Di Malam Hari, Aslan tengah Bermeditasi di Ruangannya untuk meningkatkan Jumlah Kapasitas Mana miliknya
Aslan mengontrol Kawasan Penyerapan Mana miliknya agar tidak menyebabkan Kepanikan seperti sebelumnya
Setelah beberapa saat, Aslan membuka matanya lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan, "Akhirnya Kapasitas Manaku mencapai lebih dari 2.000.000... Sekarang aku bisa menggunakan Sihir Tier 7 tanpa perlu mengkhawatirkan apapun dan aku juga bisa Mengaktivasi 5 Sihir secara bersamaan..." Ucapnya
Kemudian Aslan berbaring di tempat tidur, "Seseorang dengan Jumlah Kapasitas Mana Di atas 1.000.000 Saja sudah di Anggap sangat kuat, Apalagi dengan Nilai 2.000.000..." Ucapnya
Setelahnya, Aslan mulai memikirkan sesuatu, "Pria itu... Canon Dandelion, Salah satu dari 7 Saint yang bertarung melawanku, Dan dia jugalah yang telah membunuhku dengan Pedang Suci miliknya, Kapasitas Mana yang di milikinya setidaknya berada di atas angka 10.000.000, Sedangkan Kapasitas Mana ku dulu sudah tidak bisa di hitung dengan angka lagi, Tapi aku malah mati akibat kecerobohanku sendiri... sungguh menyedihkan..." Ucapnya
*TOK TOK TOK
Beberapa saat setelahnya, Terdengar suara ketukan Pintu yang datang dari arah pintu kamar Aslan
"Aslan... Apa kamu ada di dalam?"
Terdengar suara Kiana memanggil Aslan dari balik Pintu
"Kiana? Masuklah..." Ucap Aslan
Kemudian Pintu Ruangan Terbuka dan Kiana masuk ke dalam Ruangan, "Aslan... Makan Malam Sudah Siap... Aku Harap Kamu Menyukai Makanan Buatanku..." Ucapnya
Aslan Tersenyum, Kemudian Aslan beranjak dari tempat tidur lalu menghampiri Kiana, "Ayo kita makan Bersama" Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia, "Baik..." Ucapnya
Kemudian Aslan dan Kiana pergi ke lantai bawah dan menuju Ke Ruang Makan, Setelah sampai di Ruang Makan, Aslan dan Kiana duduk berdampingan
Setelah itu, Kiana mengambil semangkuk Sup yang ada di Meja lalu mengambil sebuah sendok dan menyuapi Aslan dengan Sup yang ada di tangannya, "Aslan... Cobalah..." Ucap Kiana sembari mengulurkan sesendok Sup ke arah Aslan
Aslan tersenyum dan memakan Sup yang di berikan oleh Kiana, "B-bagaimana...?" Ucap Kiana
Aslan kembali tersenyum, Lalu Aslan mengelus Kepala Kiana dengan lembut, "Ini Sangat Enak" Ucapnya
Kiana Tersenyum bahagia, "Syukurlah Kalau Masakanku Sesuai Dengan Seleramu" Ucapnya
Aslan kembali mengelus Kepala Kiana, "Apapun Masakanmu, Aku Akan Tetap Menyukainya" Ucapnya
Kiana tersenyum bahagia, "Terima Kasih..." Ucapnya
Kemudian Aslan dan Kiana menikmati makan malam yang telah Kiana siapkan dengan sepenuh hati
Aslan tidak pernah menyangka bahwa Kiana sangat pandai dalam memasak, Dan mulai dari saat itulah, Makanan Buatan Kiana selalu menjadi Makanan Favoritnya, Bahkan jika harus di hadapkan dengan Pilihan Menguasai Dunia Atau Bisa Makan Makanan Buatan Kiana Untuk Selamanya, Maka, Dengan Senang Hati Aslan akan memilih untuk Bisa Makan Makanan Buatan Kiana Untuk Selamanya
Kiana tak bisa berhenti tersenyum karena kebahagiaan terus mengalir di dalam dirinya, (Syukurlah Aslan menyukai masakanku... Dengan begitu... Mungkin suatu saat nanti... Aku bisa menjadi istri yang baik untuk Aslan) Ujar Kiana dalam hatinya
...----------------...
Pada Malam Itu, Serafina baru saja selesai dengan urusan yang harus dia urus
Dan dengan cepat Serafina telah sampai di depan Rumahnya, Tanpa basa basi lagi, Serafina langsung masuk ke dalam Rumahnya
Rumah Serafina terbilang sangat besar untuk di tempati oleh dirinya sendiri, Kemudian Serafina langsung naik ke lantai atas dan Masuk ke dalam Sebuah Ruangan lalu langsung mengunci dirinya di dalam Ruangan tersebut
Kemudian Serafina menghampiri sebuah meja, Lalu Serafina mengambil sebuah Dokumen yang ada di laci meja dan meletakkan dokumen itu di atas meja
Lalu Serafina membuka Dokumen tersebut dan melihat Biodata seseorang yang ada di selembar kertas, "Aslan Nokin... Siapa Dirimu Yang Sebenarnya...?" Ucapnya
"Bukan dari keluarga bangsawan atau apapun, tapi hanya seorang Pemuda yang berasal dari Daerah Kumuh yang ada di Kota Latonia... Semakin kamu membuat diriku penasaran... Itu membuatku menjadi semakin Tertarik kepadamu..." Ucap Serafina
...----------------...
Di Rumah Aslan, Aslan dan Kiana tengah duduk berdampingan di tepi tempat tidur dengan tangan mereka yang saling menggenggam satu sama lain, Kemudian Kiana menyandarkan Kepalanya di Bahu Aslan, "Aslan... Sejak aku bertemu denganmu, Aku selalu merasa bahagia... Seiring berjalannya waktu, Kebahagiaan itu mulai menghapus semua Rasa Sakit yang ada di hatiku, Baik itu Rasa Sakit akibat masa laluku Ataupun Rasa Sakit dari semua penderitaan yang aku alami... Sekarang... Semua Rasa sakit itu telah menghilang sepenuhnya, Itu semua berkat dirimu Aslan... Terima Kasih... Aku sangat berterima kasih kepadamu..." Ucap Kiana
Aslan tersenyum, "Kamu Tidak Perlu Berterima Kasih Kepadaku, Karena kamu pantas untuk merasa bahagia... Suatu saat nanti, jika kamu pergi meninggalkan Rumah ini, Pastikan dirimu selalu merasa bahagia dengan Laki Laki yang kamu cintai" Ucapnya
Kiana menggelengkan Kepalanya, "Tidak... Aku tidak akan pernah pergi dari Rumah ini, Karena, Laki Laki yang aku cintai itu berada di Rumah ini..." Ucapnya
Mendengar ucapan Kiana, membuat sesuatu yang ada di dalam diri Aslan menjadi bergejolak bukan main, "Kiana..." Ucap Aslan
Kemudian Kiana menatap wajah Aslan dengan senyum manis yang terpancar di wajahnya, "Aslan... Aku Mencintaimu... Aku Sangat Mencintaimu... Aku Telah Jatuh Cinta Kepadamu Sejak Saat Pertama Kalinya Kita Bertemu..." Ucapnya
Aslan tersenyum saat mendengar pengakuan Kiana, "Kalau begitu... Biarkan aku membuat ini semua menjadi Resmi" Ucapnya
Kemudian Aslan berdiri lalu berlutut di hadapan Kiana, Lalu Aslan menggenggam salah satu tangan Kiana dengan kedua tangannya, "Kiana... Maukah Kamu Menjadi Kekasihku?" Ucap Aslan
Mata Kiana mulai berkaca kaca, Dan sesaat setelahnya, Air Mata Kiana mulai mengalir jatuh melewati kedua pipinya di sertai dengan Perasaan Bahagia yang terus mengalir di dalam hati Kiana, Kemudian Kiana menganggukkan Kepalanya, "Iya... Aku Mau... Aku Mau Menjadi Kekasihmu..." Ucap Kiana
Aslan tersenyum, Kemudian Aslan berdiri dan menarik Kiana jatuh ke dalam pelukannya, "Kiana... Aku berjanji... Aku berjanji bahwa aku akan selalu membahagiakan dan melindungi mu..." Ucapnya
Kiana luluh di dalam momen tersebut, dan Kiana hanya bisa menganggukkan kepalanya sembari terus memeluk Aslan dengan erat
"Aslan... Aslan... Aku Mencintaimu... Aku Sangat Mencintaimu Aslan... Tolong Jangan Pernah Meninggalkanku..." Ucap Kiana dalam tangisannya
Aslan tersenyum dan mempererat pelukannya kepada Kiana, "Jangan Khawatir Kiana... Aku tidak akan pernah meninggalkanmu... Aku akan terus berada di sisimu selamanya..." Ucapnya
Kiana mengangguk dan terus menangis di dalam pelukan Aslan, "Terima Kasih... Terima Kasih Aslan..." Ucapnya
Aslan tersenyum dan kembali fokus untuk memeluk Kiana, Beberapa waktu kemudian, Aslan dan Kiana saling mengunci pandangan satu sama lain
"Aslan..." Ucap Kiana
"Kiana..." Ucap Aslan
Setelah itu, Aslan dan Kiana mulai mendekatkan diri satu sama lain, Dan dalam kehangatan momen tersebut, Aslan dan Kiana saling berciuman
Setelah beberapa saat, Kiana melepaskan Ciumannya, Lalu Kiana tersenyum manis, "Aslan... Aku sangat bahagia bisa memberikan ciuman pertamaku kepadamu..." Ucapnya
Aslan membalas senyuman Kiana, "Aku juga bahagia bisa memberikan Ciuman Pertamaku kepadamu Kiana..." Ucapnya
Aslan dan Kiana saling berbagi senyuman, Dan setelah beberapa saat, Aslan dan Kiana kembali berciuman
Secara perlahan, Aslan mulai menidurkan Kiana di atas tempat tidur, hal itu membuat Kiana tersenyum manis kepada Aslan, "Aslan... Tolong Jadilah Yang Pertama Untukku..." Ucapnya
Aslan tersenyum, "Dengan Senang Hati" Ucapnya
Dan Pada Malam Itu, Cinta Di Antara Aslan Dan Kiana Telah Menyatu Sepenuhnya
Benang Takdir Mengikat Kedua Cinta Ini Untuk Terus Menyatu Untuk Selamanya, Dan Kedua Cinta Ini Tidak Akan Pernah Bisa Hancur Apapun Yang Terjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Huang Ling'er
iya kah 🤣🤣
2024-10-18
0
Naturelight
jtuh cintany terlalu cpt, gk da drama²ny sma skali
2024-04-19
0
Nur Tini
busyet bobok bareng mereka
2024-02-25
0