Sakit

Selama 3 hari penuh Daffin merawat David dengan baik, bocah itu dengan telaten memberi makan, mengelap tubuh, bahkan sampai menyanyikan lagu tidur untuk daddy-nya yang sedang sakit itu, ya walaupun hanya pura pura.

David senang karena ia dapat perhatian yang lebih dari bayi kesayangannya ya walaupun caranya memang salah, jika Daffin mengetahui yang sebenarnya ia pasti kecewa, namun David tak akan membiarkan semua itu terjadi

Siang ini David sedikit kecewa karena anak kembarnya Dion dan Deon telah kembali selama tiga hari di Australia menjalani hukuman darinya,tetapi ia tidak bisa menunjukan kekesalannya karena bayinya selalu berada di dekatnya

Saat ini Daffin sedang menyuapi David makan siang dengan telaten tanpa menghiraukan keberadaan sekitar, baginya sekarang daddy-nya terlebih dahulu lebih utama

"aaa.. Yeiy habis, sekarang Daddy minum obat ya.. Jika tidak nanti Afin panggilkan dokter untuk menyuntik Daddy, ihhh seramkan" ucap Daffin dengan suara menakut nakuti agar sang Daddy mau meminum obatnya

"Kkk, baiklah Daddy minum" David terkekeh dengan tingkah bayi besarnya itu

"Daddy, Afin keluar dulu ya ingin melihat kakak kembar" ucap Daffin lalu keluar dari kamar

"aissh menyebalkan, tapi tak apa aku sudah merasa puas" gumam David dengan wajah senangnya

Sedangkan di ruang tengah sikembar sedang duduk santai dengan camilan di meja depan mereka

"kakak!" panggil Daffin yang baru saja datang

"ya baby? Ada apa hm?" tanya Dion dengan membawa Daffin kepangkuannya

"Afin hanya ingin memastikan bahwa kakak sudah makan atau belum?" tanya Daffin dengan memiringkan kepalanya, menggemaskan.

"kami sudah makan sayang, terima kasih sudah mengingatkan yaa" ujar Deon dengan mengelus Surai Daffin

"yaudah Afin harus menemani lagi Daddy, kasihan dia.. Papayyy" ucap Daffin lalu pergi dari sana untuk kembali kekamar milik David, sikembar menatap jengah kepergian adiknya itu

"apa apaan pak tua sialan itu, kasihan baby kelelahan" ucap Deon saat melihat wajah lelah dari adik nya itu, sementara Dion hanya membenarkan dalam diam ucapan adik kembarnya itu

***

Karena sibuk mengurus daddy-nya Daffin sampai tak sadar bahwa sekarang sudah malam dan sebentar lagi jam makan malam, namun malam ini berbeda karena hujan disertai petir yang cukup besar

"Daddy Afin ambilkan dulu makan ya" pamit Daffin untuk mengambilkan makan malam sang Daddy

David memandang kepergian bayi kesayangannya dengan tatapan sendu? Merasa bersalah? Khawatir?, dapat David lihat dengan jelas bahwa Daffin kelelahan karena mengurusnya

Tak lama Daffin kembali dengan nampan ditangannya, Daffin menyuapi David dengan wajah lelah yang terlihat jelas dari matanya

"sudah baby" ucap David, Daffin memberi minum pada daddynya dengan hati hati

Setekah selesai Daffin memposisikan tubuh David untuk tidur dengan dirinya di samping sang Daddy, tak lama mereka akhirnya terlelap

jam 2 dini hari...

"eungh... Hiks hiks .." Daffin menangis dalam tidurnya

David yang memang sensitif dengan segala pergerakan dan suara yang ada pun terbangun, dan terlihatlah Daffin yang menangis dalam tidurnya

David mencoba membangunkan Daffin, "baby..hey" namun betapa terkejutnya ia saat memegang kening Daffin yang sangat panas.

Dengan segera David menelpon Rion untuk segera panggilkan dokter, dan tak butuh waktu lama Rion datang dengan dokter kepercayaan keluarga Robertson

dokter tersebut memeriksa Daffin dengan hati hati, karena gugup dengan tatapan tajam yang David berikan

skip..

"bagaimana?" tanya David saat pemerikasaan sudah berakhir

"tuan kecil mengalami demam karena kelelahan, jika sampai besok panasnya tak turun, tolong segera bawa kerumah sakit" jelas dokter tersebut

"baiklah terima kasih, Rion antar dia" ucap David dan diangguki oleh Rion

"jangan lupa tebus obatnya" lanjut David dan lagi lagi Rion mengangguk lalu keluar dari kamar tersebut dengan dokter dibelakang nya

"maafkan Daddy ya baby" gumam David merasa bersalah dengan terus mengusap dahi Daffin yang terasa begitu panas

David sangat menyesal karena kecemburuannya berakhir seperti ini, bayi kesayangannya harus jatuh sakit karena mengurusinya selama tiga hari penuh tanpa absen, padahal masih ada maid atau pun Rion yang bisa menjaga David ya walaupun ia kuat tapi tetap saja lengannya ngilu

"eungh... Dad-dy hiks.. kepala Afin sakit hiks.." gumam Daffin yang sudah bangun walaupun matanya tetap terpejam

"iya baby Daddy pijit ya sekarang kembali tidur masih malam sayang" ucap David berusaha menenangkan dengan memijit pelipis Daffin dengan perlahan tentunya

Daffin masih saja menangis dan minta ingin digendong oleh David, David dengan senang hati menggendong koala Daffin lalu menimangnya kekanan kekiri seperti bayi tak lupa mengelus punggung anaknya itu dengan penuh kasih sayang

Jam sudah menunjukan pukul 03.30 dini hari dan selama itu baru terdengar dengkuran halus dari pundak David, saat ia menoleh Daffin ternyata sudah tertidur dengan wajah gelisah nya mungkin karena menahan sakit dikepalanya

David menidurkan Daffin dengan perlahan karena kasihan bila anak itu terus tidur dengan posisi terduduk digendongannya, lalu ia keluar dari kamar untuk membuatkan langsung susu dot, karena tak percaya dengan maid takutnya ada pengkhianat yang berniat buruk pada bungsunya itu

Saat sedang asik membuat susu dalam dot, David dikejutkan dengan Daniel dan Darren yang ada di halaman belakang mansion dengan wajah marah mereka, posisi dapur memang langsung berhadapan dengan halaman belakang

Ntah bagaimana kedua anaknya itu bisa keluar dari kamar mereka yang pasti dapat David lihat dengan jelas bahwa kedua anaknya itu memang ekspresi datar dan marah menatap kearahnya

"hanya karena cemburu kau membuat adikku sakit pak tua" bentak Daniel dengan wajah datarnya saat sudah sampai di depan David begitupun dengan Darren

"untung saja aku mendengar dari bodyguard yang lewat tadi" gumam Darren, memang benar yang pertama tau adalah dirinya saat sayup sayup mendengar bodyguard yang lewat membicarakan Daffin yang sakit karena merawat David dan dengan otaknya yang encer Darren keluar dari kamar dan membebaskan kakaknya Daniel

"Daddy pun menyesal boy" ucap David dengan wajah datar namun terselip raut sedih dan penyesalan didalam nya

"aissh untung kau ayahku" ucap Darren dengan kesal menatap david dengan tatapan julidnya

"sebagai permintaan maaf Daddy, kalian ingin apa?" ucap David mencoba membujuk kedua anaknya itu untuk memaafkannya

"Daddy pikir aku anak kecil" Daniel cukup terkekeh mendengar pertanyaan Daddy nya itu, karena mau bagaimana pun David tetap ayah mereka dan mereka mau tak mau harus menghormatinya walaupun memang David sangat sangat menyebalkan

"sudahlah dad, tak apa mau bagaimana pun kau tetap ayah kami yang harus kami hormati mau bagaimana pun sikapmu" Daniel mengucapkan apa yang ia pikirkan, Darren mengangguk setuju dengan apa yang kakaknya ucapkan

"terima kasih, Daddy berjanji tidak akan melakukan kebodohan seperti ini lagi hanya karena rasa cemburu" ucap David disertai senyuman tipis di wajahnya

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!