Bab 8 TJYK Rezeki Nomplok

"Astaghfirullah mbak. Sadar ya kalo mau nuduh orang. Mentari ini adalah gadis baik-baik!" ucap Gisel membela sang sahabat. Lagipula ia takut kalau Mentari kalap maka gadis itu bisa membuat huru-hara di tempat itu.

"Heh! Jangan asal membela teman kalian ya. Kamu dan kamu~ (seraya menunjuk Gisel dan Mentari bergantian) adalah sugar baby yang sengaja datang ke tempat terhormat seperti ini untuk mendapatkan perhatian dari para pria kaya!"

Grrrr

Mentari merasakan kepalanya mulai bertanduk. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia pun berdiri dari duduknya dan mencengkram tangan wanita dewasa itu.

"Hey! Jangan asal nuduh dong mbak eh tante!" Dirga cepat-cepat merelai keduanya. Ia berdiri memasang badan untuk membela Mentari. Ia juga menarik tubuh sang pacar agar mereka tidak saling Jambak di tempat itu.

"Sembarangan aja kalo ngomong. Gadis ini pacar aku dan dia bukan seorang sugar baby!" lanjut pria itu dengan emosi tertahan.

"Cih! Kalo pacar kenapa kamu biarkan mas Krisna memeluknya di tempat umum bodoh!"

Dirga melotot. Ia sangat sensi jika dibilangi bodoh oleh orang lain.

"Pak Krisna itu kakaknya Mentari. Mereka ada hubungan keluarga. Jadi kalau ngomong harus dijaga ya!"

Lana tercekat kaget. Wajahnya langsung berubah pias. Tiba-tiba ia jadi sangat takut.

"Kakak? Jangan sembarangan lagi kalo ngomong ya? Mau ngaku-ngaku," ucapnya mulai ragu.

"Iya mbak. Mentari ini saudaraan sama mas Kris dan juga ia teman kami. Kami datang ke tempat ini karena kami ingin makan. Emangnya gak boleh?" timpal Gisel menambahkan.

Lana merasakan wajahnya memanas. Rasa malu tiba-tiba muncul dari dalam hatinya. Ia pun cepat-cepat mengulas senyum termanisnya.

"Kalau begitu maafkan aku ya, makanan kalian biar aku yang bayar. Dan ini, adalah hadiah untuk kalian," ucap wanita itu dengan nada suara yang mulai melunak. Puluhan lembar uang merah yang ia berikan kepada Mentari ia bagi untuk Dirga, Gisel, dan tentunya untuk Mentari.

"Maafkan aku, lain kali kita bisa makan di tempat lain yang lebih mahal. Bye." Wanita itu pun melenggang pergi dari hadapan mereka bertiga dengan rasa malu yang tak bisa lagi ia sembunyikan. Ia kembali ke meja Krisna dan duduk dengan gusar. Ia berharap gadis yang bernama Mentari itu tidak mengatakan atau melaporkannya pada Krisna.

"Ayo, mas. Kita bahas kembali kerjasama kita tentang proyek itu," ucapnya berusaha untuk santai.

"Ah iya, kamu bisa membicarakannya dengan asisten aku karena aku ingin cepat pulang hari ini."

"Hah? Kok bisa begitu sih mas? Kita 'kan belum membahas apa yang harus kita kerjakan?" Lana semakin gusar saja dibuatnya.

"Gak apa-apa. Proyek itu tidak bernilai banyak untukku. Jadi kamu santai saja." Krisna masih tak berpaling dari layar handphonenya. Ia masih menunggu gadis itu membalas pesannya.

Dua menit tiga menit balasan itu datang juga tapi nyatanya balasan yang diharapkan hanya sebuah emoticon marah.

[😡😡😡😡😡😡]

"Eh?"

Krisna mendongak dan melihat ke arah meja Mentari. Istrinya itu sudah tidak ada di tempat begitu pun dengan teman-temannya. Kemungkinannya, mereka baru saja keluar dari tempat ini.

"Jadi bagaimana dong?" tanya Lana dengan nada manjanya. Ia bahkan berani bergelayut manja pada lengan kekar pria itu.

"Jaga sikapmu Lana! Meskipun kita bersahabat aku tetap tidak mau kamu jadikan sebagai batu loncatan untuk membuat dirimu populer. Cukup acara semalam yang bikin orang salah persepsi tentang kita!" tegas Krisna seraya melepaskan rengkuhan tangan wanita cantik itu.

Lana tersenyum saja. Krisna memang selalu seperti itu tapi ia tidak pernah marah padanya meskipun ia sudah sering membuat pria itu terjebak dalam permainan-permainannya.

"Urusan kerjasama itu tetap akan jalan seperti kesepakatan kita pada awalnya. Jadi kamu santai saja. Asistenku akan mengurus semuanya."

"Hum, baiklah mas. Terimakasih banyak ya, ummuah!" Lana tersenyum senang kemudian langsung mencium pipi pria itu manja. Krisna melotot tak percaya dengan aksi tiba-tiba dari Lana.

"Aku bilang jaga sikapmu, atau MOU kita batal!" tegas Krisna yang kini berubah marah. Ia benar-benar tidak suka seorang pun menyentuhnya seperti itu. Andaikan ini bukan di tempat umum mungkin ia akan memberikan satu pelajaran penting untuk wanita ini.

"Maafkan aku mas, itu hanya gerakan spontan aja. Itu karena aku sangat senang," ucap Lana seraya melipat tangannya di depan wajahnya.

"Lain kali jangan ulangi lagi. Aku tak suka!" tegas Krisna kemudian segera berdiri dari duduknya. Setelah itu ia pergi tanpa berkata-kata lagi. Lana pun cepat-cepat mengikutinya dan meminta maaf lagi yang penting pria itu bisa ia dapatkan.

Sementara itu, Mentari sedang berada di Mall M bersama dengan Gisel. Tempat itu tak jauh dari restoran tempat mereka tadi melakukan makan siang. Dirga sendiri harus kembali ke kampusnya karena ada urusan penting jadi sisa dua gadis itu yang akan menghabiskan uang pemberian dari Lana.

Meskipun mereka berdua masih sangat kesal dengan tuduhan wanita yang dekat dengan Krisna itu, mereka juga sangat senang karena mendapatkan uang yang banyak.

"Gak nyangka aku Tar, bisa belanja sebanyak ini hanya karena dapat rezeki nomplok dari wanita itu hihihi!" Gisel terkikik bahagia seraya memandangi tas belanjaan yang ada di tangannya.

Mentari ikut tertawa. Tangannya juga sudah penuh dengan barang-barang belanjaan.

"Wanita seperti itu kayaknya udah cinta mati sama mas Krisna deh Tar, sampai rela memberikan kita uang sebanyak ini."

"Wanita bodoh! Tampangnya aja berpendidikan tapi sikapnya nol besar."

"Heh jangan salah lho Tar, katanya cinta bisa merubah semua orang. Karena terlalu cinta sama kakak iparmu itu ia rela menjadi wanita bodoh yang untungnya gak pelit hahaha!"

Mentari mengangkat ujung bibirnya mencibir, "Ah sok bijak kamu. Gak usah mikirin cinta. Kita habiskan saja uangnya hari ini."

"Hahaha assyiaap!" Gisel tertawa lagi. Ia sangat senang karena hari ini ia mendapatkan rezeki yang tak pernah diduga sebelumnya. Ia pun mengikuti Mentari untuk membeli lagi banyak pakaian mewah untuknya sendiri dan untuk bundanya di rumah.

"Setelah ini ke salon yuk. Aku pengen juga seperti cewek-cewek yang memanjakan diri mereka," ucap Mentari seraya mengangkat kedua alisnya.

Gisel kembali mengiyakan. Mereka pun benar-benar menikmati hari ini tanpa mau memikirkan tentang hal yang membuat mereka kesal tadi.

Sementara itu, Krisna yang sudah sampai di rumah begitu sangat kesal karena istrinya belum juga ada di tempat itu. Di kantor ia tunggu sampai jamuran, Mentari tak datang.

Di rumah pun sama padahal waktu sudah sangat sore. Adiba sendiri terus bertanya kenapa Mentari belum pulang padahal sudah hampir magrib.

Teleponnya pun tak diangkat oleh gadis itu.

"Awas saja kamu, kalau berani pergi bersama dengan pria ingusan itu!" geramnya.

🌺

*Bersambung.

Terpopuler

Comments

sur yati

sur yati

nah Lo cemburu nih

2024-04-12

0

Zanzan

Zanzan

nah Lo...mulai mulai ni bang Kris🤭

2024-04-01

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

udah mulai suka nih mas Dirga

2024-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 TJYK Kekhawatiran Amirah
2 Bab 2 TJYK Harus Menikah?
3 Bab 3 TJYK Sugar Baby
4 Bab 4 TJYK Gangguan Perasaan
5 Bab 5 TJYK Poor Maria
6 Bab 6 TJYK Inikah Rasanya Cinta?
7 Bab 7 TJYK Dapat Kesempatan
8 Bab 8 TJYK Rezeki Nomplok
9 Bab 9 TJYK Mana Buktinya
10 Bab 10 TJYK Bukti Lain
11 Bab 11 TJYK Pemandangan Indah
12 Bab 12 TJYK Pakai Bibir Saja
13 Bab 13 TJYK Musafir Cinta
14 Bab 14 TJYK Papa Nakal
15 Bab 15 TJYK Beli Gajah
16 Bab 16 TJYK Sama-sama Cemburu
17 Bab 17 TJYK Kemana Adiba?
18 Bab 18 TJYK Dari Mana Saja!
19 Bab 19 TJYK Hukuman Menanti
20 Bab 20 TJYK Kenapa? Kaget?
21 Bab 21 TJYK Jangan Sentuh Aku!
22 Bab 22 TJYK Tegang Plus Plus
23 Bab 23 TJYK Lepaskan Aku, Mas
24 Bab 24 TJYK Sebuah Kejutan
25 Bab 25 TJYK Kesaksian Galang
26 Bab 26 TJYK Hanya Candaan
27 Bab 27 TJYK Rencana Mentari
28 Bab 28 TJYK Jangan Bilang-bilang
29 Bab 29 TJYK Ancaman Krisna
30 Bab 30 TJYK Dia Istriku
31 Bab 31 TJYK Terlalu Banyak Bicara
32 Bab 32 TJYK Pakaian Haram
33 Bab 33 TJYK Posisi Berbahaya
34 Bab 34 TJYK Rasa Yang Luar Biasa
35 Bab 35 TJYK Demi CRV RS
36 Bab 36 TJYK Lelah Karena Anu
37 Bab 37 TJYK Hati Berdesir
38 Bab 38 TJYK Harus Nambah!
39 Bab 39 TJYK Handphone Batal
40 Bab 40 TJYK Suka Joni
41 Bab 41 TJYK Situ Enak
42 Bab 42 TJYK Lidah Si Wanita Ular
43 Bab 43 TJYK Kemarahan Krisna
44 Bab 44 TJYK Lana Tahu Diri
45 Bab 45 TJYK Entah Kemana
46 Bab 46 TJYK Raungan Lana
47 Bab 47 TJYK Sebuah Fakta
48 Bab 48 TJYK Sesal Krisna
49 Bab 49 TJYK Calon Pelakor
50 Bab 50 TJYK Gak Mau!
51 Bab 51 TJYK Pergilah!
52 Bab 52 TJYK Tangan Gatal
53 Bab 53 TJYK Gisel Bingung
54 Bab 54 TJYK Ada Hubungan
55 Bab 55 TJYK Debt Kolektor
56 Bab 56 TJYK Poor Ben
57 Bab 57 TJYK Cari Yang Lain Saja
58 Bab 58 TJYK Ingin Jadi Suami
59 Bab 59 TJYK Aaaa Tidaaaak!
60 Bab 60 TJYK Dasar Matre!
61 Bab 61 TJYK Naik Rollercoaster
62 Bab 62 TJYK Raja Drakula
63 Bab 63 TJYK Hadeh Bocil!
64 Bab 64 TJYK Liriknya Cocok
65 Bab 65 TJYK Salah Ben
66 Bab 66 TJYK Kecurigaan Mentari
67 Bab 67 TJYK Ben Gelisah
68 Bab 68 TJYK Ternyata Serius
69 Bab 69 TJYK Keputusan Ben
70 Bab 70 TJYK Wanita Kejam
71 Bab 71 TJYK Harapan Gisel
72 Bab 72 TJYK Hati Sepi
73 Bab 73 TJYK Untuk Apa Kamu Datang?!
74 Bab 74 TJYK Kandang Harimau
75 Bab 75 TJYK Gara-gara Si Joni
76 Bab 76 TJYK Kirim Tutorial
77 Bab 77 TJYK Insting Suami
78 Bab 78 TJYK Ujian Untuk Ben
79 Bab 79 TJYK Maafkan Aku
80 Bab 80 TJYK Cacing Kepanasan
81 Bab 81 TJYK Belum Tamat
82 Bab 82 TJYK Geli Enak
83 Bab 83 TJYK Pengen Apa?
84 Bab 84 TJYK Pengen Manggis
85 Bab 85 TJYK Joni Ngambek
86 Bab 86 TJYK Masa Orientasi
87 Bab 87 TJYK Dendam Dirga
88 Bab 88 TJYK Keadaan Mentari
89 Bab 89 TJYK Janji Krisna
90 Bab 90 TJYK Lanjut Gak Nihh?
91 Bab 91 TJYK Skip Skip
92 Bab 92 TJYK Hukuman Dirga
93 Bab 93 TJYK Bandot Tua
94 Bab 94 TJYK Dinikmati Sendiri
95 Bab 95 TJYK Kerang Darat
96 Bab 96 TJYK Rasa Nano-nano
97 Bab 97 TJYK Bobok Sendiri
98 Bab 98 TJYK Saling Balas
99 Bab 99 TJYK Modus Krisna
100 Bab 100 TJYK Sentuhan Memabukkan
101 Bab 101 TJYK Kecupan Basah
102 Bonchap TJYK Gisel Omes
103 Bonchap TJYK Calon Pebinor
104 Bonchap TJYK Sebuah Hadiah
105 Bonchap TJYK Joni Pengen Sahur
106 Bonchap TJYK Bacaan Aman
107 Bonchap TJYK Buka Puasa Ekstrim
108 Bonchap TJYK Takut Anu
109 Bonchap TJYK Skip Atau Lanjut?
110 Bonchap TJYK Bumil Butuh Perhatian
111 Bonchap TJYK Ada Airnya
112 Bonchap TJYK Kontraksi Besar
113 Bonchap TJYK Cara Mudah
114 Bonchap TJYK Buka Puasa
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 TJYK Kekhawatiran Amirah
2
Bab 2 TJYK Harus Menikah?
3
Bab 3 TJYK Sugar Baby
4
Bab 4 TJYK Gangguan Perasaan
5
Bab 5 TJYK Poor Maria
6
Bab 6 TJYK Inikah Rasanya Cinta?
7
Bab 7 TJYK Dapat Kesempatan
8
Bab 8 TJYK Rezeki Nomplok
9
Bab 9 TJYK Mana Buktinya
10
Bab 10 TJYK Bukti Lain
11
Bab 11 TJYK Pemandangan Indah
12
Bab 12 TJYK Pakai Bibir Saja
13
Bab 13 TJYK Musafir Cinta
14
Bab 14 TJYK Papa Nakal
15
Bab 15 TJYK Beli Gajah
16
Bab 16 TJYK Sama-sama Cemburu
17
Bab 17 TJYK Kemana Adiba?
18
Bab 18 TJYK Dari Mana Saja!
19
Bab 19 TJYK Hukuman Menanti
20
Bab 20 TJYK Kenapa? Kaget?
21
Bab 21 TJYK Jangan Sentuh Aku!
22
Bab 22 TJYK Tegang Plus Plus
23
Bab 23 TJYK Lepaskan Aku, Mas
24
Bab 24 TJYK Sebuah Kejutan
25
Bab 25 TJYK Kesaksian Galang
26
Bab 26 TJYK Hanya Candaan
27
Bab 27 TJYK Rencana Mentari
28
Bab 28 TJYK Jangan Bilang-bilang
29
Bab 29 TJYK Ancaman Krisna
30
Bab 30 TJYK Dia Istriku
31
Bab 31 TJYK Terlalu Banyak Bicara
32
Bab 32 TJYK Pakaian Haram
33
Bab 33 TJYK Posisi Berbahaya
34
Bab 34 TJYK Rasa Yang Luar Biasa
35
Bab 35 TJYK Demi CRV RS
36
Bab 36 TJYK Lelah Karena Anu
37
Bab 37 TJYK Hati Berdesir
38
Bab 38 TJYK Harus Nambah!
39
Bab 39 TJYK Handphone Batal
40
Bab 40 TJYK Suka Joni
41
Bab 41 TJYK Situ Enak
42
Bab 42 TJYK Lidah Si Wanita Ular
43
Bab 43 TJYK Kemarahan Krisna
44
Bab 44 TJYK Lana Tahu Diri
45
Bab 45 TJYK Entah Kemana
46
Bab 46 TJYK Raungan Lana
47
Bab 47 TJYK Sebuah Fakta
48
Bab 48 TJYK Sesal Krisna
49
Bab 49 TJYK Calon Pelakor
50
Bab 50 TJYK Gak Mau!
51
Bab 51 TJYK Pergilah!
52
Bab 52 TJYK Tangan Gatal
53
Bab 53 TJYK Gisel Bingung
54
Bab 54 TJYK Ada Hubungan
55
Bab 55 TJYK Debt Kolektor
56
Bab 56 TJYK Poor Ben
57
Bab 57 TJYK Cari Yang Lain Saja
58
Bab 58 TJYK Ingin Jadi Suami
59
Bab 59 TJYK Aaaa Tidaaaak!
60
Bab 60 TJYK Dasar Matre!
61
Bab 61 TJYK Naik Rollercoaster
62
Bab 62 TJYK Raja Drakula
63
Bab 63 TJYK Hadeh Bocil!
64
Bab 64 TJYK Liriknya Cocok
65
Bab 65 TJYK Salah Ben
66
Bab 66 TJYK Kecurigaan Mentari
67
Bab 67 TJYK Ben Gelisah
68
Bab 68 TJYK Ternyata Serius
69
Bab 69 TJYK Keputusan Ben
70
Bab 70 TJYK Wanita Kejam
71
Bab 71 TJYK Harapan Gisel
72
Bab 72 TJYK Hati Sepi
73
Bab 73 TJYK Untuk Apa Kamu Datang?!
74
Bab 74 TJYK Kandang Harimau
75
Bab 75 TJYK Gara-gara Si Joni
76
Bab 76 TJYK Kirim Tutorial
77
Bab 77 TJYK Insting Suami
78
Bab 78 TJYK Ujian Untuk Ben
79
Bab 79 TJYK Maafkan Aku
80
Bab 80 TJYK Cacing Kepanasan
81
Bab 81 TJYK Belum Tamat
82
Bab 82 TJYK Geli Enak
83
Bab 83 TJYK Pengen Apa?
84
Bab 84 TJYK Pengen Manggis
85
Bab 85 TJYK Joni Ngambek
86
Bab 86 TJYK Masa Orientasi
87
Bab 87 TJYK Dendam Dirga
88
Bab 88 TJYK Keadaan Mentari
89
Bab 89 TJYK Janji Krisna
90
Bab 90 TJYK Lanjut Gak Nihh?
91
Bab 91 TJYK Skip Skip
92
Bab 92 TJYK Hukuman Dirga
93
Bab 93 TJYK Bandot Tua
94
Bab 94 TJYK Dinikmati Sendiri
95
Bab 95 TJYK Kerang Darat
96
Bab 96 TJYK Rasa Nano-nano
97
Bab 97 TJYK Bobok Sendiri
98
Bab 98 TJYK Saling Balas
99
Bab 99 TJYK Modus Krisna
100
Bab 100 TJYK Sentuhan Memabukkan
101
Bab 101 TJYK Kecupan Basah
102
Bonchap TJYK Gisel Omes
103
Bonchap TJYK Calon Pebinor
104
Bonchap TJYK Sebuah Hadiah
105
Bonchap TJYK Joni Pengen Sahur
106
Bonchap TJYK Bacaan Aman
107
Bonchap TJYK Buka Puasa Ekstrim
108
Bonchap TJYK Takut Anu
109
Bonchap TJYK Skip Atau Lanjut?
110
Bonchap TJYK Bumil Butuh Perhatian
111
Bonchap TJYK Ada Airnya
112
Bonchap TJYK Kontraksi Besar
113
Bonchap TJYK Cara Mudah
114
Bonchap TJYK Buka Puasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!