Di serang

Terpaksa Andrew menunggu karena Abah Adi melayat kerumah nya Diah, Dengan perasaan gelisah karena otak nya di penuhi berbagai macam dugaan. Rasa nya sekarang, Andrew curiga kepada semua pria yang ada di kampung ini.

Tanpa terasa air mata Andrew jatuh lagi sangking tak kuat nya membayang kan penderitaan sang adik, Bayangan kaki yang buntung karena di potong. Lama terdiam dalam pikiran nya, Andrew tertidur pulas di kursi kayu tersebut.

Tiba tiba saja ia sudah berada dalam gudang jerami, Andrew menatap kanan kiri. Namun kosong tidak ada apa pun di dalam sini, Hanya bekas perban cucuran darah yang bisa di pastikan itu bekas Maharani.

"Seperti nya aku mimpi lagi." Batin Andrew mencoba mencari sesuatu.

Berulang kali Andrew mencari kemana Maharani di bawa, Namun tidak ada sama sekali. Tapi telinga nya menangkap suara tawa bercampur dengan tangisan. Setelah di dengar kan secara detail, Ternyata berada di bawah kaki nya.

"Apa ada ruang bawah tanah nya!" Kaget Andrew.

Ternyata di samping lemari ada sebuah pintu yang sedikit terbuka, Andrew mengintip dan melihat tangga. Ruangan di bawah tampak sangat terang bersama suara tawa yang terdengar sangat puas.

"Lailahailallah!"

Andrew mengelus dada nya sambil mengucap, Pemandangan di bawah sana sangat membuat Andrew tak bisa bernafas. Maharani tengah di setubuh* dengan dua orang sekaligus.

Gadis yang sudah tidak berdaya itu hanya menangis pasrah sambil merintih kecil, Lobang depan belakang penuh di sesaki oleh mereka. Kini Andrew bisa melihat semua wajah yang tertawa puas itu.

Hanya satu orang yang masih berselimut kabut, Ternyata Diah juga ada di sana sambil duduk bersimpuh. Ia tak berani. Mengangkat wajah nya, Ternyata pembantu ini tanpa sengaja melihat Maharani yang sedang di perkosa.

Oleh orang orang itu, Diah di paksa untuk melihat. Jika ia sampai membocor kan kelakuan mereka, Maka Diah akan mengalami nasib yang sama. Walau pada dasar nya Diah sudah pernah mereka jamah juga, Namun dengan lembut karena gadis ini tidak menolak.

"Jadi mereka! Mereka yang memperkos* adik ku." Andrew sangat marah dan ingin meninju Ujang dan Jajak yang sedang menyetubuh* Maharani.

Tapi tidak bisa tersentuh karena ini hanya bayangan masa lalu saja, Andrew ada hanya untuk menonton kebiadaban ini.

"Hentikaaan!! Ku mohon hentikan." Andrew menangis jatuh kelantai.

Mata Maharani seolah menatap mata nya juga, Andrew hanya bisa menangis meraung raung sambil ingin membuang dua orang yang menyetubuh* adik nya. Tanpa peduli pada Maharani yang sangat kesakitan, Telapak kaki sudah tidak punya.

Wuusssh.

Braaakk.

Tubuh Andrew terpental menghantam dinding gudang, Ada sesosok mahluk yang menyerang nya. Rasa sakit hingga membuat nafas Andrew terasa sangat sesak, Namun pemuda ini belum bisa melihat siapa yang menyerang nya.

Crraaak.

"Aaarkkhh." Andrew terpekik ketika besi menancap di betis nya

"Hohohoho...Berani sekali kau masuk kedalam wilayah tuan ku anak muda." Ternyata yang menyerang Andrew adalah manusia berkepala babi.

"Hah? Kenapa dia sekarang bisa menyerang ku, Kenapa ini." Kaget Andrew berusaha tegak.

Wusssh.

Craak.

Untung nya kali ini Andrew bisa menghindari besi yang tadi di lempar kan lagi, Padahal itu adalah serangan yang sangat fatal. Andrew tak punya pilihan lain selain melawan nya, Ia meraba pisau loreng yang ada di pinggang nya.

"Bismilahirohmanirohim."

Andrew berkelit cepat ketika serangan dari tangan mahluk itu mengarah perut nya, Di tangkis menggunaka dengkul. Sampai dengkul Andrew bergetar hebat, Pria ini meringis karena luka yang tertancap besi semakin sakit saja.

"Uggh ya Allah, Tolong bantu lah aku." Desah Andrew menahan rasa sakit nya.

Wusssh.

Ketika mahluk berkepala babi itu kembali berkelebat, Andrew siap menghujam kan pisau tanduk loreng di lengan nya yang seperti lengan manusia juga.

"Aaarrkkhh biadab." Teriak mahluk itu menggerang kesakitan.

Bahkan ia menggerung telentang di lantai gudang, Tubuh nya mengeluar kan asap berwarna hitam. Perlahan semakin habis seperti kardus yang di bakar, Lalu berubah menjadi batu berwarna merah kehitaman.

"Alhamdulilah." Andrew mengambil batu tersebut dan menyimpan nya.

Bertepatan dengan itu ia terbangun dari tidur nya, Namun ternyata betis Andrew beneran terluka dan berdarah sangat banyak. Untuk bergerak sedikit saja sangat lah sakit.

"Abah! Kenapa saya sungguh terluka?" Andrew bertanya pada Abah Adi yang sudah pulang sejak tadi.

"Kau memang sungguh bertarung dengan nya, Berusaha lah untuk menang. Jika dirimu mati di sana, Maka selama nya pula kau tidak akan bangun nak." Jelas Abah Adi.

"Kenapa sekarang ada yang menyerang ku Bah? Aku pernah mimpi seperti ini, Tapi tidak ada yang menyerang ku. Padahal itu bisa di bilang bukan mimpi." Heran Andrew.

"Mereka sudah waspada nak, Sengaja menaruh iblis itu untuk menyakiti mu." Terang Abah Adi.

Mereka mengobati luka yang Andrew dapat kan dari alam mimpi nya, Abah Adi juga tampak mencabut sesuatu yang Andrew duga ia lah besi yang tadi manusia babi lempar kan.

"Dia berubah menjadi batu ini Bah." Andrew membuka genggaman nya.

"Ya Allah sungguh laknat orang yang telah memelihara nya." Desis Abah Adi mengusap dada.

Ternyata mahluk ini golongan iblis yang sangat jahat, Biasa di gunakan untuk menyakiti orang seperti santet dan teluh. Ia akan menggerogoti organ dalam orang yang di santet tersebut sampai orang nya meninggal.

"Ini yang mereka tanam di depan dan belakang rumah Bah, Dan aku baru tahu tadi pagi. Bahwa aku sudah memutus benang pelindung." Cerita Andrew.

Wajah Abah Adi tidak menunjukan rasa senang setelah mendengar Andrew mengatakan telah memutus benang pelindung, Orang tua ini malah nampak cemas dan gelisah.

"Apa aku melakukan kesalahan Bah?" Tanya Andrew hati hati.

"Jika sudah putus, Mereka akan dalam bahaya mas! Karena Hantu Maharani bisa menyakiti mereka kapan saja." Lukas yang menjawab.

"Benarkah?! Aku malah senang jika begitu." Andrew tersenyum puas.

"Nak!"

Andrew menoleh cepat karena Abah Adi menatap nya tajam, Padahal Andrew senang jika hantu adik nya memang bisa membalas kan dendam kepada para pemerkosa nya.

"Arah kan lah pada Maharani untuk mencari bukti, Kita akan memenjara kan mereka." Ternyata Abah Adi ingin mereka mendapat ganjaran secara hukum saja.

"Penjara paling hanya beberapa tahun saja Abah! Mereka masih bisa makan dan hidup, Sementara adik ku sudah tidak ada! Mereka membunuh Maharani." Andrew tak bisa menguasai emosi nya.

Abah Adi hanya menatap dalam mata Andrew agar pemuda ini tenang, Perlahan Andrew kembali duduk sambil mengatur nafas nya yang tidak beraturan karena emosi nya yang sangat kuat.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒈𝒂𝒌 𝒂𝒅𝒊𝒍 𝒌𝒍 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒅𝒊 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒂𝒓𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒕𝒂𝒊 𝒂𝒋𝒂

2024-04-27

0

A B U

A B U

next

2024-04-04

1

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Sudah gak punya kaki,terus diperkaos bergilir terus,Ya Allah kasihan sekali kamu Maharani😭😭

2024-03-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!