kencan pertama

...****************...

Lilian dan William sudah mulai dekat, hari ini mereka berencana ke danau naik perahu boot berkeliling hutan William sudah mempersiapkan semuanya di dalam ranselnya.

Tidak lupa Gracia mengingatkan William untuk selalu membawa senjata.

"Tuan muda!" William menoleh Kearah Gracia seraya menerima sepucuk senjata.

"Sudah terisi full!" William mengangguk sambil tersenyum.

Tak lama kemudian, Lilian menghampiri mereka.

"Selamat pagi Gracia," sapa Lilian.

"Selamat pagi nona," jawab Gracia.

"Hari ini anda cantik sekali," kata Gracia lagi memuji.

Hari ini adalah kencan pertamanya dia sedikit mempersiapkan diri dia ingin terlihat berbeda, dia memakai kemeja putih di padankan dangan rok hitam bunga bunga selutut, rambutnya yg berwarna coklat muda itu tergerai.

Mata cerahnya menatap William yang sedari tadi tersenyum ke arahnya, aura jatuh cinta terlihat dengan jelas ketika mereka saling pandang dan saling melempar senyum.

"Bagaimana sudah siap?" matanya menatap Lilian sambil tersenyum.

"Sudah!"

William dan Lilian pun berlalu dari hadapan Grasia, Mereka beranjak dari tempat itu.

Tap ...Tap ... Tap ...

Kemudian William berjalan melewati pintu belakang di ikuti Lilian.

Di sana sudah nampak perahu boot yang akan mereka naiki,mereka berdua segera menghampiri perahu itu.

William membantu Lillian naik ke perahu.

"Hati-hati!" sambil menggenggam tangan Lilian.

"Terimakasih," sahut Lilian. Sambil berusaha menyeimbangkan badannya.

Kemudian, dia duduk dengan manis berhadapan dengan William.

William menyalakan mesin perahu boot, dengan menarik narik sebuah tali, tangannya tampak kekar.

Whuus ...

Rambutnya tertiup angin, wajah tampannya terlihat estetik, mata Lilian terpaku melihat wajah tampan itu.

Vroom ...Vrooom ...

Perahu itu sukses melaju mata indah William seketika menatap Lilian, kemeja biru muda lengan pendek itu sangat cocok di kenakan William di padukan dengan celan pendek warna cream. Pakai apapun akan tampak cocok di pakai William.

"Hari ini aku akan menjadi Indiana Jhon!" Terdengar sangat Absurd.

Lilian tertawa kecil. "heheheh"

"Pernah naik perahu sebelumnya?"

Lilian tersenyum."Pernah!"

"Dengan Pria?"

"Iya!"

"Dengan kakek ku," katanya Lagi sambil tersenyum.

William lega mendengarnya.

"Ouh!" William tersenyum sejenak.

"Ini kali pertamanya aku pergi berdua dengan seorang pria," celetuk Lilian.

Membuat Senyuman William semakin lebar.

Whuus ...

Angin berhembus membelai rambut mereka mata William pun tak pernah beranjak memandang Lilian, mata mereka saling beradu mereka hanya saling tersenyum satu sama lain. Memuji kecantikan dan ketampanan di dalam hati mereka masing masing.

"Bagaimana rasanya pergi dengan pria tampan seperti ku?"

"Apa sih!"

"Pasti kau sangat senang dan berdebar-debar kan" Kata William lagi menggoda Lilian.

"Trus kamu berkata Dalam hati,ya ampun cowok tampan ini mengajak ku berkencan," kata William. Sambil menirukan suara Lilian.

"heheheh," Lilian tertawa kecil.

"Nggak sedramatis itu juga," kata Lilian. Menatap William sambil tersenyum.

"Tapi ... aku senang pergi berkencan dengan mu," kata Lilian lagi.

William mematikan mesin bootnya di tengah danau itu, kemudian dia mendekat ke arah Lilian.

"Cantik!"

Wajah Lilian memerah Lilian tersenyum matanya berpaling dari tatapan William.

"Iya cantik!" sahut Lilian sambil melihat kesekitar.

Pemadangan di situ memang terlihat indah langit cerah berwarna biru pohon pinus yang menjulang tinggi membuat suasana teduh, danau berwarna hijau menambah kesempurnaan tempat itu suasan sangat tenang.

Whoosh ...

Angin berlahan meniup rambut mereka udara sejuk terasa membelai kulit mereka, berlahan William membelai rambut Lilian yang beratakan karena tertiup angin.

Jari jarinya berusaha menyingkirkan rambut Lilian yang menghalangi wajahnya, kini wajah cantiknya terlihat.

Cup...

William mengecup pipi Lilian, seolah tau arahnya kemana Lillian menutup matanya William tersenyum.

Much ... Much ... much ...

Berlahan dia mencium Lilian dia menghayati setiap sentuhan bibirnya yang begitu hangat dan menggetarkan hatinya. William menutup matanya terhanyut dalam Irama ciuman yang mengalir begitu menggairahkan.

Mereka hanya saling tersenyum, William adalah laki laki yang sering bergonta ganti pasangan dalam bercinta dia tak pernah merasakan debaran seperti ini.

"Aku bukan ciuman pertama mu bukan?"

Lilian terkejut dia memilih tak menjawab wajahnya memerah.

William agak heran melihat reaksi Lilian.

" Astaga! apa benar aku yang pertama?" William kaget.

Lilian masih tak menjawab.

"Astaga!" William mundur.

"Hahaha"

"Umur mu 19 tahun bukan?"

"hahahaha," tertawa lagi.

Lilian tampak kesal, dia kemudian memukul mukul tubuh William yang tertawa meledek Lilian.

"Perawan, tak pernah di cium cowok!"

Setiap dia mau lakukan hal hal untuk menyalurkan hasratnya, dia selalu kembali mundur mengetahui fakta fakta yang membuatnya terkejut

"Kamu nggak suka cewek kan?" William tak henti henti menggoda Lilian.

"Nggak lah!" Lilian sewot.

"Trus selama hidup kamu ngapain aja?" 

"Diam! jangan meledek ku seperti itu!" Lilian mendekat memukul tubuhnya lebih keras.

William merasa itu sangat lucu perahu itu bergoyang William memeluk Lilian.

"Diam!" Mata William menatap wajah Lilian.

Freezee

Di situ Lilian tampak membeku wajah William semakin mendekat.

"lakukan seperti yang aku lakukan!"

Much ...

Katanya sambil mencium bibir Lilian dengan lembut.

Much ...

Lilian pun mengikuti William.

"Bagus, kamu cepat belajar," sahutnya sambil mengelus kepala Lilian.

William tersenyum, Lilian tampak kesal dia merasa William meledeknya.

Set...

Much ... Much ...

Dia menarik tangan William, dan menciumnya. William agak tercengang, Kemudian ciuman begitu mengalir dan menggairahkan.

"Kamu kenapa senyum senyum?"

William menggaruk kepalanya, jujur di lubuk hatinya dia tak pernah mencumbu gadis seamatir ini, ini sangat konyol dan lucu baginya.

Vroom! Vroom!

Kemudian William menyalakan mesin perahu bootnya.

"Kita mau kemana?"

"Ketempat istimewa!" Perahu boot itu melaju mengantarkan mereka ketepi sebuah hutan.

...----------------...

"Ya kita sudah sampai," kata William sambil membantu Lilian turun dari perahu.

William menggandeng tangan Lilian, dia mengajaknya ketempat yang dia janjikan.

"Kamu pasti akan suka melihat tempat itu," kata William.

Jalan agak menajak william membantu Lilian, menarik tangannya, Lilian menyambut uluran tangannya.

"Capek nggak?"

Lilian menggeleng, rasanya kalau berjalan bersama seseorang yang kita sukai, semua rasa lelah akan hilang.

kemudian mereka melajutkan perjalanan.

kira-kira setelah sekitar 30 menit mereka berjalan. Akhirnya mereka tiba di sebuah tempat yang sangat menakjubkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!