Pingsan

Malam hari Andrew terbangun karena mendengar isak tangis yang sangat menyayat hati, Semula ia mengira bahwa itu adalah tangisan ibu nya. Andrew keluar dari kamar, Barang kali saja ibu nya butuh teman untuk menghibur hati.

Keadaan rumah sangat gelap karena semua lampu memang di matikan, Kecuali yang berada di luar rumah. Andrew berjalan mencari sumber suara tangisan, Semakin di cari malah semakin menjauh.

Bukan hanya menjauh saja, Tangisan itu berpindah pindah ketika Andrew sudah mendekati. Sampai sekarang Andrew sudah keluar dari rumah, Lewat pintu samping. Tampak seorang gadis berkelebat kearah gudang jerami yang jarak nya sekitar lima ratus meter dari rumah.

Agak was was hati Andrew karena ia sama sekali tidak membawa senjata, Takut nya itu hanya jebakan perampok yang memancing nya keluar. Hanya ada sebatang bambu bekas obor di sana, Andrew mengambil nya dari pada tidak ada senjata sama sekali.

Wusshh.

Angin dingin menyerang punggung pria ini, Bau melati yang sangat tajam kembali tercium. Hanya beda nya kali ini tidak ada bau bangkai, Hanya bunga melati saja.

"Aku seperti nya butuh wejangan dari kyai." Batin Andrew.

Lampu gudang tampak berkedip kedip menambah horor nya suasana, Andrew menatap kanan kiri mencari hilang nya sosok gadis tadi.

"Aakhh sakit..."

Terkejut bukan kepalang karena dari dalam gudang ada rintihan suara, Di tambah suara itu seperti tertahan karena mulut yang di sumpal. Andrew mencoba membuka pintu, Namun tidak bisa karena terkunci.

"Siapa yang ada di dalam?" Teriak Andrew mencoba mencari celah untuk masuk.

Namun pintu hanya ada satu, Jendela pun tidak ada. Hanya ada lobang kecil yang bisa untuk mengintip, Andrew memanjat dengan kursi agar bisa melihat keadaan dalam.

"Huhuhu...Sakit." Pekik suara itu lagi.

Mata andrew terbelalak karena melihat pemandangan yang sangat menyakiti hati, Seorang gadis tanpa telapak kaki sedang terbaring dengan tubuh bugil. Bekas luka itu terus mengeluar kan darah dan hanya di perban saja.

"Siapa yang tega memotong kaki nya? Kenapa ayah tidak tau ada wanita yang di sekap." Batin Andrew ketakutan.

Yang membuat Andrew takut ia lah jumblah pria yang berada di sana, Sekitar sepuluh orang pria sedang tertawa terbahak bahak. Sementara gadis itu menangis kesakitan dan tidak bisa melari kan diri.

Hanya bisa ngesot menarik tubuh nya karena telapak kaki sudah tidak punya, Barang kali mereka mungkin memang sengaja memotong nya agar tidak bisa lari.

"Ampuni aku...Huhuhu ampuni aku." Rintih gadis itu yang sekarat.

"Kau tidak akan bisa pergi, Seandai nya kau menuruti mau ku dari awal. Tidak akan kau menderita seperti ini sayang." Sahut suara pria.

Andrew semakin blingsatan ketika gadis yang sedang kesakitan tak punya kaki itu malah di perkos* lagi, Tanpa iba seorang pria menggenjot nya dengan brutal.

"Hentikan! Kalian semua biadap." Teriak Andrew mendobrak pintu.

Berulang kali Andrew menabrak kan tubuh nya kepintu itu, Namun sia sia karena terkunci dengan erat. Sedang kan jerit pekik gadis itu semakin menyayat hati nya.

Bruuuk.

Mendadak Andrew pingsan karena ada yang memukul tengkuk nya dari belakang, Pemuda ini sukses pingsan di tempat tanpa bisa membuka pintu terlebih dahulu.

Pria yang menghantam tengkuk Andrew segera bergegas pergi, Meninggal kan Andrew yang tergeletak di depan pintu gudang.

...****************...

Mata Andrew perlahan terbuka dan wajah yang pertama kali di lihat nya adalah sang ibu, Laras tampak cemas menunggu kesadaran putra nya yang baru di temukan dalam keadaan pingsan.

Juragan Adi juga tampak gelisah karena Andrew tiba tiba pingsan di depan gudang, Andrew segera bangun dan teringat kejadian malam tadi sebelum ia pingsan.

"Ada gadis di siksa di gudang Yah! Kita harus menolong nya." Andrew turun dari tempat tidur.

"Ngomong apa sih kamu Ndrew? Belum sadar seratus persen bocah ini." Rutuk juragan Adi.

"Aku sadar Yah! Ayo kita buktikan, Pasti ada bekas ceceran darah." Kekeh Andrew.

Juragan Adi menarik putra nya keluar dari rumah menuju gudang, Laras juga berlari mengikuti suami dan putra nya. Sudah banyak pekerja di sana, Mereka hanya menatap sekilas dan kembali bekerja menjemur padi.

"Lihat! Gadis apa yang kau bicarakan." Juragan Adi tampak kesal.

"Aku tidak bohong, Tadi malam aku melihat ada gadis yang di potong telapak kaki nya." Andrew berkata keras.

Sampai orang yang kerja ikut menoleh mendengar ucapan Andrew barusan, Ucapan yang membuat mereka ngeri membayang kan nya.

"Ya mana? Kamu tu cuma ngigau terbawa mimpi." Juragan Adi melunak.

"Masa sih? Kok rasa nya nyata sekali." Heran Andrew tak habis pikir.

"Sebaik nya kamu sarapan sekarang, Dan ikut membantu yang lain." Suruh juragan Adi dan segera mengajak istri nya pulang.

Tapi Laras menolak dengan alasan masih ingin melihat orang kerja, Padahal ia ingin ngobrol dengan Andrew yang masih melongo seperti sapi ompong.

"Aku tidak mungkin cuma mimpi bu, Lagi pula aku beneran celaka kan." Andrew meraba tengkuk nya.

"Celaka bagai mana?" Tanya Laras bingung.

"Ada yang memukul ku bu tadi malam, Coba lihat belakang kepala ku ini." Andrew sedikit merunduk agar Ibu nya bisa melihat.

Memang ada bekas memar di tengkuk nya Andrew, Mungkin itu lah bekas yang di pukul orang tadi malam. Hati Laras berdetak tak karuan jadi nya.

"Kalau memang ada yang di siksa, Kenapa sekarang bekas nya tidak ada?" Andrew menatap sekeliling.

Bruuk.

"Ibu kenapa?!"

Laras terjatuh di atas karung tumpukan padi yang siap di kirim kekota, Ia takut sekarang setelah mendengar cerita dari anak nya. Otak Laras menolak untuk mengakui walau hati nya setuju bahwa mungkin saja itu adalah Maharani.

"Pernah kah kamu melihat penampakan nak?" Tanya Laras pelan.

"Sebenar nya sejak datang kesini, Aku sudah merasa kan hal yang ganjil bu! Mobil ku tak mau menyala saat datang, Namun saat siang aku ingin memperbaiki nya. Mobil itu dalam keadaan bagus dan langsung menyala!" Cerita Andrew.

"Seperti nya adik mu memang sudah tiada, Dan ada orang yang mencelakai nya." Ucap Laras akhir nya menerima cetusan hati nya.

Andrew melemas karena membayang kan jika gadis yang di siksa itu adalah Maharani, Siapa orang yang sudah mencari masalah dengan keluarga nya.

Kenapa pula harus menyakiti gadis sampai seperti itu, Gadis yang di siksa sampai kelojotan menahan sakit akibat di potong hidup hidup. Dan mereka masih saja terus memperkos* nya dengan brutal.

Jumblah mereka pun tidak sedikit, Apa mungkin tubuh kecil Maharani menahan semua hentakan dan juga siksaan dari merema semua.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒚𝒂 𝑨𝒍𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 😭😭😭😭

2024-04-27

0

A B U

A B U

next.

2024-04-04

1

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

aisyahara_ㅏㅣ샤 하라

siapa dalang nya ini,beneran bukan manusia

2024-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!