tawaran pekerjaan baru

Pagi ini kesehatan Yasmine sudah mulai membaik. Gadis kecil itu sudah mulai ceria kembali dan saat tadi dokter visit memeriksa nya mengatakan jika tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Geger otak ringan yang dialami Yasmine tidak terlalu berpengaruh berlebihan pada perkembangannya dan jika kondisinya membaik maka lusa Yasmine sudah diperbolehkan pulang dan hanya akan melakukan kontrol.

Sudah dua hari Yasmine dirawat di rumah sakit itu dan sejak malam terakhir ketika Yasmine kecelakaan, Yara tidak pernah melihat pria yang menabrak nya.

Hanya asisten pria itu yang selalu datang membawakan bermacam mainan dan juga buah-buahan untuk Yasmine dan ada juga mainan untuk anak sulung Yara, Abhinaya.

Kemana pria minim ekspresi itu pergi? Apakah dia sungguh sibuk jadi tidak bisa datang?. Yara memukul kepalanya sendiri dengan pikiran aneh nya tentang Arzan.

"Ngapain sih ngurusin dia Yara. Malahan bagus dia nggak ada. Lihat wajahnya saja bikin bulu kuduk merinding" batin Yara.

"Hallo keponakan Tante yang cantik, gimana hari ini? Udah baikan?" ucap kakak Yara yang hari ini datang berkunjung.

"Yasmine udah baikan Tante Dena, Tante Dena bawa apa?" sahut si kecil Yasmine yang lebih peduli dengan bawaan Dena.

"Ini ada mainan baru buat Yasmine dari om Renaldi. Yasmine suka?" ujar Dena yang menyerahkan sekotak mainan baru untuk Yasmine.

"Horee.... Mainan baru lagi bunda. Sejak kemarin banyak yang kasih Yasmine mainan. Itu ada dari om Kevin yang kasih boneka Barbie dan mobil truk untuk Abang Abhi. Yasmine suka bunda" teriak Yasmine girang.

"Mainan dari om Kevin? Siapa dia? Pacar baru bunda ya?" tanya Dena tanpa filter yang langsung di sanggah oleh Yara adiknya.

"Mbak Dena, nggak baik ngomong gitu di depan anak kecil. Pak Kevin itu asisten orang yang nabrak Yasmine dan Yara. Jadi dia yang biayain pengobatan Yasmine. Dan beliau tidak ada hubungan apapun dengan Yara. Jadi buang pikiran jelek mbak Dena jauh-jauh" ujar Yara kesal.

"Santai dong Yara, gitu aja marah. Kan mbak cuma bercanda lagi pula kalau kamu mau punya pacar atau mau nikah lagi juga nggak masalah kok. Kami justru senang artinya kamu dan anak-anak ada yang jagain jadi kamu nggak perlu kerja di laundry itu lagi" ucap Dena tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Yara hanya melengos saja. Ia bosan harus selalu bertengkar dengan sang kakak yang ujungnya pasti Yara yang akan dimarahi oleh ibunya karena sang ibu memang terlihat lebih sayang kepada kakaknya ini.

"Siang semua, wah Yasmine apa kabar" ucap seorang pria yang langsung masuk ke kamar rawat Yasmine.

"om Renaldi... Yasmine udah sehat kok om. Makasih mainan nya" sahut Yasmine menyambut suami kakak nya alias kakak iparnya.

"Hai Yara apa kabar? Kak Renaldi dengar kamu nggak kerja lagi ya di laundry itu" ucap Renaldi yang membuat Dena terkejut.

"Eh... Kamu udah nggak kerja Yara? Lalu bagaimana kamu membiayai anak-anak mu nanti?" tanya Dena penasaran.

"Iya kak, kakak tahu dari mana kalau Yara nggak kerja disana lagi?" sahut Yara yang juga heran kenapa kakak iparnya itu bisa tahu jika Yara bekerja disana.

Renaldi menggaruk pelipisnya. Ia sedikit gelagapan melihat tatapan penasaran kedua kakak beradik itu.

"Kakak pernah nggak sengaja lihat kamu disana, dan kemarin kakak menemani seorang teman untuk mengambil jas disana dan ya... Kakak iseng bertanya tentang kamu, dan mereka bilang kamu udah nggak kerja disana" jelas Renaldi.

Yara hanya mengangguk kecil.

"bagaimana kalau kamu kerja di tempat kakak bekerja, disana kebetulan ada posisi office girl yang kosong. Kalau kamu mau, kakak bisa rekomendasikan kamu ke bagian HRD nya. Gimana?" usul Renaldi yang menawarkan sebuah pekerjaan pada Yara.

Yara menatap kakak perempuannya. Ia heran kenapa tiba-tiba kakak iparnya ini menawarkan ia pekerjaan. Padahal selama ini mereka hanya seperti orang asing yang jarang sekali bertegur sapa.

Melihat wajah bingung Yara, Renaldi kemudian berkata lagi guna meyakinkan adik ipar nya ini.

"Kamu tenang saja, disana pekerjaan nya gampang. Kamu hanya perlu membersihkan ruangan dimana para karyawan bekerja. Dan jam kerjanya juga nggak sampai malam, hanya dari pukul setengah tujuh sampai pukul lima sore. Bagaimana, kamu setuju?" ucap Renaldi meyakinkan Yara.

"Terima saja Yara, kamu pasti butuh pekerjaan apalagi tahun depan Yasmine sudah mulai sekolah. Kamu pasti butuh uang yang banyak nantinya " ucap Dena membujuk Yara.

Yara menarik nafas dalam." Baiklah, Yara coba. Tapi mungkin lusa baru bisa bekerja, karena Yasmine keluar dari rumah sakit mungkin besok siang. Apa masih bisa kak?" tanya Yara ragu.

"Nanti kakak akan tanya pada pihak HRD nya. Kamu jangan khawatir. Baiklah kalau begitu kami balik dulu, kakak harus segera kembali ke kantor, istirahat nya sudah selesai " ucap Renaldi yang akan pamit kepada Yara.

"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya" ucap Yara tulus.

"Tapi kamu harus ingat,jika nanti sudah bekerja di kantornya mas Renaldi, kamu harus jaga sikap" ucap Dena memperingatkan adiknya.

Sepeninggal keduanya Yara sempat merenung. Apa keputusannya ini tepat? Apa nantinya tidak akan ada masalah di kemudian hari, mengingat sifat kakak perempuannya yang sangat perhitungan.

"Ah... terserahlah. Nanti saja dipikirkan itu. Yang penting aku mendapatkan pekerjaan baru buat biaya anak-anak" pikir Yara.

...****************...

Senin pagi seperti yang sudah disepakati beberapa hari lalu,jika pagi ini Yara akan menjalani interview di sebuah perusahaan besar dimana kakak iparnya bekerja.

Yara mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam, terlihat begitu manis dengan body yang tidak terlalu gemuk namun padat berisi. Jika ia sudah berdandan seperti ini maka tidak terlihat jika ia sudah memiliki dua orang anak. Entah memang Yara yang bisa menjaga bentuk tubuhnya atau memang mungkin karena masalah hidup yang sedang ia hadapi makanya tubuhnya segitu-gitu saja. Tidak gemuk tidak juga kurus.

Yara memarkirkan motor maticnya di area parkiran motor. Kala ia berjalan menuju lobi terlihat sebuah sedan mercy melintas dihadapannya.

Yara mengernyit, ia seperti mengenal mobil itu. Tapi ia kembali menggelengkan kepala.

"Memang nya cuma dia yang punya mobil itu" ucapnya pelan.

Yara bertanya kepada pihak informasi tentang ruang HRD karena memang sudah ada janji temu dengan pimpinan HRD yang menghubungi nya kemarin.

"Jadi kamu tamatan SMA dan kamu berstatus janda ya" ucap wanita paruh baya yang sepertinya masih terlihat muda dari usianya.

"Iya Bu, sudah setahun ini status saya begitu" jelas Yara.

"Baiklah, status tidak lah penting. Yang terpenting kamu bisa bekerja dan jika ada masalah keluarga saya harap itu tidak menggangu kinerja kamu selama bekerja disini. Kami akan menguji kamu selama tiga bulan ini, jika kinerja mu baik maka kami akan mengajukan kontrak kerja dengan mu. Bagaimana,kamu bersedia " ucap pihak HRD yang bernama ibu Novi sesuai pada papan nama diatas mejanya.

"Saya bersedia buk. Kalau begitu kapan saya bisa mulai bekerja?" tanya Yara semangat.

"Saya suka semangat kamu, tapi sebaiknya kamu mulai bekerja besok pagi. Dan ini seragam buat kamu dan besok pagi-pagi saat kamu datang kamu harus menemui saya untuk mengambil name tag buat identitas mu" ucap Bu Novi lagi.

"Terima kasih banyak buk, saya janji nggak akan mengecewakan ibu. Kalau begitu saya permisi " ucap Yara seraya berdiri pamit.

"Sama-sama dan selamat bergabung " sahut Bu Novi.

Pekerjaan baru sudah Yara peroleh,dan dia berharap agar ini bisa bertahan lama dan tidak ada teman yang melakukan fitnah lagi padanya seperti yang sudah-sudah.

bersambung....

Episodes
1 Perceraian
2 berusaha bangkit
3 pria di lampu merah
4 tuduhan palsu
5 gunjingan lagi
6 kecelakaan
7 Arzan Alvaro Anderson
8 ada hubungan apa antara kalian?
9 tawaran pekerjaan baru
10 bertemu asisten Kevin
11 kenapa bayangan nya yang muncul?
12 masalah baru
13 fatal
14 pria aneh
15 keputusan sepihak
16 hidup baru
17 apa sudah memiliki seorang kekasih?
18 kemarahan tuan William
19 calon tunangan Arzan
20 aku siap menerima mereka
21 sebuah awal
22 menyesali diri
23 berita duka
24 seberapa besar luka mu
25 senyum dalam luka
26 perangkap
27 kembali (18+)
28 perhatian kecil
29 rencana sang mantan
30 jangan ganggu istri ku
31 cemburu Arzan
32 panggilan berbeda
33 ceritakan padaku
34 kejadian tak terduga
35 kehilangan
36 izinkan aku pergi
37 belajar melepas masa lalu
38 selamat datang di hidupku
39 Karma kah ini?
40 murka Arzan
41 sosok yang berbeda
42 Penculikan
43 ulah mantan
44 jeda tanpa reda
45 mungkin hanya mirip
46 fitnah keji
47 membasmi hama
48 Sang singa
49 Hanum Raisa
50 menjadi rekan kerja
51 bibit pelakor
52 face to face
53 salah paham
54 menenangkan diri sejenak
55 Yara vs Hanum
56 hukuman Arzan
57 kumpul kakak adik
58 seribu mawar untuk Yara
59 Dena yang malang
60 menyelidiki
61 kami bersama mu
62 posesif Arzan
63 menyelesaikan masalah
64 asisten dan sepupu
65 menjelang kelahiran
66 Afkar Falah Anderson
67 ayah baru yang posesif
68 terima kasih suami ku
69 cinta itu masih ada untukku
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perceraian
2
berusaha bangkit
3
pria di lampu merah
4
tuduhan palsu
5
gunjingan lagi
6
kecelakaan
7
Arzan Alvaro Anderson
8
ada hubungan apa antara kalian?
9
tawaran pekerjaan baru
10
bertemu asisten Kevin
11
kenapa bayangan nya yang muncul?
12
masalah baru
13
fatal
14
pria aneh
15
keputusan sepihak
16
hidup baru
17
apa sudah memiliki seorang kekasih?
18
kemarahan tuan William
19
calon tunangan Arzan
20
aku siap menerima mereka
21
sebuah awal
22
menyesali diri
23
berita duka
24
seberapa besar luka mu
25
senyum dalam luka
26
perangkap
27
kembali (18+)
28
perhatian kecil
29
rencana sang mantan
30
jangan ganggu istri ku
31
cemburu Arzan
32
panggilan berbeda
33
ceritakan padaku
34
kejadian tak terduga
35
kehilangan
36
izinkan aku pergi
37
belajar melepas masa lalu
38
selamat datang di hidupku
39
Karma kah ini?
40
murka Arzan
41
sosok yang berbeda
42
Penculikan
43
ulah mantan
44
jeda tanpa reda
45
mungkin hanya mirip
46
fitnah keji
47
membasmi hama
48
Sang singa
49
Hanum Raisa
50
menjadi rekan kerja
51
bibit pelakor
52
face to face
53
salah paham
54
menenangkan diri sejenak
55
Yara vs Hanum
56
hukuman Arzan
57
kumpul kakak adik
58
seribu mawar untuk Yara
59
Dena yang malang
60
menyelidiki
61
kami bersama mu
62
posesif Arzan
63
menyelesaikan masalah
64
asisten dan sepupu
65
menjelang kelahiran
66
Afkar Falah Anderson
67
ayah baru yang posesif
68
terima kasih suami ku
69
cinta itu masih ada untukku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!