Jesica terus mencoba beberapa kali akan tetapi tetap tidak mau menyala. Setelah beberapa saat Jesica pun memutuskan untuk pergi ke bank menggunakan taksi.
Jesica segera ke luar dari mobil dan langsung berjalan menuju ke arah jalan raya. kebetulan sekali rumah Jesica terletak di pinggir jalan raya.
Kemudian Jesica langsung berdiri di pinggir jalan dan menunggu taksi yang lewat. Akan tetapi setelah hampir 15 menit belum ada satupun taksi yang lewat. Tubuh Jesica juga mulai sedikit berkeringat sehingga membuatnya sedikit tidak nyaman.
Jesica merasa aneh biasanya taksi banyak yang lewat tapi kali ini kenapa sangat sepi sekali pikirnya.
Jesica memikirkan jika terus seperti ini dia bisa sampai di bank terlalu siang dan tentu saja di bank sudah sangat ramai oleh aktivitas orang. Jesica bisa membayangkan bahwa dia akan mengantri selama beberapa jam sedangkan dia masih harus ke perusahaan untuk karena banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan.
Jesica pun mulai teringat sesuatu bahwa di rumah masih ada sebuah sepeda motor. Akhirnya Jesica memutuskan untuk meminta Rafael mengantarnya karena sebenarnya Jesica tidak bisa mengendarai sepeda motor.
Jesica langsung masuk ke dalam rumah kembali dan langsung menuju ke arah dapur di mana Rafael berada.
"Rafael" ucap Jesica dari belakang melihat Rafael yang sedang membersihkan meja kompor.
Mendengar Jesica memanggilnya Rafael langsung menolehkan tubuhnya menghadap ke Jesica.
"Rafael bisa kah kamu mengantarku menggunakan sepeda motor" ujar Jesica.
Sontak saja Rafael langsung terkejut dengan apa yang di katakan Jesica. Rafael bengong ini pertama kalinya Jesica memintanya untuk mengantarnya apa lagi menggunakan sepeda motor.
Selama menikah Rafael belum pernah sekalipun mengantar Jesica untuk bekerja atau bepergian kemanapun. Sehingga mendengar permintaan Jesica ini membuat Rafael menjadi bengong.
"Hem Rafael aku memintamu mengantar karena mobil sedang mogok dan aku tidak bisa mengendarai sepeda motor sementara aku harus ke bank untuk melunasi hutang perusahaan" jelas Jesica melihat Rafael yang malah bengong dan diam tanpa suara.
Mendengar Jesica kembali berbicara kepadanya Rafael langsung tersadar dan seketika tampak bersemangat. Ini adalah hal bagus pikirnya.
"baiklah aku akan mengantarmu" jawab Rafael hatinya tampak senang dan bahagia.
Kemudian mereka berdua langsung berjalan ke luar rumah menuju sepeda motor lalu menaikinya dan pergi menuju bank.
Sambil berjalan Jesica menghubungi montir mobil untuk membawa mobilnya ke bengkel lalu memperbaikinya.
Di perjalanan terlihat Jesica yang di bonceng oleh Rafael masih menjaga jarak agar tubuhnya tidak bersentuhan dengan Rafael.
Sementara jantung Rafael juga berdegup cepat karena bisa berada sedekat ini dengan Jesica. Rafael samar-samar mencium bau harum dari parfum Jesica.
Beberapa saat kemudian mereka telah tiba di sebuah bank dan Jesica pun langsung turun dari motor.
"Rafael terima kasih kamu bisa kembali" ujar Jesica mulai berjalan memasuki bank Jesica berpikir dia bisa menggunakan taksi untuk pergi ke perusahaannya karena di tempat ini sangat banyak taksi yang lalu lalang.
Rafael hanya tersenyum dia melihat punggung Jesica yang mulai menjauh masuk ke dalam bank.
Jesica terlihat sangat cantik dengan menggunakan kemeja berwarna putih serta rok setinggi lutut. Rafael merasa sangat beruntung bisa menikah dengan Jesica walaupun pada kenyataannya pernikahan ini hanya di atas kertas saja.
Dari kejauhan Rafael melihat rambut lurus Jesica yang sedikit berantakan akibat hembusan angin selama perjalanan menggunakan motor.
Rafael kemudian menaiki sepeda motornya dan berjalan pergi. Dia merasa kasian terhadap Jesica karena mobil nya sedang rusak dan juga Rafael tidak tega melihatnya kepanasan menaiki sepeda motornya.
Rafael langsung terpikirkan untuk membeli sebuah mobil untuk Jesica. Dulu Rafael untuk makan saja susah tapi sekarang Rafael telah berbeda dia sudah sangat kaya.
Jadi membeli sebuah mobil adalah hal yang mudah bagi Rafael. Segera Rafael pergi ke pusat kota untuk mencari showroom mobil.
Setelah beberapa saat berputar putar Rafael tiba di depan sebuah showroom mobil yang cukup besar dan terlihat dari luar kaca banyak sekali mobil yang terparkir.
Rafael langsung memarkirkan sepeda motornya lalu mulai berjalan menuju pintu masuk showroom tersebut.
Rafael langsung masuk dan melihat begitu banyak sekali mobil-mobil mewah dengan berbagai macam merek serta tipe yang terparkir.
setelah beberapa saat Rafael mengamati dan melihat-lihat mobil-mobil tersebut Rafael menemukan mobil yang dia sukai. Mobil itu berwarna putih dan terlihat sangat bagus sehingga Rafael berpikir bahwa Jesica pasti sangat menyukainya dan cocok menggunakannya.
Rafael langsung menuju mobil tersebut dan hendak membuka pintunya untuk melihat kondisi di bagian dalam mobil.
Akan tetapi sebelum tangan Rafael menyentuh gagang pintu mobil tersebut sebuah suara terdengar sehingga menghentikan Rafael.
"berhenti apa yang kamu lakukan" teriak seorang wanita yang berjalan tergesa-gesa ke arah Rafael.
Rafael pun langsung menoleh ke arah wanita itu yang mengenakan pakaian rok pendek serta kemeja putih dengan riasan yang tebal. Dalam sekejap Rafael langsung mengetahui bahwa wanita tersebut adalah sales di sini.
Rafael yang dulu bekerja sebagai ojol juga sering mengantarkan pesanan dari sales dan SPG sehingga dia bisa langsung mengenalinya.
wah pas sekali Rafael hendak bertanya-tanya tentang mobil yang hendak dia beli kepada sales itu pikirnya.
"nona bisakah anda jelaskan spesifikasi mobil ini" ujar Rafael.
Akan tetapi sales wanita itu tidak menjawab pertanyaan dari Rafael dan justru langsung mendekati mobil lalu melihat dan memeriksanya.
Mata wanita itu terfokus ke bagian pintu mobil yang hendak di sentuh oleh Rafael tadi dan mulai mengelusnya.
"untung tidak lecet" ucap sales wanita itu sendiri.
Segera setelah selesai mengecek mobil sales wanita itu langsung bergerak ke arah Rafael lalu berkata "hei apa yang kamu lakukan di sini".
Rafael tentu saja merasa aneh dia hendak bertanya kepada sales tersebut mengenai spesifikasi mobil tapi dia tidak menjawab dan malah berkata dengan nada kasar.
"kalo mobil ini sampai tergores apa kamu mampu untuk menggantinya" imbuhnya
"aku kemari ingin membeli mobil" jawab Rafael.
Sales wanita itu langsung menatap Rafael dari ujung kaki sampai kepala. Terlihat Rafael yang hanya menggunakan sandal jepit serta celana panjang yang warnanya mulai luntur serta kaos yang di bagian ketiak nya sedikit robek.
"apa membeli mobil aku rasa kamu datang kemari hanya untuk mengemis" ujar wanita itu sinis.
"benar aku ingin membeli mobil bisakah kamu bantu jelaskan tentang mobil ini".
"coba lihat penampilanmu lebih baik anda segera pergi jangan membuat ulah di sini".
Rafael mulai kesal terhadap sales wanita ini dia hendak membeli mobil tapi kenapa di persulit padahal tugas sales adalah melayani pembeli dengan baik.
"aku punya uang aku ingin membeli mobil ini sekarang" ujar Rafael dia malas untuk berdebat dan ingin segera mendapatkan mobil lalu pergi dari sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments