Episode 6

Matahari Terbit saat fajar telah tiba

Murid Murid Akademi telah berangkat menuju ke Akademi lebih awal daripada jadwal yang telah di tetapkan, begitu pula dengan Aslan dan juga Kiana

Aslan dan Kiana berjalan bersama sembari bergandengan tangan satu sama lain melewati jalan yang menuju ke Gerbang Akademi

Di sertai dengan suara kicauan burung dan embun pagi melayang di udara, sapuan udara segar terasa begitu menyejukkan dan menyegarkan

Aslan menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan, "Udara pagi memang sangat menyegarkan, benarkan Kiana?" Ucapnya

Kiana mengangguk lalu tersenyum, "Benar... Tidak ada apapun yang bisa menandingi segarnya udara pagi" Ucapnya

Aslan tersenyum, "Ngomong ngomong, aku harus pergi ke Ruangan Kepala Akademi, jika kamu mau, kamu bisa pergi ke kelas duluan" Ucapnya

Kiana menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku ingin ikut denganmu" Ucapnya

Aslan tersenyum, "Baiklah..." Ucapnya

...----------------...

Di Ruang Kepala Akademi

Aslan dan Kiana bertemu dengan Kepala Akademi

"Jadi kamu adalah orang yang di Rekomendasikan oleh Komandan Militer Yuna?" Ucap Kepala Akademi

Aslan mengangguk, "Benar" Ucapnya

Kemudian Aslan berjalan menghampiri Kepala Akademi lalu mengambil sebuah surat dari dalam saku nya dan memberikannya kepada Kepala Akademi

Kepala Akademi menerima surat yang di berikan oleh Aslan, Lalu Kepala Akademi membuka dan membaca surat tersebut

"Menarik... Baru kali ini Komandan Militer Yuna begitu antusias untuk Merekomendasikan seseorang... Baiklah, Surat ini akan aku Terima" Ucap Kepala Akademi

Aslan mengangguk, "Baiklah, Kalau Begitu, Kami Pamit" Ucapnya

Kemudian Aslan dan Kiana membungkuk sebanyak 30 derajat sebelum pergi meninggalkan Ruangan Kepala Akademi

Kepala Akademi menghela nafasnya lalu kembali melihat Surat Rekomendasi Milik Aslan

"Bisa Menggunakan Sihir Tier 5 di usia semuda ini, Masa Depan Anak Ini Benar Benar Tidak Terbatas" Ucap Kepala Akademi

...----------------...

Setelah selesai dengan urusan yang ada, Aslan dan Kiana berjalan menuju ke kelas Mereka

Setelah masuk ke dalam Kelas, Terlihat semua Murid Kelas 1 A telah mengisi seluruh tempat duduk yang ada dan hanya menyisakan 2 Tempat duduk yang ada di atas bagian belakang

Kemudian Aslan dan Kiana berjalan melewati tangga tepat di samping tempat duduk Lucas dan Alicia yang ada di bagian paling depan, Semua orang Menatap Aslan dengan berbagai macam Tatapan dan Ekspresi, namun Aslan sama sekali tak menghiraukan mereka semua dan tetap berjalan menuju ke Tempat duduknya

Setelah sampai di Tempat duduknya, Aslan dan Kiana duduk berdampingan dengan tetap menggenggam tangan satu sama lain

Beberapa menit menunggu, Seorang Wanita Berambut Pirang Masuk ke dalam Kelas, Wanita itu memiliki Wajah yang Cantik di balik kacamata yang dia kenakan, Dan Seragam yang dia kenakan terlihat cukup membungkus tubuhnya hingga memperlihatkan bentuk tubuh idealnya, Bagian Bawahnya Tertutup Kaus Kaki Panjang yang Menutupi Bagian Paha sampai Ujung Kakinya dan dia juga mengenakan sebuah sarung tangan panjang berwarna hitam, Wanita itu adalah Guru sekaligus Wali Kelas Dari Kelas 1 A, Kemudian Guru itu menghampiri dan meletakkan Buku yang di bawanya di Meja Guru yang ada di Bagian Tengah Depan Kelas

"Mohon Perhatian Semuanya, Saya Adalah Guru Sekaligus Wali Kelas Kalian, Namaku Serafina Vazel, Dan Sebelum Memulai Pelajaran Pertama Di Tahun Ajaran Baru Ini, Saya Ingin Kalian Berdiri Dan Memperkenalkan Diri Kalian Masing Masing, Di Mulai Dari Yang Ada Di Sana" Ucap Bu Serafina

Bu Serafina menunjuk seorang Murid yang ada di paling kanan dari tempatnya berada, Dan setelah itu, Satu Per Satu Murid mulai memperkenalkan diri, Setelah beberapa Murid memperkenalkan diri mereka, Sekarang Giliran Lucas untuk memperkenalkan dirinya

Kemudian Lucas berdiri dari kursinya, "Lucas Varandal, 18 Tahun, Vampir Berdarah Murni Dan Putra Mahkota Dari Kerajaan Varandal" Ucap Lucas memperkenalkan dirinya

Setelah memperkenalkan dirinya, Lucas kembali duduk di kursinya dan di gantikan dengan Alicia yang berdiri dari kursinya untuk memperkenalkan diri, "Alicia Calestia, 17 Tahun, Vampir Berdarah Murni Dan Tunangan Dari Pangeran Lucas Varandal Sekaligus Putri Mahkota Kerajaan Calestia" Ucap Alicia memperkenalkan dirinya

Kemudian Alicia kembali duduk di kursinya dan Perkenalan diri berlanjut ke Murid berikutnya

Satu Per Satu Murid telah memperkenalkan dirinya, dan setelah seorang Murid yang ada di sebelah kanan Aslan selesai memperkenalkan dirinya, Sekarang Giliran Aslan yang akan memperkenalkan Dirinya, Sebelum berdiri dari kursinya, Aslan melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kiana, Kemudian Aslan berdiri untuk memperkenalkan dirinya, "Aslan Nokin, 18 Tahun, Vampir Berdarah Campuran, Berasal Dari Kota Latonia Di Utara Dan Seorang Rakyat Jelata" Ucap Aslan Memperkenalkan Dirinya

Kemudian Aslan duduk di kursinya dan di gantikan dengan Kiana yang berdiri untuk memperkenalkan dirinya, "Nama Saya Kiana Viena, 17 Tahun, Vampir Berdarah Campuran, Saya Berasal Dari Kota Yotufa Yang Ada Di Timur Dan Saya Merupakan Seorang Rakyat Jelata" Ucap Kiana Memperkenalkan Dirinya

Setelah itu, Kiana kembali duduk di Kursinya dan kembali menggenggam tangan Aslan, Aslan tersenyum, "Sepertinya kamu sudah tidak gugup lagi" Ucapnya

Kiana tersenyum dengan wajahnya yang memerah, "Itu semua karena dirimu Aslan, Kamu membuatku merasa aman dan nyaman" Ucapnya

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan dan Kiana menunggu Perkenalkan Murid selesai, Dan setelah sisa Murid selesai memperkenalkan dirinya, Akhirnya Pelajaran Pertama Akan Di Mulai

"Baik, Terima Kasih Atas Perkenalan Diri Kalian, Sekarang Kita Akan Mulai Pelajaran Pertama" Ucap Bu Serafina

Kemudian Bu Serafina mengambil sebuah buku dari tumpukan Buku yang ada di Mejanya, "Sekarang, Buka Halaman Pertama Dari Buku Tehnik Pengendalian Mana" Ucapnya

Setelah Itu, Semua Murid mulai mengambil buku yang tersedia di Kolong Meja mereka masing masing, Kiana membantu mengambilkan Buku Milik Aslan yang ada di Kolong Meja, "Aslan... Ini Milikmu" Ucapnya

Aslan tersenyum dan mengambil Buku yang ada di tangan Kiana, "Terima Kasih Kiana" Ucapnya

Kiana tersenyum dan tersipu malu lalu mencoba membuang pandangan dari Aslan, Kemudian Aslan membuka halaman pertama dari bukunya dan mendapati halaman pertama yang penuh dengan Tulisan dan beberapa gambar kecil

"Baiklah, Mohon Perhatian Semuanya, Sekarang Saya Akan Mulai Menjelaskan Dasar Pengendalian Mana" Ucap Bu Serafina

Kemudian Bu Serafina menulis sesuatu di papan tulis

"Mana adalah dasar bagi semua Sihir yang ada, tanpa Mana, Sihir tidak akan berguna sama sekali, Kita bisa menambahkan sejumlah Mana pada sebuah sihir untuk menambah kekuatannya namun kita tidak akan bisa mengubah Tier nya hanya dengan Menambahkan Mana ke dalam sebuah Sihir, Maka Dari Itu--"

"Tunggu Sebentar Bu Serafina"

Saat Bu Serafina tengah menjelaskan sesuatu di depan Kelas, Tiba tiba ada seseorang yang memotong penjelasan yang tengah di sampaikan oleh Bu Serafina

Kemudian Bu Serafina memalingkan pandangannya untuk mencari tau siapa yang berani menganggu saat seorang Guru tengah menjelaskan sesuatu, Beberapa saat kemudian, Bu Serafina mendapati Aslan yang mengangkat tangannya

Kiana terkejut dengan apa yang Aslan lakukan, "A-aslan... Apa... apa yang kamu lakukan?" Ucap Kiana Yang Terkejut

Aslan tersenyum dan menurunkan tangannya, "Tenanglah Kiana... Aku tau apa yang aku lakukan" Ucapnya

Kiana menghela nafasnya dan akhirnya dia membiarkan Aslan melakukan apa yang dia ingin lakukan

Kemudian Aslan berdiri dari kursinya, "Saya tidak setuju dengan ungkapan yang menyebutkan Bahwa Kita Tidak Bisa Mengubah Tier Sebuah Sihir Hanya Dengan Menambahkan Mana" Ucapnya

Bu Serafina memperhatikan Aslan dengan seksama, "Lalu?" Ucapnya

"Menurutku, Apa yang Anda sampaikan itu salah" Ucap Aslan

Kemudian Bu Serafina berdiri tegak dan menatap ke arah Aslan, Murid yang lainnya juga memandangi Aslan dengan berbagai tatapan dan ekspresi, beberapa dari mereka bahkan berbisik lalu mengatakan bahwa Aslan sudah gila karena berani melawan seorang Guru

Bu Serafina menghela nafasnya, "Apa kamu bisa membuktikan bahwa apa yang aku sampaikan itu salah? Jika kamu bisa membuktikannya maka aku akan memaafkan perbuatanmu kali ini, tapi, Jika kamu tidak bisa membuktikannya, maka kamu harus di hukum 7 Cambukan" Ucap Bu Serafina

Aslan tersenyum, "Baiklah..." Ucapnya

Kiana terlihat gelisah dan cemas karena Aslan membuat Taruhan dengan seorang Guru, Melihat Kiana yang Gelisah, Aslan mengelus Kepala Kiana dengan lembut, "Kiana, Jangan Khawatir dan percayalah padaku" Ucapnya

Kiana hanya bisa mengangguk dan berharap bahwa Aslan akan berhasil dengan apa yang dia bicarakan

"Aku akan menunjukkan secara langsung daripada harus berbicara panjang lebar" Ucap Aslan

Kemudian Aslan membuka telapak tangan, "Membaralah, Wahai Sang Penerang Dunia, Flare" Ucapnya

*WHOOOOZZZ

Sebuah Lingkaran Sihir berwarna merah muncul di telapak tangan Aslan dan memunculkan Kobaran Api yang menjulang ke atas

Aslan tersenyum, "Ini adalah Flare, Sihir Tier 1, Dan jika menambahkan Mana dengan jumlah yang sesuai dengan Sihir yang di inginkan, maka... Mega Flare" Ucapnya

*WHOOOUUUZZZZ

Lingkaran Sihir Membesar dan coraknya menjadi bertambah di sertai dengan bertambah kuatnya Api yang keluar dari Lingkaran Sihir tersebut

Kekuatan Api yang keluar dari Lingkaran Sihir yang ada di tangan Aslan bertambah berkali kali lipat dan panasnya yang kuat menyebar ke seluruh Ruangan

Semua Murid Terkejut tak terkecuali dengan Bu Serafina yang tidak percaya dengan apa yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri, "Apa... Apa itu barusan...? Sihir Tier 1... Berubah Menjadi Sihir Tier 2 tanpa membatalkan Sihir yang sebelumnya... Bagaimana bisa...?" Ucap Bu Serafina yang tidak percaya

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan langsung membatalkan Sihirnya untuk kebaikan semua orang, Panas yang di hasilkan oleh Sihir Aslan langsung lenyap seketika, Kemudian Aslan kembali duduk di Kursinya, "Mudah saja, Cukup Tambahkan Mana yang di perlukan bagi Sihir Tier berikutnya, Lalu Ubah Tier Sihir secara paksa dalam keadaan Mana yang mengalir ke dalam Lingkaran Sihir, Memang terdengar berbahaya tapi ini adalah cara paling efektif untuk mengubah Tier Sihir tanpa harus memulai Rapalan dari awal dan harus memakan waktu yang lebih lama" Ucapnya

"Efek samping dari Tehnik ini mungkin cukup berbahaya, Lingkaran Sihir bisa saja meledak sewaktu waktu jika terjadi kesalahan sekecil apapun, Baik itu tentang kurang atau lebihnya Mana yang di butuhkan Sihir Tier yang di inginkan, Kelebihan atau Kekurangan setitik Mana saja dapat mengakibatkan tangan hancur berkeping keping" Ucap Aslan

"Memang berbahaya tapi ini adalah hal yang nyata" Ucap Aslan

Aslan melihat wajah semua Murid dan Bu Serafina yang diam tak bergerak karena tak percaya dengan apa yang Aslan ucapkan

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan melihat ke arah Kiana yang memasang wajah polosnya, Lalu Aslan mengelus Kepala Kiana dengan lembut

Bu Serafina mencoba mengendalikan Rasa Keterkejutannya yang bercampur dengan Rasa Kekagumannya kepada hal yang baru saja Aslan tunjukan tepat di depan matanya, "B-baiklah... Karena kamu telah membuktikannya... Maka masalah ini berakhir sampai di sini... Jadi mari kita lanjutkan pelajarannya" Ucapnya

Kemudian Bu Serafina menggantikan Topik Pembelajarannya dan meneruskan untuk mengajar di Kelas

Aslan melihat ke arah Lucas yang tengah menatapnya dengan tatapan Tajam, Kemudian Aslan membalas Tatapan Lucas dengan Senyum Penuh Kebanggaan

"Cih..." Lucas langsung berhenti menatap Aslan dan mengarahkan pandangannya ke arah depan

...----------------...

Hari pertama di Akademi berakhir pada Sore Hari

Apa yang telah di lakukan Aslan saat berada di Kelas akan menjadi pengingat bagi semua Murid bahwa Aslan bukanlah lawan yang bisa mereka Provokasi dengan mudah

Aslan dan Kiana berjalan bersama keluar dari Akademi dengan saling menggenggam tangan satu sama lain

Kemudian Kiana mengarahkan pandangannya ke arah Aslan, "Aslan... Padahal tadi akulah yang berada tepat di sampingmu... Tapi kenapa aku tidak merasakan Hawa Panas saat kamu menggunakan Mega Flare?" Ucap Kiana Bertanya Kepada Aslan

Aslan tersenyum, "Aku memasang Sihir Pelindung di sekitarmu" Ucapnya

Kiana terkejut, "Kamu... Kamu bisa Aktivasi 2 Sihir dan juga tanpa Rapalan?" Ucap Kiana yang terkejut

Aslan tersenyum kemudian mengangguk, "Tolong Rahasiakan Hal Ini" Ucapnya

Kiana tersenyum, "Aku akan merahasiakannya..." Ucapnya

Kemudian Keduanya saling mengobrol dan bermesraan bersama dalam perjalanan pulang ke Rumah

...----------------...

Di Sebuah Tempat yang ada di bawah Tanah, Bu Serafina berjalan menyusuri Lorong, Tak lama setelahnya, Serafina masuk ke sebuah Ruangan

"Nyonya... Saya Di Sini" Ucap Serafina

Kemudian seseorang datang menghampiri Serafina, Orang itu tak lain dan tak bukan adalah Komandan Militer Kerajaan Calestia, Yuna Lionheart, "Apa kamu sudah menjalankan tugas yang aku berikan?" Ucapnya

Serafina mengangguk, "Seperti yang Anda perintahkan, Saya sudah mengawasi Aslan Nokin selama hari pertamanya di Akademi... Dan bisa saya simpulkan... Bahwa Dia Bukan Seorang Pemuda Biasa..." Ucapnya

Yuna semakin tertarik kepada Aslan setelah mendengar ucapan Bu Serafina, "Lalu, Apa ada hal yang lainnya?" Ucapnya

Kemudian Serafina menceritakan tentang semua yang terjadi kepada Yuna, Tentu saja hal itu membuat Yuna terkejut setengah mati saat mendengar semua yang Serafina ucapkan

"Monster... Benar Benar Monster..." Ucap Yuna

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

ooo monster

2024-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!