Arzan Alvaro Anderson

Arzan Alvaro Anderson menatap gundukan tanah yang ditaburi bunga dan bertuliskan nama Devinamira pada batu nisan yang terbuat dari batu marmer putih. Pagi ini adalah tepat tiga tahun kepergian mendiang Devinamira istri sekaligus cinta pertamanya.

Devinamira meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya sepulang dari praktek dokternya disebuah rumah sakit ternama di kotanya.

Mobil Devina mengalami rem blong dan hilang kendali dan menabrak sebuah truk tangki yang sedang melaju kencang.

Arzan begitu terpukul. Ia sempat mengurung diri dan terpuruk dalam duka mendalam. Baginya Devina bukan hanya seorang istri tapi ia adalah pusat dunia nya, senyum nya dan harapan nya.

Devina meninggal di tempat kejadian dalam keadaan hamil lima minggu. Kehamilan yang tidak pernah Arzan ketahui karena Devina ingin memberikan kejutan tepat di hari ulang tahunnya yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.

Takdir berkata lain, istri dan calon anak mereka justru pergi meninggalkan Arzan seorang diri. Dunia Arzan hancur seketika yang berimbas pada bisnis keluarga yang sedang ia kelola. perusahaan peninggalan orang tuanya.

Arzan tertatih mencoba bangkit dan membangun kembali kepercayaan para investor. Ia berusaha menyelesaikan segala nya. Rasa sedih dan dukanya ia lampiaskan dengan bekerja dan bekerja. Ia seperti mesin pencetak uang bagi perusahaan. Kerja keras nya berbuah manis. Dalam waktu dua setengah tahun, perusahaan yang nyaris kolaps bisa ia bangun kembali.

Zein's company menjadi sebuah perusahaan yang patut diperhitungkan.

Arzan menatap sekilas wajah wanita yang kini sedang memanggil nama putrinya.

"Tuan, mobil sudah saya minta orang membawanya ke bengkel. Ayo kita kembali" ucap asisten nya Kevin.

Arzan hanya menatap dingin Kevin dan kembali menatap kearah Yara yang kini sedang menangis.

"Yara, bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang kau perbuat pada putri mu hah?" hardik seorang wanita paruh baya yang baru saja tiba didampingi oleh pria yang mungkin juga seusia dengannya.

"Ibu..." sahut Yara lirih.

"kamu ibu yang tidak berguna. Ngapain kamu bawa Yasmine bekerja hah. Harusnya kamu menitipkan Yasmine dirumah. Sekarang lihat akibat perbuatan mu. Oh cucu ku yang malang. Salah apa dia hingga harus memiliki ibu seperti mu" ucap wanita itu yang tak lain adalah ibu Yara sendiri.

"Bunda.... Dedek bagaimana? dedek akan sembuh kan bunda? Dedek nanti pasti bisa jalan kan bunda?" ucap seorang bocah laki-laki yang berlari ke arah Yara yang didampingi oleh seorang remaja laki-laki yang masih memakai seragam sekolahnya.

Yara menitikkan airmata. Lidahnya kelu hanya untuk menjawab pertanyaan dari putranya Abhinaya.

"bunda" panggil Abhi sekali lagi.

"dedek baik-baik saja nak. Itu lagi di periksa sama dokter nya. Nanti kita lihat sama-sama kondisi adek ya. Abang berdoa semoga adek sehat lagi" ucap Yara memberi pengertian kepada Abhinaya.

Dokter yang menangani Yasmine keluar dari ruang observasi. Yara berlari ke arah dokter itu.

"dokter bagaimana keadaan putri saya? Apa ia baik-baik saja. Dokter tolong jawab" ucap Yara tak sabaran.

"keadaan nya sudah membaik tapi kita perlu memantau nya paling tidak 2x 24 jam. Dan itu artinya ia harus dirawat. Kepalanya terbentur cukup kuat. Walaupun tidak ada luka luar tapi kita tidak boleh abai dengan luka dalamnya. Anda sudah bisa mendaftar untuk rawat inap. Saya permisi " ucap dokter itu yang langsung membuat lutut Yara lemas seketika.

"kamu dengar Yara. ya Tuhan kamu ini kenapa selalu saja membuat masalah. kenapa kau tidak membiarkan ibu mu yang sudah tua ini tenang barang sejenak. Sekarang bagaimana kau akan membayar biaya pengobatannya. Lagi pula ngapain juga harus dibawa ke rumah sakit besar ini. kamu ini memang menyusahkan orang tua saja" ucap ibu Yara yang bisa didengar oleh siapa saja yang ada di sana.

Yara memijit keningnya. Ia juga bingung dengan biaya pengobatan Yasmine. Apa ia harus menjual motor nya? Ya hanya itu yang kini terlintas dipikiran nya.

"saya yang akan membayar biaya rumah sakit dan akan menanggung semua biaya pengobatan hingga cucu ibu sembuh total" ucap Arzan memutuskan sepihak.

Sontak apa yang barusan Arzan katakan membuat kedua orang tua Yara terkejut bukan main. Ibu memandang Yara dengan tatapan yang Yara tak mengerti.

Episodes
1 Perceraian
2 berusaha bangkit
3 pria di lampu merah
4 tuduhan palsu
5 gunjingan lagi
6 kecelakaan
7 Arzan Alvaro Anderson
8 ada hubungan apa antara kalian?
9 tawaran pekerjaan baru
10 bertemu asisten Kevin
11 kenapa bayangan nya yang muncul?
12 masalah baru
13 fatal
14 pria aneh
15 keputusan sepihak
16 hidup baru
17 apa sudah memiliki seorang kekasih?
18 kemarahan tuan William
19 calon tunangan Arzan
20 aku siap menerima mereka
21 sebuah awal
22 menyesali diri
23 berita duka
24 seberapa besar luka mu
25 senyum dalam luka
26 perangkap
27 kembali (18+)
28 perhatian kecil
29 rencana sang mantan
30 jangan ganggu istri ku
31 cemburu Arzan
32 panggilan berbeda
33 ceritakan padaku
34 kejadian tak terduga
35 kehilangan
36 izinkan aku pergi
37 belajar melepas masa lalu
38 selamat datang di hidupku
39 Karma kah ini?
40 murka Arzan
41 sosok yang berbeda
42 Penculikan
43 ulah mantan
44 jeda tanpa reda
45 mungkin hanya mirip
46 fitnah keji
47 membasmi hama
48 Sang singa
49 Hanum Raisa
50 menjadi rekan kerja
51 bibit pelakor
52 face to face
53 salah paham
54 menenangkan diri sejenak
55 Yara vs Hanum
56 hukuman Arzan
57 kumpul kakak adik
58 seribu mawar untuk Yara
59 Dena yang malang
60 menyelidiki
61 kami bersama mu
62 posesif Arzan
63 menyelesaikan masalah
64 asisten dan sepupu
65 menjelang kelahiran
66 Afkar Falah Anderson
67 ayah baru yang posesif
68 terima kasih suami ku
69 cinta itu masih ada untukku
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perceraian
2
berusaha bangkit
3
pria di lampu merah
4
tuduhan palsu
5
gunjingan lagi
6
kecelakaan
7
Arzan Alvaro Anderson
8
ada hubungan apa antara kalian?
9
tawaran pekerjaan baru
10
bertemu asisten Kevin
11
kenapa bayangan nya yang muncul?
12
masalah baru
13
fatal
14
pria aneh
15
keputusan sepihak
16
hidup baru
17
apa sudah memiliki seorang kekasih?
18
kemarahan tuan William
19
calon tunangan Arzan
20
aku siap menerima mereka
21
sebuah awal
22
menyesali diri
23
berita duka
24
seberapa besar luka mu
25
senyum dalam luka
26
perangkap
27
kembali (18+)
28
perhatian kecil
29
rencana sang mantan
30
jangan ganggu istri ku
31
cemburu Arzan
32
panggilan berbeda
33
ceritakan padaku
34
kejadian tak terduga
35
kehilangan
36
izinkan aku pergi
37
belajar melepas masa lalu
38
selamat datang di hidupku
39
Karma kah ini?
40
murka Arzan
41
sosok yang berbeda
42
Penculikan
43
ulah mantan
44
jeda tanpa reda
45
mungkin hanya mirip
46
fitnah keji
47
membasmi hama
48
Sang singa
49
Hanum Raisa
50
menjadi rekan kerja
51
bibit pelakor
52
face to face
53
salah paham
54
menenangkan diri sejenak
55
Yara vs Hanum
56
hukuman Arzan
57
kumpul kakak adik
58
seribu mawar untuk Yara
59
Dena yang malang
60
menyelidiki
61
kami bersama mu
62
posesif Arzan
63
menyelesaikan masalah
64
asisten dan sepupu
65
menjelang kelahiran
66
Afkar Falah Anderson
67
ayah baru yang posesif
68
terima kasih suami ku
69
cinta itu masih ada untukku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!