Kini Jesica telah menjadi pemimpin anak perusahaan keluarga Pandawa. Tujuan nenek Pandawa menjadikan Jesica pemimpin di sana karena anak perusahaan itu akan segera bangkrut. Tapi berkat kemampuan Jesica anak perusahaan itu masih bisa bertahan sampai sekarang.
Setelah Jesica pergi Rafael segera membereskan meja makan dan mulai mencuci piring. Setelah itu Rafael mulai mengerjakan semua pekerjaan rumah lainnya.
Semua itu sudah di kerjakan oleh Rafael sudah hampir dua tahun semenjak dia menikah dengan Jesica.
Sementara kedua mertua sama sekali tidak pernah membantunya. Rafael pun sudah seperti pembantu di sana. Bahkan pembantu pun akan mendapatkan bayaran sedangkan yang di dalam Rafael adalah cacian.
Setibanya Jesica di kantor dia langsung menuju masuk ke ruangannya. Anak perusahaan Pandawa ini setidaknya memiliki aset senilai 20 milyar sangat kecil di bandingkan dengan perusahaan Pandawa yang bernilai 120 milyar.
Perusahaan Jesica ini bergerak dalam bidang konstruksi penyedia bahan bangunan. Akan tetapi sejak 2 tahun ini perusahaan kesulitan mendapatkan proyek proyek kerjasama sehingga mereka mengalami krisis keuangan.
Nenek Pandawa sengaja menyerahkan anak perusahaan yang akan bangkrut ini kepada Jesica. Nenek Pandawa yang marah karena pernikahan Jesica berharap dia akan bangkrut serta memiliki banyak hutang sehingga hidupnya akan menderita. Akan tetapi Jesica tidak berpikir bahwa Neneknya akan setega itu.
Yang ada di pikiran Jesica bahwa dia akan membuat perusahaan ini semakin maju untuk menunjukannya kepada Nenek Pandawa. berkat kemampuan dari Jesica perusahaan ini beruntung masih bisa bertahan sampai sekarang.
"tok tok tok" seorang wanita masuk ke dalam ruangan Jesica. Wanita itu adalah asistennya Jesica yang bernama mely.
"ada apa mely" tanya Jesica.
"begini Bu ada berita kurang baik yang harus saya sampaikan" ucap mely.
Kemudian mely mulai menyampaikan bahwa hutang mereka ke bank sudah menunggak dan sudah jatuh tempo.
Jika tidak segera di bayar maka pihak bank akan menyita perusahaan ini beserta asetnya.
Mely juga menyampaikan bahwa utang yang harus di bayar beserta dengan bunganya yaitu 10 milyar.
"aku mengerti aku akan segera mencari solusinya kamu bisa pergi dulu" jawab Jesica.
Mely pun keluar dari ruangan Jesica untuk kembali bekerja.
Sementara Jesica mulai merasakan pusing dan sakit kepala dari mana dia bisa mendapatkan uang 10 milyar dalam waktu dekat.
Jesica tidak mungkin membiarkan perusahaan ini akan di sita begitu saja. bagaimana dia harus bertanggung jawab kepada nenek jika perusahaan telah di sita.
Memikirkan hal itu membuat Jesica hanya melamun saja seharian di kantor.
hari juga sudah sore Jesica meninggalkan kantor dan menuju pulang ke rumahnya.
di rumah rafael sedang mempersiapkan makan malam untuk Jesica dan mertua.
Setelah makanan siap di meja Rafael pergi di dapur untuk makan. Karena selama ini Rafael selalu makan di dapur dan tidak pernah di meja makan.
Setelah tiba di rumah Jesica melihat ibu dan ayahnya yang sedang makan Jesica pun ikut duduk di meja makan. terlihat di sana Jesica sangat lelah.
Mendengar Jesica telah datang Rafael berinisiatif untuk membuatkan secangkir teh hangat.
Rafael datang kemeja makan dan meletakkan secangkir teh di depan Jesica.
"hei sampah kamu lihat Jesica berangkat pagi pulang malam bekerja keras mencari uang sedangkan kamu apa hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja yang kamu bisa" ucap Fitri melihat Rafael yang datang ke meja makan.
"andai saja Jesica tidak menikah denganmu tentu dia akan lebih bahagia dan tidak perlu kerja sampai begitu lelah" imbuh Fitri.
Rafael hanya diam tanpa suara, Karena semua yang di katakan oleh Fitri benar adanya.
Rafael yang melihat wajah lelah dari Jesica juga merasa kasian dia menyalahkan dirinya sendiri yang sangat miskin dan tidak berguna.
"Jesica sebaiknya tepat 2 tahun nanti kamu segera menceraikannya, kamu masih muda dan cantik masih banyak lelaki kaya raya yang mau menikah denganmu" ucap Fitri.
Di juga mengetahui bahwa Jesica menikah dengan rafael adalah untuk menghindari perjodohan dari neneknya dan itu telah berhasil. Fitri juga mengerti jika Jesica ingin bercerai dia harus menunggu tepat 2 tahun pernikahan mereka. Sedangkan masih kurang 1 bulan lagi hingga genap 2 tahun.
"Bu aku sedang pusing lebih baik kita bicarakan itu nanti saja" ucap Jesica sembari memegangi kepalanya memikirkan masalah di kantornya.
"oke pokoknya nanti kamu harus menceraikannya" ucap Fitri.
"ngapain lagi kamu masih di sini sana kembali ke dapur" imbuh Fitri melihat Rafael yang masih berdiri di dekat Jesica membuatnya merasa kesal.
Mendengar ucapan dari ibu mertuanya Rafael pun mulai berjalan pergi menuju dapur. Rafael sudah terbiasa menerima makian dari mertua nya.
"apa yang sedang terjadi kenapa kamu terlihat begitu pusing" tanya Fitri melihat Jesica yang sedang memegangi kepalanya seolah sedang melamun.
Kemudian Jesica mulai menceritakan bahwa perusahaan sedang mengalami krisis keuangan. Di mana hutang perusahaan sudah jatuh tempo dan harus segera di bayar jika tidak perusahaan dan asetnya akan di sita oleh bank.
"apa kenapa bisa seperti ini" ucap Fitri. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepada keluarganya jika perusahaan itu bangkrut. Karena mereka bisa hidup sampai sekarang mengandalkan hasil dari perusahaan itu.
"ini semua gara-gara menantu sialan itu jika kamu tidak menikah dengannya tidak mungkin nenek akan memindahkan mu ke perusahaan yang akan bangkrut" ujar Fitri sangat kesal kepada Rafael. Fitri selalu berfikir bahwa setiap masalah datang karena di sebabkan oleh Rafael yang tidak berguna.
"Jika sudah seperti ini keluarga kita akan semakin menderita" imbuh Fitri.
sementara Jesica hanya diam saja mendengar ocehan dari ibunya. Kadang Jesica juga sempat berpikir menyesali ide bodohnya untuk menikah dengan rafael.
Rafael yang berada di dapur dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka. Rafael pun juga merasa bersalah andai saja dia kaya tentu Jesica tidak akan kebingungan masalah keuangan.
"lalu bagaimana apakah kamu ada cara untuk mengatasi masalah ini" tanya Fitri.
"belum Bu tapi aku besok akan berusaha untuk mencari pinjaman terlebih dahulu" jawab Jesica. Dia masih bisa mencari pinjaman sebelum jatuh tempo dan dia harus membayarnya.
Setelah selesai makan Jesica langsung masuk ke dalam kamar untuk beristirahat. Setelah sampai kamar Jesica langsung berganti pakaian menggunakan pakaian piyama dan langsung berbaring di atas ranjang.
Rafael segera membereskan piring-piring bekas makanan. Setelah selesai Rafael pun langsung pergi masuk ke kamar Jesica.
Rafael tidur satu kamar dengan Jesica itu bukan karena mereka adalah suami istri. Melainkan rumah Jesica yang kecil sehingga hanya memiliki 3 buah kamar.
Di mana satu kamar di pakai Fitri dan Andi, satu kamar lagi di pakai adik jesica yang seorang wanita tapi dia sedang berkuliah dan tinggal di asrama kampus jadi jarang pulang, dan yang terakhir mau tidak mau di pakai Jesica dan Rafael.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments