Amarah

Siang ini cuaca sangat tak mendukung untuk Daffin melakukan kegiatan nya, ya bukan kegiatan penting hanya, bermain.

Bocah itu sekarang sedang berbaring diatas kasur king size nya dengan menatap langit langit kamar ntah apa yang ia pikirkan yang jelas ia merasa kesal sekarang, kenapa cuaca sangat tak bersemangat hari ini.

Karena lama menatap langit langit kamar nya, Daffin merasakan kantuk yang amat sangat tak tertahan dan akhirnya dia tertidur, tapi tenang saja ia sudah makan siang

***

Berbeda dengan Daffin yang sedang menyelami alam mimpi, keempat kakaknya justru sedang menjalankan misi mereka, yaitu menghubungi David untuk dipanas panasi dengan mengirim foto kebersamaan mereka dengan bayi mereka,Daffin.

"hahaha pak tua itu pasti sedang misuh misuh tak jelas" tawa Darren menggema di ruang tengah

"jangan terlalu berisik nanti Daffin dengar" ucap Deon memberi tau, karena dia sudah melihat Daffin yang tertidur

"bagaimana? Apa ada balasan?" tanya Daniel yang sedari tadi hanya tersenyum tipis karena tingkah mereka dengan menjahili ayah mereka

"belum ada" ucap Dion yang memang kebagian untuk langsung mengirim beberapa foto dan video pada David

"sepertinya dia memang sedang misuh misuh tak jelas kak" ucap Deon dan diangguki oleh yang lain dengan tawa mereka kecuali Daniel yang hanya tersenyum tipis

"biarkan saja aku yakin dia kesal hahhaha" Darren kembali tertawa dengan apa yang mereka lakukan

Mereka berempat terus memanasi David dengan mengirim video, foto bahkan pesan dengan menggunakan Daffin sebagai bahan untuk aksi mereka

***

Sementara itu pria tua yang sedang dijahili oleh keempat anak anaknya kini sedang menatap semua yang anak anaknya kirim dengan pandangan tajam dan dingin

Semua bawahan yang melihat itu tentu saja takut dengan aura yang dikeluarkan bos mereka, namun mereka hanya bisa menunduk tak berani untuk bergerak sedikit pun, nafaspun rasanya mereka takut sangat takut

"atur kepulanganku 20 menit dari sekarang" ucap David dengan sangat amat dingin

"baik bos" ucap salah satu bawahannya dan berlalu pergi dari sana untuk segera melaksanakan tugas nya

Krek!

"dasar anak anak sialan, berani sekali mereka membuatku cemburu" ucap David dengan emosi yang ketara, sampai pena yang ia pegang patah ditangannya, harga puluhan juta tak seberapa untuknya apalagi ini hanya satu pena.

"lihat saja akan aku balas kalian!" lanjutnya dengan menggertakan gigi giginya

30 menit kemudian...

Kini David sudah berada di pesawat pribadi nya, ia masih diam tanpa berkata apapun pada para bawahannya, membuat mereka bingung harus berbuat apa, takut takut salah langkah dan nyawa mereka taruhannya apalagi keadaan David yang penuh amarah saat ini

"tolong ambilkan aku minum" ucap David ntah pada siapa, yang jelas sorot mata David sangat menakutkan

Segera salah satu dari bawahannya membuatkan minuman untuk tuan mereka dengan cepat agar David tidak semakin marah tentunya

"ini tuan" David hanya membalas dengan deheman lalu meneguk minuman tersebut tanpa mengalihkan tatapannya

"aku ingin saat tiba dimansion apa yang aku perintahkan laksanakan dengan baik dan cepat, paham!?" ucap David dan dibalas anggukan beserta sautan kompak dari semua bawahannya yang ada

memang David sudah merencanakan apa yang akan ia berikan pada keempat anaknya, berani sekali mereka membuat David cemburu

Salahkan saja pada keempat kakak Daffin yang telah merencanakan semuanya hingga David marah seperti sekarang, doakan saja semoga mereka berempat baik baik saja setelah David beri hadiah.

***

Sedangkan keadaan dimansion keempat kakak Daffin sedang bersantai dengan minuman masing masing diruang tengah, mereka sedang menonton tv dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara sedikitpun, sementara Daffin anak itu masih terlelap di kamarnya dengan nyenyak.

Duagh

Plak

Jleb

Dor

Sret

Terdengar suara bising dari luar mansion dengan beberapa teriakan kesakitan di sana, keempat kakak Daffin tentu saja langsung bergerak dan melihat

Di sana terlihat puluhan bodyguard yang ada di mansion ini terkapar tak berdaya dengan cara yang mengenaskan, keempat kakak Daffin tentu saja terkejut dengan serangan dadakan ini

"Dion,Deon jaga Daffin" ucap Daniel, sikembar langsung pergi menuju kamar sang adik tanpa berpikir panjang

"Darren bersiaplah!" lanjut Daniel pada Darren, Darren menyeringai lalu mengeluarkan dessert eagle nya

Dor

Krek

Plak

Dor

Dor

Daniel dan Darren bertarung dengan puluhan penyusup berpakaian hitam tersebut dengan lihai keduanya saling membantu satu sama lain agar tak terluka, namun mau sekuat apapun jika mereka hanya berdua dan lawannya begitu banyak mereka pasti kalah karena lelah.

Dan benar saja Darren terduduk jatuh karena tendangan di perutnya oleh seseorang berpakaian jas kantor berwarna biru dongker, Darren menahan sakit di perutnya karena tendangan yang tak main main

Daniel membantu adiknya berdiri lalu mereka menatap pria berjas biru itu dengan tatapan datar nan dingin mereka

"sialan kau pak tua, kau ingin membunuh darah dagingmu sendiri hah?!" bentak Daniel kesal pada daddy-nya David, ya benar pria berjas biru dongker yang sudah menendang Darren hingga terjatuh adalah David

"kkkk, kalian lah yang memulai menyalakan api pada bensin, hingga api itu menjadi besar" ucap David terkekeh dengan sedikit mengejek tentunya

"kalian berani membuatku cemburu" lanjutnya dengan raut wajah yang tiba tiba berubah dari mengejek menjadi menggelap penuh amarah, sementara Daniel dan Darren hanya mendengus geram dengan tingkah pak tua dihadapan mereka ini yang sialnya adalah ayah kandung mereka

Untuk para bodyguard mansion dan bawahan David mereka sudah terkapar tak berdaya ntah mati atau belum yang jelas David dan kedua anaknya itu tak peduli

David menodongkan pistol ditangan kanan nya yang mengarah pada Daniel dan belati di tangan kirinya yang mengarah pada Darren, jarak mereka yang dekat memungkinkan David menikam mereka dengan belati

Saat hendak memulai aksinya, gerakan David terhenti ketika sebuah teriakan menyadarkannya dari kemarahan itu

"DADDY.!!!" teriak Daffin dengan sebuah gayung ditangan kanannya dan teplon ditangan kirinya berlari menuju ketiga pria itu

"DADDY APA APAAN, lihat apa yang Daddy buat semuanya jadi berantakan, kasihan lagi para om om bodyguard yang terkapar itu, dan lagi Daddy kenapa dengan dua senjata itu HAH?! Daddy ingin membunuh anak Daddy sendiri, ja-jangan begitu Daddy... Hiks" Daffin marah kepada David ntah apa yang daddy-nya itu pikirkan sehingga berniat membunuh anaknya sendiri batin Daffin

Sementara sikembar hanya diam di depan pintu mansion memperhatikan semuanya, karena mereka yakin daddy-nya tak akan bisa menyakiti Daffin

"baby... Hey jangan menangis okey, maafkan Daddy" David menyesal sekarang karena Daffin menangis karenanya, namun ia belum puas dengan hukuman yang akan ia berikan pada keempat putranya itu, David memang gila!.

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!