Ibu?

Siang ini Daffin sedang mengobrol santai diruangannya dengan kakak kakaknya kecuali Dion dan Deon mereka pergi untuk bertanding basket antar sekolah yang diadakan di kota lain, sementara Darren ia mendadak menerima panggilan untuk segera melakukan pembedahan namun tetap di rumah sakit yang sama Daffin di rawat ini

Gio yang masih sibuk dengan tugasnya sebagai dokter umum, sedangkan opa, ayah, papa dan Gevano mereka sedang mengurus urusan kantor mereka masing masing

kecuali Fero yang memilih cuti untuk menemani Daffin, begitupun dengan Fernand yang memilih libur dari kuliahnya, untuk Gallan dan Falend keduanya akan masuk sekolah bersama dengan Daffin nanti

"aku selalu berpikir kenapa jokes bapak bapak seperti Daddy itu sangat garing ya?" tanya Falend

"ntahlah tapi para bapak bapak menikmatinya, seolah candaan mereka memang selucu itu" timpal Gallan

"kalian berdua ini sedari tadi terus saja membahas jokes bapak bapak" ucap David yang jengah dengan pembahasan kedua ponakannya itu

"emm Daddy Afin ingin cookies, apa boleh?" tanya Daffin dengan wajah memelas nya

"jangan dulu ya baby, kau sudah makan cake tadi.. Tak baik terlalu banyak memakan makanan manis" ucap David lembut berusaha memberi pengertian

"yasudah tak apa" jawab Daffin dengan menundukkan wajahnya karena sedih namun ia tak bisa apa apa karena apa yang daddy-nya ucapkan adalah benar.

"bagaimana jika kita pergi ke taman rumah sakit ini saja" saut Gallan saat melihat wajah burung adiknya itu, dan benar saja bocah itu mendongak lalu mengangguk antusias

"baiklah, let's go~" ucap Falend dengan semangat

"Baby. Daddy pergi kekantor dulu ya, ada hal yang harus diurus sayang" ucap David dengan wajah murungnya

"iya Daddy, hati hati ya" jawab Daffin yang paham jika daddy-nya pasti ada meeting atau pertemuan penting yang tak bisa di gantikan, David mengangguk lalu mencium kening Daffin penuh sayang

"Fero, Fernand Daddy titip Daffin yaa.. Jangan lupa jaga juga kedua anak itu" ucap David lalu pergi darisana, namun sebelumnya ia menunjuk Gallan dan Falend dengan dagunya

"apaan yang harus dijaga selain baby, hanya Falend!" ucap Gallan tak terima jika dirinya harus dijaga? Apa apaan itu! Dia sudah besar dan bisa menjaga dirinya sendiri

"kau yang harus dijaga kenapa aku!" kesal Falend tak terima

"sadarlah Falend kau masih 17tahun! ingat Tujuh. Belas. Tahun. sedangkan aku 18 kau tau!" Gallan berbicara dengan penuh penekanan

"sudah sudah baby sudah cemberut itu" ucap Fernand, Gallan dan Falend menoleh dan benar saja Daffin sudah mengerutkan mulutnya dipangkuan Fero, dengan Fero yang memegang tiang infus milik Daffin

"maaf" kompak Gallan dan Falend, lalu mereka berlima pergi keluar untuk segera menuju taman rumah sakit ini

***

Taman Rumah Sakit..

Daffin duduk di pangkuan Fero dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya. Fernand, Falend dan Gallan mereka bertiga duduk di bangku taman yang ada

Fero duduk di kursi single yang bodyguard nya telah sediakan tentu saja atas perintahnya, Daffin anteng duduk dipangkuannya

"hah... Udaranya sejuk sekali~.. tidak seperti dikamar rawat Afin" ucap Daffin dengan kepala sedikit mengadah dan mata yang tertutup, keempat kakaknya hanya tersenyum tipis sangattt tipis melihat itu

Daffin membuka matanya lalu menatap sekeliling, matanya berhenti tepat pada keluarga kecil yang sedang duduk tak jauh di bangku taman lainnya, namun yang menjadi fokus Daffin bukan itu melainkan sosok ibu.

Fernand yang melihat itu mengikuti arah pandang Daffin, bukan hanya ia melainkan ketiga lainnya. mereka berempat sekarang paham apa yang ada dipikiran dan bagaimana perasaan Daffin

"hey.. Kenapa hm?" tanya Fero dengan mengusap surai Daffin lembut

"baby kenapa? Ingin berkumpul juga seperti mereka?" Fero kembali bertanya dengan terus mengusap surai Daffin

"a-afin.." ucap Daffin ragu

"tak apa katakanlah hm" Fero mencoba memberi keyakinan pada Daffin, sementara ketiga lainnya masih terdiam

"kenapa Afin tidak punya ibu? Dan kenapa dikeluarga kita tak ada sosok ibu?" tanya Daffin dengan terbata karena takut jika keempat kakaknya itu tersinggung atau mungkin sakit hati

"ingin kakak jelaskan?" tanya Fero, Daffin mendongak

"apa boleh?" tanya nya kembali

"tentu saja boleh" jawab Fero

Fero menceritakan semua kisah para wanita yang berperan sebagai ibu atau pun Oma bagi mereka

• Pertama Tama ia menceritakan tentang Oma mereka istri dari Jeremy yang bernama, Vinatha Amelia sosok baik dan perhatian pada semua cucunya (-Daffin) ini meninggal dunia karena memiliki penyakit yang sudah bisa dibilang sangat parah dan tak bisa diselamatkan karena umurnya yang tak memungkinkan melakukan operasi

• Kedua Fero menceritakan tentang istri dari Gerald yang bernama, Felicia Samantha ibu dari G3 itu meninggal karena dibunuh oleh Gerald sendiri karena felicia berkhianat. Ia bekerja sama dengan musuh Gerald hanya karena beberapa jumlah uang, padahal Gerald bisa memberikan lebih dari semua uang yang dijanjikan oleh musuhnya

• ketiga Fero menceritakan tentang istri dari Frans yang bernama, Angelika Tamani sosok yang dikenal F3 sebagai seorang ibu yang sangat lemah lembut nan anggun itu ternyata selingkuh dengan teman Frans sendiri, saat kebusukan nya itu terungkap ia tiba tiba melakukan aksi bunuh diri karena takut jika akan dihukum tanpa henti oleh Frans tentunya, lebih baik ia mati daripada disiksa terus menerus bukan?

• Dan yang terakhir tentang istri dari David dan ibu dari Daffin sendiri yang bernama, Rossalin Medania adalah sosok yang perhatian serta penuh dengan kelembutan apalagi pada kelima anaknya D5, ia dibunuh oleh musuh Daffin sendiri tak lama setelah melahirkan Daffin

setelah selesai menceritakan semua nya Fero menatap Daffin yang masih termenung diam dengan pikirannya

"hey jangan melamun" tegur Fero, Daffin yang tersadar pun mendongak lalu tersenyum manis pada nya

"hehe tidak kakak" jawab Daffin

Fernand, Falend dan Gallan yang melihat itu ikut tersenyum sembari berharap semoga adik bungsu nya itu dapat menerima apa yang terjadi pada keluarga nya itu

"baby.. jangan sedih oke" ucap Fernand dengan mengelus pipi gembil Daffin

"tidak. Afin tidak sedih karena Daddy sudah bisa menjadi sosok ayah sekaligus ibu yang baik untuk Afin" jawab Afin

"bukan hanya Daddy tapi kalian semua opa, ayah, papa dan kakak kakak semuanya sudah cukup membuat Daffin bahagia" lanjutnya

"kau memang anak yang kuat sayang" ucap Gallan dengan mengecup pipi Daffin singkat

"memang sepertinya keluarga kita ditakdirkan seperti ini, jadi jangan pernah sedih" ucap Falend

"Afin tidak sedih. Afin sangatttttt bahagia~" jawab Daffin dengan wajah manisnya yang memancarkan kesenangan

Mereka semua tertawa kecil melihat itu seolah tak ada kesedihan diantara mereka, Daffin terus bertanya tentang keempat perempuan Robertson itu dan dijawab dengan baik oleh keempat kakaknya

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Terpopuler

Comments

pembaca gabut

pembaca gabut

bisa gitu ya 🗿 itu 2 biji wanita yg berhianat otak nya GK ada apa ya? jir padahal punya suami kaya raya cik

2025-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Teman Baru
3 Titik terang
4 Siapa?
5 Keluarga
6 Kehangatan
7 Bekerja
8 Sekolah
9 Terluka
10 Rewel
11 Balasan
12 Josh
13 Amarah
14 Hukuman
15 Sakit
16 Keluarga besar
17 Sakit lagi?
18 Keracunan
19 Pengkhianat
20 Ibu?
21 Pasar malam
22 Singa
23 Teror
24 London
25 Tersesat
26 Menginap
27 Kenzie
28 Pulang
29 Petras
30 Kebenaran
31 Bersatu kembali
32 Pencarian Bukti
33 Peringatan kecil
34 Ulat Lagi
35 Mendaki Gunung
36 Boni
37 Sekolah Baru
38 Libur
39 Samurai?
40 Janson
41 Keributan
42 Pertarungan
43 Rumah sakit
44 Pembalasan
45 Bayi Kesayangan
46 Ngambek
47 Bos Kecil
48 Jadi Bayi?
49 Murid Baru
50 Flora?
51 Berkenalan
52 Obsesi
53 Bertamu
54 Ketakutan
55 Lagi?
56 Rencana
57 Rencana 2
58 Penyamaran
59 Eksekusi
60 Kembali Damai
61 Kura Kura
62 Kejutan
63 Ulang Tahun
64 Buah Mangga
65 Maaf Daddy
66 Cita cita
67 Salju
68 Mulai Nakal?
69 Hukuman lagi
70 Trauma
71 Tragedi
72 Comeback
73 Ceria
74 Lupa?
75 Kamu lagi
76 Madhava
77 Zico!
78 Cemburu
79 Pengaruh Buruk
80 Petir
81 Kemah?
82 Pergi Kemah
83 Jurit Malam
84 Topeng Zico
85 Panas Dingin
86 Keindahan
87 Menunggu
88 Siapa dia?
89 Siapa dia? 2
90 Gadis gila
91 Absurd
92 Rindu
93 Main
94 Main 2
95 Iri
96 Ayah
97 Maaf
98 Kebahagiaan
99 Bermain
100 Game
101 Menangis
102 Anonym?
103 Pelaku
104 Ruang Bawah Tanah
105 Ceroboh!
106 Pentas
107 Serangan
108 Tembakan
109 Terpuruk
110 Buruk
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
Teman Baru
3
Titik terang
4
Siapa?
5
Keluarga
6
Kehangatan
7
Bekerja
8
Sekolah
9
Terluka
10
Rewel
11
Balasan
12
Josh
13
Amarah
14
Hukuman
15
Sakit
16
Keluarga besar
17
Sakit lagi?
18
Keracunan
19
Pengkhianat
20
Ibu?
21
Pasar malam
22
Singa
23
Teror
24
London
25
Tersesat
26
Menginap
27
Kenzie
28
Pulang
29
Petras
30
Kebenaran
31
Bersatu kembali
32
Pencarian Bukti
33
Peringatan kecil
34
Ulat Lagi
35
Mendaki Gunung
36
Boni
37
Sekolah Baru
38
Libur
39
Samurai?
40
Janson
41
Keributan
42
Pertarungan
43
Rumah sakit
44
Pembalasan
45
Bayi Kesayangan
46
Ngambek
47
Bos Kecil
48
Jadi Bayi?
49
Murid Baru
50
Flora?
51
Berkenalan
52
Obsesi
53
Bertamu
54
Ketakutan
55
Lagi?
56
Rencana
57
Rencana 2
58
Penyamaran
59
Eksekusi
60
Kembali Damai
61
Kura Kura
62
Kejutan
63
Ulang Tahun
64
Buah Mangga
65
Maaf Daddy
66
Cita cita
67
Salju
68
Mulai Nakal?
69
Hukuman lagi
70
Trauma
71
Tragedi
72
Comeback
73
Ceria
74
Lupa?
75
Kamu lagi
76
Madhava
77
Zico!
78
Cemburu
79
Pengaruh Buruk
80
Petir
81
Kemah?
82
Pergi Kemah
83
Jurit Malam
84
Topeng Zico
85
Panas Dingin
86
Keindahan
87
Menunggu
88
Siapa dia?
89
Siapa dia? 2
90
Gadis gila
91
Absurd
92
Rindu
93
Main
94
Main 2
95
Iri
96
Ayah
97
Maaf
98
Kebahagiaan
99
Bermain
100
Game
101
Menangis
102
Anonym?
103
Pelaku
104
Ruang Bawah Tanah
105
Ceroboh!
106
Pentas
107
Serangan
108
Tembakan
109
Terpuruk
110
Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!