Yara mengikuti langkah kaki Arzan dengan sedikit berlari.buara yang memiliki tinggi badan 160cm harus mengimbangi langkah kaki pria yang tinggi nya 182 cm. Tentu saja tidak seimbang.
Keduanya telah sampai di salah satu unit yang ditempati oleh Arzan. Setelah memasukkan kode , keduanya masuk kedalam unit itu.
Yara dibuat takjub dengan penampakan unit apartemen milik Arzan itu. Unit yang cukup luas bahkan lebih luas dari rumah kontrakan nya yang pasti namun setiap barang-barang yang tertata rapi.
"Kau mandilah, sebentar lagi akan ada orang yang mengantarkan pakaian untuk mu" ucap Arzan.
Yara melangkah menuju toilet yang ada dekat pantry tapi terdengar lagi suara pria itu memanggil nya.
"Kau mau kemana?" tanya Arzan.
Yara menunjuk arah toilet dekat pantry "Mau mandi" ucapnya.
Arzan menggaruk pelipisnya.
"Disana tidak ada sabun dan bathrobe, kau mandi di toilet di kamarku, disana" ucap Arzan sambil menunjuk kamar nya yang ada diujung.
Yara mengikuti telunjuk Arzan dan tanpa banyak membantah ia langsung menuju kesana.
Yara membuka seluruh pakaiannya. Ia menangis meratapi nasibnya. Bahkan ia membersihkan pipi dan bibirnya dengan sedikit agak kasar karena tadi Romi sempat mencium nya.
Yara kembali melihat pundak yang tadi juga digigit oleh Roni dan membasuhnya dengan sabun agak sedikit kasar lagi.
Rasanya ia ingin ma*i saja. Terlalu berat beban hidup yang ditanggung nya. Bagaimana besok ia akan masuk kerja? Pasti orang-orang akan lebih memandangnya semakin hina saat ini.
Yara menangis dibawah guyuran shower. Tangis pilu yang membuat siapapun yang mendengarnya akan ikut merasakan kesedihan itu tak terkecuali Arzan yang tak sengaja mendengar nya kala ia akan memberikan paper bag yang berisi pakaian untuk Yara.
Arzan termangu didepan pintu kamar mandi. Ia akan membiarkan saja Yara menangis untuk saat ini agar wanita itu bisa melepaskan rasa sesak di dadanya.
Arzan meletakkan paper bag diatas ranjang dan segera berlalu dari kamarnya.
setelah hampir setengah jam berlalu, Yara keluar dari kamar mandi dan mendapati sebuah pesan singkat dari pria dingin itu.
Arzan telah meninggalkan apartemen nya karena ia ada rapat penting yang tak bisa ia wakilkan kepada asisten Kevin.
"Pakaian nya terlalu bagus, pasti mahal" Yara bermonolog pada dirinya sendiri.
Yara keluar dari kamar dan ia kembali disuguhkan dengan berbagai macam makanan yang telah tertata rapi di meja makan dan kembali ia mendapatkan pesan singkat dari Arzan.
"Dia hobi menulis kayaknya" ucap Yara tersenyum melihat tulisan Arzan yang begitu rapi dan bagus.
Yara segera memakan makanan yang telah Arzan belikan untuknya. Ia harus segera meninggalkan apartemen karena hari semakin sore dan Yara harus segera menjemput anak-anaknya.
Masalah lain muncul, motornya masih tertinggal di perusahaan begitu juga Sling bag nya yang berisi handphone dan kunci motor.
Yara menggigit kuku nya , panik. Kebiasaan yang selalu ia lakukan ketika sedang dalam masalah atau kepanikan.
Lama berfikir membuat Yara tanpa sengaja tertidur di sofa empuk milik Arzan.
...****************...
Hari sudah gelap saat Arzan tiba di apartemennya yang didampingi oleh asisten Kevin.
Saat mereka masuk, mata Arzan disuguhkan oleh pemandangan yang menyejukkan mata.
Asisten Kevin yang melihat itu langsung berbalik badan.
Arzan kembali melepaskan jas miliknya dan menutupi paha Yara yang sedikit tersingkap karena wanita itu yang tertidur pulas dengan posisi meringkuk seperti bayi.
"Tuan Anderson, jika tak ada pekerjaan lagi , saya pamit pulang" ucap asisten Kevin yang merasa sungkan berada disana.
"Kau jangan salah paham, aku membawanya kesini karena tidak tahu akan membawa nya kemana" ucap Arzan seolah ingin klarifikasi agar asistennya tidak salah paham.
Padahal Kevin tidak bertanya apapun. Ia tahu itu adalah ranah privasi bos nya dan ia tidak akan ikut campur akan hal itu. Tapi Kevin cukup senang andaikan Arzan mau membuka hatinya kembali untuk wanita lain.
"Saya paham tuan. Kalau begitu saya permisi" sahut Kevin akhirnya.
"Tunggu, aku ingin kau cari informasi tentang wanita ini sedetail mungkin. Aku tunggu besok pagi" ucap Arzan memberi perintah.
"Baik tuan, besok pagi akan saya kirim ke email tuan. Saya permisi " sahut asisten Kevin seraya pamit dari sana.
"Max... Kau cari informasi tentang foto wanita yang barusan aku kirim" perintah Kevin kepada orang kepercayaannya saat ia akan memasuki lift.
Arzan masih menatap Yara yang tertidur begitu nyenyak. Fokus nya berhenti pada sudut bibir wanita itu yang semakin besar lukanya.
"Apa ia menggosok nya terlalu keras" batin Arzan.
Arzan mengeluarkan salap yang tadi ia beli disebuah apotik dan mengoleskannya perlahan di bibir Yara.
Ada rasa yang tak terucap dari hatinya. Entah mengapa Arzan begitu khawatir pada wanita yang baru ia jumpai beberapa kali ini.
Apa pesona seorang Yara sehingga bisa membuat pria se kaku dan se dingin Arzan bisa begitu perduli padanya.
Dua kali Arzan mendapati wanita ini menangis pilu. Dan itu cukup membuat ia sedikit menyisihkan rasa perduli nya.
Yara terbangun dari tidurnya karena rasa perih dan dingin disudut bibirnya. Mata mereka saling tatap.
Degup jantung keduanya sama-sama berdetak kencang.
Arzan memutus kontak matanya..
"Kau olesi sendiri dan jangan terlalu kasar agar lukanya cepat sembuh" ucapnya sedikit gugup.
Yara menerima salap yang disodorkan padanya.
"Maaf tuan, ini jam berapa?" tanya Yara yang melihat sekeliling seperti sudah gelap.
Arzan melihat jam dipergelangan tangannya " pukul sembilan malam" ucapnya.
Kepanikan melanda Yara. bagaimana bisa ia tertidur begitu lama?. Yara segera berlari menuju pintu namun langkah nya terhenti saat Arzan yang tiba-tiba menarik lengan nya.
"kau mau kemana? Ini sudah malam. Malam ini menginap saja disini,besok pagi-pagi aku akan mengantarmu" ucap Arzan memutuskan secara sepihak.
"tidak terima kasih, aku harus menjemput anak-anak. Mereka pasti khawatir sekarang. Aduh bagaimana ini?" sahut Yara menolak tawaran Arzan dan semakin panik kala ia lupa jika barang-barangnya masih tertinggal di perusahaan.
"ck kau keras kepala, Ya sudah aku akan mengantarmu" putus Arzan kemudian.
Yara dan Arzan telah sampai di depan rumah kediaman orang tua Yara.
Semua pemuda yang berkumpul di pos ronda dekat rumah Yara begitu penasaran karena tak biasanya ada mobil mewah mengkilap memasuki area perumahan mereka yang biasa-biasa saja.
Tatapan curiga juga banyak dilontarkan oleh mereka.
Apalagi mobil itu juga berhenti pas didepan pagar rumah orang tua Yara.
"Terima kasih atas tumpangan tuan, saya permisi" ucap Yara yang akan keluar dari mobil.
Arzan hanya diam menatap hingga pintu mobil ditutup kembali oleh Yara.
"Wah... Yara sekarang kau berubah profesi ya jadi simpanan pria tua buncit... Ck ck pantas saja kau menolak lamaran ku. Ternyata kelakuan mu begitu liar" ucap Rama,duda anak tiga yang pernah Yara tolak.
Yara tidak menggubris ucapan pria itu. Ia tetap berjalan membuka pintu pagar tanpa memperdulikan tatapan merendahkan dari orang-orang. Toh mereka tidak tahu apapun tentang hidupnya, karena mereka hanya bisa berkomentar buruk tanpa memberi solusi yang baik.
"Wah bagus ya... Kau pulang sudah larut begini. Kau mempermalukan kakak ipar mu mas Renaldi dengan menggoda bos besar. Kau memang dari dulu tidak tahu aturan Yara dan wanita liar" ucap mbak Dena yang menyambut Yara.
"Bu,ayah itu nggak benar, Yara nyaris diperk**a Bu. Dan tuan Anderson yang menyelamatkan Yara " ucap Yara membela diri.
"Ibu kecewa padamu Yara " sahut ibu yang langsung masuk ke dalam kamar nya.
"Ayah percaya pada Yara yah..." ujar Yara yang menoleh kearah sang ayah.
"Yara... Sekarang kau pulang lah. Dan bawa anak-anak mu. Kami kecewa padamu" ucap ayah yang sungguh melukai perasaan Yara.
"lihat akibat perbuatan mu. Sekarang kau benar-benar buat malu keluarga dan mencoreng wajah ayah dan ibu. Yara... Siapa yang akan mau menikahi mu lagi hah... Kau sungguh hina sekarang" ujar mbak Dena yang semakin menjadi.
"Saya yang akan menikahi nya" ujar Arzan yang sontak membuat setiap orang terkejut dengan pernyataannya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
ya ya yaaa saat ini puas²in ya kmu menjelek²n adik kndung sndri, suatu saat kmu akan menuai'y dgn ulah suami mu sndiri😏
2024-01-23
0
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
ya ya yaaa saat ini puas²in ya kmu menjelek²n adik kndung sndri, suatu saat kmu akan menuai'y dgn ulah suami mu sndiri😏
2024-01-23
0
Jk Cute
orang-orang hanya bisa berkomentar buruk tapi tak bisa memberi solusi....👍
next...
2024-01-23
0