Jesica terus memikirkan siapa kira-kira lelaki yang akan menikah dengannya di atas kertas. Hingga dia teringat akan lelaki yang baru di kenalnya yang sedang terbaring di rumah sakit.
lelaki itu adalah Rafael, Jesica berpikir kelihatan nya Rafael cukup baik dan juga dia terlihat lumayan tampan hanya saja dia terlihat seperti orang miskin. Tapi itu bukan masalah bagi Jesica yang ia butuhkan bukan kekayaan melainkan suami di atas kertas.
Jesica kemudian berencana besok untuk kembali ke rumah sakit menemui Rafael. Selain Rafael besok sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit. Dia berencana besok untuk langsung menjalankan rencananya.
Setelah memikirkannya secara matang Jesica memutuskan untuk kembali pulang menuju rumahnya terlebih dahulu karena hari sudah sore.
Sampai di rumah Jesica segera memarkirkan mobilnya di garasi dan masuk ke dalam rumah secara diam-diam. Jesica malas bila harus bertemu ayah dan ibunya karena mereka pasti akan langsung menanyakan masalah perjodohan.
Jesica berjalan dengan cepat dan langsung masuk ke dalam kamar. Dengan cepat dia mengunci kamarnya agar orang tuanya tidak bisa masuk secara tiba-tiba.
Singkat cerita sore telah berganti menjadi malam dan malam pun telah berlalu. Tiba pada pagi hari Jesica juga pergi dari rumah secara diam-diam menghindari ayah dan ibunya.
Dia berencana hari ini tidak masuk kerja terlebih dahulu dan langsung menjalankan rencana gilanya. Jesica kemudian langsung menuju ke rumah sakit melanjutkan rencana yang telah dia pikirkan kemarin.
Segera Jesica menaiki mobil dan mulai melaju menuju ke rumah sakit dimana Rafael di rawat. Beberapa saat kemudian Jesica sudah tiba di rumah dan langsung menuju ke kamar di mana Rafael berada.
Tidak lama Jesica sudah berada di hadapan Rafael yang sedang duduk di atas ranjang dengan infus yang masih terpasang lalu berkata.
"bagaimana keadaanmu sekarang" tanya Jesica.
"aku sudah sembuh dan sudah tidak merasakan sakit lagi aku rasa aku sudah bisa untuk keluar dari rumah sakit". Jawab Rafael tidak menyangka bahwa Jesica akan mengunjunginya sepagi ini.
"iya aku tahu dokter juga sudah mengatakannya dan juga biaya rumah sakit juga sudah aku bayar" ujar Jesica. Jesica menggunakan uang di tabungannya untuk membayar pengobatan dari Rafael.
Rafael sangat terkejut ternyata Jesica juga sampai membayar biaya pengobatannya. ini semakin membuat hutang budi Rafael semakin bertambah banyak.
"terima kasi kamu begitu baik suatu saat pasti aku akan membalasnya" .
"bukan masalah, tapi aku ingin meminta pertolonganmu kali ini" ucap Jesica terlihat mulai serius.
"aku pasti akan membantumu katakanlah" jawab Rafael.
Jesica mulai kembali menceritakan masalah yang dia alami sama seperti yang dia ceritakan kepada Rafael sewaktu bertemu pertama kali di kedai.
Jesica juga mengatakan rencananya untuk menikah agar dia dapat menggagalkan perjodohan tersebut.
Jesica juga menambahkan bahwa dia ingin meminta Rafael untuk menikah dengannya.
Mendengar perkataan dari Jesica Rafael sontak terkejut apa lagi ini soal pernikahan. Dia tidak menyangka akan di ajak menikah oleh seorang wanita yang sangat cantik bak seorang Dewi tentu ini adalah suatu keberuntungan.
Rafael juga menyadari jika dia menyetujui ide dari Jesica tentu dia harus siap menghadapi masalah yang sangat besar setelah menikah. Rafael harus siap menghadapi kemarahan dari seluruh anggota keluarga Jesica.
"baiklah aku bersedia" Rafael bersedia menikah dengan Jesica. Rafael akan membantu segala masalah yang akan di hadapi oleh Jesica demi untuk membalas hutang budi nyawanya.
Karena dari kebaikan Jesica lah dia masih bisa hidup sampai hari ini.
Jesica juga menambahkan bahwa pernikahan ini hanya di atas kertas saja Rafael tidak berhak menuntut kewajibannya sebagai istri dan juga jika masalah nya dengan keluarganya telah selesai Jesica hendak langsung mengajukan perceraian.
Rafael pun langsung menyetujui segala perkataan dari Jesica. Akan tetapi Rafael tidak menyadari ini akan menjadi awal penderitaan mengejar kisah cintanya.
Segera setelah Rafael menyetujuinya mereka langsung berkemas untuk keluar dari rumah sakit.
Setelah keluar dari rumah sakit mereka langsung menuju ke kantor pencatatan sipil untuk melakukan pendaftaran pernikahan.
Singkat cerita mereka berdua telah berada di kantor itu dan sedang berbicara dengan seorang lelaki tua yang akan menikahkan mereka.
"apa kah kamu mempelai lelaki ada membawa mahar untuk wanita". Ucap lelaki tua itu.
Mereka berdua terkejut ini pertama kalinya mereka akan menikah jadi mereka tidak tahu apa saja yang harus di siapkan.
"jika tidak ada mahar lebih baik kalian kembali dulu dan besok baru datang lagi" imbuh pria tua itu melihat ekspresi dari Rafael dan Jesica yang tampak bingung.
Jesica sudah sampai di sini dia tidak mungkin kembali datang ke sini besok, bisa jadi rencananya akan gagal pikirnya.
Tiba-tiba Rafael mengingat bahwa di sakunya ada sebuah cincin emas. Cincin itu adalah cincin yang di berikan oleh Rafael kepada Karina beberapa hari yang lalu.
Akan tetapi Karina telah membuang cincin itu dan kemudian Rafael memungutnya dan memasukannya ke dalam saku celana.
Kemudian Rafael mulai merogoh sakunya dan mengeluarkan cincin emas itu.
"aku ada sebuah cincin emas pak apakah ini bisa di pakai buat mahar" ucap Rafael sambil memperlihatkan cincin emas itu di tangannya.
"tentu saja bisa" jawab pria tua itu.
Jesica pun serasa tertolong dan rencana tetap bisa berjalan seperti yang telah di rencanakan.
Segera pria tua itu menyuruh Rafael untuk memberikan cincin itu kepada Jesica. Jesica menerima cincin itu akan tetapi dia tidak memakainya dan malah menyimpannya di tas yang dia bawa.
Segera setelah itu mereka melakukan Poto bersama untuk di cetak dan di tempel di buku nikah.
Stelah semua persyaratan terpenuhi mereka pun secara resmi telah menikah dan sudah tercatat di kantor pencatatan sipil.
"selamat sekarang kalian berdua sudah resmi menikah" ucap pria tua itu.
Rafael tidak menyangka kini dia sudah menjadi suami dari seorang wanita yang sangat cantik serta baik. walaupun pernikahan ini tidak di hadiri siapapun dan tanpa adanya sebuah pesta pernikahan.
"pak saya mau tanya kira-kira kapan paling cepat bisa mengajukan perceraian" ucap Jesica. Dia berpikir setelah masalahnya selesai dia akan langsung menceraikan Rafael.
Sontak ucapan Jesica langsung membuat pria tua itu sangat terkejut baru saja menikah tapi sudah bertanya perceraian.
Sementara Rafael juga mengerti bahwa pernikahan ini hanya sebuah sandiwara untuk menyelesaikan masalah Jesica. Rafael juga siap bila sewaktu waktu Jesica meminta cerai darinya.
"kalian pikir pernikahan itu mainan, pernikahan adalah sesuatu yang suci jika ingin bercerai maka harus menunggu sampai usia pernikahan kalian dua tahun" ucap pria itu yang marah.
"jika sudah tidak urusan lebih baik kalian segera pergi" imbuh pria tua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mazree Gati
agamanya apa, ko nga ada wali nikah
2024-11-11
0
Edy Sulaiman
,saran aku thor mc nya jgn terlalu ditindas kasihan...hhh
2024-07-24
1