kecelakaan

Pagi ini Yara telah bersiap-siap untuk memulai hari-hari penuh perjuangannya. Sambil mengantarkan si sulung ke sekolah, ia mulai menjajakan dagangannya di depan sekolah Abhinaya. Si bungsu Yasmine terpaksa ia bawa serta.

Yara masih kecewa dengan sikap ibunya. Ia memilih untuk tidak mengantarkan Yasmine ke rumah orang tuanya. Setidaknya untuk beberapa hari ini sampai suasana hati nya benar-benar membaik.

Bukan ingin menjadi anak durhaka, hanya saja ia tidak ingin berdebat dengan sang ibu.

"Bunda, besok kalau Yasmine udah besar, Yasmine mau sekolah di tempat Abang Abhi sekolah Bun. Boleh?" tanya Yasmine yang begitu senang melihat anak-anak memakai seragam sekolahnya.

Yara mengusap lembut kepala Yasmine.

"Boleh, Yasmine nanti sekolah di tempat Abang Abhi ya. Biar nanti Yasmine ada yang jaga" ucap Yara.

"Yeay... bentar lagi Yasmine sekolah " sorak gadis kecil itu senang.

Yara tersenyum melihat tingkah manis putrinya.

"Ayo, kita ketempat lain. Kita harus menjajakan dagangan kita. Ayo sayang duduk sini " ucap Yara sambil mendudukkan Yasmine di depannya dan mengikat dengan kain panjang agar Yasmine tidak jatuh.

Pagi menjelang siang, lalu lintas semakin padat. Yara mengendarai motor nya dengan pelan sambil memanggil pelanggan yang ingin membeli kue buatannya namun tiba-tiba dari arah belakang ada satu mobil mengklakson panjang yang sepertinya kehilangan kendali.

Motor yang dikendarai oleh Yara ditabrak dari belakang yang mengakibatkan Yara terpental ke arah trotoar sambil memeluk Yasmine. Keranjang dagangan nya berserakan, Yara memeluk Yasmine demi melindunginya kepalanya agar tidak membentur trotoar jalan.

Sementara mobil itu membanting ke arah kanan dari posisi Yara terjatuh.

"Oh sial...apa mereka tidak apa-apa?" ucap pengendara mobil itu sambil melihat kearah samping.

"Yasmine, bangun nak. Tolong... Siapapun tolong..." teriak Yara yang meminta pertolongan kepada siapa saja yang ada disana.

Para pedagang atau pejalan kaki berbondong bondong membantu Yara yang juga mengalami lecet-lecet. Wanita itu terus memanggil nama putrinya, tapi sepertinya gadis kecil itu tidak sadarkan diri.

"Ayo bawa masuk kedalam mobil saya" ucap pria yang tadi menabrak Yara.

"Oh Anda yang menabrak mereka? Anda harus tanggung jawab! Bawa mereka kerumah sakit " ucap salah seorang bapak-bapak emosi.

"Iya ini saya mau tanggung jawab, ayo pak bantu saya" sahut nya lagi sambil terus memegangi kepalanya yang tadi sempat terbentur pada kemudi mobil.

"Yasmine bangun nak... Jangan tinggalkan bunda sayang. Maaf... Maaf kan bunda. Ini semua salah bunda" Isak Yara yang terus menangis dan memanggil nama putrinya.

Mobil melaju, sedikit agak kencang. pengemudi mobil ini sebenarnya juga takut jika terjadi sesuatu kepada ibu dan anak ini. Melawan rasa traumanya, ia mengendarai mobil membelah jalanan yang padat hingga akhirnya ia tiba di sebuah rumah sakit tak jauh dari lokasi nya kecelakaan.

Pria itu membantu Yara menggendong gadis kecil itu dan berteriak memanggil dokter atau perawat jaga. Darah mengalir di dahinya.

"Dokter bantu gadis kecil ini" perintah nya.

"Tuan Anderson, Anda juga terluka" ucap seorang perawat jaga.

"Saya bilang,bantu gadis kecil ini dan juga ibunya " ucapnya sekali lagi.

Perawat itu terlihat ketakutan. Ia langsung meninggalkan pria itu yang tak lain adalah tuan Arzan Alvaro Anderson sahabat dari pewaris tunggal pemilik rumah sakit ini.

"Yasmine sayang" panggil Yara sekali lagi kepada putrinya.

"nyonya anda juga harus diperiksa, ayo ikut saya" pinta seorang perawat lainnya.

"Suster, putri saya.... Tolong selamatkan putri saya... Saya mohon " isakan Yara terdengar pilu bagi siapapun yang mendengarnya termasuk Arzan yang merasa bersalah.

"Dokter sedang memeriksa kondisi putri anda, ayo kami obati luka anda terlebih dahulu" ucap perawat itu.

Arzan menatap dingin kearah Yara.

Jika tadi ia menuruti permintaan Kevin untuk ia membawa supir mungkin ini tidak akan terjadi.

"Tuan... Bagaimana keadaan anda? Apa ada luka yang parah" tanya seorang pria yang merupakan asisten Arzan yang tadi sempat ia hubungi ketika dijalan menuju rumah sakit.

"Arzan... bagaimana keadaan mu. Ayo mari aku periksa" ucap pria lainnya yang adalah sahabat Arzan anak pemilik rumah sakit yaitu dokter Ameer.

"Aku baik-baik saja. Kau periksa wanita itu dan pastikan mereka mendapat pelayanan terbaik kalau perlu tempatkan mereka di ruang VIP. Kevin kau urus semuanya" perintah Arzan dingin.

Kevin mengaguk.

Arzan pergi meninggalkan ruang IGD. Ia sebenarnya lelah, sejak subuh tadi ia sudah berada dimakam mendiang istrinya. Hari ini tepat tiga tahun kepergian istri dan juga calon anak mereka yang belum sempat Arzan ketahui kehadirannya.

Bersambung....

Episodes
1 Perceraian
2 berusaha bangkit
3 pria di lampu merah
4 tuduhan palsu
5 gunjingan lagi
6 kecelakaan
7 Arzan Alvaro Anderson
8 ada hubungan apa antara kalian?
9 tawaran pekerjaan baru
10 bertemu asisten Kevin
11 kenapa bayangan nya yang muncul?
12 masalah baru
13 fatal
14 pria aneh
15 keputusan sepihak
16 hidup baru
17 apa sudah memiliki seorang kekasih?
18 kemarahan tuan William
19 calon tunangan Arzan
20 aku siap menerima mereka
21 sebuah awal
22 menyesali diri
23 berita duka
24 seberapa besar luka mu
25 senyum dalam luka
26 perangkap
27 kembali (18+)
28 perhatian kecil
29 rencana sang mantan
30 jangan ganggu istri ku
31 cemburu Arzan
32 panggilan berbeda
33 ceritakan padaku
34 kejadian tak terduga
35 kehilangan
36 izinkan aku pergi
37 belajar melepas masa lalu
38 selamat datang di hidupku
39 Karma kah ini?
40 murka Arzan
41 sosok yang berbeda
42 Penculikan
43 ulah mantan
44 jeda tanpa reda
45 mungkin hanya mirip
46 fitnah keji
47 membasmi hama
48 Sang singa
49 Hanum Raisa
50 menjadi rekan kerja
51 bibit pelakor
52 face to face
53 salah paham
54 menenangkan diri sejenak
55 Yara vs Hanum
56 hukuman Arzan
57 kumpul kakak adik
58 seribu mawar untuk Yara
59 Dena yang malang
60 menyelidiki
61 kami bersama mu
62 posesif Arzan
63 menyelesaikan masalah
64 asisten dan sepupu
65 menjelang kelahiran
66 Afkar Falah Anderson
67 ayah baru yang posesif
68 terima kasih suami ku
69 cinta itu masih ada untukku
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Perceraian
2
berusaha bangkit
3
pria di lampu merah
4
tuduhan palsu
5
gunjingan lagi
6
kecelakaan
7
Arzan Alvaro Anderson
8
ada hubungan apa antara kalian?
9
tawaran pekerjaan baru
10
bertemu asisten Kevin
11
kenapa bayangan nya yang muncul?
12
masalah baru
13
fatal
14
pria aneh
15
keputusan sepihak
16
hidup baru
17
apa sudah memiliki seorang kekasih?
18
kemarahan tuan William
19
calon tunangan Arzan
20
aku siap menerima mereka
21
sebuah awal
22
menyesali diri
23
berita duka
24
seberapa besar luka mu
25
senyum dalam luka
26
perangkap
27
kembali (18+)
28
perhatian kecil
29
rencana sang mantan
30
jangan ganggu istri ku
31
cemburu Arzan
32
panggilan berbeda
33
ceritakan padaku
34
kejadian tak terduga
35
kehilangan
36
izinkan aku pergi
37
belajar melepas masa lalu
38
selamat datang di hidupku
39
Karma kah ini?
40
murka Arzan
41
sosok yang berbeda
42
Penculikan
43
ulah mantan
44
jeda tanpa reda
45
mungkin hanya mirip
46
fitnah keji
47
membasmi hama
48
Sang singa
49
Hanum Raisa
50
menjadi rekan kerja
51
bibit pelakor
52
face to face
53
salah paham
54
menenangkan diri sejenak
55
Yara vs Hanum
56
hukuman Arzan
57
kumpul kakak adik
58
seribu mawar untuk Yara
59
Dena yang malang
60
menyelidiki
61
kami bersama mu
62
posesif Arzan
63
menyelesaikan masalah
64
asisten dan sepupu
65
menjelang kelahiran
66
Afkar Falah Anderson
67
ayah baru yang posesif
68
terima kasih suami ku
69
cinta itu masih ada untukku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!