Episode 9

Setelah mendengar kabar yang di dapatkan dari Bu Serafina, Aslan dan Kiana langsung bergegas untuk pulang ke Rumah

(Aku tidak mengira bahwa akan terjadi wabah di Daerah Utara... ini benar benar merepotkan... Aku harus membuat rencana agar Kiana bisa tetap aman) Ujar Aslan dalam benaknya

Tak lama kemudian, Aslan dan Kiana sampai di rumah, "Kiana... Masuk lah ke dalam terlebih dahulu..." Ucap Aslan

Kiana mengangguk dan menuruti apa kata Aslan, kemudian Kiana langsung masuk ke dalam Rumah

Aslan mengambil beberapa langkah mundur dari Pintu depan Rumahnya, "Barrier... Anti-Magic Barrier... Anti-Elemental Barrier... Sacred Barrier... Dark Barrier... 7 Layers of Indestructible Barrier... 7 Elemental Barrier... Holy Magic Essence... Dark Magic Essence... Healing Domain... Sacred Domain... Absolute Healing... Summoning of 7 Dark Guardians... Teleportation... Invisibility... Illusion..."

Berlapis lapis Sihir melapisi Rumah Aslan dan semuanya adalah Sihir Tier 7 Terkuat yang Aslan miliki

Kemudian Aslan menghela nafasnya, "Dengan ini... Sekarang Keamanan Kiana sudah terjamin..." Ucap Aslan

Aslan berjalan menuju ke pintu depan dan segera masuk ke dalam Rumah, Saat Aslan baru masuk ke dalam Rumah, Aslan langsung di peluk oleh Kiana, "Aslan... apakah semua akan baik baik saja?" Ucap Kiana

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan mengelus kepala Kiana dengan lembut, "Jangan Khawatir Kiana... Semuanya akan baik baik saja..." Ucapnya

Kiana mengangguk lalu mengeratkan pelukannya kepada Aslan

(Aku harus menemukan akar dari masalah ini dan membereskannya sesegera mungkin... Jika tidak, itu akan menjadi masalah yang lebih besar lagi... Apalagi Wabah ini benar benar sangat mematikan...) Ujar Aslan dalam benaknya

...----------------...

7 Hari Kemudian

Wabah yang muncul di Wilayah Utara semakin menyebar luas ke segala penjuru dan akhirnya menyentuh hingga ke Perbatasan Ibukota

Sebagai Komandan Militer Kerajaan, Yuna dan pasukannya di terjunkan ke daerah Wabah di temani oleh Ratusan Priest dan seorang Priest Agung, Ellen Valion, untuk mencoba mengendalikan penyebaran Wabah yang terjadi

Wabah ini dinamakan Black Corpse, karena Mayat orang yang terinfeksi penyakit dari Wabah ini akan berubah menjadi Hitam Gelap

Pasukan yang di terjunkan di tugaskan untuk mengisolasi Daerah Daerah yang telah terinfeksi oleh Wabah Black Corpse

Sementara para Priest di terjunkan untuk merawat mereka yang telah terinfeksi, meskipun begitu, hal itu tetap sia sia karena semua usaha yang di lakukan oleh Para Priest hanya bisa memperlambat Penularannya dan bukan mengobatinya

Segala Ramuan dan obat langka telah di keluarkan untuk mencoba menyembuhkan penyakit ini, namun, semuanya sia sia, tidak ada 1 pun obat atau bahkan Ramuan langka yang bisa menyembuhkan Wabah Penyakit Black Corpse yang telah merajalela

Kerajaan Calestia dan Kerajaan Varandal memberlakukan Isolasi di seluruh Wilayah yang ada di bawah kekuasaan mereka, semua aktivitas di berhentikan serentak tanpa terkecuali karena Wabah ini terus menyebar ke segala penjuru

Bangsa yang lain juga turut terkena Wabah yang sama, di antaranya adalah Bangsa Manusia, Elf, Dwarf dan Semi-Human

Kondisi Kritis dan Kekacauan terjadi, Pasokan Pangan menipis dan terjadi Penurunan ekonomi di setiap Bangsa

Di saat saat yang Kritis ini, Penyakit Black Corpse bermutasi, Mutasi ini mengakibatkan penderitanya Mengalami Kelumpuhan, Pembengkakan Urat Otot hingga Rasa Sakit seperti di hujani Ribuan Jarum

Kematian Akibat Wabah ini telah mencapai lebih dari 900.000 Kematian di seluruh Dunia

Penyelidikan terus di lakukan untuk mengetahui asal usul darimana datangnya Wabah ini, Pemeriksaan Medis dan Pengembangan Obat di lakukan secara serentak guna untuk mencoba mengakhiri Wabah ini

Namun sayangnya, semua itu sia sia dan wabah terus merambat hingga ke segala penjuru dunia

...----------------...

Di Rumah Aslan

Aslan tengah melakukan beberapa penelitian di ruangannya

*BAAMM

Suara Bantingan tangan ke atas meja terdengar cukup keras

"Sial... Gagal Lagi..." Ucap Aslan

Aslan menggertakkan giginya, "Darimana wabah ini datang...? Dan mengapa ini bisa bermutasi lalu menjadi lebih agresif...? Bahkan Sihir Penyembuhan Tier 7 tidak bisa menyembuhkan darah yang telah terkontaminasi oleh Penyakit ini..." Ucapnya

Aslan menghela nafasnya, "Penyakit ini bahkan bisa membuat Perputaran Mana di dalam tubuh menjadi tidak stabil bahkan bisa Mengkorosi Mana yang ada di dalam tubuh... Sebenarnya dari mana penyakit ini berasal...? Apakah benar benar tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini...?" Ucapnya

Saat Aslan tengah kewalahan untuk memikirkan penyebab dan solusi untuk Wabah ini, Sebuah pelukan hangat muncul dan menyelimuti tubuh Aslan

"Aslan... Jangan terlalu memaksakan dirimu"

Terdengar suara lembut milik Kiana yang datang dari arah belakang Aslan

Mendengar suara Kiana yang lembut, Aslan menghela nafasnya lalu tersenyum, "Kiana... Aku sama sekali tidak memaksakan diriku... jadi kamu jangan khawatir..." Ucapnya

Kiana merenung, "Kamu bahkan tidak tidur selama 3 hari... Kamu juga jarang makan atau bahkan minum segelas air... jadi... bagaimana mungkin aku tidak mengkhawatirkan mu...?" Ucapnya

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan berdiri dari kursi nya lalu membalikkan badan dan langsung memeluk Kiana, "Maaf karena sudah membuatmu Khawatir Kiana... Mulai dari sekarang, Aku akan lebih memperhatikan kesehatanku... Jadi kamu tidak perlu khawatir lagi..." Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia, "Pastikan kamu makan dengan teratur, aku akan selalu memasak makanan kesukaanmu... dan juga jangan tidur terlalu larut, aku akan selalu menghangatkan tempat tidur untukmu" Ucap Kiana

Aslan tersenyum, "Terima Kasih Kiana" Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia, Kemudian Kiana mendekatkan Wajahnya ke arah Wajah Aslan untuk meminta sebuah ciuman, Aslan tersenyum, Kemudian Aslan memberikan sebuah Ciuman di bibir Kiana

Beberapa saat setelahnya, Kiana melepaskan Ciuman Aslan, lalu Kiana tersenyum manis, "Aslan... aku tadi tidak sengaja mendengar kamu membicarakan soal perputaran Mana yang tidak stabil di dalam tubuh... ini hanya pendapatku saja tapi... aku pernah dengar jika Darah Naga bisa membuat Aliran Mana di dalam tubuh menjadi lebih stabil... Tapi aku tidak tau ini nyata atau tidak..." Ucapnya

Aslan terkejut setelah mendengar perkataan Kiana, (Benar... Darah Naga... bagaimana bisa aku melupakannya...?) Ujar Aslan dalam Benaknya

Kemudian Aslan langsung memeluk Kiana dengan erat, "Kiana... Terima Kasih... Berkat dirimu, Wabah ini akan bisa segera di atasi..." Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia, kemudian Kiana membalas pelukan Aslan, "Tidak... aku tidak melakukan apapun, sebagai istrimu, memang sudah menjadi kewajiban ku untuk membantumu walaupun bantuan ku tidak terlalu berguna..." Ucapnya

Aslan melepaskan pelukannya lalu membelai pipi Kiana dengan lembut, "Jangan bicara seperti itu, berkat dirimu, sekarang aku telah mengetahui cara untuk segera mengakhiri wabah ini, Dan aku berjanji, Setelah Wabah ini selesai, Aku akan menikahimu dan menjadikanmu sebagai Istriku..." Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia setelah mendengar apa yang Aslan ucapkan, Kemudian Kiana memeluk Aslan dengan perasaannya yang di penuhi oleh Kebahagiaan, "Terima Kasih Aslan... Aku sangat bahagia... Aku Berjanji Akan Menjadi Istri Yang Baik Untukmu..." Ucapnya

...----------------...

Perbatasan Wilayah Utara

"CEPAT BAWA SEMUA ORANG YANG TERINFEKSI MENUJU KE TENDA YANG TERSEDIA"

Yuna berteriak untuk menugaskan para bawahannya yang tengah menangani Sejumlah Korban yang terinfeksi Penyakit Black Corpse

"YUNA..."

Seseorang berteriak memanggil Yuna

Yuna mengarahkan pandangannya ke arah sumber suara tersebut dan mendapati Priest Agung, Ellen Valion, Yang tengah berlari ke arahnya

"Ellen.. Ada masalah apa?" Ucap Yuna

"Kita Kehabisan Stock Obat Obatan, Mana para Priest juga sudah terkuras habis, Mana Potion yang di kirim Kerajaan Calestia juga sudah hampir habis..." Ucap Ellen

Yuna mengepalkan tangannya dengan erat, "Apakah... Kita masih bisa menyelamatkan beberapa orang lagi...?" Ucapnya

Ellen menggelengkan kepalanya, "Tidak... Kita sudah berada di ambang batas, Jika kita menampung lebih banyak korban, maka kita benar benar tidak akan bisa bertahan lagi..." Ucapnya

Yuna menggertakkan giginya, "Kalau Begitu... Kita Harus--"

"NONA YUNA... NONA YUNA!!"

Tiba tiba seorang Prajurit berteriak memanggil Yuna

Setelah sampai di hadapan Yuna, Prajurit itu langsung berlutut dengan penuh hormat

"Ada masalah apa?" Ucap Yuna

"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda... katanya dia mempunyai cara untuk mengakhiri wabah ini..." Ucap Prajurit itu

Seketika saja hal itu membuat Yuna dan Ellen merasa sangat terkejut, "SEGERA BAWA ORANG ITU KE TEMPATKU SEKARANG JUGA!!" Ucap Yuna

"Baik..." Ucap Prajurit itu

Kemudian Prajurit itu langsung pergi dari hadapan Yuna dan Ellen

Yuna menatap ke arah Ellen, lalu Ellen menganggukkan kepalanya

...----------------...

Tenda Pribadi Milik Yuna

"Nona Yuna... Orang itu sudah ada di sini..." Ucap Prajurit yang ada di luar tenda

"Bawa Dia Masuk..." Ucap Yuna

"Baik Nona..." Ucap Prajurit itu

Kemudian Ellen mendatangi Yuna, "Yuna... apa menurutmu orang ini benar benar memiliki cara untuk mengakhiri Wabah ini?" Ucapnya

Yuna menggelengkan Kepalanya, "Aku tidak tau... tapi kita harus mengambil semua kesempatan yang ada, tidak ada salahnya untuk mendengar dulu apa kata orang ini..." Ucapnya

Ellen mengangguk, "Baiklah..." Ucapnya

Kemudian Yuna dan Ellen menunggu seseorang yang berkata bahwa dia bisa mengakhiri wabah ini

Tak lama kemudian, Seseorang masuk ke dalam Tenda Yuna

Begitu melihat orang tersebut, Yuna langsung berdiri karena terkejut

"Aslan... Nokin...?"

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

aslan nokin

2024-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!