Dua orang staf itu melihat Rafael mengenakan jaket ojol mereka langsung menyadari bahwa Rafael adalah pekerja di perusahaan ini.
"pasti dia ingin meminta kasbon" bisik wanita itu ke wanita yang berada di sebelahnya. Sementara wanita di sebelahnya hanya tertawa lucu.
"lihat dia sudah datang kemari"
"ada yang bisa kamu bantu pak" ucap wanita itu. Tapi wajahnya terlihat meremehkan.
"Hem bisakah aku meminta kasbon dulu karena aku sekarang sedang membutuhkan uang" ujar Rafael sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
"sudah ku duga" ucap wanita itu dalam hati. Dia sedah sering melayani banyak orang dengan gelagat seperti ini.
"kalo begitu tolong sebutkan siapa nama anda untuk memastikan apakah anda masih bisa kasbon atau tidak " tutur wanita itu.
"namaku Rafael"
Segera wanita itu mulai mengeceknya di komputer akan tetapi wanita itu menemukan bahwa Rafael tidak bisa melakukan kasbon karena dia baru saja di pecat 10 menit yang lalu.
Melihat wanita itu sudah cukup lama tetapi masih saja mengotak-atik komputer Rafael pun berkata
"bagaimana buk apakah bisa segera di proses" tanya Rafael.
Akan tetapi wanita itu bukannya menjawab malah tertawa melihat ke arah Rafael. Tertawa itu di ikuti pandangannya jijik walaupun Rafael sebenarnya sedikit tampan tapi di jaman ini penampilan sangatlah penting.
"apanya yang di proses anda baru saja di pecat hari ini" ujar wanita itu.
Rafael sontak kaget bagaimana mungkin dia tiba-tiba saja di pecat. Rafael masih tidak percaya dia sama sekali merasa tidak pernah melakukan kesalahan apapun selama bekerja.
"pasti ada yang salah coba anda cek kan lagi" ujar Rafael masih tidak percaya.
"anda sudah di pecat pak jangan membuang waktu kami lebih baik anda segera pergi" ucap wanita itu mengusir Rafael.
Dari belakang Rafael tiba-tiba lewat seorang lelaki gemuk bersama seorang wanita cantik. Lelaki itu adalah Viktor yang merupakan seorang manager di sana dan wanita itu adalah mantan kekasih dari Rafael yaitu Karina.
"woi pecundang sedang apa kamu di sini" ucap Viktor.
Rafael yang mendengar suara itu tidak asing dia pun langsung menoleh. Di lihatnya di sana ada Viktor dan juga ada Karina.
Baru saja kemarin dia di selingkuhi sekarang malah sudah bertemu lagi pikirnya. Rasa sakit hatinya saja masih belum hilang.
"kenapa kamu masih di kantor ini aku kan sudah memecat mu" ucap Viktor.
Rafael baru mengerti ternyata Viktor lah yang telah memecatnya di karenakan kejadian kemarin.
"pak Viktor tadi pria ini ingin meminta kasbon tapi saya bilang tidak bisa karena dia telah di pecat" teriak wanita staf itu yang secara tidak langsung telah menghina Rafael.
"hahahaha" Viktor tertawa mendengarnya sementara Karina yang berada di sebelah Viktor juga berkata
"sungguh memalukan".
Rafael merasa sangat malu harga dirinya seperti di injak-injak tangannya mengepal hendak meninju Viktor.
Rafael memelototi Viktor sehingga membuat Viktor sedikit merasakan takut.
"penjaga" teriak Viktor dengan keras.
Segera dari kejauhan terlihat dua orang berbadan besar sedang berlari menuju ke arah mereka.
"pak Viktor ada apa ada yang bisa kamu bantu" ucap kedua penjaga itu.
"orang ini telah di pecat segera usir dia jangan sampai dia membuat keributan di sini" Viktor memberi perintah kepada kedua penjaga itu.
kedua penjaga itu langsung merangkul Rafael dan hendak membawanya keluar dari sana.
"pak lebih baik anda menurut dan ikut kami keluar dari sini.
Rafael ingin sekali meninju Viktor tapi dia pikir itu tidak akan ada gunanya dia tetap telah di pecat dan mungkin dia akan bisa mendapatkan masalah baru.
Jadi Rafael memutuskan untuk segera pergi dari sini. Akan tetapi baru selangkah rafael berjalan.
"itu jaket yang kamu kenakan adalah inventaris dari perusahaan dan juga motor yang kamu gunakan harus di kembalikan" ucap Viktor tidak bisa menutupi rasa puasnya.
Rafael yang mendengarnya kembali marah tangannya kembali mengepal akan tetapi dia menyadari bahwa yang di katakan oleh Viktor adalah benar. Sehingga Rafael perlahan mulai membuka jaketnya dan menyerahkan kunci motornya.
Ketika Rafael membuka bajunya langsung tampak celana yang dia kenakan sudah mulai pudar apa lagi bajunya Bahkan bagian ketiaknya saja sudah robek.
Semua orang mulai memandang Rafael dengan jijik karena penampilannya yang sungguh memprihatinkan terlihat seperti gembel.
segera Rafael melepaskan rangkulan dari kedua penjaga itu dan hendak langsung meninggalkan tempat itu.
"memang dasar pecundang sungguh memalukan" ucap Viktor melihat Rafael pergi. Viktor sangat puas telah mempermalukan Rafael di depan banyak orang.
"sungguh menjijikan" ucap Karina yang merasa malu dulu pernah sempat berpacaran dengannya.
Viktor merasa sangat puas melihat Rafael yang telah dia permalukan. Viktor pun juga pergi bersama Karina menuju ruangannya dan melanjutkan kegiatan semalam.
Rafael pergi meninggalkan tempat itu dengan berjalan kaki hatinya lumayan sakit di perlakukan seperti itu. Sepanjang jalan dia terus berpikir kenapa nasibnya seburuk ini.
Pernah terlintas di pikirannya andai saja saya adalah seorang yang kaya raya tentu tidak akan berani ada yang menghina tapi sayang semua itu hanya khayalan nya saja.
Pada waktu itu jalanan sangat ramai karena bertepatan dengan waktu orang mulai masuk kantor.
Rafael telah berjalan ratusan meter dan sambil melamun hingga dia mulai tidak memperhatikan langkahnya. Semakin lama langkah Rafael semakin ke tengah jalan raya.
"tinnnn" suara klakson tiba-tiba menggema di jalan itu. Sontak Rafael langsung terkejut dan tersadar dari lamunannya.
Akan tetapi jarak antara mobil itu dan Rafael sudah sangat dekat sehingga Rafael sudah tidak bisa menghindarinya.
"brak" mobil itu menabrak Rafael dengan keras sehingga Rafael langsung terpental dan berguling-guling beberapa kali hingga berhenti di pinggir jalan segera darah keluar dari kepalanya.
Mobil itu pun segera tancap gas meninggalkan Rafael begitu saja. Rafael Merasakan sakit yang luar biasa di mana pandangannya perlahan lahan mulai kabur.
Orang-orang mulai berdatangan mendekati Rafael. Akan tetapi mereka hanya menonton dan tidak ada yang hendak menolongnya. Dan yang paling parah adalah malah banyak orang yang sibuk memvideokan nya.
Alasan orang-orang itu tidak menolong Rafael karena penampilan dari Rafael yang terlihat seperti gembel jadi mereka berpikiran jika membawanya ke rumah sakit mereka takut harus menanggung biaya pengobatannya.
Rafael melihat samar-samar banyak orang mengelilinginya akan tetapi tidak satupun dari mereka yang hendak menolongnya. Dan juga samar-samar ia mendengar bahwa jika mereka membawanya ke rumah sakit mereka takut jika harus membayar biaya pengobatannya.
Rafael merasa hampir putus asa tubuhnya serasa tidak bisa di gerakkan dan matanya juga mulai terasa berat.
Bahkan dia yang sudah seperti ini pun mereka masih tidak mau menolongnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mazree Gati
mati aja rafael,, end,,,
2024-11-11
0