Episode 20

Pukul 19.00 WIB

Cika, mengetuk pintu masuk ruang kerja Medi. Beberapa kali Cika mengetuk namun tak ada satu pun jawaban yang terdengar. Rupanya Medi memang mendengar ketukan itu, tapi sengaja tak memberikan respon suara. Diam-diam Medi langsung menarik tangan Cika masuk ke ruang kerjanya, dan menyuruhnya duduk di sofa.

Benar saja di dalam ruangan kerja Medi selaku direktur utama, pasti mempunyai sofa. Ini berfungsi jika ada tamu yang datang, dia bisa menjamunya dikawasan sofa tersebut.

Ekspresi Cika pun datar, tak ada respon apa pun. Wajah Medi sudah merah padam, hal ini tampak sekali terlihat dikarenakan kulit Medi yang berwarna kuning Langsat. Sambil duduk disebelah Cika, Medi pun menatapnya dengan tajam.

"Kamu dari mana saja? Kenapa setalah dari rooftop enggak langsung masuk ke ruang kerja? Are you oke cik? Apakah ada sesuatu yang ingin diceritakan? Atau ada masalah yang perlu ak bantu? Atau kamu tak suka bekerja di perusahaan ini?" Cerca Medi dengan beberapa pertanyaan.

Cika hanya menatap Medi dengan penuh ketenangan.

"Gini pak, dari semua pertanyaan bapak sebenarnya tidak perlu saya jawab. karena memang saya, enggak bisa cerita... Untuk jawaban terakhir dari pertanyaan bapak. Akan saya jawab dengan jelas ... Pak Medi yang terhormat, jika saya tidak betah bekerja di perusahaan bapak kenapa saya masih bertahan selama tiga tahun ini pak ... Saya rasa jawaban saya cukup menggambarkan ..." Begitu ungkap Cika, sembari menatap Medi dengan tajam.

Mendengar hal ini, Medi tak bisa juga untuk mendesak Cika dengan seluruh pertanyaannya. Mengingat ia hanyalah sebatas bos yang ada di perusahaan ini. walaupun sebenarnya, jawaban Cika tidak sangat memuaskan hatinya.

"Kamu kenapa hari ini, sepertinya enggak fokus kerja?"

"Maaf kan saya pak, untuk hari ini memang benar-benar kesalahan saya. saya janji besok akan bekerja lebih serius".

"Apakah saya bisa mempercayaimu?"

"Tentu saja pak, bila perlu hukum saya saja enggak apa-apa kok pak! Jika saya mengulangi kembali. Jika bapak mau menghukum saya semakin juga enggak apa- apa ..."

"Yakin ni, enggak apa-apa?"

"Bener pak, kalo mau hukum hukum aja enggak apa-apa. Tapi boleh engga pak, dihukum nya besok aja. Saya benar benar capek pak, mau segera pulang ..."

Melihat ekspresi Cika yang memang sangat-sangat lelah, akhirnya Medi tidak menghukumnya sekarang. Melainkan besok.

"Baiklah, besok kamu wajib makan siang, makan malam, temenin saya. Saya tunggu di parkiran! Dan satu lagi jangan telat, saya enggak suka menunggu orangnya ..."

Cika yang mendengar hukuman aneh dari bosnya itu hanya bisa, menaikan alisnya satu. memang sangat aneh jika seorang bos menghukum karyawan dengan cara mengajak makan bersama. Apa tidak ada maksud dan tujuannya. Cika hanya memberikan tanggapan dengan menggunakan tangan nya sehingga membentuk Oke.

"Sekarang kamu boleh pulang, tapi sama saya saja. Saya akan anter kamu pulang kerumah. karena enggak baik, anak perempuan pulang sudah malam. Dan enggak boleh menolak!" Pinta Medi kepada Cika.

Lagi dan lagi Cika hanya menganggukan kepalanya sambil mengangkat tangan nya membentuk huruf oke.

Cika dan medi pun keluar dari ruang kerjanya, Medi melirik sekeliling ruangan. Benar-benar mereka berdua saja tak ada satu pun karyawan yang lainnya. Hal ini disebabkan, Medi sudah mengultimatum semua karyawan dilarang lembur hari ini. Walaupun mereka dilarang lembur, tetap mendapatkan bonus. Seperti kalian baca sebelumnya nih, Medi habis menang tander gede jadi hitung-hitung bonuslah iya. Walaupun ada udang dibalik bakwan, Taukan maksudnya hehehhee ..

Dahhhh yukkks, lanjut ..

Medi dan Cika turun menggunakan lift Sampai ke parkiran. Di dalam lift pun, mereka berdua tak saling bicara. Cika benar-benar disibukan oleh ponselnya, yang sedari tadi ditinggalkan di dalam tas. Rupanya, ibu banyak mengirim pesan kepadanya. Ibu meberi tau bahwasanya, ibu tidak masak dirumah karena lagi tidak enak badan. Cika sepulang kerja, disuruh ibu membeli makanan untuk di Bawak pulang kerumah. inilah yang membuat Cika, sedari tadi sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Sibuk banget neng, Ampe lupa sama yang disebelah ... " Gumam Medi, sedikit cemberut.

"Maaf ye bang ... Bukan aye anggurin ye .. Nih ibu wa katanya enggak masak dirumah, soalnya lagi enggak enak badan. Jadi, kudu pulang suruh Bawak makanan. Begitu ..." Timpal balik Cika.

Mendengar Cika menjawab dengan logat Betawi, Medi malah tertawa kecil. Batinnya lucu juga nih anak, mana enggak gue tambah penasaran.

"Kamu ada ada aja ..." Seru Medi, sambil mengusap kepala Cika dengan lembut.

Cika yang melihat aksi bosnya ini sudah merasakan hal yang tak sewajarnya. Namun, hal itu hanya di tepis nya saja. Karena enggak bakal terjadi di dunia nyata.

Tak terasa, Medi dan Cika sudah masuk ke dalam mobil. Ini adalah kali pertama Cika menaiki mobil mewah. Gimana enggak, tiap hari nih bocah hobinya naik gojek kuning boro- boro naik mobil bagus gimana ceritanya.

Eett dah kenape nih author hahhaa maapinnn Yee pembaca, kebawa bawaaaa jadi hahhahaiii ...

Lanjutttt ...

Medi menggunakan mobil BMW keluaran terbaru berwarna hitam doff. Cika yang terkesima dengan penampilan mobil Medi baik dari dalam maupun luar hanya bisa melihat dengan terpanah.

"Enak iya, jadi orang kaya ..." Batin Cika.

"Cik, kayaknya loe kirim maps aja di lokasi rumah loe dimana. Siapa tau aja entar loe dijalan tidur" Perintah Medi.

Mendengar hal itu Cika hanya mengangguk.

Cika membenahi posisi duduknya senyaman mungkin, karena memang kondisi badan yang sudah lelah Mata Cika pun sayup-sayup menunjukan akan tidur. Namun, baru saja ingin memejamkan matanya. Satu pesan masuk, pesan biasa.

Hantu Kuburan

"cik, lima belas menit lagi jam 10 nih. Tante otw kesana iya ..."

Seketika, mata Cika membulat sempurna. Untung saja, Cika sudah menyetorkan uangnya ke ATM setor tarik tunai yang berada di kantin kantor tadi. Sebelum benar-benar masuk ke ruangan kerja. Cika menyempatkan diri untuk ke kantin terlebih dahulu, dan membeli minum. Situasi yang seperti inilah, sudah Cika prediksikan makannya ia memilih setor tunai tadi. Jadi, ketika ada hal penting yang mendesak. Cika bisa langsung Transfer melalui m-banking yang ada di ponselnya.

Cika

"kita enggak bisa ketemu te, aku masih di kantor. tolong kirim, no rekening saja. Nanti saya akan kirim segera ..."

Hantu kuburan

"oke, enggak masalah asal kamu jangan coba coba nipu saya. Ini adalah no rekening saya 05xxxxxxxxx itu dia, atas nama saya sendiri".

Cika

"oke ..."

Tanpa menunggu lama, Cika langsung mentasfer uang sejumlah yang telah disepakati.

Cika

"Tolong cek sekarang te! ... udah masuk apa belum? Udah saya transfer barusan".

Hantu kuburan

"oke udah ..."

Setelah membalas pesan dari hantu kuburan, Cika benar-benar tidak bisa menahannya matanya yang ingin terpejam. Akhirnya sepanjang perjalanan, Cika hanya tidur saja.

***

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!