Kehangatan

Tak terasa seminggu telah berlalu, kehidupan Afin jauh lebih baik setelah bertemu dengan keluarga kandungnya meskipun tak ada sosok ibu di dalamnya namun David ayahnya bisa menjadi sosok ibu sekaligus ayah yang baik untuk Afin selama ini

Seminggu ini juga afin baru menyadari kehangatan dari sosok ayah yang selama ini ia nanti, ia sangat bersyukur dengan semuanya

Hari ini adalah hari libur, Afin memutuskan untuk bermain di taman belakang mansion dengan pengawal pribadinya, Samuel atau biasa di sapa Sam, Sam baru bekerja empat hari yang lalu menjadi pengawal pribadi Afin. Namun, karena Afin yang memang senang mengobrol dan banyak bicara mereka sekarang telah dekat layaknya seorang keluarga

"paman..?" panggil Afin dengan pandangan lurus pada objek yang ia tuju saat ini

Sam yang memang sedang pergi kedapur untuk mengambil susu untuk tuan mudanya itu jelas tak mendengar, Afin yang hanya acuh walau tak di respon bahkan tak sadar Sam belum sampai kesana segera menghampiri objek di depannya itu karena penasaran

Afin berjongkok di depan semak semak itu dengan tatapan melihat makhluk kecil berbulu indah itu tanpa pikir panjang Afin menyentuh makhluk itu dengan cekikikan karena bahagia?

karena gemas Afin memegang ulat bulu itu, ya ulat bulu ia penasaran dengan makhluk itu karena memang selama 14tahun ia hidup tak pernah melihatnya aneh bukan? Memang, tapi itulah afin

Ia meremas ulat bulu itu dengan tangan kanan nya, dengan kepolosannya Afin hendak memasukan ulat itu kedalam saku celananya namun belum masuk lengannya sudah tersentak karena dipukul pelan oleh seseorang dari belakang nya

"apa yang kau lakukan?!" bentak Daniel, ya lelaki itu Daniel ia baru saja pulang setelah menghadiri rapat penting bersama ayahnya David, biarpun hari libur jika ada rapat penting mereka pasti akan datang

sementara untuk Dion dan Deon mereka pergi bermain dengan teman teman mereka sebenarnya mereka ingin menghabiskan waktu dengan adiknya itu namun mereka sudah terlanjur janji, untuk Darren ntah kemana lelaki itu

Afin terkejut saat mendengar bentakan dengan suara dingin dari sang kakak sulung, ia mendongak dan bisa ia lihat wajah marah namun tertutup ekspresi datar dari sang kakak

"mengapa kau melakukan itu, sialan!" lagi lagi Afin mendapat bentakan untuk kedua kalinya dari kakak sulungnya itu, ini pertama kalinya ia di bentak oleh keluarga kandungnya selama tinggal bersama mereka

"tuan kecil! Ada apa, mari" Sam datang dengan botol susu yang ia pegang dilengan kirinya, ia berlari menghampiri Afin yang berjongkok dan langsung menggendongnya karena ia tau tuan kecil nya itu ketakutan bisa dilihat dari punggung anak itu yang bergetar

"darimana saja kau Samuel! Kau dibekerjakan di sini untuk mengurusnya! Bukan membiarkannya bermain dengan hal yang bisa membahayakannya!!" teriak Daniel penuh amarah dengan menunjuk nunjuk Samuel serta Afin yang ada di gendongan koala pengawalnya itu

"ma-af tuan muda, tadi saya membuatkan susu terlebih dahulu untuk tuan kecil dan ada kendala yang membuat saya lebih lama di dapur" ucap Sam apa adanya

"kau tetap harus mendapat hukuman atas kelalaianmu!" ucap Daniel

"baik tuan muda, saya akan menerima nya" jawab Sam dengan menunduk

Hiks..

Terdengar suara tangis yang sangat melirih seolah berusaha di tahan untuk tak terdengar oleh siapa pun, dan itu berasal dari Afin.

"paman...hiks" panggil Afin sangat lirih

"iya tuan kecil?" saut Sam dengan lengan yang terus mengusap punggung bergetar Afin, sementara Daniel hanya diam melihat interaksi keduanya

"le-lengan afin.. Gatal perih hiks paman hiks.." lirih Afin

"bodoh! Bawa dia dan segera obati, dia memegang ulat bulu tadi!" bentak Daniel yang kesal dengan kelambatan Sam

Ah Sam tau sekarang mengapa tuan mudanya itu marah, Sam dengan cepat membawa Afin kedalam mansion untuk segera diobati

🐻

Jam sudah menunjukan pukul 20.30, kini Afin beserta ayah dan kakak kakaknya sedang berkumpul diruang tengah dengan menyaksikan tayangan kartun kesukaan si bungsu

Setelah kejadian tadi siang dimana Afin memegang ulat bulu, lengannya gatal dan perih. David yang khawatir segera memanggil dokter untungnya tak apa hanya perlu di beri salep yang diberi dokter tersebut sampai sembuh

Sekarang Afin berada di pangkuan David dengan memeluk boneka Teddy pemberian Daniel tadi sore sebagai permintaan maaf karena telah membentak Afin sampai ketakutan dan untungnya sekarang ia telah dimaafkan oleh adiknya itu

"baby... Mari tidur" ucap David saat melihat putranya itu menguap dengan mata yang sudah sayu

"no.. Daddy, Afin masih ingin menonton, sebentar lagi selesai" ucap Afin dengan mata yang sudah setengah tertutup, keempat kakaknya yang melihat itu hanya tersenyum gemas

Dion memberi kode pada salah satu maid untuk segera membuatkan susu dengan botol Afin, dan langsung di laksanakan oleh maid tersebut setelah datang Dion segera memberikan botol susu itu pada David

"no... Daddy Afin tidak mau susu!" ucap Afin saat ujung botol dot itu sudah berada tepat di depan mulutnya

"yasudah Deon ini untukmu saja, Daffin tak ingin" ucap David dengan menyodorkan botol itu pada Deon, Deon yang paham hendak mengambilnya namun Daffin mendahuluinya

"jangan! Ini dot punya Afin! Jika kakak ingin beli saja" ucap Afin kesal dan langsung meminum susu itu dengan kepala yang bersandar di dada bidang sang Daddy

"Daddy.." panggil Afin dengan mata yang kantuk namun tetap berusaha sadar membuat David terkekeh

"apa Baby?" tanya nya

"belikan kak deon dot juga ya Daddy, kasihan dia... Emm oh iya kak Dion juga ya Daddy biar samaan mereka kan kembar jadi harus sama!" ucap Afin dan langsung meminum kembali susu nya

"iya sayang... Nan-" ucapan David terhenti saat pandangannya tertuju pada sang bungsu yang sudah tertidur setelah berucap tadi, cepat sekali ah pasti ia sangat lelah pikir nya

"Daddy kekamar dulu, kalian jangan terlalu sibuk dengan kegiatan kalian berilah tubuh kalian istirahat yang cukup" ucap David lalu pergi dari sana untuk segera menuju kamar nya , ia berniat akan tidur dengan putranya itu

Biarpun David sosok pria yang terkenal dingin, datar dan kejam ia tetaplah sosok ayah sekaligus ibu untuk kelima anak anaknya, ya walaupun wajahnya memang sangat menyebalkan tapi berbeda saat bersama si bungsu Afin ia sangat hangat bila dengan nya

"Darren bagaimana keadaan markas?" tanya Daniel pada sang adik yang sedang memakan camilan

"baik kak, hanya saja ada beberapa pemberontak" ucap Darren

"lalu?" bukan Daniel yang bertanya tetapi Dion

"aiishh kau bilang baik tapi ada beberapa pemberontak" sewot Deon

"diamlah kalian berdua, aku sedang berbicara dengan kakakku!" kesal darren

"dia juga kakakku!" kompak si kembar

"dasar kekanakan!" desis Daniel yang kesal dengan ketiga adiknya itu

"bereskan saja olehmu jika butuh bantuan katakan padaku" lanjutnya dengan menepuk pundak Darren lalu pergi dari sana

"kalian sangat menyebalkan kembar bodoh!" kesal darren lalu ikut melenggang pergi dari sana meninggalkan di kembar

"kita bodoh ya?" tanya Deon dengan tampang menyebalkannya

"ya memang bodoh, tapi hanya kau!" ucap Dion lalu pergi dari sana untuk segera kekamarnya meninggalkan Deon yang masih diam di Sana dengan pikirannya

"aku harus menambah les jika begini" gumam Deon yang menganggap serius ucapan kakak keduanya dan kakak kembarnya itu

🐻🐻🐻

Like + Comment❤️

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Afin msh minum susu pakai botol dot ya meski udah umur 14 thn? Gemes.

2024-04-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!