Episode 13

Proses Produksi Obat yang di berikan oleh Aslan memiliki beberapa kendala, salah satunya adalah Darah Naga, yang mana Sisik dan Kulit Naga Es sangatlah Kuat dan harus membutuhkan Waktu serta Tenaga yang lebih memumpuni untuk bisa mengekstrak Darah Naga yang ada di dalam tubuh Naga Es

Setengah Hari berlalu begitu saja, Darah Naga yang terkumpul mencapai 3 Tong Besar dan akhirnya Produksi Obat Bisa di Mulai

Material dari Mayat Naga Es memiliki Harga yang tidak dapat di perkirakan, Semua bagian yang di miliki oleh Naga Es adalah Material Legendaris yang bahkan Mustahil untuk di dapatkan oleh siapapun

Maka dari itu, Yuna menyimpan semua Bagian Mayat Naga dengan sangat aman kecuali menggunakan Darah Naga untuk memproduksi Obat untuk menghentikan Wabah yang terjadi

Ekstraksi, Penyulingan, Pemanasan dan Pendinginan di lakukan dengan mencampurkan satu per satu bahan yang tertera di Kertas yang Aslan berikan kepada Yuna, meskipun Rumit namun itu masih bisa di lakukan oleh Para Priest

Malam hari telah tiba, Yuna membawa Sebotol Obat menuju ke Tenda Korban Wabah di temani oleh Ellen yang berada di sisinya untuk berjaga jaga jika terjadi hal yang tidak di inginkan

"Yuna... Apa menurutmu Obat ini akan bekerja?" Ucap Ellen

"Kita tidak akan tau sampai kita mencobanya, Aku percaya kepada Aslan bahwa Obat ini akan berhasil seperti yang dia bicarakan" Ucap Yuna

"Baiklah..." Ucap Ellen

Kemudian Yuna dan Ellen masuk ke Tenda Korban Wabah, Lalu Yuna menghampiri salah satu dari sekian banyaknya Korban Wabah

Setelah itu, Yuna duduk di samping korban lalu mencoba meminumkan Obat yang ada di tangannya, Obat itu memiliki Warna Merah darah dan tidak berbau

Setelah obatnya habis di minum oleh Korban Wabah, Yuna berdiri dan menunggu hasilnya

30 Menit berlalu namun tidak terjadi apapun

Ellen menghampiri Yuna, "Yuna... Apakah obatnya gagal?" Ucapnya

"Entahlah... Aku tidak terlalu yakin" Ucap Yuna

Ellen menghela nafasnya, Kemudian saat Ellen melihat ke arah Korban, Ellen terkejut setengah mati dengan apa yang dia lihat, "Y-yuna..." Ucap Ellen yang terkejut

Yuna melihat Ellen yang bertingkah aneh, kemudian saat Yuna membalikkan pandangannya, Yuna juga ikut di buat terkejut setengah mati

Korban Wabah yang meminum Obat dari Yuna telah kembali normal, Urat Nadi nya yang membengkak kini sudah kembali normal, Wajah pucatnya telah menghilang sepenuhnya bahkan bintik merah di sekujur tubuhnya juga ikut lenyap, Kemudian Ellen langsung memeriksa Kondisi Korban Wabah tersebut, Setelah memeriksa Keadaannya, Ellen kembali di buat terkejut, "I-ini... Ini keajaiban... Dia... Dia Telah Pulih Sepenuhnya..." Ucap Ellen yang terkejut

Wajah Gembira langsung terlihat di wajah Yuna dan Juga Ellen, Obat yang Aslan resepkan berhasil mengobati Korban Wabah Black Corpse

Kemudian Yuna dan Ellen melompat bersama karena kegirangan dengan saling memeluk satu sama lain, "Akhirnya... Wabah ini akan segera bisa di hentikan..." Ucap Ellen

"Benar... Ini adalah kabar yang sangat membahagiakan... mulai sekarang kita harus bekerja lebih keras lagi untuk mengobati setiap korban yang terinfeksi" Ucap Yuna

...----------------...

Tenda Tempat Perawatan Aslan

Aslan membuka matanya setelah tak sadarkan diri cukup lama, Kemudian Aslan mencoba bangkit dari tempat tidur

Sesaat kemudian, Seorang Priest masuk ke dalam tenda Aslan dan terkejut saat mendapati Aslan yang telah siuman

Kemudian Priest itu segera mendatangi Aslan yang mencoba beranjak dari tempat tidur, "Tuan... Anda Tidak Boleh Pergi Kemana Mana, Anda Mengalami Luka Yang Sangat Parah Dan Butuh Waktu Untuk Menyembuhkannya, Tolong Kembalilah Beristirahat" Ucap Priest itu

Aslan menatap Priest itu dengan pandangan yang tampak lemah, "Aku... Masih ada sesuatu... yang harus aku selesaikan..." Ucapnya

"Tapi Tuan... Kondisi Anda Sangat Lemah, Jika Anda Memaksakan Diri, Takutnya Akan Terjadi Hal Yang Tidak Di Inginkan" Ucap Priest itu

Sesaat kemudian, Yuna yang di Temani Serafina masuk ke dalam Tenda untuk melihat kondisi Aslan, begitu melihat Aslan yang telah sadarkan diri, Yuna dan Serafina merasa lega karena Aslan baik baik saja

Kemudian Yuna dan Serafina menghampiri Aslan, "Aslan... Apa kamu baik baik saja?" Ucap Yuna

Aslan mengangguk, "Ya... Aku baik baik saja" Ucapnya

"Kamu harus beristirahat untuk memulihkan kondisimu, Luka yang kamu alami terbilang sangat parah bahkan nyawamu hampir saja melayang karena luka luka itu" Ucap Yuna

Aslan tersenyum, "Kamu tidak perlu khawatir Yuna... Heal..."

Aslan menyembuhkan dirinya dengan Sihir Penyembuhan yang lebih kuat daripada yang di gunakan oleh para Priest, Tentu saja hal itu membuat Yuna, Serafina dan Priest yang telah merawat Aslan merasa sangat terkejut

Serafina tersenyum, (Muridku yang satu ini suka sekali membawa kejutan yang melebihi ekspetasi seseorang) Ujar Serafina dalam benaknya

Yuna menghela nafasnya, "Aku benar benar tidak bisa menduga apapun yang ada pada dirimu, bahkan kamu bisa menyembuhkan dirimu sendiri menggunakan Sihir Penyembuhan yang lebih kuat daripada yang para Priest gunakan, Tapi itu seperti yang aku harapkan darimu, selalu membawa kejutan yang tidak terduga" Ucapnya

"Ngomong Ngomong soal Resep Obat yang kamu berikan, Obat itu berhasil menyembuhkan Korban Wabah Black Corpse, dan sekarang kami tengah memproduksi Obat itu secara Masal untuk menyembuhkan Korban lainnya" Ucap Yuna

Aslan tersenyum, "Itu bagus, Sebarkan Resep ini ke Berbagai Bangsa yang ikut terkena wabah ini, Dan bagikan 1 Tong Darah Naga ke masing masing Bangsa yang terkena Wabah ini, lalu Pastikan semuanya berjalan dengan lancar" Ucapnya

Yuna tersenyum, "Sesuai Keinginanmu Aslan" Ucapnya

Kemudian Aslan berdiri dari tempat tidur, "Aku masih memiliki Urusan yang harus aku selesaikan, Sisanya aku serahkan kepada kalian" Ucapnya

"Kamu jangan Khawatir, Semuanya akan berjalan seperti yang kamu harapkan, Ngomong Ngomong ada hal lain yang ingin aku bicarakan, aku akan membicarakannya saat urusanmu sudah selesai" Ucap Yuna

Kemudian Aslan tersenyum, "Baiklah..." Ucapnya

Setelah itu, Aslan pergi meninggalkan Tenda lalu Pergi dari Perbatasan Wilayah Utara menuju ke Ibukota Calestia

...----------------...

Aslan sampai di Ibukota Calestia Tepat sebelum Tengah Malam

Ibukota Calestia terlihat sangat sepi bahkan tidak ada seorang pun yang terlihat, karena semua orang tengah mengisolasi diri untuk menghindari wabah yang terjadi

Sesaat kemudian, Aslan menghentikan Langkahnya, "Apa kamu tidak lelah mengikutiku dari Perbatasan Wilayah Utara sampai ke sini...... Bu Serafina?" Ucapnya

Kemudian dari sebuah Gang Kecil yang ada di belakang Aslan muncul seseorang yang tidak asing, dia adalah Bu Serafina

"Seperti yang di harapkan dari Seorang yang bisa membunuh Seekor Naga... Kamu dapat menyadari Keberadaanku" Ucap Bu Serafina

Aslan membalikkan tubuhnya untuk menatap ke arah Bu Serafina, "Katakan yang sejujurnya, Siapa yang telah menyuruhmu untuk menyebarkan Wabah ini?" Ucapnya

Bu Serafina terkejut saat Aslan mengetahui tentang dirinya lah yang telah menyebarkan Wabah Black Corpse di Wilayah Utara Kerajaan Calestia

Bu Serafina tersenyum, "Entahlah..." Ucapnya

Kemudian Bu Serafina menarik pedang yang ada di pinggangnya, "Karena kamu telah mengetahui semuanya, maka kamu harus mati di sini" Ucap Bu Serafina

Aslan tersenyum, "Bisakah kamu melakukannya?" Ucapnya

"DASAR AROGAN"

Kemudian Bu Serafina langsung menerjang ke arah Aslan

"HHEYAAATT"

*TRRAAANGGG

Tebasan Pedang Bu Serafina di tahan oleh Aslan menggunakan Tangan Kosong

Aslan tersenyum, Kemudian Bu Serafina langsung menarik pedangnya dan menjauh dari Aslan

"Cih... Tidak kusangka kamu masih mempunyai kekuatan setelah terluka sangat parah" Ucap Bu Serafina

Aslan tersenyum, Sesaat kemudian, Aslan menghilang dari tempatnya berada

Hal itu membuat Bu Serafina panik dan menjadi lebih waspada, Sesaat kemudian, Aslan muncul di belakang Bu Serafina, Menyadari Hal itu, Bu Serafina berusaha untuk memutar arah tubuhnya ke belakang namun dia kalah cepat dengan Aslan yang langsung mencengkram Leher Bu Serafina dan membantingnya ke tanah

*DUAAAKK

"KUUUKKK"

Bu Serafina tidak bisa bergerak karena kekuatan Aslan yang begitu besar

"HANCURKAN!!!"

*SRAAASSHSH

"AAAAAKKKKKHHHH"

Bu Serafina berteriak saat Aslan mengalirkan Mana miliknya ke dalam tubuh Bu Serafina

*PRYAAAKKK

Terdengar suara seperti sesuatu yang pecah

Kemudian Aslan menghela nafasnya lalu beranjak dari atas tubuh Bu Serafina, lalu Aslan menatap ke arah atas Gerbang Ibukota dan terdapat seseorang berjubah hitam yang tengah berdiri di sana

"Cih..."

Sesaat kemudian, Sosok itu menghilang dari sana

Aslan menghela nafasnya, Kemudian Aslan melihat ke arah Bu Serafina yang tengah menangis

Kemudian Aslan berlutut dan mencoba untuk memenangkan Bu Serafina, "Bu Serafina... Apa anda baik baik saja?" Ucapnya

Bu Serafina terus menangis karena meratapi Kesalahannya yang tidak bisa di maafkan, "Aku telah membunuh banyak orang... Aku telah menanggung dosa yang tidak bisa di maafkan... Hiks... Hiks... Tidak ada gunanya lagi aku hidup di dunia ini..." Ucap Bu Serafina dalam tangisannya

Aslan menghela nafasnya, "Bu Serafina... Anda tidak bersalah atas apapun, itu semua terjadi karena Anda di kendalikan oleh seseorang, maka dari itu, jangan terus menerus menyalahkan diri anda sendiri" Ucapnya

Kemudian Bu Serafina mengarahkan pandangannya ke arah Aslan, "Aslan... Bagaimana... Kamu bisa tau kalau aku tengah dalam kendali seseorang?" Ucapnya

"Saat kamu menyerangku, Aku melihat air mata kesedihanmu yang mengalir di pipimu, dari situlah aku merasa ada sesuatu yang salah" Ucap Aslan

Bu Serafina menghapus Air Matanya, "Aku... Aku di kendalikan oleh Sihir Pengendali yang di pasang di tubuhku oleh salah satu orang dari Bangsa Demon" Ucapnya

"Demon...?" Ucap Aslan

Kemudian Bu Serafina mengunci pandangannya ke arah Aslan, "Aslan... Siapa sebenarnya dirimu...?" Ucap Bu Serafina bertanya kepada Aslan

Aslan tersenyum, "Jika aku mengatakan yang sebenarnya, pasti kamu tidak akan percaya" Ucapnya

"Tidak... Aku percaya pada identitas aslimu meskipun itu akan sangat sulit untuk bisa di percaya... Tapi aku akan tetap percaya kepada identitasmu..." Ucap Bu Serafina

Aslan tersenyum, "Baiklah... Jika itu yang kamu inginkan..." Ucapnya

Kemudian Aslan berdiri tegak di hadapan Bu Serafina, "Aku Adalah Aslan Nokin, Vampir Pertama dan Pencipta 7 Leluhur Vampir, Sekaligus Entitas Terkuat Yang Pernah Ada Di Dunia Ini" Ucap Aslan memperkenalkan Identitasnya yang sebenarnya kepada Bu Serafina

"Aslan Nokin... Vampir Terkuat...?" Ucap Bu Serafina

Kemudian Bu Serafina Langsung Berlutut dengan Penuh Rasa Hormat Di Hadapan Aslan, "Yang Mulia... Keturunan Anda Yang Rendah Ini Memberikan Seluruh Rasa Hormatnya Kepada Anda... Mohon Yang Mulia Mengampuni Keturunan Anda Yang Rendah Ini Karena Tidak Pernah Mengetahui Siapa Anda Yang Sebenarnya..." Ucap Bu Serafina dengan penuh Rasa Hormat

Aslan tersenyum, "Tolong Rahasiakan Ini Dari Semua Orang" Ucapnya

Bu Serafina mengangguk, "Baik Yang Mulia..." Ucapnya

Aslan tersenyum, Kemudian Aslan berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut

"Mohon Tunggu Sebentar Yang Mulia..."

Tiba tiba Bu Serafina memanggil Aslan, Kemudian Aslan menghentikan langkahnya, "Ada apa?" Ucapnya

"Saya... Ingin Menebus Semua Dosa Yang Telah Saya Perbuat..." Ucap Bu Serafina

"Saya Mohon... Tolong Jadikan Saya Sebagai Budak Anda... Anda Adalah Dewa Bagi Kami Bangsa Vampir, Semua Dosa Dan Kehidupan Kami Berada Di Bawah Kata Kata Anda... Saya Ingin Menebus Seluruh Dosa Yang Saya Lakukan Dengan Cara Melayani Anda Selamanya... Jika Anda Bersedia, Tolong Jadikan Saya Sebagai Budak Anda... Tubuh, Jiwa Dan Semua Yang Saya Miliki Akan Menjadi Milik Anda, Dan Anda Bisa Melakukan Apapun Yang Anda Inginkan Kepada Saya... Tapi, Saya Memohon 1 Hal Kepada Anda, Tolong Maafkan Semua Dosa Yang Telah Saya Lakukan..." Ucap Bu Serafina

Aslan menghela nafasnya, "Apa kamu yakin dengan pilihanmu ini?" Ucapnya

"Bisa Menjadi Budak Dan Melayani Anda Adalah Suatu Kehormatan Bagi Saya... Ini Adalah Satu Satunya Yang Bisa Saya Lakukan Untuk Menebus Seluruh Dosa Yang Telah Saya Lakukan..." Ucap Bu Serafina

Aslan menghela nafasnya, "Jika itu yang kamu inginkan, Maka akan aku kabulkan" Ucapnya

Kemudian Aslan mengarahkan tangannya ke arah Bu Serafina yang tengah berlutut di hadapannya, Kemudian Aslan mulai membuat Sebuah Lingkaran Sihir, "Dengan Namaku, Aslan Nokin, Akan Mengangkatmu Sebagai Budak Yang Paling Rendah Dari Segala Sesuatu Yang Ada Di Dunia Ini... Aku Akan Mengambil Alih Atas Hidup Dan Matinya Dirimu... Dan Sebagai Gantinya, Kamu Akan Melayaniku Sebagai Budak Yang Mematuhi Setiap Kata Yang Keluar Dari Mulutku, Mulai Sekarang, Aku Akan Menjadi Mastermu, Dan Kau Akan Menjadi Budakku... Serafina Vazel... Apa Kau Bersedia Menerima Semua Itu Dan Bersumpah Darah Untuk Menjadi Budakku Dan Melayaniku Selama Sisa Hidupmu?" Ucap Aslan

Serafina Menutup Matanya lalu Mengangguk, "Saya... Serafina Vazel... Dengan Ini Saya Bersumpah Darah Untuk Terus Melayani Aslan Nokin, Sebagai Master Dan Juga Majikanku... Tubuh, Jiwa Dan Semua Yang Saya Miliki Akan Menjadi Milik Masterku... Setiap Perintahnya Akan Selalu Menjadi Tujuan Hidupku..." Ucap Bu Serafina

Aslan tersenyum, "Dengan ini... Kamu Telah Menjadi Budakku Dan Seluruh Dosamu Telah Ku Ampuni" Ucapnya

Sesaat kemudian, Serafina merasakan sensasi Terbakar di bagian sedikit ke bawah dari Pusarnya, Sensasi Terbakar itu berasal dari Ukiran Simbol Budak yang telah terpasang pada diri Serafina

Senyum Bahagia Terpancar di wajah Serafina, "Terima Kasih Master... Mulai Sekarang... Saya Akan Selalu Melayani Master Dengan Sepenuh Hati..." Ucapnya

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

terlalu cepat mengungkapkan identitas aslinya

2024-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!