Apalagi mobil ini adalah mobil sport dan harganya pasti mahal bahkan Jesica pun tidak mampu membelinya.
"Bu aku membelinya menggunakan uang lotre yang aku menangkan waktu lalu" .
"kamu tidak perlu memanggilku ibu, aku bukan ibumu" Fitri juga tahu bahwa sebelumnya Rafael memenangkan lotre.
Oleh karena itu dia bisa membantu Jesica untuk membayar hutang perusahaan. Fitri tidak menyangka ternyata Rafael memenangkan uang begitu banyak hingga mampu membeli sebuah mobil sport.
"Bu mobil ini aku belikan untuk Jesica dan jika ibu mau memakainya juga boleh" ujar Rafael.
"itu sudah sepatutnya kamu harus sadar diri selama ini keluarga kami telah memberimu makan dan tempat tinggal jadi wajar saja jika mobil ini untuk Jesica" Fitri selalu berpikir realistis.
"sudah minggir aku mau mencoba mobil ini bersama suamiku"
Fitri kemudian masuk ke dalam mobil dan menjalankannya bersama Andi mereka tidak sabar untuk mencoba mobil mewah ini.
Mumpung hari masih sore Fitri ingin memamerkan bahwa mereka mempunyai mobil yang mahal kepada tetangganya.
"Rafael maafkan ibuku padahal itu mobilmu tapi dia sama sekali tidak perduli" Jesica merasa malu dan tidak enak karena tingkah laku orang tuanya.
"tidak apa-apa aku tidak pernah marah karena mereka adalah orang tuamu dan juga mobil itu sudah ku berikan padamu"
Jesica sedikit tersentuh dengan perkataan Rafael. Jesica mulai merasakan perasaan aneh yang tidak bisa di jelaskan.
"ayo masuk ke dalam pasti kamu lapar aku akan memasakan sesuatu untukmu" ujar Rafael.
mereka berdua kemudian mulai berjalan masuk ke dalam rumah.
Rafael pergi ke dapur dan langsung memasak makanan sementara Jesica menunggu di meja makan. beberapa saat kemudian Rafael telah selesai memasak.
Rafael membuat dua mangkuk mie dan membawanya ke meja makan. Rafael meletakkan dua mangkuk mie itu di atas meja.
"Jesica ayo makanlah" ujar Rafael.
Jesika kemudian makan dengan lahap karena memang dia sudah kelaparan setelah seharian bekerja sampai lupa untuk makan. Seperti biasa masakan Rafael sangat enak yang membuat Jesica menjadi lahap untuk makan.
Rafael yang melihat Jesica makan dengan lahap dia merasa senang dan puas Rafael juga mulai memakan mienya.
"Jesica apa kamu masih ingat dulu pertama kali kita bertemu di kedai pinggir jalan dan kita sama-sama minum bir" ujar Rafael.
Pada waktu itu Rafael baru saja di selingkuhi dan Jesica sedang pusing menghadapi masalah perjodohan.
Jesica juga mengingatnya dan membuatnya menjadi malu lalu berkata" sudahlah jangan bahas itu lagi".
Kemudian Jesica telah selesai makan dan langsung berjalan pergi menuju kamarnya untuk beristirahat.
Melihat Jesica yang telah pergi Rafael berkata sendiri "di kedai itulah aku mulai menyukaimu".
Rafael segera membereskan bekas makanannya dan merapikan meja makan. Setelah selesai Rafael langsung menuju ke kamar untuk beristirahat.
Di dalam kamar Jesica sudah berbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya. Seperti biasa Rafael membentangkan tikar dan berbaring di atasnya.
Beberapa saat kemudian Jesica telah tertidur karena kelelahan akibat seharian telah bekerja.
Sementara di tempat lain di kediaman Nenek Pandawa terdapat Nenek Pandawa Anton dan juga ayahnya Anton yang bernama Sulis. Mereka sedang membicarakan sesuatu mengenai Jesica.
"Nenek aku mendapatkan kabar bahwa anak perusahaan yang di ketuai oleh Jesica sudah pulih bahkan semua hutangnya telah di lunasi" tutur Anton sebelumnya dia mendapatkan kabar dari bawahannya.
"apa ini tidak mungkin bagaimana dia bisa mendapatkan uang untuk membayar hutang-hutangnya" Nenek Pandawa sangat terkejut.
Sebelumnya Nenek Pandawa sendiri yang memindahkan Jesica dari manager kantor pusat ke anak perusahaan. Hal itu di lakukan Nenek Pandawa karena jengkel terhadap Jesica yang menolak perjodohannya dengan Aldo dan justru malah menikah dengan Rafael yang seorang pengangguran dan tidak tau siapa orang tuanya.
Sehingga itu membuat malu keluarga Pandawa dan menjadi bahan ejekan bagaimana cucu nenek Pandawa yang sangat cantik bak Dewi menikahi seorang gelandangan.
Nenek Pandawa yakin anak perusahaan itu akan bangkrut tapi dia tidak percaya kini anak perusahaan itu sudah stabil bahkan tidak mempunyai hutang sama sekali.
"Bu jika sudah seperti ini Jesica akan semakin untung" imbuh Sulis.
Sulis merupakan anak kedua dari nenek Pandawa dan merupakan adik dari Andi ayahnya Jesica.
"lalu apa yang harus di lakukan" Nenek Pandawa juga tidak menginginkan Jesica bisa hidup enak setelah dia berani menentang perintahnya.
Anton mulai menyampaikan ide jahatnya kepada nenek Pandawa dan membujuknya.
"nek lebih baik anak perusahaan itu kita tutup saja dan Jesica kita jadikan kembali sebagai manager di kantor pusat dan nenek bisa memberinya gaji standar sebagai manager"
Nenek Pandawa hanya diam dan mulai memikirkan ucapan dari Anton.
"nenek tenang saja seluruh karyawan di sana kita pindahkan saja ke kantor pusat juga" imbuh Anton terus membujuk Nenek Pandawa agar mau mengikuti keinginannya.
Nenek Pandawa berpikir ide dari Anton bagus juga "idemu bagus juga".
"nenek cukup setuju saja dan serahkan semuanya kepada ku" ujar Anto. Anton sangat berambisi untuk bisa menjadi direktur menggantikan Nenek Pandawa kelak.
Kembali lagi ke Rafael di mana dia juga sudah tertidur dan terbangun karena hp nya berbunyi.
Rafael segera melihat ke layar hp nya siapa yang menelponnya malam-malam begini. Panggilan itu ternyata berasal dari kakaknya yaitu Cintya.
Mengetahui kakaknya yang menelpon segera Rafael bergegas keluar dari kamar dan menuju ke luar rumah untuk mengangkat teleponnya. Rafael takut ada yang mendengar pembicaraannya dengan kakaknya.
Jesica juga terbangun dan melihat Rafael yang terburu-buru keluar dari kamar. Jesica mulai merasakan akhir-akhir ini tingkah Rafael begitu aneh. Dia sering mendapatkan telepon di tengah malam dan selalu mengangkatnya di luar pikir Jesica.
setelah di luar rumah rafael segera mengangkat teleponnya. Rafael ingin tau mengapa kakaknya menelponnya malam-malam begini.
"halo kak"
"Rafael ada suatu hal yang ingin kakak bicarakan kepadamu"
"ada apa kak katakan saja"
Kemudian Cintya mulai berbicara bahwa keluarganya ingin mengembangkan bisnis di kota Vloris. Cintya telah membeli sebuah perusahaan dan ingin Rafael untuk mengurusnya. Cintya bertujuan agar Rafael bisa belajar berbisnis dan kelak sudah siap untuk mewarisi seluruh kekayaan yang di miliki keluarganya.
Rafael menjadi terkejut ketika dia di suruh kakaknya untuk mengurus perusahaan. Rafael takut tidak mampu karena Rafael belum ada pengalaman sama sekali.
"kamu tenang saja akan ada orang yang membimbing mu" ujar Cintya di telepon.
Kemudian Cintya melanjutkan besok Rafael di suruh datang ke perusahaan purnama group. Di sana nanti akan ada orang yang membantumu yaitu Rino dia adalah pemilik purnama group.
Nanti di sana Rafael akan menandatangani surat pengalihan kepemilikan perusahaan itu. Dan besok Rafael akan menjadi pemilik baru perusahaan purnama group.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ardiawan
mantap
2024-04-15
1
Ardiawan
lanjut
2024-04-15
0
Sri Maulida
lanjuuutttt....
2024-02-05
0