Jesica seketika menoleh ke Rafael dan terkejut. Dia tidak percaya Rafael yang biasanya selalu menurut dan patuh tapi baru saja membantah perintah ibunya.
"Rafael sebaiknya kamu pergi dulu" ujar Jesica kepada Rafael ia tidak mau ibunya semakin marah.
akan tetapi Rafael dengan tegas berkata "aku tidak akan pergi, kamu jangan menerima bantuan darinya karena aku yang akan membantumu".
"ha ha ha" sontak saja Robi pun tertawa dengan keras mendengar perkataan dari Rafael yang bisa membantu Jesica.
mendengar Robi yang tertawa Fitri pun sedikit menjadi malu karena ulah Rafael.
"kamu jangan membuat kami menjadi malu di depan Robi dan jangan sok bisa membantu Jesica karena aku tahu kamu hanya sampah" ucap Fitri sangat tajam kepada Rafael tapi Rafael sama sekali tak menganggapnya karena baginya yang terpenting adalah Jesica.
"Rafael aku mohon kamu cukup kamu pergilah ke belakang" ujar Jesica yang menyadari bahwa ucapan dari Rafael sangat tidak masuk akal. Jesica juga tidak mau ibunya terus marah gara-gara Rafael.
Rafael sama sekali tidak memperdulikan perkataan orang lain dan hanya fokus kepada Jesica.
"aku serius aku bisa membantumu mendapatkan uang 10 milyar itu" tegas Rafael kepada Jesica.
"sudahlah lah Rafael aku tahu kamu ingin membantuku tapi aku juga mengenalmu, dan terlebih lagi Robi juga sudah menawarkan diri untuk membantu" ucap Jesica sama sekali tidak percaya apa yang di katakan oleh Rafael. Mana mungkin Rafael mempunyai uang untuk membantunya pikirnya.
"Jesica bukannya kamu tahu bahwa Robi meminjami uang karena dia punya maksud terselubung" ucap Rafael tidak terima istrinya di sukai oleh pria lain.
Jesica hanya diam saja dia juga tahu dan sadar pasti Robi meminjaminya uang pasti mempunyai maksud. Apa lagi Jesica juga menyadari bahwa Robi telah lama menyukainya.
Tapi Jesica tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa menerima bantuan dari Robi karena itu jalan satu-satunya. Jadi Jesica hanya bisa bergantung kepada Robi demi untuk perusahaan.
melihat Jesica yang terdiam membuat Robi langsung bereaksi dia tidak mau rencananya untuk mendapatkan Jesica menjadi gagal. Ini adalah kesempatan langka baginya bisa membuat Jesica bergantung kepadanya.
"hei Rafael jangan terlihat sok keren dengan kata-katamu" ucap Robi menyela pembicaraannya.
"Jika kamu punya uang maka buktikan dan tunjukan bukan hanya banyak bicara saja" imbuh robi kepada Rafael.
"kamu benar-benar tidak tahu malu" ucap Fitri kepada Rafael yang juga kesal mendengar bualan darinya.
"kamu sebaiknya segera pergi dari rumah ini karena kami tidak membutuhkan bantuan mu" ucap Rafael kepada Robi dengan tegas.
Mendengar perkataan Rafael Robi langsung berdiri dan menghampiri Rafael. Robi merasa sangat kesal dan hendak mencengkram kerah baju dari Rafael serta memberinya pelajaran.
Akan tetapi ketika Robi mulai mengayunkan tangannya ke Rafael seketika pergelangan tangan Robi langsung di tangkap oleh Rafael dan di cengkram dengan kuat.
"aaa sakit sialan lepaskan tanganku" teriak Robi kesakitan karena cengkraman Rafael sangat lah kuat. Robi tidak menyangka bahwa menantu yang tidak berguna berani melawannya.
Rafael sejak kecil telah belajar bela diri sehingga mempunyai kekuatan yang kuat.
"hei apa yang kamu lakukan cepat lepaskan sialan" teriak Fitri sangat khawatir jika Robi tidak jadi membantunya karena ulah Rafael.
Akan tetapi mendengar perkataan dari Fitri Rafael sama sekali tidak menggubris dan tetap mencengkram tangan Robi dengan kuat.
"Rafael tolong lepaskan" ucap Jesica sembari tidak percaya bahwa Rafael ternyata berani melawan orang.
Setelah mendengar perkataan dari Jesica barulah Rafael langsung melepaskan cengkraman tangannya dari Robi.
Segera Robi menarik tangannya dan mengelusnya sembari mundur menjauh dari Rafael. Robi merasakan sakit di tangannya ia tidak menyangka bahwa Rafael memiliki keberanian dan kekuatan untuk melawannya. Alhasil bukannya Robi yang mau menghajar Rafael tapi malah Rafael lah yang memberinya pelajaran.
"sialan jika kamu punya uang segera tunjukkan" teriak Robi. Robi tahu tidak bisa menang melawan Rafael jika menggunakan fisik. Akan tetapi Robi yakin bisa mengalahkannya masalah uang.
"baiklah akan aku tunjukkan kepadamu bahwa Jesica tidak butuh bantuan mu karena aku yang akan membantunya" ucap Rafael sambil mengeluarkan ponselnya yang jadul dari dalam saku celananya.
"aku berani bertaruh jika kamu mempunyai uang sebanyak itu aku akan pergi dari sini sambil merangkak" ucap Robi melihat Rafael mengeluarkan HP nya dan beranggapan bahwa Rafael hanya sok untuk bergaya dan hanya berakting.
Sementara Fitri melihat tingkah Rafael dia sangat jijik dan meremehkannya. Jesica menjadi terlihat tidak berdaya dan memegangi kepalanya melihat tingkah laku Rafael yang berbeda hari ini.
Jesica juga tidak percaya bahwa Rafael memiliki banyak uang untuk menolongnya sehingga dia sama sekali tidak mempercayai Rafael dan menganggap Rafael hanya ingin bergaya saja.
"baiklah aku mau kamu menepati ucapanmu" jawab Rafael kepada Robi sambil memainkan hp nya.
"haha benar-benar akting yang bagus" ujar Robi sambil tertawa.
Setelah selesai memainkan hp nya Rafael langsung memasukkan hp nya ke dalam saku celana di ikuti secara hampir bersamaan dengan bunyi keras yang berasal dari hp milik Jesica.
"tring" bunyi hp dari Jesica terdengar sangat keras karena Jesica memang menyetel volume full di hp nya.
Bunyi pesan masuk itu sontak membuat semua orang langsung menoleh ke sumber suara itu. Tapi Robi dan Fitri berpikir bahwa ini hanya kebetulan setelah Rafael memasukkan hp nya seketika hp Jesica berbunyi.
Sedangkan Jesica juga berpikir siapa malam-malam mengiriminya pesan. Jesica justru tidak berpikir bahwa pesan itu berhubungan dengan Rafael.
Kemudian Jesica langsung membuka pesan itu dan mulai membacanya dalam sekejap raut wajah Jesica langsung berubah dan pandangan seketika tertuju kepada Rafael yang sedang berdiri.
Robi dan Fitri melihat raut wajah dari Jesica Mulai merasa ada yang aneh sebenarnya apa isi dari pesan itu.
"Jesica siapa yang mengirimi mu pesan" ucap Fitri penasaran apa mungkin pesan itu ada hubungannya dengan Rafael.
Sementara Jesica masih terdiam dan terkejut dengan isi dari pesan itu dan masih melihat ke arah Rafael. Serta Rafael mulai tersenyum kepada Jesica sehingga Jesica langsung memalingkan pandangannya.
"nasabah yang terhormat uang sebesar 15 milyar telah masuk ke dalam rekening anda" isi dari pesan itu.
Waktu transfer pada pesan itu juga sama dengan waktu jam di hp Jesica sehingga Jesica yakin bahwa Rafael benar telah mengiriminya uang.
"Bu Rafael telah mentransfer uangnya" ujar Jesica kepada Fitri sambil masih tidak percaya bahwa dia baru menerima uang 15 milyar di rekeningnya yang di kirim oleh Rafael.
"apa katamu Jesica" teriak Fitri kaget mendengar perkataan dari Jesica.
Pemberitahuan Cerita ini hanya fiktif belaka bila ada kesamaan dalam segala hal itu hanya sebuah kebetulan. Jangan lupa untuk memberikan like dan subscribe nya agar author semakin semangat untuk menulis terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
MSKI FIKTIF, HRSNYA SDIKIT REAL, KNP NEGARA HRS DI DISINGKAT NEGARA A, TRUS KOTA VLORIS, TULIS SJA INDONESIA, KOTA JAKARTA, SURABAYA, YOGJA ATAU BANDUNG.. AKU PALING TDK SUKA AUTHOR YG UDHLH CRITA FIKTIF, VENUE CERITA JUGA FIKTIF, DN UNTUK PRNIKAHAN HRS YG BNAR MNURUT SYARIAT, MSKI CMA CRITA FIKTIF.. JIKA MRK MUSLIM, NIKAHLH SSUAI SYARIAT ISLAM, JIKA NON MUSLIM, NIKAHLH SSUAI PROSEDUR KPERCAYAAN MRK
2024-08-06
0
Edy Sulaiman
gk jauh beda dgn cerita di sebelah .tapi asyik...
2024-07-24
1