Hukuman

Kejadian kemarin sore adalah hal paling Daffin ingat karena di sana ia melihat jelas daddy-nya menodongkan pistol dan belati kearah kedua kakak tertuanya, anaknya David sendiri.

Pagi ini Daffin tidak ingin berbicara dengan sang Daddy karena ia pikir semua itu karena salah daddy-nya dan tak ada sangkut pautnya dengan kakak kakaknya

Semuanya telah dijelaskan oleh David, mengapa ia menyerang mansionnya sendiri dan hampir menghabisi kedua kakak tertua Daffin, namun anak itu tak mau tau baginya kenapa marah hanya karena dirinya dekat dengan kakak kakaknya, lagian David pun selalu dekat dengannya hanya saja waktu itu ia tak ada karena ada pekerjaan di Australia

Kini bocah pendek itu sedang berjemur di taman belakang mansion ditemani Sam tentunya, setelah acara sarapan tadi ia langsung kemari karena Sam bilang ia harus sering berjemur pagi

"paman, apakah kak Daniel dan kak Darren sudah tak apa?" tanya Daffin memecah keheningan yang ada, Daniel dan Darren memang sedang tak baik baik saja, akibat kejadian kemarin mereka berdua mengalami cedera ringan, biarpun ringan itu semua menghalangi aktivitas mereka, bahkan tadi sarapan keduanya tak ikut

"tuan Daniel dan tuan Darren sudah lebih baik tuan kecil, mereka sedang istirahat" jawab Sam dengan tersenyum tipis pada Daffin

"kalo gitu setelah berjemur Daffin ingin menemui kakak paman" ucap Daffin antusias, ia sangat ingin melihat kondisi kedua kakaknya itu

"ahmm.. Maaf tuan kecil, dokter bilang tak boleh bertemu siapa siapa dulu termasuk anda" jawab Sam membuat Daffin meluruh karena sedih

"kata paman kakak kakak sudah lebih baik, berarti boleh dijenguk dong.. Kok gak boleh sih" protes Daffin

Sam bingung sekarang ia harus bagaimana menjelaskan pada tuan kecilnya ini, Daniel dan Darren memang sedang sakit sekarang, namun sebagai hukuman dari David mereka dilarang bertemu Daffin selama seminggu

"agar mempercepat penyembuhan mereka harus istirahat total tanpa ada yang menjenguk" jawab Sam yang tentu saja bohong, karena luka yang didapat keduanya hanya luka ringan dan mereka adalah keturunan Robertson, luka seperti itu tak membuat mereka lemah

"yasudah tak apa paman, Afin akan menunggu sampai kakak kakak sehat total baru Afin longok" jawab Daffin dengan menundukkan kepalanya sedih

"bagaimana jika kita bermain bola?" Sam mencoba mengalihkan pembicaraan dan mengembalikan mood tuan kecilnya itu, Daffin dengan semangat mengangguk lalu menarik lengan besar Sam menuju lapangan bola mansion ini

Akhirnya mereka berdua bermain dengan diiringi tawa Daffin yang menggema di setiap sisi

Daffin sebenarnya ingin cepat cepat masuk sekolah, padahal libur sekolah hanya dua Minggu, dan sekarang sudah seminggu ia libur berarti seminggu lagi ia akan masuk sekolah, Daffin selalu memikirkan itu setiap saat

***

Sedangkan Dion dan Deon, tadi setelah sarapan mereka langsung pergi, pamitnya akan pergi kerumah teman mereka tapi nyatanya tidak. Itu semua hanya alibi mereka berdua atas perintah David.

sikembar sekarang berada di markas sang Daddy, untuk menerima hukuman mereka dengan David dihadapan mereka

"jadi apa hukuman kita?" tanya Dion dengan wajah datarnya, ia tak terlihat takut sama sekali, begitupun Deon yang hanya diam menunggu David berbicara

"mudah saja, kalian berdua pergilah ke Australia menggantikan Daddy di sana, karena kalian tak semenyebalkan kedua kakak kalian, hanya 3hari saja di sana" ucap David dengan wajah datar namun mengejek, sementara sikembar hanya mendengus sebal

"hmm baiklah" jawab sikembar kompak

"Semuanya sudah Daddy siapkan kalian berangkatlah sekarang" ucap David dengan entengnya

"sekarang? Mendadak sekali, kami belum izin pada Daffin" ucap Deon kesal

"itulah tujuannya, karena hukuman yang sebenarnya adalah tak bertemu kesayanganku selama 3hari" ucap David santai

"aissh pak tua sialan, curang sekali.. Untung saja kau ayahku jika buk-" ucapan Deon terpotong oleh ucapan David

"jika terus protes akan Daddy tambah menjadi satu bulan, bagaimana?" ucap David dengan menyeringai mengerikan, yang menurut sikembar sangat menyebalkan

tanpa berkata kata sikembar melenggang pergi dari sana meninggalkan David yang tersenyum tipis

"sekarang waktunya membuat baby memaafkanku" gumamnya dengan wajah berpikir

***

Sore pun tiba, Daffin bosan ia menonton tv sendiri tanpa ada yang menemani, kedua kakak tertuanya sakit tak bisa ditemui, Kakak kembarnya tadi mengabari ada acara dadakan yang tak bisa ditinggalkan selama tiga hari, daddy-nya ? Ah dia tak tau sekarang David dimana yang jelas biarpun dia marah tetap saja khawatir

Untuk Sam, Sam sudah kembali ke paviliun karena memang jika sudah malam Sam akan kembali, walaupun Daffin tak ada yang menemani tenang saja David sudah menempatkan beberapa bodyguard bayangan untuk kesayangannya itu

Brak

pintu utama terbuka dengan keras, Daffin yang asik menonton sampai terkejut ia menoleh kearah pintu utama dan bisa ia lihat David di sana dengan pakaian yang dipenuhi darah, bukan hanya itu banyak juga lebam di wajahnya, David ambruk!

Daffin berlari menuju daddy-nya yang sudah terkapar lemas dilantai, mau semarah apapun dirinya David tetaplah ayah kesayangannya

"DADDY..dad-dy.. Hiks .. kenapa begini Daddy hiks, bangun Daddy bangun, Daffin tidak mau melihat daddy seperti ini hiks.. Hiks.. Ban-gun.. Daddy..huwaaa hiks.." Daffin terus menangis dengan mengguncang tubuh penuh darah David

Sementara David ia berusaha menahan tawanya karena mendengar Daffin yang menangis karena dirinya, ini semua memang rencana David untuk membuat Daffin memaafkannya

David memang gila menyuruh beberapa bawahan nya untuk memukulinya agar terlihat seperti memang ia baru saja di pukuli, dan jangan lupakan satu tusukan di bahu kanannya sebagai pelengkap, Itu semua hanya luka kecil bagi David

"sa-sayang.. Hah.. Jangan...me-nangis ok, hah.. Daddy baik baik sa-ja hah..." ucap David dengan nafas yang tersenggal senggal, David memang pintar dalam berakting

"dad-dy hiks... Afin mohon jangan seperti ini hiks... Afin akan memaafkan Daddy hiks.. jika Daddy sembuh...hiks hiks" ucap Daffin dengan air mata yang sangat deras mengalir pada pipi gembil miliknya

"teri-ma ka-sih.." ucapan terakhir David sebelum akhirnya ia pingsan, pura pura.

Daffin segera memanggil beberapa bodyguard untuk membantunya membawa sang Daddy kekamar milik David sendiri, setelah sampai Daffin membuka pakaian atas milik David dengan susah payah lalu membasuk seluruh tubuh daddy-nya agar bersih kembali, ia juga sudah menutup luka tusukan dibahu dengan baik

Daffin melakukan semua itu dengan diiringi tangisannya tentu saja, ia akan memanggil dokter jika besok sampai besok daddy-nya tak sadar, untuk saat ini Daffin yakin daddy-nya baik baik saja walau sudah tak sadarkan diri

Karena lelah Daffin tertidur di pundak kiri David dengan lengan yang masih memegang lap basah bekas membersihkan tubuh daddy-nya

David bangun dan menunduk untuk melihat wajah Daffin yang memerah karena menangis, jangan lupakan juga mata yang sedikit bengkak karena menangis terlalu lama

cup

"maafkan Daddy ya baby" ucap nya setelah mengecup kening Daffin penuh sayang, lalu ia melanjutkan tidur nya dengan memeluk tubuh kecil Daffin itu

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!