"Mas Kris, Adiba..." Mentari tak sanggup mengatakannya.
"Kenapa dengan Adiba?" tanya Krisna dengan tatapan tak lepas dari wajah gugup istrinya.
"Adiba gak ada mas, Adiba..." Mentari tak bisa lagi menyembunyikan ketakutannya. Ia menutup wajahnya dan menangis. Ia merasa bersalah karena telah membuat anak itu hilang tanpa jejak.
"Kakak Men! Huaaaaa!"
Mentari langsung membuka telapak tangannya mendengar suara anak itu memanggil namanya. Ia seperti sedang bermimpi.
Bugh!
Anak berusia lima tahun itu langsung datang memeluknya dengan tangis pecah. Keduanya pun akhirnya bertangis-tangisan karena rasa haru dan bahagia.
Galang sendiri tampak kaget. Ia bersyukur sekaligus bingung. Anak yang sedang mereka cari sampai kelelahan ternyata ada di sini dalam keadaan aman. Sungguh, ia tidak percaya.
Pria itu pun menggaruk kepalanya yang tak gatal sedangkan Krisna masih saja menatapnya dengan tatapan membunuh. Tubuhnya langsung menciut bagaikan seekor lintah yang terkena air garam.
"Duh, si kakak, kemana aja sampai Adiba nyasar kesini?" sindir Lana sarkas. Mentari mendongak dan menatap wanita itu bergantian dengan Krisna. Rasa cemburunya kini menyeruak kembali. Ia jadi kesal dibuatnya.
"Untungnya aku ada disini dan menemukan Adiba yang hampir diculik oleh orang jahat," lanjut wanita itu dengan dagu terangkat.
"Aku bilang juga apa mas Kris, untungnya kita makan siang di tempat ini, kalau tidak, uggh Adiba pasti udah jadi korban penculikan anak yang sangat kejam." Lana terus saja nyerocos untuk memanas-manasi keadaan.
"Lain kali jangan deh berikan pengawasan pada cewek labil kayak Tari, begini kan hasilnya."
"Kamu sih mas, anaknya juga masih mau pacaran disuruh jaga Adiba. Jadinya begini 'kan?"
Mentari mengepalkan tangannya marah. Sungguh, ia sangat tak suka dengan wanita macam Lana tapi ia sedang tidak ingin berdebat. Ia hanya memandang Krisna sekilas yang hanya diam saja dan tak membelanya samasekali.
"Ayok Diba, kita lanjutkan makannya. Kamu suka makanan yang tadi 'kan sayang?" ajak Lana pada Adiba yang masih berada di dalam pelukan Mentari.
"Iya tante. Kakak Men, aku mau lanjut makan dulu ya, soalnya tadi aku shock jadi langsung lapar," balas anak itu dan kemudian meninggalkan Mentari.
"Kamu, ikut makan sama kita Tari!" titah Krisna dengan tegas.
"Aku sama Galang aja mas," tolak Mentari langsung. Ia sungguh tak ingin makan satu meja dengan wanita seperti Lana.
"Kamu tidak dengar aku!" Rahang Krisna mengeras.
Mentari menghela nafasnya kemudian berpamitan pada Galang, setelah itu ia mengikuti langkah panjang suaminya menuju ke sebuah gazebo kayu yang tak jauh dari tempat mereka berada tadi.
Gadis itu ikut naik ke Gazebo dan duduk. Ia pun makan dalam diam dibawah pengawasan Krisna. Sedangkan suara Lana yang sangat manja dan mencari perhatian semakin menguasai tempat itu.
"Adiba, kamu kok bisa hampir diculik sih sayang?" tanya Lana sesaat setelah mereka semua selesai makan.
"Aku gak tahu tante, tadinya 'kan kakak Men sibuk sama kakak Galang, trus ada yang narik tangan aku gitu. Aku ikutin aja karena katanya mau kasih sesuatu." Adiba menjawab polos.
"Nah, tuh kan mas, Mentari sedari tadi pasti sibuk sama temannya itu, jadinya Adiba tidak keawas 'kan?" celetuk Lana cepat.
Mentari sekali lagi hanya diam. Ia memang merasa bersalah karena terlalu sibuk dengan urusan keuangan Galang dan juga usahanya itu tapi kan tidak berarti ia tidak memperhatikan Adiba.
"Lain kali sayang, kalau kamu ada kegiatan di sekolah, panggil tante saja ya,?" Lana dengan cepat mengambil kembali perhatian semua orang.
"Jadi tante mau temenin aku?" Adiba menatap Lana dengan mata berbinar.
"Tentu saja dong sayang, kamu 'kan udah tante anggap anak sendiri, iyyakan mas?" tatap Lana bergantian pada Krisna dan Adiba. Krisna sendiri tidak menjawab ia hanya menatap Mentari untuk menunggu reaksi gadis itu, tapi Mentari tidak bereaksi samasekali. Pria itu jadi kesal dibuatnya.
"Ah gak mau ah, aku sukanya sama kakak Men, soalnya kakak Men, asyik. Teman-temannya juga asyik hehehe," kekeh Adiba dan langsung memeluk Mentari.
Lana hanya tersenyum kecut sedangkan Mentari tidak bereaksi apapun. Krisna semakin kesal karena istri kecilnya itu tak berusaha untuk menunjukkan siapa dirinya di depan Lana.
"Kakak Men, punya kak Galang, yang tahu semua binatang, ada kak Gisel yang suka dandan, dan ada kak Dirga yang..." Adiba tidak melanjutkan kata-katanya karena mendapatkan tatapan tajam dari Mentari.
"Yang apa Diba?" tanya Krisna penasaran.
"Gak boleh bilang-bilang sama papa nanti kakak Men marah hahahaha." Adiba langsung tertawa. Sedangkan Krisna kesal, ia jadi mencurigai kalau istrinya itu punya banyak pacar dimana-mana.
"Waduh ketahuan nih ya, kakak Men, punya banyak teman cowok," sindir Lana cepat.
"Hati-hati lho mas, nanti dia bawa Adiba ke pergaulan yang tidak benar," lanjut wanita itu lagi untuk menyudutkan Mentari.
"Bisa izin pamit gak mas? Aku gak enak sama gurunya Adiba. Mau melapor dulu kalau Adiba baik-baik saja," ucap Mentari untuk segera pergi dari tempat itu. Ia sudah tidak tahan dengan perkataan-perkataan wanita pelakor itu untuk membuatnya selalu tampak bersalah.
"Gak perlu. Aku yang akan hubungi gurunya."
"Tapi mas."
"Udahlah mas Kris, biarkan sajalah, kan dia harus bertanggung jawab pada semua orang yang sudah dibuat cemas."
Mentari tak tahan lagi. Ia tak perlu izin. Ia harus segera pergi dari sana atau ia akan merobek mulut Lana di depan semua orang.
"Tari!" panggil Krisna tegas. Mentari tidak mendengarkan. Ia terus saja berjalan ke arah rombongan paudnya Adiba. Ia harus bertanggung jawab di depan semua orang tentang kecerobohannya menjaga Adiba.
"Ya Allah mas Kris. Lihat tuh kelakuan Mentari. Tidak sopan banget kan?" Lana semakin memanas-manasi karena ia tahu kalau Krisna terlalu memanjakan gadis itu.
Krisna hanya diam, karena sesampainya di rumah ia akan membuat gadis itu menerima hukuman dari semua kelakuannya hari ini.
🌺
*Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Jarmini Wijayanti
mulut kak lana aduuuuuh lemesnya
2024-03-28
0
Mamah Kekey
kamu yang plin-plan BKN menteri
2024-02-26
1
Bunda
Kenapa krisna ga bisa tegas sm lana ?
Laki" dah beristri kok gitu
2024-01-30
0