Titik terang

Disiang yang cerah ini ditemani dengan riuh angin yang menyejukkan hati bocah lelaki dengan wajah bulat sedang diam merenung di taman belakang panti

Yaps bocah itu adalah afin, ia sedang berpikir bagaimana caranya ia mendapatkan uang untuk membantu bunda lili menghidupi adik adiknya

Karena hari ini hari minggu afin memutuskan untuk bangun sedikit siang dan menikmati hari liburnya, namun saat terbangun Afin melihat bunda lili sedang mengobrol dengan pria berbadan besar dan memiliki wajah yang menyeramkan

Afin yang memang memiliki sifat penasaran yang tinggi diam ditempatnya dengan mendengarkan apa saja yang bunda lili serta pria itu bicarakan

Ia seketika sedih saat mendengar kan semuanya, ternyata pria besar itu adalah pemilik bangunan panti ini dan sedang menagih janji bunda lili yang akan membayar sewa nya hari ini namun bunda tak memiliki uang untuk sekarang dan berakhir pria besar itu memarahi nya

Afin yang melihat itu hendak membantu tapi ia juga bingung bagaimana harus membayar itu semua sedangkan ia tak mempunyai uang , dan berakhirlah Afin di sini dengan lamunan nya

"Afin harus cari pekerjaan" ucap nya melirih saat mendapat ide bahwa ia harus bekerja untuk membantu biaya yang dibutuhkan bunda panti dan yang lainnya

"iya harus" lanjutnya dengan tangan kanan terkepal yang diangkat keatas sebagai bukti bahwa ia harus semangat dalam hal ini

🐻

Sedangkan di tempat lain, Lima pria berbeda usia sedang berkumpul untuk melihat foto bocah yang mereka cari

"matanya sangat mirip dengan mendiang mommy" lirih salah satu diantara mereka

"dia bocah yang tak sengaja bertabrakan denganku seminggu lalu" ucap yang paling muda diantara mereka berlima

"jadi kau sudah bertemu dengannya langsung?" tanya yang lain dengan wajah terkejut

"hemm aku bertemu dengannya namun pertemuan yang tak menyenangkan" jawab yang paling muda

"kapan kita akan menjemputnya dad?" tanya yang lain pada yang paling tua

"besok saat sekolah kita datangi tempat tinggalnya" jawab yang lebih tua dengan raut yang sulit diartikan

"kenapa tak langsung mendatanginya langsung tanpa harus mendatangi tempat tinggalnya?" tanya salah satu dari mereka

"kita harus berterima kasih kepada orang yang sudah merawatnya dengan baik dan memberi imbalan mungkin" ucap yang lebih tua

"tak ada bantahan apapun, sekarang kembali pada kegiatan kalian masing masing besok siapkan diri kalian untuk menyambut anggota baru" lanjut yang lebih tua dan dibalas anggukan oleh yang lainnya, mereka semua pun keluar dari ruangan yang lebih tua menyisakan sang pemilik ruangan sendiri

"Daddy akan segera menjemput mu baby" gumam nya dengan senyuman tipis yang ia tampilkan di wajahnya

🐻

Sore hari menyapa dengan langit yang sedikit mendung seolah paham dengan perasaan pemeran utama kita, Afin. Bocah itu sekarang sedang berjalan di trotoar jalan untuk mencari pekerjaan yang dapat menerimanya dengan baik karena memang ia yang masing sekolah membuatnya kesusahan karena usia nya yang belum legal

"Afin harus kemana lagi ya.." gumamnya lesu

"udah beberapa cafe Afin datangin tapi belum juga ada yang mau nerima Afin" lanjutnya terus bergumam dengan perasaan sedih

Afin terus menyusuri jalan sampai ia melihat sebuah cafe yang sangat ramai oleh pelanggan, namun pegawai di sana kelihatan kewalahan untuk menanganinya

"emm permisi kak" ucap Afin pada salah satu pegawai di sana

"iya dek? Mau pesan apa? Sebentar yaa" ucap pegawai lelaki itu tanpa memalingkan tatapannya dari nampan yang ada di lengannya

"saya mau cari kerja kak" ucap Afin, pegawai itu seketika diam dari aktivitas nya dan langsung menoleh pada Afin

"Ade mau cari kerja?" tanya pegawai itu dengan menelisik Afin dari atas hingga bawah

"tapi Ade masih kecil" lanjut sang pegawai

"tapi kak Afin mohon beri Afin pekerjaan, Afin gapapa kok cuci piring juga, Afin udah nyari kerja kesana kemari tak belum dapet kak" ucap Afin memohon karena memang ia sudah lelah dan putus asa

"tapi dek gak-" ucapan pegawai itu terpotong oleh perkataan seseorang

"Roki ada apa?" suara berat itu berasal dari pria dibelakang pegawai yang bernama Roki itu

"eh bos maaf ini adeknya nyari kerja" ucap Roki

"kamu lanjut bekerja, anak itu ikut saya saja keruangan saya" ucap sang bos dan dibalas anggukan oleh Roki

"tuh dek ikutin sana" ucap Roki lalu pergi dari sana untuk segera melanjutkan pekerjaan nya

***

Di sinilah Afin berada di ruangan sang bos dengan duduk berhadapan langsung dengan sang pemilik ruangan

"jadi? Kamu sedang mencari kerja?" tanya bos itu dengan wajah datar dan dingin nya, Afin yang melihat itu menelan ludah kasar karena gugup

"i-iya" jawab afin dengan kepala yang masih menunduk kebawah

"ucapkan yang benar" ucap bos dengan nada yang masih sama, Afin dengan cepat menegakkan pandangannya lalu menatap mata tajam sang bos

"i-iya saya lagi cari kerja, saya sudah mencari kesana kemari tapi belum juga dapet" jawab afin

"kamu masih kecil, kenapa kamu mencari kerja?" tanya sang bos

dengan singkat Afin menjelaskan kenapa ia mencari kerja, Afin menjelaskan bahwa ia ingin membantu ekonomi bunda lili dan kebutuhan panti termasuk adik adik panti nya

"baiklah, besok mulai bekerja setelah pulang sekolah sampai jam 10 malam, apa sanggup?" tanya bos

"sanggup Afin sanggup pak bos" ucap Afin dengan antusias

"perkenalkan saya Calvin Antonio, panggil Abang saja oke" ucap Calvin dengan tatapan sedikit melembut saat melihat Afin

"baik" jawab afin

Akhirnya mereka melanjutkan pembicaraan mereka dari Afin yang pulang sekolah pukul berapa, gaji yang akan di dapat dan lainnya

🐻

Akhirnya Afin sudah bisa beristirahat dikasur nya yang nyaman, setelah melalui hari yang panjang

Afin baru saja selesai bersih bersih dan sekarang ia duduk di tepi kasurnya yang langsung menghadap jendela kecil kamarnya

"akhirnya Afin dapet kerja, dan bisa membantu bunda" gumam Afin dengan senyuman manis diwajahnya

"semoga Afin dikelilingi orang orang baik" Afin kembali bergumam dengan perasaan senang di campur sedih ntah karena apa

toktoktok

"masuk.."

"Afin belum bobo nak?" ternyata bunda lili yang masuk dan duduk di samping Afin

"belum bunda Afin baru selesai bersih bersih" jawab afin

"yasudah setelah itu istirahat ya" Afin mengangguk paham

"bunda.." panggil Afin

"sebenarnya orang tua Afin kemana? Apa mereka tidak menginginkan Afin lalu Afin dibuang ya bunda?" tanya Afin dengan suara sedikit melirih

"tidak sayang, Afin jangan berpikir seperti itu.. Bunda yakin orang tua Afin menyayangi Afin sama seperti bunda" ucap bunda lili sembari mengusap pundak Afin dengan lembut

"tapi kenap-" ucapan Afin terpotong

"sudah sayang sudah, jangan memikirkan hal yang tidak jelas ya.. Sekarang Afin bobo ya besok sekolah" potong bunda lili lalu membantu Afin merebahkan dirinya dan menyelimutinya

Setelah Afin tertidur, bunda lili keluar kamar dengan mata yang sudah berkaca kaca siap untuk menumpahkan tangis, ia tak sanggup dengan ucapan dan tatapan Afin tadi, hatinya sangat sakit

🐻🐻🐻

Like + Comment

Terpopuler

Comments

♡~Yuki.nur019

♡~Yuki.nur019

keluarga mu akan segera datang 🗿

2024-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!