Keluarga besar

Seminggu berlalu dengan cepat, Daffin sudah sembuh dua hari lalu dan ia memaksa ingin masuk sekolah awalnya Daddy beserta kakak kakaknya menolak namun karena Daffin mengancam akan mendiami mereka, akhirnya Daffin diperbolehkan sekolah

Seperti siang ini, anak itu sedang berada di kantin bersama kedua temannya Regi dan Leon.

"so bakso..~" teriak Regi di sela sela acara makannya

"berisik bang malu tau, lihat mereka menatap kita aneh" ucap Daffin dengan menyuapkan sesendok nasi goreng miliknya

"gapapa kali dek, mereka semua itu ngefans sama gue hahah" ucap Regi yang terlihat seperti orang gila sekarang

"terserah Abang aja deh" ucap Daffin kembali memakan nasi gorengnya tanpa ingin memperdulikan Regi dan orang orang yang menatap mereka lebih tepatnya Regi dengan tatapan aneh?

sementara Leon hanya diam melihat itu semua dengan memakan donat miliknya, satu hal yang harus kalian tau orang sedingin dan sedatar Leon sangat menyukai makanan manis terutama donat. Berbeda dengan kakak kakak Daffin yang tak terlalu menyukai makanan manis

mereka bertiga makan dengan hening, hanya Daffin dan Leon. Untuk Regi anak itu masih berteriak tak jelas persis seperti orang gila

Skip

Bel pulang terdengar begitu nyaring, semua siswa dan siswi Robertson high school berbondong bondong keluar dari kelas mereka untuk menuju parkiran dimana kendaraan mereka terparkir, ada juga yang menunggu jemputan atau menunggu kendaraan umum untuk pulang

Daffin dan kedua temannya sudah berada di parkiran, mereka sedang menunggu kakak kembar Daffin karena mereka bilang akan sedikit terlambat, Regi dan Leon tentu saja menemani bocah pendek itu karena khawatir

"mari pulang" ucap Dion dengan Deon di sampingnya saat mereka sudah sampai dihadapan Daffin dkk, ntah sejak kapan

"bang Regi bang Leon, Afin pulang dulu ya.. Terima kasih sudah menemani Afin menunggu, sampai jumpa... Hati hati" ucap Daffin dengan melambaikan tangannya yang dibalas lambaian juga oleh Regi dan senyuman oleh Leon

Setelah mobil Daffin dan kedua kakaknya pergi, Regi dan Leon pun memutuskan untuk segera pulang untuk melakukan kegiatan mereka masing masing

***

Perjalanan diiringi dengan celotehan Daffin yang menceritakan kesehariannya di sekolah tadi dengan wajah antusias membuat sikembar terkekeh dengan memandang wajah menggemaskan adiknya itu

Saat sampai mansion dapat mereka bertiga lihat beberapa mobil hitam terparkir dengan apik di sana, Daffin mengernyit bingung mungkin rekan bisnis Daddy atau kedua kakak tertuanya pikir bocah itu

Berbeda dengan sikembar yang sudah tau mobil siapa yang ada di sana, keduanya menatap datar beberapa mobil itu dengan perasaan dongkol

Saat ketiga bersaudara itu masuk kedalam mansion dapat mereka lihat beberapa pria berbeda usia sedang duduk santai diruang tengah dengan Daddy dan kedua kakak tertua mereka

Semua pria paruh baya tersebut termasuk David dan kedua kakak tertua Daffin menoleh kearah mereka bertiga karena mendengar suara pintu utama terbuka

"hey baby, Dion Deon kemarilah" panggil David dengan senyuman tipis nya

Sikembar duduk di sofa yang kosong sementara Daffin langsung Daniel bawa kepangkuannya, bocah itu tak memberontak karena ia sudah terbiasa

"baby, kau pasti bertanya tanya mereka siapa kan?" tanya Darren dan dibalas anggukan oleh Daffin

"mereka gelandangan yang meminta makan kemari" lanjutnya dengan senyum manis pada Daffin namun sangat menyebalkan bagi pria lainnya

"beraninya kau dokter bedah gila!" bentak kesal salah satu pria di sana dengan menatap Darren nyalang

"sudah sudah, Daddy kenalkan oke" ucap David menengahi, Daffin hanya diam untuk mendengarkan apa yang akan David ucapkan

"itu opa kamu ayah dari Daddy namanya, Jeremy Antonio Robertson , dan itu kedua kakak Daddy.. Kakak pertama bernama Gerald Michelle Robertson , kakak kedua Frans Agharna Robertson ... Untuk keenam pemuda itu baby kenalan sendiri oke" David menjelaskan dengan pelan agar Daffin mengerti, sementara bocah itu hanya mengangguk paham lalu menunduk saat melihat semua pria di sana tersenyum kearahnya

"kalian sudahlah, putraku ketakutan" ucap David kesal, ia yang berniat terlihat sopan pada ayah dan kedua kakaknya dihadapan Daffin jadi gagal karena mereka yang terus menatap Daffin hingga anak itu takut

"hi baby...panggil aku opa oke" ucap Jeremy dengan senyuman selembut mungkin agar cucu bungsunya tak ketakutan

"aku papamu kakak kedua daddymu" ucap Frans ikut memperkenalkan diri, Daffin mengangguk lalu menatap Gerald yang sedari tadi menatapnya datar, sangat datar.

"ayahmu" ucap Gerald singkat dengan memandang wajah Daffin penuh arti

"yasudah kalian beristirahat lah dahulu, nanti akan kami panggil saat makan malam" ucap Dion, mereka semua mengangguk lalu melenggang pergi dari sana untuk menuju kamar mereka yang ada di sini

***

Malam pun tiba seluruh keluarga Robertson melaksanakan acara makan malam mereka dengan khidmat tanpa ada yang bersuara, hanya ada suara dentingan sendok dengan piring yang terdengar

Sampai selesai makan mereka semua berkumpul diruang tengah untuk berkenalan dengan Daffin tentunya, di sini hanya ada kakak sepupu nya, sementara para orang tua serta opa nya mereka berada di ruang kerja milik David untuk membahas proyek katanya

"baby, duduklah bersama kakak" ucap Darren dengan mengangkat Daffin kepangkuannya, Daffin yang sibuk dengan puding coklatnya hanya diam saja

Kakak dan kakak sepupu Daffin menatap bocah itu dengan tatapan datar namun terselip rasa ingin menggigit pipi gembil yang bergoyang sejalan dengan kunyahannya, aissh mereka sangat gemas sekarang

"emm... Kakak" panggil Daffin mendongak menatap Darren, kakaknya itu menunduk menatap Daffin lalu tersenyum seolah bertanya, apa?

"mereka... kakak kakak Daffin juga?" bisik Daffin yang sangat terdengar jelas oleh para kakak nya

"benar sayang, ayo perkenalkan dirimu" ucap Darren dengan mengelus Surai halus milik sang adik

"ha-hai.. Kakak kakak, perkenalkan nama Afin adalah Daffin Alenio Robertson. Putra bungsu Daddy David dan adik dari kak Daniel, kak Darren dan kakak kembar" ucap Daffin dengan sedikit terbata karena malu

Daffin menunduk karena tatapan kakak kakaknya yang sangat tajam, membuatnya sangat takut dan malu tentunya, bahkan wajah Daffin sudah memerah seperti kepiting rebus saat ini

"jangan takut kami tak menggigit" ucap salah satu kakak sepupu Daffin dengan mengelus pipi merah Daffin, anak itu mendongak

"perkenalkan kakak adalah anak kedua dari ayah, Gevano Michelle Robertson " Vano tersenyum menatap mata bulat milik Daffin, sementara anak itu terus memandang wajah tegas milik kakak nya itu

"kalian perkenalkan diri kalian" ucap gevano kembali dengan tampang dinginnya saat menatap kakak sepupu nya yang lain

"anak pertama ayah, Giofano Michelle Robertson , kakak tertuamu" ucap Gio dengan senyuman tipis diwajahnya saat menatap Daffin

"anak pertama papa, Fero Agharna Robertson "

"anak kedua papa, Fernand Agharna Robertson "

"anak ketiga ayah, Gallan Michelle Robertson ... Panggil kakak Gallan oke adik manis" ucap Gallan dengan senyuman hangat nya

"anak ketiga papa, Falend Agharna Robertson , jangan takut oke kakak tidak akan memakanmu sayang" ucap Falend saat melihat Daffin yang menatapnya takut

Memang kedua bungsu Gerald dan Frans itu sangat ramah, bahkan banyak tingkah serta menyebalkan seperti Darren.. berbeda dengan kedua kakak mereka, Daniel dan sikembar yang datar sekali tapi tidak pada Daffin

Mereka semua berbincang bincang dengan Daffin yang menjadi topik pembahasan nya

🐻🐻🐻

Like + Comment ❤️

Episodes
1 Awal
2 Teman Baru
3 Titik terang
4 Siapa?
5 Keluarga
6 Kehangatan
7 Bekerja
8 Sekolah
9 Terluka
10 Rewel
11 Balasan
12 Josh
13 Amarah
14 Hukuman
15 Sakit
16 Keluarga besar
17 Sakit lagi?
18 Keracunan
19 Pengkhianat
20 Ibu?
21 Pasar malam
22 Singa
23 Teror
24 London
25 Tersesat
26 Menginap
27 Kenzie
28 Pulang
29 Petras
30 Kebenaran
31 Bersatu kembali
32 Pencarian Bukti
33 Peringatan kecil
34 Ulat Lagi
35 Mendaki Gunung
36 Boni
37 Sekolah Baru
38 Libur
39 Samurai?
40 Janson
41 Keributan
42 Pertarungan
43 Rumah sakit
44 Pembalasan
45 Bayi Kesayangan
46 Ngambek
47 Bos Kecil
48 Jadi Bayi?
49 Murid Baru
50 Flora?
51 Berkenalan
52 Obsesi
53 Bertamu
54 Ketakutan
55 Lagi?
56 Rencana
57 Rencana 2
58 Penyamaran
59 Eksekusi
60 Kembali Damai
61 Kura Kura
62 Kejutan
63 Ulang Tahun
64 Buah Mangga
65 Maaf Daddy
66 Cita cita
67 Salju
68 Mulai Nakal?
69 Hukuman lagi
70 Trauma
71 Tragedi
72 Comeback
73 Ceria
74 Lupa?
75 Kamu lagi
76 Madhava
77 Zico!
78 Cemburu
79 Pengaruh Buruk
80 Petir
81 Kemah?
82 Pergi Kemah
83 Jurit Malam
84 Topeng Zico
85 Panas Dingin
86 Keindahan
87 Menunggu
88 Siapa dia?
89 Siapa dia? 2
90 Gadis gila
91 Absurd
92 Rindu
93 Main
94 Main 2
95 Iri
96 Ayah
97 Maaf
98 Kebahagiaan
99 Bermain
100 Game
101 Menangis
102 Anonym?
103 Pelaku
104 Ruang Bawah Tanah
105 Ceroboh!
106 Pentas
107 Serangan
108 Tembakan
109 Terpuruk
110 Buruk
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Awal
2
Teman Baru
3
Titik terang
4
Siapa?
5
Keluarga
6
Kehangatan
7
Bekerja
8
Sekolah
9
Terluka
10
Rewel
11
Balasan
12
Josh
13
Amarah
14
Hukuman
15
Sakit
16
Keluarga besar
17
Sakit lagi?
18
Keracunan
19
Pengkhianat
20
Ibu?
21
Pasar malam
22
Singa
23
Teror
24
London
25
Tersesat
26
Menginap
27
Kenzie
28
Pulang
29
Petras
30
Kebenaran
31
Bersatu kembali
32
Pencarian Bukti
33
Peringatan kecil
34
Ulat Lagi
35
Mendaki Gunung
36
Boni
37
Sekolah Baru
38
Libur
39
Samurai?
40
Janson
41
Keributan
42
Pertarungan
43
Rumah sakit
44
Pembalasan
45
Bayi Kesayangan
46
Ngambek
47
Bos Kecil
48
Jadi Bayi?
49
Murid Baru
50
Flora?
51
Berkenalan
52
Obsesi
53
Bertamu
54
Ketakutan
55
Lagi?
56
Rencana
57
Rencana 2
58
Penyamaran
59
Eksekusi
60
Kembali Damai
61
Kura Kura
62
Kejutan
63
Ulang Tahun
64
Buah Mangga
65
Maaf Daddy
66
Cita cita
67
Salju
68
Mulai Nakal?
69
Hukuman lagi
70
Trauma
71
Tragedi
72
Comeback
73
Ceria
74
Lupa?
75
Kamu lagi
76
Madhava
77
Zico!
78
Cemburu
79
Pengaruh Buruk
80
Petir
81
Kemah?
82
Pergi Kemah
83
Jurit Malam
84
Topeng Zico
85
Panas Dingin
86
Keindahan
87
Menunggu
88
Siapa dia?
89
Siapa dia? 2
90
Gadis gila
91
Absurd
92
Rindu
93
Main
94
Main 2
95
Iri
96
Ayah
97
Maaf
98
Kebahagiaan
99
Bermain
100
Game
101
Menangis
102
Anonym?
103
Pelaku
104
Ruang Bawah Tanah
105
Ceroboh!
106
Pentas
107
Serangan
108
Tembakan
109
Terpuruk
110
Buruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!