Fakta Dari Kak Dilta

Pak Satria berlalu sehabis mendengar jawabanku, sedang kakak iparku langsung menarik lenganku, mengajakku duduk berdua

“Tante Rara kan belum mandi mama…..”

Aku dan kakak iparku menoleh dan mendapati anak pertama pak Satria berdiri tak jauh dari kami. Aku nyengir begitu juga kakak iparku

“Mandilah, nanti ada hal penting yang ingin kakak tanyakan sama kamu” ucapnya yang membuat aku penasaran

Aku menurut, segera aku masuk ke kamarku dulu, kamar ketika aku tinggal di rumah ini. Selesai makan malam, segeralah kakak iparku mengajakku duduk menjauh dari yang lain yang sedang bercengkerama di ruang keluarga

“Maaf jika kakak lancang” ucapnya

Aku memperhatikan serius wajah kakak iparku yang tampak agak ragu ketika akan melanjutkan ucapannya

“Kenapa kak?” tanyaku dengan dada berdebar

“Rafli sering pulang malam?”

Aku diam, aku berfikir bagaimana caranya agar aku bisa membuat alasan tepat agar kakak iparku ini tidak curiga

“Iya kan Ra?”

Aku menggeleng. Kakak iparku tersenyum, kemudian mengusap pelan tanganku

“Jangan bohong Ra. Mungkin yang lain bisa kamu bohongi, tapi kakak tidak”

Aku menarik nafas panjang

“Coba kamu perhatikan ini” lanjut kakak iparku sambil memberikan hp nya padaku

Dadaku yang semula berdebar kencang kian merasa tak nyaman ketika aku melihat gambar yang ada di dalam hp kakak iparku ini. Bagaimana aku tidak shock, di sana tampil mas Rafli dengan seorang perempuan, dan terlihat jika perempuan itu tengah menempelkan kepalanya di bahu mas Rafli

“Kamu tahu perempuan itu?”

Aku menggeleng, dan mengembalikan hp ke tangan kakak iparku lagi

“Kakak dapat dari mana gambar itu?” tanyaku pelan

“Ini sudah lama Ra. Sekitar lima bulanan yang lalu, kamu lihat aja tanggal gambar tersebut diambil”

Aku diam, pikiranku tiba-tiba kacau. Jika memang mas Rafli ada perempuan lain, wajarlah jika sekarang dia sering pulang malam dan sering marah-marah tak jelas

“Terus kak?” tanyaku penasaran

“Kakak nggak ngasih tahu papanya anak-anak. Kamu tahu sendiri bagaimana perangai kakakmu itu. Bisa habis Rafli jika dia tahu perbuatan Rafli kaya gini”

Aku menghembus nafas panjang

“Ini dimana kak?”

“Café perbatasan”

Aku kembali menarik nafas panjang

“Cuma sekali itu kakak lihat mas Rafli sama perempuan itu?”

Kakak iparku mengangguk

“Selama ini apa sikap Rafli berubah sama kamu?”

Aku tersenyum getir

“Bagaimana nggak berubah kak. Pulang ke rumah Cuma aku nggak yang dilihatnya selama bertahun-tahun ini. Wajar jika mas Rafli bosan”

Sekarang gantian kakak iparku yang menghembus nafas panjang

“Masih kontrol?”

Aku mengangguk

“Dari awal pernikahan aku sudah minum susu asam folat kak ketika usia pernikahan kami lima bulanan. Dan saat itu aku pernah stop mens, ku pikir aku hamil, tapi ternyata bulan depannya aku mens”

“Kamu nggak cek ketika kamu berhenti mens?”

Aku menggeleng

“Tapi mas Rafli mengajak aku ke dokter kandungan. Kebetulan dokter tersebut adalah temannya mas Rafli. Dan sejak itulah aku diberinya obat penyubur kandungan”

“Tapi kata dokter kamu sehat kan Ra?”

Aku mengangguk

“Ya sudah, kamu sabar saja, kalau rejeki nggak akan kemana. Tapi kakak harap, kamu jangan ada yang ditutupi sama kakak. Terlebih ketika kamu sudah menyadari jika suami kamu ternyata ada main serong di belakang kamu”

Aku mengangguk, dan obrolan kami sontak berhenti ketika mama datang mendekati kami berdua

“Dicariin ternyata disini….” Ucap mama yang langsung duduk di dekat kami

Aku dan kakak iparku tertawa, dan kami memberikan tempat di tengah-tengah agar mama bisa duduk di antara kami.

“Mama inginnya kalian berdua tidur dengan mama selama kalian nginap disini”

Aku mengangguk cepat, dan kakak iparku tampak ragu

“Tiga anak kamu yang laki-laki tidur sama kakek mereka, yang perempuan di kamar papa mereka”

“Mas Satria nya ma?”

“Di kamar kakaknya, kamu tahu sendiri ada banyak kamar kosong di rumah ini. Tapi mama pengen kalian tidurnya sama mama”

“Aku yes” jawabku

Kakak iparku menurut dan menganggukkan kepalanya juga. Hingga akhirnya, aku dan kakak iparku, benar-benar tidur bersama mama. Sehari aku di rumah mama, mas Rafli belum menghubungiku, dan itu ku anggap biasa, karena memang seperti itulah mas Rafli.

Saat aku dan kelima ponakanku yang sudah besar-besar, karena tiap anak kak Satria hanya berjarak satu tahun, hp ku berdenting tanda pesan masuk. Dengan cepat aku meraih hp yang aku letakkan di atas meja

“Mas Arash?” batinku ketika melihat siapa yang mengirimi ku pesan

Kemana aja Ra. Kok nggak ada kabar

Aku tersenyum sekaligus merasa heran dengan pria satu ini. Seingat Ku baru tiga hari kami tidak saling chat

Nggak kemana-mana. Ada di rumah mama

Terlihat pesan yang ku kirim langsung berwarna biru, yang tampil jika mas Rafli sedang mengetik pesan

Kamu sehat kan Ra?

Iya mas aku sehat. Mas sendiri gimana keadaannya?

“Tante….., sudah maen hp nya!!!” teriak anak pertama kak Satria, cewek berumur dua belas tahun, sudah menginjak remaja

Aku langsung meletakkan hp, dan segera kembali bergabung dengan mereka

“Qiara nggak suka kalau lagi maen terus salah satu dari kita ada yang fokus ke hp” jawabnya dengan wajah cemberut

Aku segera merangkul pundaknya, dan mengusel-ngusel wajahku ke pipinya

“Ki adukan papa kalau tante kaya tadi lagi” jawabnya masih dengan wajah masam

Aku memasang wajah sedih, sehingga membuatnya segera merangkulku. Berkali-kali hp ku berdenting, tapi kali ini aku tidak berani mengambilnya, aku khawatir Kiara, keponakanku yang manjanya minta ampun ini kembali ngambek

...****************...

Selesai mandi, hp yang tadi aku letakkan di atas ranjang segera aku ambil. Aku berdecak kaget ketika melihat ada lima belas pesan yang masuk. Dengan masih memakai handuk, aku segera membuka pesan yang masuk

Tiga pesan dari kakakku yang anggota dewan itu. Dia menanyakan kabarku dan senang ketika mengetahui jika aku ada di rumah mama papa. Pesan tersebut segera aku balas, dan meminta maaf padanya karena baru sempat membalas pesannya

Sisanya pesan dari Arash

Aku sehat Ra

Oh iya, ngapain kamu di rumah mama kamu? Kamu nggak lagi berantem sama suami kamu kan

Ra?

Lah kemana orangnya ini?

Kayanya aku ditinggal deh

Kebiasaan kamu Ra

Ya udah, mungkin kamu lagi sibuk. Have a nice day ya Ra

Itu adalah pesannya tak lama setelah kami tadi saling chating sebelum aku dipanggil Kiara. Selebihnya pesan yang dikirim Arash jam dua tadi

Yaaa, pesan aku masih centang dua

Kamu ngapain aja sih Ra? Biasanya kamu cepet kalo bales chat aku

Apa kamu sibuk?

Raraaaaaa,,,,, pesan yang dikirim Arash satu jam yang lalu

Ah, kamu nggak asyik Ra diiikuti emoticon wajah sedih

Aku tersenyum membaca pesan terakhirnya. Dengan cepat aku mengetik balasan

Maafin aku mas, aku bukannya nggak mau balas chat mas. Tapi ini adalah quality time aku bersama keponakan dan keluarga aku. Aku mohon mas memakluminya

Centang satu, dan aku menarik nafas panjang. Mungkin sekarang Arash sedang beristirahat. Atau mungkin dia juga sama seperti aku, tengah menikmati kehangatan berkumpul bersama keluarga

Aku mencari pesan yang aku kirim dengan mas Rafli kemarin, melihat apakah dia online atau tidak. Ku lihat dia terakhir online itu dua jam yang lalu

Lagian ngapain mas?

Centang satu, dan aku kembali menarik nafas panjang. Sudahlah, mungkin mas Rafli memang nggak punya waktu untuk aku. Aku segera meletakkan hp, dan bergantian baju. Terlebih ketika terdengar ketukan pintu, suara anak bungsu kak Satria. Gadis cantik berumur delapan tahun dan duduk di kelas tiga sekolah dasar

“Kata kakek, malam ini kita jalan-jalan” ucap gadis cantik tersebut ketika aku membuka pintu

“Kemana?”

Dia mengangkat bahunya. Dan aku menganggukkan kepalaku, melingkarkan tanganku di bahunya. Berdua kami berjalan menuruni tangga, menuju yang lainnya yang saat ini duduk di ruang keluarga

“Kita makan di luar. Semuanya berangkat, nggak terkecuali bibi” ucap mama pada dua asisten rumah tangga di rumah ini

Semuanya bersiap, kak Satria dengan keluarganya, sementara aku dengan mama papa dan juga asisten rumah tangga

Di tengah perjalanan, aku melihat mobil kami. Dadaku sudah berdebar kencang, takut papa faham bahwa itu mobil mas Rafli. Dengan memejamkan mata dengan ekspresi takut akhirnya mobil yang dikendarai papa, melewati mobil yang dikendarai mas Rafli

Aku menarik nafas lega ketika papa tidak menyadari jika yang barusan disalipnya adalah mobil suamiku.

“Mau kemana mas Rafli? Batinku

Kembali ucapan kakak iparku siang kemarin menggelayut di kepalaku, dan itu membuatku hanya bisa diam, tidak berani macam-macam takut ketahuan dengan mama jika aku gelisah

Di sebuah restoran mewah, papa membelokkan mobilnya. Di belakang mobil kak Satria juga mengikuti. Kelima keponakanku sepertinya sudah biasa kesini. Terbukti dengan tidak ada ras canggungnya mereka ketika masuk

“Papa, kami pesan seperti biasa” ucap anak-anak kak Satria

Aku yang duduk di sebelah mama hanya memiringkan tubuhku ketika melihat mama membuka buku menu

“Mama ke toilet dulu” ucap kakak iparku

Dilta, istri Satria segera berjalan menuju toilet sesuai dengan niat awalnya. Dan ketika sudah selesai, segera dia keluar dari toilet tersebut.

“Rafli?” ucapnya kaget ketika dilihatnya rafli baru saja duduk di sebuah kursi. Saat dia tengah menatap kearah Rafli, seorang perempuan terlihat berjalan ke arahnya. Sepertinya perempuan itu hendak ke toilet juga

“Kayanya wajah perempuan ini yang pernah aku lihat dulu” batinnya ketika perempuan itu melewatinya

Setelah itu Dilta tersenyum menyeringai. Dengan cepat dia berjalan kearah Rafli

“Hai Raf….. ternyata kamu disini juga?”

Sontak wajah Rafli tegang ketika dilihatnya kakak iparnya berdiri di hadapannya

“Kebetulan kami juga disini. Kami ada di sebelah sana”

Kepala Rafli bergerak mengikuti arah telunjuk Dilta, dan wajahnya semakin tegang

“Yuk gabung kesana. Mama sama papa sejak kemarin nanyain kamu loh. Kata Rara kamu nggak enak badan. Kok tahu-tahu malah kamu disini?"

Rafli tak ada pilihan lain, dia menganggukkan kepalanya dan segera berdiri dari kursinya

Ada istri aku dan keluarga besarnya di restoran ini. Kamu pulang saja naik taksi

Episodes
1 Curiga
2 Jabatan Baru
3 Bukti
4 Makin Tak Dihargai
5 Insiden
6 Di Rawat
7 Diabaikan
8 ARASH
9 LUKA TAK BERDARAH
10 PULANG
11 KESAN PERTAMA
12 Makan Siang
13 ARASH PULANG
14 PESAN DARI ARASH
15 MULAI KERJA LAGI
16 FIRASAT MAMA
17 POV TAMARA ANGELIKA
18 Ke Rumah Mama
19 Fakta Dari Kak Dilta
20 NYARIS KETAHUAN
21 KAMUFLASE
22 MARAHNYA ARASH
23 TERBONGKAR
24 HANCUR
25 ARASH DATANG LAGI
26 AKU SAKIT
27 Kalapnya Kak Satria
28 LAPORAN
29 PEMBALASAN DI MULAI
30 Kembali Koleps
31 PERHATIAN ARASH
32 PENGAKUAN RAFLI
33 MENCOBA MENENANGKAN DIRI
34 ARASH MENYUSUL
35 HAL TAK TERDUGA
36 PERNYATAAN PERASAAN ARASH
37 BERPISAH, NAMUN BAHAGIA
38 HASIL DIAGNOSIS
39 SIDANG CERAI
40 HASIL DIAGNOSIS
41 KEPANIKAN SATRIA
42 SURPRISE DARI ARASH
43 DAMN!!! INI GILA
44 BERTIGA DENGAN ARDI
45 BERTENGKAR
46 SURAT KEPUTUSAN PENGADILAN
47 TEKA TEKI OBAT PENYUBUR KANDUNGAN
48 SEMAKIN PARAH
49 KE RUMAH SAKIT PROPINSI
50 TAK SADAR
51 DAPATNYA BUKTI
52 BERGERAK
53 PELAKU DIBALIK KASUS OBAT TERLARANG
54 ARASH GALAU
55 BERTEMUNYA AKU DENGAN ARASH DAN KELUARGANYA
56 KAK RAY DATANG
57 LUAPAN RINDU
58 AKU TERKENA LEUKEMIA
59 KEMOTERAPI AWAL
60 TERGUNCANG
61 SUASANA KANTOR
62 DINA SAKIT
63 PERHITUNGAN DI MULAI
64 NEKATNYA ARASH
65 PERMINTAANKU PADA ARASH
66 AKU NGGAK MAU RA......
67 PULANG
68 DINA CURIGA
69 TEKA TEKI PENYAKITKU
70 ARDI MENEMUIKU
71 TUAN HARYO MENEMUI RAFLI
72 MEMINTA BANTUAN KAK DILTA
73 RESIGN
74 DAN LAGI ARASH DATANG
75 DAN AKHIRNYA ITU TERJADI
76 KEMOTERAPI KEDUA
77 MAKIN PARAH
78 STADIUM EMPAT
79 DAN AKU KEMBALI TERGUNCANG
80 DIBAWA KE BELANDA
81 DIRAWAT DI BELANDA
82 TAMU TAK TERDUGA DI PESTA ULANG TAHUN MALIKA
83 Janji
84 ULTIMATUM
85 BABAK BARU KASUS RAFLI
86 KESALNYA ARASH
87 DISKUSI
88 SETITIK HARAPAN
89 PERJUANGAN ARASH
90 KABAR DARI RUMAH
91 KEMANA AKU MENCARI KAMU?
92 JALAN YANG BERLIKU
93 TERUS MENCARI
94 INTEROGASI
95 DOKUMEN RARA
96 Maaffffff...
97 KABAR LAMA
98 INFORMASI BERHARGA
99 TAK KENAL LELAH
100 TERUS BERJUANG
101 AKU HARUS KUAT TUHAN
102 DIANTARA DUA PILIHAN
103 JANTUNG DINA KUMAT LAGI
104 KESEDIHAN ARASH
105 KEPUTUSAN TUAN HARYO
106 Saran Ardi
107 RAMBUTKU MULAI RONTOK
108 PERTOLONGAN ARDI
109 PULANG
110 MENCARI KEBENARAN
111 AKHIRNYA SAMPAI DI RUMAH
112 AKHIRNYA ARASH MENYERAH
113 KE HOPE LIFE
114 KEINGINANKU
115 PENOLAKAN
116 KE RUMAH
117 UCAPAN KAK SATRIA
118 MENEMUI MAS RAFLI
119 PERMINTAAN MAAF MAS RAFLI
120 KOLAPS
121 KEMBALI TAK TENANG
122 PINTARNYA SARAS
123 SEKARAT
124 KEMOTERAPI DOSIS TINGGI
125 SUDAH YA PA.......
126 MELIHAT ARASH
127 TINGGAL DI HOPE LIFE
128 MAAFIN AKU KAK SATRIA
129 DINA KEMBALI KAMBUH
130 BERTEMUNYA AKU DENGAN DINA
131 OBROLAN SINGKAT
132 MANA RARA
133 JADI................
134 SUATU SORE
135 ANTARA AKU, ARASH, DAN ISTRINYA
136 KARENA AKU MENCINTAIMU ARASH......
137 SEMALAMAN DENGAN ARASH
138 MENCARI INFORMASI
139 MULAI TERKUAK
140 DI UJUNG MAUT
141 DINA MARAH
142 DINA KOLAPS
143 IKHLASKAN RARA YA PA.......
144 PERMINTAAN TERAKHIR RARA
145 OPERASI JANTUNG RARA
146 PEMAKAMAN
147 TAMAT
148 terima kasih tak terhingga utk para readers
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Curiga
2
Jabatan Baru
3
Bukti
4
Makin Tak Dihargai
5
Insiden
6
Di Rawat
7
Diabaikan
8
ARASH
9
LUKA TAK BERDARAH
10
PULANG
11
KESAN PERTAMA
12
Makan Siang
13
ARASH PULANG
14
PESAN DARI ARASH
15
MULAI KERJA LAGI
16
FIRASAT MAMA
17
POV TAMARA ANGELIKA
18
Ke Rumah Mama
19
Fakta Dari Kak Dilta
20
NYARIS KETAHUAN
21
KAMUFLASE
22
MARAHNYA ARASH
23
TERBONGKAR
24
HANCUR
25
ARASH DATANG LAGI
26
AKU SAKIT
27
Kalapnya Kak Satria
28
LAPORAN
29
PEMBALASAN DI MULAI
30
Kembali Koleps
31
PERHATIAN ARASH
32
PENGAKUAN RAFLI
33
MENCOBA MENENANGKAN DIRI
34
ARASH MENYUSUL
35
HAL TAK TERDUGA
36
PERNYATAAN PERASAAN ARASH
37
BERPISAH, NAMUN BAHAGIA
38
HASIL DIAGNOSIS
39
SIDANG CERAI
40
HASIL DIAGNOSIS
41
KEPANIKAN SATRIA
42
SURPRISE DARI ARASH
43
DAMN!!! INI GILA
44
BERTIGA DENGAN ARDI
45
BERTENGKAR
46
SURAT KEPUTUSAN PENGADILAN
47
TEKA TEKI OBAT PENYUBUR KANDUNGAN
48
SEMAKIN PARAH
49
KE RUMAH SAKIT PROPINSI
50
TAK SADAR
51
DAPATNYA BUKTI
52
BERGERAK
53
PELAKU DIBALIK KASUS OBAT TERLARANG
54
ARASH GALAU
55
BERTEMUNYA AKU DENGAN ARASH DAN KELUARGANYA
56
KAK RAY DATANG
57
LUAPAN RINDU
58
AKU TERKENA LEUKEMIA
59
KEMOTERAPI AWAL
60
TERGUNCANG
61
SUASANA KANTOR
62
DINA SAKIT
63
PERHITUNGAN DI MULAI
64
NEKATNYA ARASH
65
PERMINTAANKU PADA ARASH
66
AKU NGGAK MAU RA......
67
PULANG
68
DINA CURIGA
69
TEKA TEKI PENYAKITKU
70
ARDI MENEMUIKU
71
TUAN HARYO MENEMUI RAFLI
72
MEMINTA BANTUAN KAK DILTA
73
RESIGN
74
DAN LAGI ARASH DATANG
75
DAN AKHIRNYA ITU TERJADI
76
KEMOTERAPI KEDUA
77
MAKIN PARAH
78
STADIUM EMPAT
79
DAN AKU KEMBALI TERGUNCANG
80
DIBAWA KE BELANDA
81
DIRAWAT DI BELANDA
82
TAMU TAK TERDUGA DI PESTA ULANG TAHUN MALIKA
83
Janji
84
ULTIMATUM
85
BABAK BARU KASUS RAFLI
86
KESALNYA ARASH
87
DISKUSI
88
SETITIK HARAPAN
89
PERJUANGAN ARASH
90
KABAR DARI RUMAH
91
KEMANA AKU MENCARI KAMU?
92
JALAN YANG BERLIKU
93
TERUS MENCARI
94
INTEROGASI
95
DOKUMEN RARA
96
Maaffffff...
97
KABAR LAMA
98
INFORMASI BERHARGA
99
TAK KENAL LELAH
100
TERUS BERJUANG
101
AKU HARUS KUAT TUHAN
102
DIANTARA DUA PILIHAN
103
JANTUNG DINA KUMAT LAGI
104
KESEDIHAN ARASH
105
KEPUTUSAN TUAN HARYO
106
Saran Ardi
107
RAMBUTKU MULAI RONTOK
108
PERTOLONGAN ARDI
109
PULANG
110
MENCARI KEBENARAN
111
AKHIRNYA SAMPAI DI RUMAH
112
AKHIRNYA ARASH MENYERAH
113
KE HOPE LIFE
114
KEINGINANKU
115
PENOLAKAN
116
KE RUMAH
117
UCAPAN KAK SATRIA
118
MENEMUI MAS RAFLI
119
PERMINTAAN MAAF MAS RAFLI
120
KOLAPS
121
KEMBALI TAK TENANG
122
PINTARNYA SARAS
123
SEKARAT
124
KEMOTERAPI DOSIS TINGGI
125
SUDAH YA PA.......
126
MELIHAT ARASH
127
TINGGAL DI HOPE LIFE
128
MAAFIN AKU KAK SATRIA
129
DINA KEMBALI KAMBUH
130
BERTEMUNYA AKU DENGAN DINA
131
OBROLAN SINGKAT
132
MANA RARA
133
JADI................
134
SUATU SORE
135
ANTARA AKU, ARASH, DAN ISTRINYA
136
KARENA AKU MENCINTAIMU ARASH......
137
SEMALAMAN DENGAN ARASH
138
MENCARI INFORMASI
139
MULAI TERKUAK
140
DI UJUNG MAUT
141
DINA MARAH
142
DINA KOLAPS
143
IKHLASKAN RARA YA PA.......
144
PERMINTAAN TERAKHIR RARA
145
OPERASI JANTUNG RARA
146
PEMAKAMAN
147
TAMAT
148
terima kasih tak terhingga utk para readers

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!