Delon

Sampai siang Andrew baru bangun karena ia baru bisa tidur usai azan shubuh tadi, Kegaduhan yang terdengar membuat nya penasaran dan memutus kan keluar dari kamar. Jerit pekik Marni lah yang membuat suasana sangat heboh.

"Ya Allah!"

Andrew tersurut mundur ketika melihat jasad Diah yang sudah di temukan, Kondisi nya yang demikian membuat mereka bergidik ngeri. Juragan Adi menatap tajam pada kematian Diah yang sangat tragis ini.

Mereka menyimpul kan jika Diah di serang binatang buas saat melewati hutan, Aneh nya mereka semua terus percaya saja. Tidak ada satu pun pertanyaan yang keluar, Seolah mereka memang sangat tunduk pada ucapan Juragan Adi.

Mayat Diah di kembali kan kepada sana keluarga nya, Tak lupa juga uang dengan jumblah besar untuk ucapan bela sungkawa atas meninggal nya sang pembantu dari Juragan Adi.

Saat mereka sedang sibuk dengan kematian Diah, Andrew menangkap sosok abang Denis juga hadir di sana. Tato yang sama seperti milik ayah nya, Mata Andrew membulat tak percaya. Pertama yang ia lihat adalah Delon, Yang kedua Diki pun juga sama.

"Jadi benar? Mereka semua melakukan itu pada Maharani." Andrew berbicara sendiri.

Marah dan juga sangat hancur yang kini Andrew rasakan, Tidak menyangka jika Ayah nya akan sebejat ini. Terlebih pelaku nya sangat lah banyak.

"Sepuluh atau bahkan lebih, Aku melihat memang banyak orang." Batin Andrew.

Setelah semua orang berangkat kerumah Diah, Andrew melancar kan aksi nya untuk membongkar bungkusan putih yang tadi malam mereka kubur kan. Ia harus mengetahui apa isi nya, Nanti akan di bawa kepadepokan Abah Adi.

Setelah mencongkel tanah sekitar setengah meter, Andrew menemukan bungkusan tersebut. Ia sangat penasaran dan segera membuka nya, Ternyata bungkusan itu berisi tulang.

"Tulang apa ini?" Batin Andrew keheranan.

Bentuk nya hanya tulang saja, Karena tidak tau itu tulang apa. Andrew membuka bungkusan lain yang di tanam belakang rumah, Semua di lakukan nya dengan cepat, Agar tidak ketahuan.

"Yang ini rambut." Andrew semakin bingung.

Tidak bisa memecah kan teka teki ini, Andrew membawa bungkusan itu kedalam rumah dan segera mandi. Ia akan menuju padepokan dalam keadaan bersih, Walau tadi saat sholat sudah mandi.

"Aden mau kemana?" Tegur Marni dengan mata sembab.

"Aku mau kepadepokan mbak, Tolong jaga ruma...

Tidak bisa ia menyelesai kan ucapan nya karena Andrew teringat sesuatu, Perlahan ia menoleh kebelakang untuk melihat Marni yang tadi menegur nya. Ia baru ingat bahwa Marni ikut bersama rombongan untuk mengantar kan kepergian terakhir Diah.

"Astagfirullah!" Pekik Andrew sangat ketakutan.

Yang berdiri di hadapan nya adalah Diah dengan tubuh hancur di gerogoti lintah, Binatang hitam itu sibuk menyedot darah dan daging nya Diah. Semua lobang dalam tubuh Diah untuk jalan keluar masuk.

"Mereka memperkosa nya bersama...Dia memohon padaku untuk di selamat kan. Tapi aku diam saja, Bahkan aku tak mau bicara karena sudah di beri uang penutup mulut." Diah mengatakan kejujuran di hadapan Andrew.

"Mereka siapa?" Andrew memberani kan diri untuk bertanya.

Seperti nya hantu Diah ingin mengatakan sebuah nama, Namun mulut nya seperti di sumpal oleh para hewan itu agar tidak bisa bicara. Perut Diah juga semakin membesar seperti wanita hamil.

Duaaar.

Perut itu meledak seperti balon saja, Bahkan darah itu juga muncrat mengenai wajah Andrew. Pria ini sangat syok pada penglihatan nya barusan, Para lintah menggeliat memakan organ perut Diah.

Namun detik kemudian jasad itu sudah lenyap tak berbekas, Andrew meraba wajah nya yang tadi terkena cipratan darah. Namun sekarang sudah tidak ada lagi.

"Jadi itu ulah Maharani, Apa benang pelindung sudah di putus?" Heran Andrew menatap sekeliling.

Ingatan nya kembali pada malam itu saat kaki nya terasa menyandung sesuatu, Saat ia di tegur oleh mang Ujang. Ekor mata Andrew melihat benang berkilau seperti emas, Namun hanya sekejap dan kemudian menghilang.

"Berarti tadi malam aku tidak sengaja memutus nya." Batin Andrew segera berlari keluar.

Berkeliling rumah untuk melihat benang itu lagi, Tapi sudah tidak ada. Namun hati Andrew sedikit lega karena sudah memutus benang pelindung itu, Yang mengganggu hati Andrew adalah perubahan pada ibu nya.

...****************...

Braakk.

Delon membuka pintu belakang Pura untuk melihat keadaan Denis, Ia berharap adik nya sudah mati. Karena ia malas selalu di suruh mengantar air minum setiap hari nya.

"Astaga! Gawat ini." Delon kaget karena menyadari adik nya sudah hilang dalam pasungan.

Ketika akan berbalik dan memberi tahu Ayah nya, Pintu Pura tertutup dengan keras. Delon panik karena tidak bisa melihat apa pun di dalam, Suasana sangat gelap di dalam sini.

Bau bangkai kembali tercium dalam hidung Delon, Keringat dingin mulai membasahi tubuh pria ini. Rasa takut bergelayut dalam hati nya.

"Mas Delon."

Suara lirih berbisik di telinga nya bersama dengan sentuhan tangan yang sangat dingin, Tangan itu berlarian kesana kemari menggerayangi tubuh nya yang kekar berotot.

"Dengan ini kau memperkosa ku, Bahkan kau masih tidak puas hanya dengan ini saja! Kau memasukan kaki mu kedalam milik ku." Bisik suara Maharani.

"Ampuni aku Rani, Tolong maaf kan aku." Lirih Delon.

"Aku bahkan belum memulai, Kenapa kau sudah minta ampun. Ihihihihihi....

Tawa Maharani sangat melengking seakan mampu meroboh kan bangunan Pura ini, Delon sangat takut karena ia belum bisa melihat di mana sosok Maharani sekarang.

Craaas.

"Aarrrkhh!"

Delon membungkuk memegang perut nya yang di cakar oleh Hantu Maharani, Yang terasa hangat di telapak tangan nya pasti lah darah milik nya sendiri.

"Aarrkkh, Sakit sekali." Delon menggerung kesakitan.

"Tidak kah kau punya iba saat melakukan itu padamu? Kau biadap." Pekik Maharani.

Craaak, Sreeet.

Kemalu*n milik Delon terlepas dari tubuh nya karena di ambil paksa oleh Hantu Maharani, Tidak bisa lagi pria ini berteriak karena yang berada di tenggorokan nya hanya tinggal nyawa sedikit.

Sosok Hantu Maharani kembali hilang setelah mangsa nya mati, Pintu Pura juga perlahan terbuka lebar sehingga tampak lah jasad Delon yang berlumuran darah segar. Usus nya juga memburai keluar, Kemalu*n nya hilang entah kemana.

Bangunan seram ini menjadi saksi anak manusia yang di habisi oleh arwah gadis yang di perkosa nya, Delon mati dengan mata mendelik menahan sakit.

Darah nya juga mengalir keluar membasahi lantai sampai anak tangga yang menuju pintu Pura, Semut mengerubungi darah nya Delon. Tidak ada yang tahu bahwa Delon sudah tiada, Mereka hanya tau jika Delon menjenguk Denis yang mereka pasung.

Terpopuler

Comments

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝑹𝒂𝒏𝒊 𝒃𝒖𝒏𝒖𝒉 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋𝒈 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝒔𝒂𝒅𝒊𝒔 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒋𝒈 𝒔𝒅𝒉 𝒃𝒖𝒏𝒖𝒉 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒂𝒅𝒂𝒃 😡😡😡😏😏😏

2024-04-27

0

Ratna Jumillah

Ratna Jumillah

semangat thor..

2024-05-08

0

A B U

A B U

lanjut

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!