Keracunan

Cklek

Suara pintu ruangan dibuka, menampakan Gio dengan pakaian dokternya lengkap bersama stetoskopnya, seluruh keluarga Robertson berdiri termasuk Gallan dan Falend yang sudah kembali

"bagaimana?" serempak mereka bertanya

"baby keracunan. Ntah racun apa yang seseorang berikan tetapi racun tersebut sulit untuk dikenali terlebih dengan kondisi nya yang lemah. Namun, yang pasti racun ini tingkat berbahaya nya lebih tinggi, untuk sekarang baby masih dalam pengaruh obat yang tadi aku suntikan... Saat sadar akan aku periksa lebih lanjut kondisinya" jelas Gio dengan raut wajah sulit diartikan

"kenapa gak periksa lebih lanjut sekarang aja sih kak?" tanya Gallan pada sang kakak sulung

"akukan sudah bilang jika racun ini tak dikenali oleh karena itu aku ingin melihat efek selanjutnya setelah diberi obat penawar tadi, untuk memastikan" jelas Gio dengan wajah kesal pada adik nya itu, mereka hanya diam mendengar ucapan Gio

"kurasa ada pengkhianat dimansion Daddy" ucap Fero yang sedari tadi diam tak bersuara, seketika semua keluarganya menoleh padanya

"oh ayolah, kalian tak bodoh untuk sekedar mencari tau tentang ini semua dengan waktu singkat.. Kita ini, Robertson!" Fero kembali berucap dengan sedikit mengejek tentunya

Apa apaan keluarga nya itu, kenapa mereka mendadak bodoh dalam keadaan seperti ini. Seharusnya keempat pria tua itulah yang lebih tau dan paham dengan kondisi sekarang batin Fero

"kau benar. Gerald, Frans kalian ikut aku ke mansion... Daniel dan Gevano pun sama kemampuan kalian dibutuhkan saat ini" ucap Jeremy dan dibalas anggukan oleh keempatnya

"baiklah, untuk kalian semua tetap di sini dan jaga baby dengan baik. Jangan teledor!" Jeremy memberikan peringatan sekaligus perintah pada David dan cucu nya yang tetap berada di sini, lalu ia melenggang pergi dari sana diikuti oleh yang lain

Setelah Jeremy dan keempat lainnya pergi, David beserta yang lainnya masuk kedalam ruangan Daffin karena sudah diperbolehkan, untuk Gio ia sudah kembali keruangannya

"baby baru saja berkumpul bersama kita setelah tiga belas tahun lamanya, tapi kenapa sulit sekali untuknya bahagia" gumam Darren sembari menatap wajah Daffin yang pucat dengan masker oksigen yang membalut mulut serta hidungnya

"aku semakin merasa paling bodoh setelah melihat keadaan baby sekarang, mengapa aku bisa tak menyadari ada racun di puding itu!" ucap Fernand kesal yang tertuju pada dirinya sendiri

Benar apa kata Fernand, Daffin jadi seperti ini karena racun yang ada di puding terakhir kali anak itu makan bersama Fernand, ia tak menyadari itu karena ia percaya pada kepala maid yang telah memberikannya puding tersebut

Kepala maid atau maid yang sudah sangat di percaya dan ditunjuk menjadi maid yang dapat membimbing semuanya itu sudah bekerja beberapa tahun terakhir, bukan hanya Fernand yang tau itu melainkan semua keluarga Robertson

"jangan terus menyalahkan dirimu nand, semua ini pasti sudah direncanakan dari jauh hari. karena tak mungkin Robertson lalai dalam menjaga permata mereka" ucap Fero dengan wajah datar tentunya

"Fero benar, jangan selalu menyalahkan dirimu. Daddy yakin semua akan baik baik saja" timpal David

Sementara sikembar, Gallan dan Falend mereka berempat hanya diam dengan tatapan terus tertuju pada Daffin yang terbaring lemah di atas brankar itu

'siapapun dia, dia tak akan bisa lolos dariku' - Falend

'kakak berjanji akan segera menemukan pelakunya' - Gallan

'dia salah telah berurusan dengan Robertson' - Deon

'Racun dibalas dengan racun? Atau mungkin dengan ..kematian?' - Dion

Mereka berempat menyeringai sangat tipis tanpa ada yang menyadarinya, lalu suara pintu ruangan dibuka terdengar namun tak ada yang menoleh karena mereka masih sibuk memandangi wajah pucat Daffin, sementara Gio orang yang masuk tersebut mendekat dan ikut menatap objek yang mereka tuju

"eungh" bertepatan dengan Gio datang, terdengar lenguhan dari Daffin yang menandakan bahwa anak itu akan bangun

"ha..us.." gumam Daffin, Falend yang paling dekat dengan air minum segera memberikan serta membantu Daffin itu minum

"baby.. Apa yang kamu rasakan hm?" tanya David dengan raut khawatir yang dapat dilihat jelas oleh Daffin, anak itu tersenyum melihat wajah khawatir daddy-nya karena dengan begitu David menyayanginya kan?

"hey sayang kenapa hm?" David kembali bertanya saat sadar anaknya hanya melamun diam dengan senyuman tipis di bibir pucatnya, mereka semua yang ada di sana pun sama melihat senyuman itu dengan amat jelas

"tidak apa Daddy, terima kasih" ucap Daffin dengan sedikit terbata karena tenggorokannya yang masih terasa perih

"kenapa berterima kasih hm?" tanya David dengan mengusap surai Daffin dengan lembut

"karena Daddy sudah mau merawat Afin saat Afin seperti ini, sekali lagi terima kasih dan maaf merepotkan" ucap Daffin dengan suara yang lirih

"hey baby, kenapa berbicara seperti itu hm? Daddy menyayangimu lebih dari para kakak bodohmu itu, karena Daffin anak paling pintar.... Yang Daddy punya, kamu berharga sayang, bahkan untuk semua orang" jelas David dengan terus mengusap pipi gembil Daffin

Sementara kakak dan para kakak sepupu Daffin mendengus kesal dengan sorot mata tajam tertuju pada David, berani sekali David menghina mereka, apa tadi katanya bodoh? Yang benar saja keturunan Robertson adalah para jenius. Dan yang paling menyebalkan adalah mereka dihina langsung pada adik kesayangan mereka

"ekhem!, baby apa yang kamu rasakan sekarang?" tanya Gio memecah keheningan, bahkan atensi Daffin langsung berpusat pada Gio

"tenggorokan Afin sakit perih kak, terus kepala juga pusing cuman ilang pergi gak terus stay, emmm terus juga perut Afin sedikit sakit kak.. Udah deh itu aja kayanya, nanti kalo ada yang sakit lagi Afin kasih tau kakak Gio yaa" jelas Daffin dengan sedikit terbata karena tenggorokannya yang perih, mereka semua terkekeh gemas melihat Daffin yang menjelaskan dengan antusias walau tertutup rasa sakit saat berbicara

"baiklah, terima kasih jagoan" ucap Gio dengan mencolek hidung mungil nan bangir Daffin, bocah itu hanya tersenyum saja

Biarpun sakit Daffin terus menampilkan senyumnya karena ia tak mau orang orang yang ia sayangi terlalu mengkhawatirkan nya, lagi pula Daffin kuat kok!

"oh iya, opa, ayah, papa, kak Daniel dan kak Gevano kemana?" tanya Daffin saat menyadari kelima lelaki itu tak ada di sini, apa mereka sudah tak menyayangi Daffin? Atau mungkin mereka sibuk? Tapi kenapa mereka lebih memilih kesibukannya dibanding dirinya? Pikir Daffin

"mereka ada urusan baby hanya sebentar" ucap Dion yang mengerti saat melihat raut wajah Daffin

"lebih baik kamu istirahat dulu ya, kakak keruangan kakak dulu" ucap Gio lalu melenggang pergi dari sana, namun sebelumnya ia telah mencium kening Daffin

"cepat sembuh ya adik manis.. " ucap Gallan

"padahal kita semua baru saja bertemu dan berkumpul bersamamu, tapi kamu sudah seperti ini saja" ucap Falend dengan nada sedihnya

"kakak kakak jangan sedih sedih oke.. Afin baik baik saja, Afinkan jagoan, iyakan Daddy!?" ucap Daffin semangat dengan pertanyaan diakhir

"Tentu, jagoan Daddy baik baik saja" jawab David dengan senyuman tipis

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Episodes
1 Awal
2 Teman Baru
3 Titik terang
4 Siapa?
5 Keluarga
6 Kehangatan
7 Bekerja
8 Sekolah
9 Terluka
10 Rewel
11 Balasan
12 Josh
13 Amarah
14 Hukuman
15 Sakit
16 Keluarga besar
17 Sakit lagi?
18 Keracunan
19 Pengkhianat
20 Ibu?
21 Pasar malam
22 Singa
23 Teror
24 London
25 Tersesat
26 Menginap
27 Kenzie
28 Pulang
29 Petras
30 Kebenaran
31 Bersatu kembali
32 Pencarian Bukti
33 Peringatan kecil
34 Ulat Lagi
35 Mendaki Gunung
36 Boni
37 Sekolah Baru
38 Libur
39 Samurai?
40 Janson
41 Keributan
42 Pertarungan
43 Rumah sakit
44 Pembalasan
45 Bayi Kesayangan
46 Ngambek
47 Bos Kecil
48 Jadi Bayi?
49 Murid Baru
50 Flora?
51 Berkenalan
52 Obsesi
53 Bertamu
54 Ketakutan
55 Lagi?
56 Rencana
57 Rencana 2
58 Penyamaran
59 Eksekusi
60 Kembali Damai
61 Kura Kura
62 Kejutan
63 Ulang Tahun
64 Buah Mangga
65 Maaf Daddy
66 Cita cita
67 Salju
68 Mulai Nakal?
69 Hukuman lagi
70 Trauma
71 Tragedi
72 Comeback
73 Ceria
74 Lupa?
75 Kamu lagi
76 Madhava
77 Zico!
78 Cemburu
79 Pengaruh Buruk
80 Petir
81 Kemah?
82 Pergi Kemah
83 Jurit Malam
84 Topeng Zico
85 Panas Dingin
86 Keindahan
87 Menunggu
88 Siapa dia?
89 Siapa dia? 2
90 Gadis gila
91 Absurd
92 Rindu
93 Main
94 Main 2
95 Iri
96 Ayah
97 Maaf
98 Kebahagiaan
99 Bermain
100 Game
101 Menangis
102 Anonym?
103 Pelaku
104 Ruang Bawah Tanah
105 Ceroboh!
106 Pentas
107 Serangan
108 Tembakan
109 Terpuruk
110 Buruk
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
Teman Baru
3
Titik terang
4
Siapa?
5
Keluarga
6
Kehangatan
7
Bekerja
8
Sekolah
9
Terluka
10
Rewel
11
Balasan
12
Josh
13
Amarah
14
Hukuman
15
Sakit
16
Keluarga besar
17
Sakit lagi?
18
Keracunan
19
Pengkhianat
20
Ibu?
21
Pasar malam
22
Singa
23
Teror
24
London
25
Tersesat
26
Menginap
27
Kenzie
28
Pulang
29
Petras
30
Kebenaran
31
Bersatu kembali
32
Pencarian Bukti
33
Peringatan kecil
34
Ulat Lagi
35
Mendaki Gunung
36
Boni
37
Sekolah Baru
38
Libur
39
Samurai?
40
Janson
41
Keributan
42
Pertarungan
43
Rumah sakit
44
Pembalasan
45
Bayi Kesayangan
46
Ngambek
47
Bos Kecil
48
Jadi Bayi?
49
Murid Baru
50
Flora?
51
Berkenalan
52
Obsesi
53
Bertamu
54
Ketakutan
55
Lagi?
56
Rencana
57
Rencana 2
58
Penyamaran
59
Eksekusi
60
Kembali Damai
61
Kura Kura
62
Kejutan
63
Ulang Tahun
64
Buah Mangga
65
Maaf Daddy
66
Cita cita
67
Salju
68
Mulai Nakal?
69
Hukuman lagi
70
Trauma
71
Tragedi
72
Comeback
73
Ceria
74
Lupa?
75
Kamu lagi
76
Madhava
77
Zico!
78
Cemburu
79
Pengaruh Buruk
80
Petir
81
Kemah?
82
Pergi Kemah
83
Jurit Malam
84
Topeng Zico
85
Panas Dingin
86
Keindahan
87
Menunggu
88
Siapa dia?
89
Siapa dia? 2
90
Gadis gila
91
Absurd
92
Rindu
93
Main
94
Main 2
95
Iri
96
Ayah
97
Maaf
98
Kebahagiaan
99
Bermain
100
Game
101
Menangis
102
Anonym?
103
Pelaku
104
Ruang Bawah Tanah
105
Ceroboh!
106
Pentas
107
Serangan
108
Tembakan
109
Terpuruk
110
Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!