Loreng

Abah Adi berulang kali menghelai nafas nya akibat rasa sedih dan marah mengetahui bahwa keponakan nya meninggal setragis itu, Di tambah pula kalau mereka malah menggantung arwah Maharani.

Tujuan nya agar arwah gadis ini tak bisa membalas dendam pada pelaku yang sudah mencabuli dan juga membunuh nya, Santri yang bernama Lukas tadi sedang dalam masa pemulihan.

Tentu nya abah Adi akan meminta bantuan Lukas untuk melihat apa yang sudah terjadi, Andrew merasa punya teman untuk membahas masalah Maharani dan juga mengungkap siapa yang sudah menyakiti adik nya.

"Aku akan mencari orang yang memiliki tato itu Bah." Tekad Andrew.

"Semoga saja Allah meridhoi jalan kita, Dan kematian Rani segera terungkap." Harap abah Adi.

"Tidak bisa kah abah memutus benang itu?" Andrew bertanya.

"Abah tidak sehebat itu nak, Dukun yang membuat nya sangat kuat." Ujar abah Adi.

Ilmu abah Adi kalah dua tingkat di bawah dukun yang membuat benang pelindung, Sementara yang bisa memutus hanya lah orang tertentu saja. Bukan sembarangan orang yang bisa melihat atau memutus nya.

"Seperti nya benang itu pernah putus!" Desis abah Adi.

"Benarkah? Siapa yang bisa melakukan nya Bah?" Tanya Andrew antusias.

"Itu dirimu! Kau sudah pernah memutus nya." Abah Adi tampak girang karena ternyata Andrew bisa.

Andrew bingung karena merasa tidak pernah memutus apa pun, Di tambah itu adalah benang ghaib yang bukan sembarangan orang bisa menyentuh nya.

"Cari lah tempat itu lagi nak, Ternyata adik ku malah memilih mu." Ujar abah Adi semakin membuat Andrew bingung.

"Suami ibu yang kedua Bah?" Tanya Andrew memastikan.

"Iya, Dia akan menyertai mu saat nanti melakukan penyelidikan! Loreng juga akan menemani mu." Jelas abah Adi.

"Loreng itu siapa lagi?" Andrew semakin bingung.

"Nanti malam sekitar pukul dua belas, Dia akan datang menemui mu." Abah Adi memberi tahu kedatangan loreng.

Mau banyak bertanya namun sungkan, Andrew hanya mengangguk saja mendengar kan semua wejangan dari abah Adi. Setidak nya ia akan bisa mengungkap kematian sang adik.

"Pulang lah, Tugas mu sekarang ada lah menemukan benang itu." Suruh abah Adi.

"Apa aku sungguh bisa menemukan nya?" Andrew ragu pada diri nya sendiri.

"Jangan takut, Kita berada di jalan Allah nak." Abah Adi memegang erat tangan Andrew.

Terasa sejuk tangan tua itu ketika menyentuh kulit nya, Tubuh Andrew juga terasa lebih nyaman untuk bergerak. Pandangan mata nya menjadi tajam, Entah apa yang abah Adi salur kan ketubuh nya.

"Bujuk lah ketika ia datang nanti." Pesan abah Adi.

Hati Andrew tentu saja was was, Nama nya saja sudah loreng. Pasti itu harimau, Kan tidak mungkin zebra yang akan datang walau sama sama loreng.

"Aku sudah memutus benang, Kira kira di mana aku memutus nya?" Batin Andrew berpikir keras.

Kini hati nya juga mulai curiga pada ucapan Denis, Namun akal sehat Andrew menyangkal nya keras. Ia percaya bahwa juragan Adi tidak akan sekotor itu untuk menodai dan membunuh anak nya walau pun tiri.

"Apa benang nya ada gudang? Kan Maharani di perkosa nya di sana." Batin Andrew sepanjang jalan.

Sungguh kalut dan sangat geram, Membayang kan entah di mana jasad sang adik di kubur kan. Apa kah mereka membuang nya begitu saja setelah Maharani mati.

Separuh hati Andrew juga curiga pada Denis, Bisa jadi anak itu mengajak teman teman nya mencelakai Maharani.

...****************...

Wusshh.

Angin dingin tiba tiba saja membangun Andrew dari tidur nya, Padahal dia baru saja bisa memejam kan mata karena terus saja memikir kan Maharani.

Menurut abah, Maharani mengikuti nya kemana pun Andrew pergi. Walau tidak bisa mendekat, Karena roh Maharani di pasung oleh dukun hebat suruhan pemerkosa.

Grrrr.

Geraman binatang buas membuat Andrew terjingkat dari kasur nya, Ia perlahan bangkit untuk melihat hewan tersebut. Apa kah ini yang di sebut Loreng oleh Abah tadi.

Loreng awal nya adalah peliharaan ghaib milik Ustad Ali suami kedua Laras, Hewan itu akan berpindah kemana pun yang ia ingin. Bisa juga untuk memberi tahu bahwa orang itu berjodoh pada tuan nya.

Ustad Ali menikah dengan Laras karena di jodoh kan dengan Loreng, Loreng bisa berubah bentuk menjadi pisau berkepala harimau dengan mata yang memancar kan sinar biru kehijauan.

"Ya Allah!" Andrew memekik kaget karena tiba tiba saja Loreng sudah berdiri di depan pintu kamar nya.

Semula ia sudah menduga jika sebutan Loreng maka pasti lah Harimau, Namun yang membuat kaget adalah ukuran nya. Loreng besar nya dua kali lipat Harimau biasa.

Gerrrr.

Kembali Loreng menggeram sambil menjulur kan lidah, Andrew sudah terduduk di lantai tak kuat berdiri. Kaki nya lemas tak punya tenaga karena sangking takut nya.

Aauuuummm.

Dinding rumah bergetar hebat karena auman hewan ghaib ini, Andrew sudah pasrah saja jika Loreng akan mencaplok diri nya. Masalah nya sekarang, Loreng sudah menjilati ujung kaki Andrew.

"Aku asin kan? Jangan makan aku ya." Rintih Andrew ketakutan.

Seberkas cahaya putih menyilau kan mata Andrew, Ia tidak bisa melihat Loreng lagi. Ketika cahaya tersebut sudah hilang, Loreng sudah berganti menjadi sebuah pisau dengan cahaya yang amat cantik.

"Hah?! Dia sungguh berubah wujud." Andrew perlahan mengambil pisau itu.

Sama seperti tangan Abah Adi, Pisau ini juga terasa dingin dan sejuk di tangan Andrew. Belum hilang rasa kagum nya dengan perubahaan Loreng. Mendadak Maharani dengan wajah hancur berdiri di depan pintu.

"Rani....Sungguh kau adik ku?" Andrew bangkit berjalan lesu.

Hantu Maharani terbang lewat pintu belakang, Andrew bergegas mengejar nya karena merasa Maharani akan menunjukan sesuatu. Tidak peduli walau sekarang masih sangat malam.

Wusshh.

Tubuh Andrew kembali di lewati angin dingin dan itu adalah Maharani, Bau bangkai bercampur dengan bau melati sudah menjadi ciri khas hantu gadis ini.

Air mata Andrew jatuh begitu saja karena sangat berduka, Hati nya hancur karena sang adik memang telah tiada. Biasa nya mereka memang main kejar kejaran seperti ini sambil tertawa, Namun sekarang wujud Maharani sungguh berbeda.

"Sakit mas...Rasa nya sakit sekali." Rintihan pedih entah datang dari mana.

Membuat hati Andrew semakin tak karuan mendengar rintihan pedih itu, Bukan hanya meniti kan air mata saja. Bahkan Andrew juga meraung untuk melepas kan rasa pedih nya.

"Aarkkhh! Siapa yang tega pada adik ku." Pekik Andrew histeris.

Jiwa nya remuk karena merasa sangat bersalah tidak bisa melindungi adik nya, Hutan gelap menjadi saksi anak manusia yang menangis sendirian.

Terpopuler

Comments

Milady Adara

Milady Adara

kok kayaknya kuping ku jadi budeg ya denger Andrew teriak terus

2024-04-16

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒅𝒊 𝑷𝒖𝒓𝒂 𝑨𝒏𝒅𝒓𝒆𝒘

2024-04-27

0

A B U

A B U

next

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!