Kisah Detail Masa Lalu

Ambar menatap dirinya di cermin saat bersiap akan beristirahat. Gadis itu merasa aneh dengan dirinya. Setiap kali berdekatan dengan lelaki yang dianggap menyebalkan itu, dia selalu merasakan ada debaran yang berbeda dalam hatinya.

Ambar pov

Setiap kali mengingat Mas Elang aku merasa bersalah pada lelaki itu. Aku memang tidak pernah menjanjikan apapun pada hubungan kita, tapi cara dia menumpahkan segala harapan tentang kebersamaan kita, itulah yang membuatku merasa sangat bersalah.

Saat ini aku dilanda rasa bimbang. Setiap kali berdekatan dengan lelaki yang bernama Zayn Bagaskara jantungku berdebar tak menentu, padahal aku tahu dia seorang casanova. Lelaki yang senang bermain perempuan.

Aku sedang berjuang keras untuk tidak terbawa perasaan karena jatuh hati pada seorang casanova bukan hal mudah sebab pasti ada cinta cinta lain yang membuat hati tak tenang.

Author Pov

Sudah lama Ambar tertegun di depan cermin. Dia sedang memikirkan langkah yang akan dia tentukan untuk perasaan dan hidupnya.

Bahasa hati, yang selalu bertolak belakang dengan pikirannya kini sedang berperang untuk menentukan pilihan mana yang akan dia tentukan.

Suara ponsel berdering membuyarkan lamunan Ambar. Gadis itu segera mengenakan bergo berwarna merah sebelum mengangkat panggilan video dari Zayn.

" Assalamualaikum." ujar Ambar saat mengangkat panggilan dari Zayn.

" Waalaikum salam, Sayang."goda Zayn

" Eh salah, Ambar maksudnya." Melihat mata ambar melotot, lelaki itu langsung meralat dan tertawa ringan.

" Ada apa, Mas? " tanya Ambar dengan beranjak dari duduknya dan berjalan menuju tempat tidur.

"Sedang mengecheck calon istri."

" Eh. Calon tunangan." lanjut Zayn.

Mendengar godaan Zayn yang tiada henti malah membuat Ambar mencebikkan bibirnya.

" Mas Zayn nggak punya kerjaan? Nggak penting banget, Mas." sambut Ambar. Entah sejak kapan Zayn menjadi kolokan, dia seperti bukan Zayn yang dia kenal sebelumnya.

"Hahahah..." Zayn malah menjawab Ambar dengan tawanya. Lelaki itu terlihat begitu senang kala melihat gadis yang terpaut sepuluh tahun dengannya itu mengerucutkan bibir.

"Oh ya sebenarnya aku hanya ingin memberi tahu jika besok Mama akan datang menemuimu." lanjut Zayn dengan kembali berkata serius.

" Untuk apa? Sama Mas Zayn juga?" tanya Ambar. Jika Nyonya Farhana yang datang semua akan menegangkan untuk Ambar.

" Nggak tau, cuma minta nomer ponselmu dan katanya besok akan menemuimu." jelas Zayn yang belum menanyakan dengan jelas pada Farhana.

Zayn menunggu jawaban Ambar tapi laki-laki itu hanya melihat gadis berkerudung itu meluruhkan kedua bahunya. Berat bagi Ambar jika harus menemui calon mertuanya itu.

" Jangan khawatir seperti itu, Mbar. Aku akan meminta Mama untuk bersikap lebih baik padamu." ujar Zayn. Dia juga belum tahu jam berapa mamanya akan menemui Ambar, karena hingga saat ini mamanya masih bersama papanya di singapura.

" Mbar." panggil Zayn saat gadis itu masih terdiam.

"Iya." jawab Ambar yang masih terdiam. Bertemu Mama Farhana memang suatu beban bagi Ambar karena harus menyiapkan mental yang ekstra.

"Kamu nggak marah karena gadis yang kemarin kita ketemu di butik, kan?" tanya Zayn. Kemarin saat fitting baju mereka bertemu dengan Karin yang terlihat begitu agresif meskipun di situ ada Ambar.

"Hubungan kita kan hanya pura-pura jadi aku tidak perlu marah." ujar Ambar. Sebenarnya saat itu dia sangat kesal karena gadis yang bernama Karin tidak menghargainya saat bersama Zayn.

"Aku juga mau bilang, sudah lama aku nggak pergi ke club malam. Dan aku juga tidak pernah berpacaran dengan gadis itu." jelas Zayn padahal Ambar tidak pernah mempermasalahkan itu meskipun itu salah satu alasan Ambar untuk tidak ingin memupuk rasa pada lelaki yang kini wajah tampannya memenuhi layar ponselnya.

"Aku tidak masalah, Mas. Lagian hubungan kita hanya pura- pura."

" Aku ngantuk , Mas. Aku ingin tidur!" lanjut Ambar saat ini dia tidak perlu membahas apapun tentang dunia lelaki itu.

"Baiklah, selamat tidur." ujar Zayn. Dia menatap wajah cemberut Ambar saat membahas Karin.

"Assalamualaikum." ucap Ambar langsung menutup panggilannya dan kemudian merebahkan diri di tempat tidur.

Sementara itu, di dalam kamar yang cukup luas dan mewah, Zayn melempar ponselnya ke sofa. Dia kemudian mengambil soft drink yang dia ambil dari lemari pendingin dan membawanya ke balkon.

Dibukanya kaleng tersebut saat dia berdiri di atas balkon kamarnya dan menegak minum itu hingga tinggal separo.

Wajah murung Ambar membuat dirinya kepikiran meskipun gadis itu merasa tidak masalah.

Flash Back

Zayn sedang menunggu Ambar untuk fitting baju acar pertunangan mereka. Setelah selesai menunjukkan beberapa baju yang dicoba Ambar, Zayn pun keluar sambil menunggu Ambar yang masih menyelesaikan semua itu.

Zayn bermaksud mencarikan Ambar jilbab segi empat karena dia melihat Ambar sering mengenakan jilbab model itu saat bepergian.

" Hae Zayn." sapa seorang gadis dengan mengenakan Dress yang cukup seksi.

" Apa kabar?" tanya Karin dengan berdiri begitu dekat dengan Zayn. Gadis itu bahkan sengaja menempelkan tubuhnya dengan begitu agresif.

" Baik." jawab Zayn singkat.

" Kapan ke club lagi. Aku sudah kangen kita menghabiskan waktu bersama di sana."

"Ehm...ehm..." Ambar berdehem menanggapi kalimat Karin. Gadis yang sudah selesai fitting baju itu berdiri dengan tenang tapi tatapannya begitu tajam mengarah pada Zayn dan Karin secara bergantian.

" Oh ini tunanganmu, Zayn?" ucap Karin dengan tatapan sinis.

" Aku sudah selesai, Mas." ucap Ambar dengan wajah ketus. Suasana terasa horor antara Ambar dan Zayn.

"Mbak Ambar, bisa bicara sebentar?" panggil desainer baju Ambar, karena ada beberapa detail yang ingin diubah tapi dia akan meminta persetujuan Ambar.

Ambar pun melangkah mengikuti wanita anggun itu untuk masuk ke dalam ruangan, yang sempat di gunakan untuk fitting baju.

" Apa tunanganmu tidak tahu kebiasanmu, Zayn?Atau seperti apa saat kamu bermain wanita?"tanya Karin, dia sebenarnya cemburu dengan Ambar.

" Dia sudah tahu." jawab Zayn dengan menatap Karin, mencari maksud gadis itu bicara seperti.

"Dia terlihat sangat polos. Biasanya gadis polos sulit menerima pasangannya yang punya hoby bermain rajang dengan wanita wanita lain." jelas Karin membuat Zayn menatap tajam gadis di depannya itu. Baginya Karin terlalu banyak bicara tentang dirinya.

" Maafkan aku!" mendapatkan tatapan dari Zayn gadis itu akhirnya meminta maaf.

" Aku hanya penasaran setelah mereka bercerita tentang permainan ranjangmu yang hebat." lanjut Karin. Dia memang beberapa kali mencoba membawa Zayn pada situasi intim tapi lelaki itu tidak meladeninya karena pada saat itu sudah malas bermain wanita.

" Apa kalian masih ingin mengobrol?" suara Ambar membuat kedua orang itu menoleh. Ambar sudah berdiri dan menatap mereka dengan tajam.

"Tidak ada obrolan penting diantara kita."sambut Zayn kemudian mengikuti Ambar yang berjalan keluar terlebih dahulu.

Flash On

Zayn masih tertegun menatap suasana malam dari atas balkon. Setelah pertemuannya dari butik, Ambar hanya terdiam bahkan melihat dirinya saja, gadis itu tidak mau.

Lelaki yang saat ini meremas kaleng minumannya yakin jika Ambar sudah mendengar banyak ocehan dari karin sedangkan selama ini yang Ambar tahu dirinya hanya senang berganti pacar tidak dengan cerita sedetail itu.

Terpopuler

Comments

Thea_noni

Thea_noni

lanjut ya Kaka author...😁🙏

2024-01-24

0

Dwi Puji Lestari

Dwi Puji Lestari

lanjut kak...

2024-01-24

0

Hana Roichati

Hana Roichati

lanjut thor 👍👍

2024-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!