Episode 5

Setelah melewati beberapa Prosedur Penerimaan Murid Akademi, Akhirnya Aslan dan Kiana telah Resmi menjadi Murid Akademi Sihir Calestia, Aslan dan Kiana pergi dari Akademi pada saat matahari telah tenggelam

Di Jalanan Ibukota yang ramai, Aslan dan Kiana berjalan bersama sembari menggandeng tangan satu sama lain

Aslan dan Kiana menyusuri setiap bagian ibukota untuk berjalan jalan bersama dan menikmati suasana di Ibukota Kerajaan

"A-aslan..." Kiana memanggil

Aslan mengarahkan pandangannya ke arah Kiana, "Ada apa Kiana?" Ucapnya

Kiana tersipu malu lalu membuang pandangannya, "T-tidak... Tidak ada apa apa... Aku... Aku hanya ingin berterima kasih... k-karena kamu bersedia menjadi teman pertamaku..." Ucapnya

Aslan cukup terkejut saat mendengar ucapan Kiana, "Aku adalah teman pertamamu?" Ucap Aslan Bertanya Kepada Kiana

Kiana mengangguk, "B-benar... S-selama ini... aku tidak pernah punya seorang teman... aku selalu di jauhi oleh semua orang bahkan kedua orang tuaku sendiri... aku hidup di bawah naungan bibiku yang mau menerimaku... tapi belum lama ini bibiku meninggal karena sakit dan aku di kirim ke sini untuk masuk ke dalam Akademi... Dan saat itulah... Aku bertemu denganmu" Ucapnya

Aslan merasa simpati kepada Kiana

"Karena itulah... Aku ingin berterima kasih kepadamu... Karena kamu adalah satu satunya orang selain bibiku yang mau menerimaku apa adanya" Ucap Kiana

Kesedihan terlihat dari ekspresi Kiana, Kemudian Aslan berhenti berjalan dan menghadap ke arah Kiana lalu membelai pipi Kiana dengan tangan kanannya

"Kiana... Jujur saja, kamu juga adalah teman pertama yang aku miliki" Ucap Aslan

Kiana terkejut saat mendengar ucapan Aslan, "B-benarkah?" Ucap Kiana Mencoba Memastikan Perkataan Aslan

Aslan mengangguk, "Itu benar, Maka dari itulah, Kamu menjadi orang yang spesial bagiku, walaupun kita baru bertemu beberapa jam yang lalu, tapi kenyataan itu tidak akan pernah berubah" Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia, Kemudian Kiana menggenggam tangan Aslan yang ada di pipinya dengan tangan kirinya, "Aslan... Kamu juga adalah orang yang paling spesial untukku... kamu akan selalu menjadi yang paling spesial bagiku... jadi... kumohon... Jangan Tinggalkan Aku..." Ucapnya

Aslan tersenyum, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu Kiana, Apapun yang terjadi, Aku akan selalu berada di sisimu dan selalu melindungimu" Ucapnya

Kiana tersenyum bahagia karena itu adalah pertama kalinya ada seseorang yang mengatakan hal itu kepada dirinya, itu membuat Kiana merasa sangat bahagia dari lubuk hatinya yang paling dalam dan itu juga membuat semua penderitaan dan rasa sakit yang bersarang di dalam hati Kiana kian menghilang sedikit demi sedikit

"Terima Kasih... Terima Kasih Aslan..." Ucap Kiana

Aslan tersenyum, "Tidak Perlu Berterima Kasih" Ucapnya

...----------------...

Di sebuah Restoran, Aslan mengajak Kiana untuk makan malam bersama dan duduk Berdampingan di sebuah meja

"A-aslan..." Kiana memanggil

Aslan mengelus kepala Kiana dengan lembut, "Tidak apa, Pesanlah semua makanan yang kamu suka, Aku akan mentraktirmu, jadi makanlah semua menu yang kamu inginkan" Ucapnya

Kiana tersipu malu karena dirinya terus menerima kebaikan dari Aslan

(Gadis ini... Setelah aku melihat masa lalunya, Ternyata itu lebih buruk daripada apa yang dia ceritakan... Dia berusaha menutupi itu semua agar tidak membuatku mencemaskan dirinya, Sungguh Gadis Kecil yang memiliki Keteguhan yang luar biasa.. Dan Gadis Kecil ini juga merupakan teman pertama dan orang yang spesial bagiku, Dan dia juga menganggapku sebagai Teman Pertama dan Orang Yang Sangat Spesial bagi dirinya, Alasan itu sudah lebih dari cukup bagiku untuk terus Melindungi Kebahagiaan dan Senyumannya) Ujar Aslan dalam benaknya

Di sisi lain, Kiana terlihat bingung untuk memilih Menu mana yang ingin dia pesan, Kiana terus melihat List Menu yang ada di tangannya dan mencoba mencari yang termurah agar dirinya tidak terlalu membebani Tagihan Aslan

"Aku... Aku Pilih Sup Kaldu Jamur..." Ucap Kiana

Aslan mencoba melihat List menu yang ada dan mendapati bahwa Sup Kaldu Jamur merupakan Menu termurah dari 20 Menu yang tersedia

Aslan tersenyum, "Apa kamu tidak ingin memesan yang lainnya?" Ucap Aslan Bertanya Kepada Kiana

Kiana Menggelengkan kepalanya, "T-tidak... 1 saja sudah cukup untukku" Ucapnya

Aslan kembali tersenyum, (Gadis ini... Sepertinya dia takut jika terlalu membebani Tagihanku) Ujar Aslan Dalam benaknya

Kemudian Aslan menghela nafasnya, (Padahal dia sangat kelaparan karena setiap hari dia hanya makan sepotong roti, tapi dia masih bisa mengkhawatirkan sesuatu milik orang lain agar dirinya tidak terlalu merepotkan orang tersebut, Gadis ini... Benar benar menarik perhatianku) Ujar Aslan dalam benaknya

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan memanggil seorang pelayan, Sesaat kemudian, Seorang pelayan datang menghampiri Meja Aslan, "Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda Tuan?" Ucap Pelayan Itu Bertanya Kepada Aslan

Kemudian Aslan memberikan Pelayan itu List Menu yang ada di tangannya, "Aku ingin memesan semua Menu yang ada di sini, Semua Menu, Satu Per Satu" Ucapnya

Pelayan itu terkejut begitupula dengan Kiana, Kemudian Pelayan itu mengangguk, "Baiklah Tuan, Saya akan segera menyiapkan Pesanan Anda" Ucapnya

Kemudian Pelayan itu pergi dari Meja Aslan dan menuju ke arah dapur, Kiana menatap ke arah Aslan dengan tatapan yang tidak percaya, "A-aslan..." Ucapnya

Aslan tersenyum, "Tidak apa, kamu tidak perlu mengkhawatirkan apapun" Ucapnya

Kiana mengangguk, "B-baiklah..." Ucapnya

Puluhan menit berlalu, Dan akhirnya semua Hidangan yang Aslan pesan telah tersedia di Meja, "Silahkan Nikmati Hidangan Anda Tuan" Ucap Pelayan

Kemudian Pelayan itu pergi dari meja Aslan dan menghampiri Meja lainnya, Aslan mengambil sebuah sendok dan memberikannya kepada Kiana, "Makanlah" Ucapnya

Kiana ragu ragu, "T-tapi..." ucapnya

Aslan tersenyum dan mengelus kepala Kiana dengan lembut, "Tidak apa, Makanlah sebanyak yang kamu mau dan hilangkan semua rasa laparmu" Ucapnya

Mata Kiana mulai berkaca kaca, "Aslan..." Ucapnya

Kemudian Kiana memandang ke arah bawah, "Terima Kasih..." Ucapnya

Aslan tersenyum, Sesaat setelahnya, Kiana mulai menyantap hidangan yang ada di meja dengan penuh kesedihan dan kebahagiaan yang bercampur aduk di dalam dirinya

Itu adalah pertama kalinya Kiana mendapatkan kebaikan setulus itu dari seseorang, dan hal itu membuat Kiana sangat bahagia

Aslan tersenyum saat melihat kebahagiaan yang terpancar dari dalam diri Kiana, (Berbahagialah... Karena Kamu Pantas Untuk Bahagia...) Ujar Aslan Dalam Benaknya

...----------------...

Setelah selesai makan malam di Restoran, Aslan dan Kiana kembali berjalan jalan untuk menikmati malam yang indah

"Kiana... Dimana tempat tinggalmu?" Ucap Aslan

Kiana memalingkan pandangannya untuk menghindari pertanyaan Aslan, Kemudian Aslan menghela nafasnya, (Gadis yang malang... Hampir tidak memiliki uang dan harus tidur di jalanan... Untungnya dia tidak pernah bertemu dengan orang jahat) Ujar Aslan dalam benaknya

Aslan menghela nafasnya karena merasa simpati dengan keadaan Kiana, Kemudian Aslan mengeratkan genggaman tangannya kepada tangan Kiana, "Kiana, Jika kamu mau, Kamu bisa tinggal denganku" Ucapnya

Kiana terkejut, "T-tidak... Tidak perlu... Aku... Aku tidak ingin merepotkanmu lebih jauh lagi..." Kiana mencoba menolak tawaran Aslan karena dia tidak ingin merepotkan Aslan lebih jauh lagi

Aslan tersenyum, "Tidak apa, Tinggallah bersamaku, Lagipula, Aku juga tinggal sendirian" Ucapnya

Kiana merenung karena terus memikirkan Aslan yang terus berbuat baik kepadanya, "Aslan... Kenapa kamu terus bersikap baik kepadaku?" Kiana bertanya kepada Aslan

Kiana tau, Bahwa orang yang melakukan sebuah kebaikan yang berulang kali pasti memiliki maksud tersembunyi

Aslan tersenyum, "Seperti nya aku sudah membuatmu curiga dan membuatmu tidak nyaman ya" Ucapnya

Kiana terkejut saat mendengar ucapan Aslan, "T-tidak... Bukan... Bukan itu maksudku... Hanya saja... Kamu terus berbuat baik kepadaku... Dan bibiku bilang kalau ada orang yang berbuat baik secara berulang kali maka orang itu pasti memiliki maksud tersembunyi" Ucapnya

Aslan tersenyum, "Begitu Rupanya..." Ucapnya

Kemudian Aslan menghela nafas panjang, "Kiana... Sejujurnya aku ingin terus melindungi Kebahagiaan dan Senyumanmu itu... Karena Kebahagiaan dan Senyumanmu adalah Hal terindah yang pernah aku lihat selama hidupku..." Ucapnya

Kiana terkejut dengan pengakuan yang diberikan Aslan, "Aslan..." Ucapnya

"Apakah... Ini semua mengganggumu?" Ucap Aslan

Kiana menggelengkan kepalanya, kemudian Kiana Tersenyum manis, "Tidak... Hanya saja... ini adalah pertama kalinya seseorang memperlakukanku sebaik ini selain bibiku... aku hanya sedikit terkejut dan bingung harus melakukan apa" Ucapnya

Aslan tersenyum, "Kamu tidak harus melakukan apapun, lagipula, Itu adalah Keinginanku untuk terus melindungi Kebahagiaan dan Senyumanmu" Ucapnya

Kiana tersenyum, "Terima kasih" Ucapnya

Wajah Kiana memerah dan dirinya menjadi malu untuk menatap Aslan, (Sekarang... Aku percaya dengan yang namanya Cinta Pada Pandangan Pertama yang selalu bibi ceritakan...) Ujar Kiana dalam benaknya

Malam semakin larut dan udara semakin dingin, Kiana mengeratkan genggaman tangannya kepada tangan Aslan

"Ini sudah larut malam, sebaiknya kita segera pulang sekarang" Ucap Aslan

Kiana hanya mengangguk untuk menjawab ucapan Aslan

...----------------...

Tempat tinggal Aslan berada di Distrik Perumahan yang berada di Barat Ibukota

Aslan tinggal di Rumah yang cukup sederhana dimana rumah itu adalah rumah yang dirinya inginkan

Sebenarnya Yuna ingin memberi Aslan tempat tinggal yang jauh lebih besar dan lebih mewah lagi, tapi kemauan Aslan tidak bisa di lawan oleh Yuna dan akhirnya Yuna memberikan Rumah Sederhana itu kepada Aslan

Meskipun sederhana, namun Rumah yang di miliki oleh Aslan terbilang cukup besar untuk di tempati seorang diri oleh Aslan

Maka dari itulah Aslan mengajak Kiana untuk tinggal di rumahnya agar Kiana tidak perlu lagi tidur di jalanan

Di Kamar yang ada di lantai 2, Aslan tengah menyiapkan tempat tidur untuk Kiana, Dan beberapa saat setelahnya, Aslan selesai menyiapkan tempat tidur milik Kiana

"Kiana... Mulai hari ini, Ruangan ini dan rumah ini akan menjadi tempat tidur dan tempat tinggalmu, jadi kamu tidak perlu tidur di jalanan lagi" Ucap Aslan

Air mata Kiana langsung berjatuhan, dan pada saat itu juga, Kiana langsung memeluk Aslan dengan erat, "Terima Kasih..." Ucapnya

Aslan Tersenyum, "Tidak Perlu Berterima Kasih, Sekarang Beristirahatlah... Kamu pasti sudah lelah..." Ucapnya

Kiana mengangguk, "Baik..." Ucapnya

Kemudian Kiana melepaskan pelukannya dari Aslan dan duduk di tepi tempat tidur, setelah itu, Kiana melepaskan kedua sepatunya namun tidak dengan sepasang kaus kaki panjang berwarna putih yang dia kenakan

Setelah itu, Kiana berbaring di atas tempat tidur, Kemudian Aslan menyelimuti tubuh Kiana dengan selimut yang ada, "Tidurlah... semoga kamu bermimpi indah..." Ucap Aslan

Kiana tersenyum manis di sertai dengan tetesan air matanya yang jatuh, "Terima Kasih Aslan..." Ucapnya

Aslan tersenyum, Dan beberapa saat setelahnya, Kiana langsung tertidur nyenyak karena dirinya telah kelelahan

Aslan menghela nafasnya, "Gadis kecil ini... Membuat sesuatu yang ada di dalam diriku bergejolak dengan sangat hebat... Apakah Perasaan ini... yang di namakan dengan cinta?" Ucapnya

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

Berbahagialah krn engkau pantas utk bahagia

2024-02-23

2

Nur Tini

Nur Tini

romantis banget kata-katanya

2024-02-23

0

ay Jago

ay Jago

kecepetan thor cinta2annya

2024-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!