dan adapula beberapa di antara mereka yang mencuatkan teori liar mereka sendiri, bergosip dan lain sebagainya

"Baiklah Semuanya, Informasi mengenai Turnamen Pedang dan Sihir akan di umumkan secara langsung oleh Kepala Akademi besok pagi, jadi, Ibu harap kalian semua bisa lebih giat lagi dalam belajar dan berlatih untuk bisa berpartisipasi dalam Turnamen Pedang dan Sihir tahun ini" Ucap Bu Serafina

Setelahnya, Bu Serafina kembali melanjutkan pelajarannya yang menyangkut Teori Sihir, Praktek Sihir dan juga Sejarah

...----------------...

Kantin Akademi

Waktu istirahat sudah di mulai, Aslan dan Kiana tengah berada di Kantin Akademi yang telah di penuhi oleh para Murid Akademi

Ada banyak Senior dari Kelas 2 dan 3 yang turut mengantri untuk mendapatkan Makanan yang mereka inginkan

Meja Meja yang tersusun rapi sudah di penuhi oleh para Murid yang tengah bercanda ria dan mengobrol bersama satu sama lain dengan Nampan Makanan mereka masing masing yang ada di Meja

Kemudian Aslan dan Kiana ikut mengantri untuk mengambil Nampan yang akan mereka gunakan untuk mengambil makanan kantin yang tersedia

Aslan melihat ke arah sekelilingnya, suasana yang ada di kantin adalah hal yang benar benar berbeda Sekaligus benar benar membuat Aslan merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, Suana itu benar benar membawa Kesan Baru pada diri Aslan

"Hoy Minggir... Apa kau tidak lihat aku mengantri di sini duluan?"

Tiba tiba terdengar suara seseorang dengan nada tinggi dari arah belakang Aslan

Kemudian Aslan mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan melihat seorang Murid Laki Laki yang ukuran tubuhnya 1,5× lipat lebih besar daripada ukuran tubuh Aslan, Wajahnya terlihat Garang dengan Rambutnya yang berwarna Kuning Acak Acakan

"Apa kau Tuli...? Aku bilang minggir..." Ucap Murid Laki Laki itu

Aslan menghela nafasnya, kemudian Aslan melepaskan tangan kanannya yang tengah menggenggam tangan Kiana untuk berurusan dengan Murid Laki Laki itu, "Jika aku tidak minggir, apa yang akan kamu lakukan?" Ucap Aslan

Sontak saja wajah Murid laki laki itu terlihat kesal atas jawaban yang Aslan berikan, "Apa kamu tidak menaruh Rasa Hormat kepada seniormu? Aku Evan Zaruda dari Kelas 3 A, Aku adalah Anak dari Bangsawan Zaruda Yang Terkenal, Jika kau tidak ingin menjadi Cacat, sebaiknya kau minggir sekarang juga" Ucap Murid Laki Laki itu yang memperkenalkan dirinya sebagai Evan

Perselisihan di antara Aslan dan Evan menarik perhatian Murid yang lainnya

Murid Murid lainnya merasa Prihatin kepada Aslan Karena sudah menjadi target Evan, pasalnya, Evan di kenal sebagai seseorang yang suka menindas orang lain

Aslan menghela nafasnya, Kemudian Aslan langsung berputar 360° lalu langsung melancarkan sebuah Tendangan Yang Sangat kuat ke arah Evan

*DUUUAAAKKK

"KHOOOAAAAKKK"

*GUBRAAKKK

Evan terpelanting cukup jauh sebelum akhirnya jatuh terkapar di atas lantai

Aslan kembali menghela nafasnya, kemudian Aslan menarik kakinya kembali ke lantai, "Senior Ndasmu, Kau hanya menggunakan hal itu dan juga Statusmu sebagai Bangsawan Ternama hanya untuk menindas orang lain" Ucap Aslan

Evan mencoba bangkit dari lantai sembari memegangi bagian tubuhnya yang sakit akibat di tendang dengan kuat oleh Aslan, "Kau... Kau... Beraninya yang memukulku... Percaya atau Tidak... Aku akan AAAAGGGKKKK"

Tepat sebelum Evan menyelesaikan Kalimatnya, dirinya terbanting ke Tanah dengan kuat saat sebuah Lingkaran Sihir muncul di atas dirinya

Lingkaran Sihir itu adalah Sihir Gravitasi yang Aslan gunakan, kemudian Aslan berjalan menghampiri Evan dengan tatapannya yang tampak kesal kepada Evan

Para Murid yang melihat kejadian itu merasa terkejut saat melihat Evan yang sering menindas orang lain di buat tak berkutik oleh Aslan bahkan tanpa harus mengeluarkan keringat sedikitpun

Evan terus menerus berteriak di bawah tekanan Sihir Gravitasi kuat yang menekannya dengan kuat ke lantai

"AAAAAKKKKKGGGHHH.... UGHHHHHKKKK... BA... BAJ*NGAN..." Teriak Evan di bawah Tekanan Sihir Gravitasi

Aslan menghentikan langkahnya saat dirinya berada tepat 3 langkah dari Evan, "Kau tau, aku paling tidak suka kepada orang yang selalu membawa Backingan mereka untuk menindas orang lain" Ucap Aslan

Mendengar Aslan yang berbicara membuat Evan bersusah payah untuk mencoba melihat ke arah Aslan dengan segenap kekuatannya

"KAU... KAU... AKU PASTI AKAN... MEMBUNUHMU..." Teriak Evan

Aslan kembali menghela nafasnya, kemudian Aslan mengangkat tangan kanannya

"Hentikan itu..."

Tepat sebelum Aslan sempat melakukan sesuatu, sebuah suara terdengar dan menghentikan Aslan untuk melakukan apa yang akan dia lakukan

Kemudian Aslan mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan dirinya mendapati seorang Gadis yang memiliki rambut berwarna hitam

Gadis itu berjalan dengan Anggun, dengan di ikuti oleh 2 orang Perempuan di belakangnya

Aslan menurunkan Tangannya lalu menghadap ke arah Gadis itu, "Siapa kau...?" Ucap Aslan

Gadis itu berhenti melangkah saat dirinya sudah cukup dekat dengan tempat Aslan berada, kemudian dia hendak membuka mulutnya

"ASLAN"

Belum sempat Gadis itu mengatakan sesuatu, Kiana berlari menghampiri Aslan kemudian langsung memeluknya

Kemudian Kiana melihat ke arah Gadis itu dan merasa sedikit terkejut, "Sylvia...?" Ucap Kiana

"Sylvia...?" Ucap Aslan

"Kiana...?" Ucap Gadis itu

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

agar tambah semangat dikasih kopi pahit

2024-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!