Balasan

Pagi ini David di buat pusing oleh anak bungsu kesayangannya, Daffin.

sedari tadi anak itu terus menangis karena ingin pergi bermain bersamanya

Bukannya tak ingin menuruti permintaan bayi kecilnya, hanya saja David khawatir jika Daffin akan kembali drop dan berakhir sakit. Apalagi punggung anak itu yang masih masa pemulihan dan tidak boleh banyak bergerak oleh dokter karena bagian punggung sangat rawan

"Hiks.. Hiks.." tangis Daffin terdengar dari pundak David, saat ini anak itu memang sedang dipangkuan sang Daddy, bukan hanya ada mereka berdua tapi keempat kakak Daffin pun ada karena memang mereka sedang sarapan

"udah dong baby, Daddy hanya khawatir sama kamu" ucap David berusaha terus menenangkan sembari mengelus punggung Daffin lembut

"jangan menangis terus nanti sesak" kini giliran kakak kedua Daffin yang berucap, Darren.

"ta-tapi.. A-fin hiks.. Hanya in-gin hiks main...." ucap Daffin ditengah tengah tangisannya

"hah.." David menghela nafas panjang

"baiklah, tapi hanya ditaman mansion sampai jam tidur siangmu" David memutuskan untuk membiarkan Daffin bermain dengannya ditaman belakang mansion Robertson ini, David tak tega melihat bayi kesayangannya terus menangis, cukup saat anak itu sakit seperti waktu kemarin saja, tidak lagi sekarang.

***

Taman belakang mansion...

David duduk di kursi taman yang ada di sana dengan kopi hangat di sampingnya dan majalah di tangannya, sesekali ia juga memperhatikan bayinya yang sedang bermain pasir di tempat bermain anak itu yang telah ia buat dulu

"jangan dimasukan kedalam mulut baby" tegur David saat melihat Daffin yang akan memasukan pasir kedalam mulutnya, anak itu hanya tersenyum malu karena aksinya kepergok oleh sang Daddy

Terkadang David dan yang lainnya pun bingung kenapa tingkah laku Daffin seperti anak balita padahal umurnya sudah 14tahun, itu termasuk remaja kan?

Tapi mereka menyukainya karena mereka jadi bisa mengulang kembali mengurusi Daffin balita, untuk membayar waktu yang telah Daffin lalui tanpa mereka, tanpa keluarganya.

"tuan ini susunya" ucap Sam dengan menyodorkan susu didalam dot itu pada david dengan sedikit membungkuk, david mengangguk lalu Sam pergi kesamping tuan kecilnya

"tuan kecil, ini sudah waktunya makan siang lalu tidur" ucap Sam dengan mengelus lembut Surai milik Daffin, membuat anak itu mendongak lalu tersenyum kearahnya

"gendong paman~" ucap Daffin dengan mengulurkan kedua tangannya, dengan senang hati Sam akan menggendongnya

"dengan Daddy baby" ucap David mendahului start untuk menggendong Daffin, Sam hanya tersenyum kikuk melihat itu dengan lengan yang masih melayang untuk menggendong tuan kecilnya sementara sang anak yang sudah berada di gendongan daddy-nya hanya tertawa kecil melihat itu semua

Tanpa berkata apapun David membawa Daffin masuk kedalam mansion untuk membersihkan tubuh sang anak dan diberi makan lalu setelahnya ia akan menidurkannya

Setelah sampai dikamar miliknya, David langsung membersihkan tubuh Daffin yang kotor karena pasir, karena Daffin sedang menjadi anak baik hari ini, ia hanya menurut saja saat daddy-nya memberinya makan bubur bayi

"nah, habis.. Pintar anak daddy" ucap David gemas sembari mengusap rambut sang bayi besar

"baiklah sekarang tidur oke? ini sudah lebih 10 menit dari jam tidurmu" ucap David dengan memposisikan Daffin agar anak itu nyaman saat tidur

David ikut membaringkan tubuhnya menyamping disamping Daffin, dengan mengelus punggung anak itu agar cepat tertidur dan berhasil tak lama terdengar dengkuran halus dari anaknya

David bangkit untuk segera menghubungi anaknya yang lain, tapi sebelum itu ia telah menyimpan bantal guling di sisi kanan kiri Daffin karena takut terjatuh

***

Sementara itu keempat anak David yang lainnya berada di markas organisasi milik daddy-nya dengan tiga lelaki lain yang tak sadarkan diri dilantai dengan keadaan yang mengenaskan

kakak kembar Daffin membolos dari sekolah, sama halnya dengan sikembar Daniel serta Darren pun sama mereka tak datang ketempat bekerja mereka, dan semua itu tentu atas persetujuan David, daddy-nya.

"apakah kalian sudah puas menyiksa para bajingan ini?" tanya Darren menatap sikembar

"tentu, kami serahkan sisanya pada kalian" ucap Dion dan diangguki oleh Deon setuju, lalu keduanya keluar dari ruangan pengap bau amis itu

"kak, kau urus saja rangga dan aku akan mengurus dua budaknya" ucap Darren dan dibalas deheman oleh Daniel, ya ketiga remaja lelaki itu adalah Rangga beserta kedua anteknya, Vito dan Rivaldi

Darren mengode pada salah satu penjaga di sana, penjaga yang paham segera menyuntikan obat pada tengkuk ketiga remaja itu, dan tak lama mereka terbangun

Obat itu racikan Darren, dokter bedah gila yang suka mencabut organ tanpa alat apapun. obat itu dapat membuat seseorang terus tersadar sekalipun organ mereka sudah tak ada, kecuali jika kepala dan badan mereka terpisah, Darren memang gila!.

"sudah sadar?" tanya Darren dengan nada dingin namun mengejek, ketiga lelaki itu mendongak menatap kedua lelaki yang juga sedang menatap mereka dengan tatapan tajam?

"SIAPA KALIAN, LEPASKAN KITA" teriak Vito dengan nafas yang memburu karena marah

"BRENGSEK!" kini giliran Rivaldi yang berteriak karena tak kalah marah dengan Vito

"berani sekali kalian berteriak didepanku!" ucap Daniel dengan nada rendah penuh penekanan, semua yang ada di sana merinding karena aura yang dikeluarkan Daniel kecuali Darren yang sudah terbiasa

"kalian harus membayar apa yang telah kalian lakukan pada permata kami" ucap Darren dengan mempersiapkan beberapa alat bedahnya, dan semua itu dapat dilihat jelas oleh Rangga serta kedua temannya, mereka semakin merinding ketakutan

Darren berjalan menuju Vito dan Rivaldi dengan pisau kecil di tangannya, "mari kita mulai.." ucap Darren lalu memulai aksinya, dengan wajah mengerikan

Darren memulai semuanya dari menyayat, menusuk. Teriakan dari Vito dan Rivaldi sangat candu didengar oleh sang penyiksa, Darren.

karena Darren bosan ia menyobek dada kedua lelaki itu lalu mencabut jantung keduanya dengan paksa menggunakan lengan kosong, Vito dan Rivaldi menangis lemas namun mata mereka tak mau tertutup

"bu-nuh saja... Ki-ta.." lirih Vito yang dapat didengar jelas oleh semuanya karena memang suasana yang sangat hening

"baiklah sesuai permintaanmu" ucap Darren dengan senyum manisnya namun menyeramkan dimata mereka semua, Rangga yang melihat itu sudah muntah karena mual

Darren memenggal kepala keduanya dengan satu tebasan menggunakan kapak miliknya, lalu ia keluar dari ruangan itu tanpa berkata apapun, menyisakan Daniel dan Rangga yang sudah ketakutan di tempatnya

"aku mo-hon.. ja-ngan sik-siksa a-ku" ucap Rangga terbata karena melihat ekspresi datar dari Daniel dengan sorot mata tajam kearahnya, seakan dirinya lah makanan untuk Daniel

"aku malas bermain denganmu, jadi aku tak akan menyiksamu" ucap daniel dengan ekspresi yang sama, namun kata kata itu sedikit mengurangi rasa takut Rangga

"bawa dia dan jadikan makanan Josh, hidup hidup." ucap Daniel lalu pergi dari sana, Rangga menegang walau tak tau siapa dan apa itu Josh?

Rangga berontak saat tiga pengawal di sana membawanya keluar dari ruangan itu ntah kemana yang jelas ia ketakutan sekarang, melawan tak bisa kabur apalagi, Rangga pasrah.

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Aku suka ceritanya klo ada bagian penyiksaan yg sadis gitu aku ngeri bacanya.

2024-05-08

2

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Mungkin waktu balita Daffin ndak bs mengungkapkan ekspresi balitanya krn dia hrs memikirkan kelangsungan hidup adik2x nya di panti. Nah sekarang barulah dia pengen merasakan jd balita.

2024-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Teman Baru
3 Titik terang
4 Siapa?
5 Keluarga
6 Kehangatan
7 Bekerja
8 Sekolah
9 Terluka
10 Rewel
11 Balasan
12 Josh
13 Amarah
14 Hukuman
15 Sakit
16 Keluarga besar
17 Sakit lagi?
18 Keracunan
19 Pengkhianat
20 Ibu?
21 Pasar malam
22 Singa
23 Teror
24 London
25 Tersesat
26 Menginap
27 Kenzie
28 Pulang
29 Petras
30 Kebenaran
31 Bersatu kembali
32 Pencarian Bukti
33 Peringatan kecil
34 Ulat Lagi
35 Mendaki Gunung
36 Boni
37 Sekolah Baru
38 Libur
39 Samurai?
40 Janson
41 Keributan
42 Pertarungan
43 Rumah sakit
44 Pembalasan
45 Bayi Kesayangan
46 Ngambek
47 Bos Kecil
48 Jadi Bayi?
49 Murid Baru
50 Flora?
51 Berkenalan
52 Obsesi
53 Bertamu
54 Ketakutan
55 Lagi?
56 Rencana
57 Rencana 2
58 Penyamaran
59 Eksekusi
60 Kembali Damai
61 Kura Kura
62 Kejutan
63 Ulang Tahun
64 Buah Mangga
65 Maaf Daddy
66 Cita cita
67 Salju
68 Mulai Nakal?
69 Hukuman lagi
70 Trauma
71 Tragedi
72 Comeback
73 Ceria
74 Lupa?
75 Kamu lagi
76 Madhava
77 Zico!
78 Cemburu
79 Pengaruh Buruk
80 Petir
81 Kemah?
82 Pergi Kemah
83 Jurit Malam
84 Topeng Zico
85 Panas Dingin
86 Keindahan
87 Menunggu
88 Siapa dia?
89 Siapa dia? 2
90 Gadis gila
91 Absurd
92 Rindu
93 Main
94 Main 2
95 Iri
96 Ayah
97 Maaf
98 Kebahagiaan
99 Bermain
100 Game
101 Menangis
102 Anonym?
103 Pelaku
104 Ruang Bawah Tanah
105 Ceroboh!
106 Pentas
107 Serangan
108 Tembakan
109 Terpuruk
110 Buruk
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
Teman Baru
3
Titik terang
4
Siapa?
5
Keluarga
6
Kehangatan
7
Bekerja
8
Sekolah
9
Terluka
10
Rewel
11
Balasan
12
Josh
13
Amarah
14
Hukuman
15
Sakit
16
Keluarga besar
17
Sakit lagi?
18
Keracunan
19
Pengkhianat
20
Ibu?
21
Pasar malam
22
Singa
23
Teror
24
London
25
Tersesat
26
Menginap
27
Kenzie
28
Pulang
29
Petras
30
Kebenaran
31
Bersatu kembali
32
Pencarian Bukti
33
Peringatan kecil
34
Ulat Lagi
35
Mendaki Gunung
36
Boni
37
Sekolah Baru
38
Libur
39
Samurai?
40
Janson
41
Keributan
42
Pertarungan
43
Rumah sakit
44
Pembalasan
45
Bayi Kesayangan
46
Ngambek
47
Bos Kecil
48
Jadi Bayi?
49
Murid Baru
50
Flora?
51
Berkenalan
52
Obsesi
53
Bertamu
54
Ketakutan
55
Lagi?
56
Rencana
57
Rencana 2
58
Penyamaran
59
Eksekusi
60
Kembali Damai
61
Kura Kura
62
Kejutan
63
Ulang Tahun
64
Buah Mangga
65
Maaf Daddy
66
Cita cita
67
Salju
68
Mulai Nakal?
69
Hukuman lagi
70
Trauma
71
Tragedi
72
Comeback
73
Ceria
74
Lupa?
75
Kamu lagi
76
Madhava
77
Zico!
78
Cemburu
79
Pengaruh Buruk
80
Petir
81
Kemah?
82
Pergi Kemah
83
Jurit Malam
84
Topeng Zico
85
Panas Dingin
86
Keindahan
87
Menunggu
88
Siapa dia?
89
Siapa dia? 2
90
Gadis gila
91
Absurd
92
Rindu
93
Main
94
Main 2
95
Iri
96
Ayah
97
Maaf
98
Kebahagiaan
99
Bermain
100
Game
101
Menangis
102
Anonym?
103
Pelaku
104
Ruang Bawah Tanah
105
Ceroboh!
106
Pentas
107
Serangan
108
Tembakan
109
Terpuruk
110
Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!