pindah-2

Andana dan Darmadi kaget saat mendengar deheman dari Yudi ysng masuk nyelonong saja.

"Anak kampreet, gangguin orang lagi seneng-saja!" maki Darmadi dalam hatinya.

Yudi melenggang tanpa merasa bersalah, duduk dikursi kosong. "Bu Bidan, aku mau diperiksa juga," ucap Yudi tanpa basa-basi. Hatinya bagaikan terbakar saat melihat kedekatan Darmadi dengan sang bidan incarannya.

Sementara itu, Ayu dan Sarno telah menjalin kesepakatan harga untuk jual beli rumah tersebut.

"Wah, kamu sekarang sudah banyak uang ya, Yu," puji Sarno dengan tak lepas memandang wajah cantik didepannya. "Pantes saja anaknya banyak, si Sugi mana tahan liat beginian setiap malam," guman Sarno dalam hatinya, sembari berkhayal kotor tentang wanita dihadapannya.

"Aku dapat warisan dari Bapakku, jadi ku gunakan untuk membeli rumah dan sisanya untuk berdagang," sahut Ayu berbohong.

"Oh, begitu, baiklah, hari ini saya akan mulai pindah rumah," Sarno meyakini bualan Ayu begitu saja. Ia mengira jika orangtua Ayu sangatlah kaya dikampungnya sana, tetapi siapa sangka jika untuk makam saja mereka juga sulit.

"Tolong barang-barangnya dikosongkan, Ya Pak! soalnya mau saya isi dengan barang baru dan tentunya kualitas yang tinggi,"ucap Ayu semakin congkak.

Sarno tercengang dengan sikap angkuh Ayu, mungkin seperti itu jika orang kaya baru, akan terlihat norak. Akan tetapi, ia tak ingin banyak tahu, sebab ia masih banyak urusan untuk mengurus pencalonannya menjadi kepala desa.

"Baiklah, saya akan katakan ini pada istri saya, dan saya ingin mencari rumah kontrakan terlebih dahulu, sebelum mengosongkan barang-barang saya," ujar pak RT dan ia akan menghubungi istrinya yang sedang berbelanja ke warung diujung jalan.

Saya pergi dulu, Yu. Surat-surat dan kwitansinya sudah kamu pegang semua, semoga betah, ya," ujar Sarno, lalu beranjak pergi.

Ayu menganggukkan kepalanya, dan ia sudah tak sabar untuk tinggal dirumah ini.

Ditempat lain, Andana masih sibuk menuliskan resep untuk Darmadi. "Bang, ini nanti resepnya ditebus, ya. Saya hanya ada Vitamin dan obat tambah darah. Saya kehabisan stok obat," ucap Sang bidan menjelaskan.

"Saya kapan diperiksa, Bu bidan," Yudi menyela tak sabar.

Andana berusaha tersenyum ramah pada setiap pasiennya. "Sabar ya, Bang Yud, nanti juga diperiksa," sahut Andana. Hal ini membuat Yudi uring-uringan.

"Kalau begitu, nanti sekalian saya anterin saja ke apotik untuk membeli obat, daripada sendirian, nanti Bu Bidan diculik orang," ucap Darmadi, sembari ekor matanya melirik ke arah Yudi.

Sementara itu, Sarinah tiba dirumah. Ia menghentikan motornya dan melenggang masuk ke dalam rumah. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Ayu duduk bersantai diatas sofa barunya.

"Hah, apa yang kamu lakukan dirumah saya, tidak sopan sekali tidur-tiduran di sofa," Sarinah terlihat sangat berang. Ia sudah berfikiran kotor, jika Ayu baru saja sedang berbuat ngaanu dengan Sarno-suaminya.

Hal yang paling membuatnya semakin terbakar ialah, jika ia baru saja berpapasan dengan sang suami disimpang rumahnya, dan ketika sampai dirumah, mendapati Ayu sedang tiduran disofa dengan rambut acak-acakkan.

Ayu bangkit dari duduknya, ia terlihat santai dan menatap Sarinah dengan tatapan penuh kesombongan. "Ada apa, Bu RT? Ini rumah saya", sahutnya dengan nada sinis. Ia merasa jika ia saat ini sudah memiliki taring untuk menantang wanita yang ada dihadapannya. Selama ini Sarinah selalu menghinanya. Apalagi suaminya yang berstatus RT semakin membuat wanita itu congkak.

"Hahahaha..., mengkhayal kamu! Kalau mimpi jangan ketinggian, ntar kalau jatuh sakit, bahkan kejang-kejang dan kematian!" Sarinah terpingkal mendengar ocehan Ayu yang ia anggap hanya sedang berhalusinasi.

"Oh, ya! Bagaimana nika kenyataannya surat-surat ini ada pada saya? Dan kwitansi bermaterai ini sudah cukup menjadi bukti, jika rumah ini sudah berpindah tangan!" Ayu memegang surat-surat pembelian dan bukti transaksi didepan wajahnya, "Bagaimana Sarinah? Masih tak percaya juga?" kini panggilan 'Bu' tak.lagi ia sematkan, sebab sekarang ia yang harus dihormati.

Sarinah tersentak kaget. "Kau! Ini tidak mungkin. Pasti kau sudah menjual diri dengan suamiku dengan cara menggodanya, sehingga suamiku memberikan surat-surat itu!" tuduh Sarinah dengan tak percaya., "Makan saja ngandelin bantuan pemerintah setiap bulan, sok-sok an mau beli rumah saya. Kecuali kamu itu pakai pesugihan!"

"Cukup!" sergah Ayu cepat. "Kalau kamu ngoceh lagi, aku laporin kamu ke polisi atas pasal mencemarkan nama baik saya!" ancam Ayu dengan gemuruh didadanya, "Daripada kamu ngomel gak jelas, lebih baik kamu segera keluarkan barang-barang rongsokan kamu ini segera, sebab malam ini saya akan menempati rumah ini!"

Belum sempat Sarinah menjawab, sebuah mobil dum truk terparkir didepan rumahnya. Terlihat Sarno berjalan dengan tergopoh memasuki rumah.

"Kang?" ucap Sarinah dengan bingung.

"Sudah, ayo bantu kemasin barang-barang. Rumah ini sudah akang jual kepada Ayu, dan kita tinggal dikontrakan yang baru," uvap Sarno tanpa merasa bersalah.

"Rumah kontrakan? Gak salah!" Sarinah rasa tak percaya dengan apa yang terjadi.

"Sementara lho, dik. Nanti kita cari rumah yang lain," jawab Sarno berkilah, agar sang istri segera mengemasi barang-barang mereka.

Ayu tampak mencebikkan bibirnya. Ia merasa senang dapat membeli rumah tersebut, untuk membalaskan keangkuhan Sarinah yang selama ini sudah bersikap merendahkan dirinyanya, dengan cara mengambil sesuatu yang dibanggakan milik wanita itu, maka ia sudah menjatuhkan kesombongannya.

Sarinah hampir saja pingsan menghadapi kenyataan yang ada. Bagaiamana ia harus mengatakan ini semua kepada group ghibahnya, jika rumah miliknya dibeli oleh wanita paling miskin didesa ini.

Ditempat lain, Yudi membolakan matanya mendengar sindiran dari Darmadi. "Jangan Bu Bidan, jangan mau dianterin sama dia, yang ada dia yang mau nyulik," sanggah Yudi cepat.

Andana mendenguskan nafasnya dengan berat. "Bisa diam gak sih, apa mau kalian keduanya saya suntik obat tidur," ancam sang bidan yang sudah mulai pusing menghadapi tingkah keduanya.

"Ih, apaan, sih, masa obat tidur," sabut Yudi, bahkan ia lupa jika saat ini neneknya sedang sesak nafas dan membutuhkan oksigen segera.

Hari hampir senja. Langit tampak temaram. Sugi kebingungan mencari Ayu yang tiba-tiba menghilang. "Kemana Ayu pergi? Mengapa sejak tadi tidak kelihatan," gumannya lirih. Sedangkan Juni tampak tertidur setelah Bagas berulang kali membacakan doa-doa untuknya.

Sugi berdiri ditepi jalan. Matanya menatap jalanan. Berharap melihat sosok Ayu yang akan menuju jalan pulang ke rumah.

Dari arah barat, terlihat Yudi bersama Darmadi dan juga Andana menaiki motor saling beriringan. Ternyata sang bidan lebih memilih naik motor sendiri ketimbang harus dibonceng salah satunya, sebab akan menimbulkan keributan yang tiada habisnya.

"Lagi ngapain kang? hampir Maghrib jangan diluaran rumah, nanti kesambet," ucap Yudi berkelakar. ketiganya berhenti sejenak.

"Kamu ini, Yud. Ada saja omongannya," sahut Sugi. "Mbak Yu mu gak kelihatan dari tadi, entah kemana," Sugi menimpali ucapannya.

"Diculik pak RT, kali. Soalnya tadi aku sempet nganterin ke sana, katanya mau beli rumah pak RT," jawab Yudi asal ceplos.

"Hah, Sugi tercengang mendengarnya. Berarti yang dikatakannya untuk membeli rumah itu benar adanya.

"Boncengin akang ke sana Yud," ucap Sugi, lalu naim ke jok boncengan tanpa meminta persetujuannya.

Yudi bengong dan hal yang sama terhadap Andana dan juga Darmadi. Sang bidan berniat akan menjenguk Juni selepas dari rumah Yudi.

Terpopuler

Comments

Andini Andana

Andini Andana

halaaah gag usah diperiksa bang Yudi mah, udah ketauan penyakit deket2 tanggal tua 😋🤪🤪 ya kan bang @Mata Pena_✒️ 🤣🤣🤣

2024-01-23

6

Andini Andana

Andini Andana

ya Allah bang Yud, eling eling, masih ada lain waktu buat ngejar Bu bidan, urusin dulu nenek di rumah yg lagi kejar2an nada biola 🎻 tak berdawai.. 🙀🙀🙀🙈🙈

2024-01-23

4

A B U

A B U

.lanjut

2024-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!