Setelah mendengar kabar yang di dapatkan dari Bu Serafina, Aslan dan Kiana langsung bergegas untuk pulang ke Rumah
(Aku tidak mengira bahwa akan terjadi wabah di Daerah Utara... ini benar benar merepotkan... Aku harus membuat rencana agar Kiana bisa tetap aman) Ujar Aslan dalam benaknya
Tak lama kemudian, Aslan dan Kiana sampai di rumah, "Kiana... Masuk lah ke dalam terlebih dahulu..." Ucap Aslan
Kiana mengangguk dan menuruti apa kata Aslan, kemudian Kiana langsung masuk ke dalam Rumah
Aslan mengambil beberapa langkah mundur dari Pintu depan Rumahnya, "Barrier... Anti-Magic Barrier... Anti-Elemental Barrier... Sacred Barrier... Dark Barrier... 7 Layers of Indestructible Barrier... 7 Elemental Barrier... Holy Magic Essence... Dark Magic Essence... Healing Domain... Sacred Domain... Absolute Healing... Summoning of 7 Dark Guardians... Teleportation... Invisibility... Illusion..."
Berlapis lapis Sihir melapisi Rumah Aslan dan semuanya adalah Sihir Tier 7 Terkuat yang Aslan miliki
Kemudian Aslan menghela nafasnya, "Dengan ini... Sekarang Keamanan Kiana sudah terjamin..." Ucap Aslan
Aslan berjalan menuju ke pintu depan dan segera masuk ke dalam Rumah, Saat Aslan baru masuk ke dalam Rumah, Aslan langsung di peluk oleh Kiana, "Aslan... apakah semua akan baik baik saja?" Ucap Kiana
Aslan tersenyum, Kemudian Aslan mengelus kepala Kiana dengan lembut, "Jangan Khawatir Kiana... Semuanya akan baik baik saja..." Ucapnya
Kiana mengangguk lalu mengeratkan pelukannya kepada Aslan
(Aku harus menemukan akar dari masalah ini dan membereskannya sesegera mungkin... Jika tidak, itu akan menjadi masalah yang lebih besar lagi... Apalagi Wabah ini benar benar sangat mematikan...) Ujar Aslan dalam benaknya
...----------------...
7 Hari Kemudian
Wabah yang muncul di Wilayah Utara semakin menyebar luas ke segala penjuru dan akhirnya menyentuh hingga ke Perbatasan Ibukota
Sebagai Komandan Militer Kerajaan, Yuna dan pasukannya di terjunkan ke daerah Wabah di temani oleh Ratusan Priest dan seorang Priest Agung, Ellen Valion, untuk mencoba mengendalikan penyebaran Wabah yang terjadi
Wabah ini dinamakan Black Corpse, karena Mayat orang yang terinfeksi penyakit dari Wabah ini akan berubah menjadi Hitam Gelap
Pasukan yang di terjunkan di tugaskan untuk mengisolasi Daerah Daerah yang telah terinfeksi oleh Wabah Black Corpse
Sementara para Priest di terjunkan untuk merawat mereka yang telah terinfeksi, meskipun begitu, hal itu tetap sia sia karena semua usaha yang di lakukan oleh Para Priest hanya bisa memperlambat Penularannya dan bukan mengobatinya
Segala Ramuan dan obat langka telah di keluarkan untuk mencoba menyembuhkan penyakit ini, namun, semuanya sia sia, tidak ada 1 pun obat atau bahkan Ramuan langka yang bisa menyembuhkan Wabah Penyakit Black Corpse yang telah merajalela
Kerajaan Calestia dan Kerajaan Varandal memberlakukan Isolasi di seluruh Wilayah yang ada di bawah kekuasaan mereka, semua aktivitas di berhentikan serentak tanpa terkecuali karena Wabah ini terus menyebar ke segala penjuru
Bangsa yang lain juga turut terkena Wabah yang sama, di antaranya adalah Bangsa Manusia, Elf, Dwarf dan Semi-Human
Kondisi Kritis dan Kekacauan terjadi, Pasokan Pangan menipis dan terjadi Penurunan ekonomi di setiap Bangsa
Di saat saat yang Kritis ini, Penyakit Black Corpse bermutasi, Mutasi ini mengakibatkan penderitanya Mengalami Kelumpuhan, Pembengkakan Urat Otot hingga Rasa Sakit seperti di hujani Ribuan Jarum
Kematian Akibat Wabah ini telah mencapai lebih dari 900.000 Kematian di seluruh Dunia
Penyelidikan terus di lakukan untuk mengetahui asal usul darimana datangnya Wabah ini, Pemeriksaan Medis dan Pengembangan Obat di lakukan secara serentak guna untuk mencoba mengakhiri Wabah ini
Namun sayangnya, semua itu sia sia dan wabah terus merambat hingga ke segala penjuru dunia
...----------------...
Di Rumah Aslan
Aslan tengah melakukan beberapa penelitian di ruangannya
*BAAMM
Suara Bantingan tangan ke atas meja terdengar cukup keras
"Sial... Gagal Lagi..." Ucap Aslan
Aslan menggertakkan giginya, "Darimana wabah ini datang...? Dan mengapa ini bisa bermutasi lalu menjadi lebih agresif...? Bahkan Sihir Penyembuhan Tier 7 tidak bisa menyembuhkan darah yang telah terkontaminasi oleh Penyakit ini..." Ucapnya
Aslan menghela nafasnya, "Penyakit ini bahkan bisa membuat Perputaran Mana di dalam tubuh menjadi tidak stabil bahkan bisa Mengkorosi Mana yang ada di dalam tubuh... Sebenarnya dari mana penyakit ini berasal...? Apakah benar benar tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini...?" Ucapnya
Saat Aslan tengah kewalahan untuk memikirkan penyebab dan solusi untuk Wabah ini, Sebuah pelukan hangat muncul dan menyelimuti tubuh Aslan
"Aslan... Jangan terlalu memaksakan dirimu"
Terdengar suara lembut milik Kiana yang datang dari arah belakang Aslan
Mendengar suara Kiana yang lembut, Aslan menghela nafasnya lalu tersenyum, "Kiana... Aku sama sekali tidak memaksakan diriku... jadi kamu jangan khawatir..." Ucapnya
Kiana merenung, "Kamu bahkan tidak tidur selama 3 hari... Kamu juga jarang makan atau bahkan minum segelas air... jadi... bagaimana mungkin aku tidak mengkhawatirkan mu...?" Ucapnya
Aslan tersenyum, Kemudian Aslan berdiri dari kursi nya lalu membalikkan badan dan langsung memeluk Kiana, "Maaf karena sudah membuatmu Khawatir Kiana... Mulai dari sekarang, Aku akan lebih memperhatikan kesehatanku... Jadi kamu tidak perlu khawatir lagi..." Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia, "Pastikan kamu makan dengan teratur, aku akan selalu memasak makanan kesukaanmu... dan juga jangan tidur terlalu larut, aku akan selalu menghangatkan tempat tidur untukmu" Ucap Kiana
Aslan tersenyum, "Terima Kasih Kiana" Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia, Kemudian Kiana mendekatkan Wajahnya ke arah Wajah Aslan untuk meminta sebuah ciuman, Aslan tersenyum, Kemudian Aslan memberikan sebuah Ciuman di bibir Kiana
Beberapa saat setelahnya, Kiana melepaskan Ciuman Aslan, lalu Kiana tersenyum manis, "Aslan... aku tadi tidak sengaja mendengar kamu membicarakan soal perputaran Mana yang tidak stabil di dalam tubuh... ini hanya pendapatku saja tapi... aku pernah dengar jika Darah Naga bisa membuat Aliran Mana di dalam tubuh menjadi lebih stabil... Tapi aku tidak tau ini nyata atau tidak..." Ucapnya
Aslan terkejut setelah mendengar perkataan Kiana, (Benar... Darah Naga... bagaimana bisa aku melupakannya...?) Ujar Aslan dalam Benaknya
Kemudian Aslan langsung memeluk Kiana dengan erat, "Kiana... Terima Kasih... Berkat dirimu, Wabah ini akan bisa segera di atasi..." Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia, kemudian Kiana membalas pelukan Aslan, "Tidak... aku tidak melakukan apapun, sebagai istrimu, memang sudah menjadi kewajiban ku untuk membantumu walaupun bantuan ku tidak terlalu berguna..." Ucapnya
Aslan melepaskan pelukannya lalu membelai pipi Kiana dengan lembut, "Jangan bicara seperti itu, berkat dirimu, sekarang aku telah mengetahui cara untuk segera mengakhiri wabah ini, Dan aku berjanji, Setelah Wabah ini selesai, Aku akan menikahimu dan menjadikanmu sebagai Istriku..." Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia setelah mendengar apa yang Aslan ucapkan, Kemudian Kiana memeluk Aslan dengan perasaannya yang di penuhi oleh Kebahagiaan, "Terima Kasih Aslan... Aku sangat bahagia... Aku Berjanji Akan Menjadi Istri Yang Baik Untukmu..." Ucapnya
...----------------...
Perbatasan Wilayah Utara
"CEPAT BAWA SEMUA ORANG YANG TERINFEKSI MENUJU KE TENDA YANG TERSEDIA"
Yuna berteriak untuk menugaskan para bawahannya yang tengah menangani Sejumlah Korban yang terinfeksi Penyakit Black Corpse
"YUNA..."
Seseorang berteriak memanggil Yuna
Yuna mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan mendapati Priest Agung, Ellen Valion, Yang tengah berlari ke arahnya
"Ellen.. Ada masalah apa?" Ucap Yuna
"Kita Kehabisan Stock Obat Obatan, Mana para Priest juga sudah terkuras habis, Mana Potion yang di kirim Kerajaan Calestia juga sudah hampir habis..." Ucap Ellen
Yuna mengepalkan tangannya dengan erat, "Apakah... Kita masih bisa menyelamatkan beberapa orang lagi...?" Ucapnya
Ellen menggelengkan kepalanya, "Tidak... Kita sudah berada di ambang batas, Jika kita menampung lebih banyak korban, maka kita benar benar tidak akan bisa bertahan lagi..." Ucapnya
Yuna menggertakkan giginya, "Kalau Begitu... Kita Harus--"
"NONA YUNA... NONA YUNA!!"
Tiba tiba seorang Prajurit berteriak memanggil Yuna
Setelah sampai di hadapan Yuna, Prajurit itu langsung berlutut dengan penuh hormat
"Ada masalah apa?" Ucap Yuna
"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda... katanya dia mempunyai cara untuk mengakhiri wabah ini..." Ucap Prajurit itu
Seketika saja hal itu membuat Yuna dan Ellen merasa sangat terkejut, "SEGERA BAWA ORANG ITU KE TEMPATKU SEKARANG JUGA!!" Ucap Yuna
"Baik..." Ucap Prajurit itu
Kemudian Prajurit itu langsung pergi dari hadapan Yuna dan Ellen
Yuna menatap ke arah Ellen, lalu Ellen menganggukkan kepalanya
...----------------...
Tenda Pribadi Milik Yuna
"Nona Yuna... Orang itu sudah ada di sini..." Ucap Prajurit yang ada di luar tenda
"Bawa Dia Masuk..." Ucap Yuna
"Baik Nona..." Ucap Prajurit itu
Kemudian Ellen mendatangi Yuna, "Yuna... apa menurutmu orang ini benar benar memiliki cara untuk mengakhiri Wabah ini?" Ucapnya
Yuna menggelengkan Kepalanya, "Aku tidak tau... tapi kita harus mengambil semua kesempatan yang ada, tidak ada salahnya untuk mendengar dulu apa kata orang ini..." Ucapnya
Ellen mengangguk, "Baiklah..." Ucapnya
Kemudian Yuna dan Ellen menunggu seseorang yang berkata bahwa dia bisa mengakhiri wabah ini
Tak lama kemudian, Seseorang masuk ke dalam Tenda Yuna
Begitu melihat orang tersebut, Yuna langsung berdiri karena terkejut
"Aslan... Nokin...?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nur Tini
aslan nokin
2024-02-25
0