Pukul 19.00 WIB
Cika, mengetuk pintu masuk ruang kerja Medi. Beberapa kali Cika mengetuk namun tak ada satu pun jawaban yang terdengar. Rupanya Medi memang mendengar ketukan itu, tapi sengaja tak memberikan respon suara. Diam-diam Medi langsung menarik tangan Cika masuk ke ruang kerjanya, dan menyuruhnya duduk di sofa.
Benar saja di dalam ruangan kerja Medi selaku direktur utama, pasti mempunyai sofa. Ini berfungsi jika ada tamu yang datang, dia bisa menjamunya dikawasan sofa tersebut.
Ekspresi Cika pun datar, tak ada respon apa pun. Wajah Medi sudah merah padam, hal ini tampak sekali terlihat dikarenakan kulit Medi yang berwarna kuning Langsat. Sambil duduk disebelah Cika, Medi pun menatapnya dengan tajam.
"Kamu dari mana saja? Kenapa setalah dari rooftop enggak langsung masuk ke ruang kerja? Are you oke cik? Apakah ada sesuatu yang ingin diceritakan? Atau ada masalah yang perlu ak bantu? Atau kamu tak suka bekerja di perusahaan ini?" Cerca Medi dengan beberapa pertanyaan.
Cika hanya menatap Medi dengan penuh ketenangan.
"Gini pak, dari semua pertanyaan bapak sebenarnya tidak perlu saya jawab. karena memang saya, enggak bisa cerita... Untuk jawaban terakhir dari pertanyaan bapak. Akan saya jawab dengan jelas ... Pak Medi yang terhormat, jika saya tidak betah bekerja di perusahaan bapak kenapa saya masih bertahan selama tiga tahun ini pak ... Saya rasa jawaban saya cukup menggambarkan ..." Begitu ungkap Cika, sembari menatap Medi dengan tajam.
Mendengar hal ini, Medi tak bisa juga untuk mendesak Cika dengan seluruh pertanyaannya. Mengingat ia hanyalah sebatas bos yang ada di perusahaan ini. walaupun sebenarnya, jawaban Cika tidak sangat memuaskan hatinya.
"Kamu kenapa hari ini, sepertinya enggak fokus kerja?"
"Maaf kan saya pak, untuk hari ini memang benar-benar kesalahan saya. saya janji besok akan bekerja lebih serius".
"Apakah saya bisa mempercayaimu?"
"Tentu saja pak, bila perlu hukum saya saja enggak apa-apa kok pak! Jika saya mengulangi kembali. Jika bapak mau menghukum saya semakin juga enggak apa- apa ..."
"Yakin ni, enggak apa-apa?"
"Bener pak, kalo mau hukum hukum aja enggak apa-apa. Tapi boleh engga pak, dihukum nya besok aja. Saya benar benar capek pak, mau segera pulang ..."
Melihat ekspresi Cika yang memang sangat-sangat lelah, akhirnya Medi tidak menghukumnya sekarang. Melainkan besok.
"Baiklah, besok kamu wajib makan siang, makan malam, temenin saya. Saya tunggu di parkiran! Dan satu lagi jangan telat, saya enggak suka menunggu orangnya ..."
Cika yang mendengar hukuman aneh dari bosnya itu hanya bisa, menaikan alisnya satu. memang sangat aneh jika seorang bos menghukum karyawan dengan cara mengajak makan bersama. Apa tidak ada maksud dan tujuannya. Cika hanya memberikan tanggapan dengan menggunakan tangan nya sehingga membentuk Oke.
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi sama saya saja. Saya akan anter kamu pulang kerumah. karena enggak baik, anak perempuan pulang sudah malam. Dan enggak boleh menolak!" Pinta Medi kepada Cika.
Lagi dan lagi Cika hanya menganggukan kepalanya sambil mengangkat tangan nya membentuk huruf oke.
Cika dan medi pun keluar dari ruang kerjanya, Medi melirik sekeliling ruangan. Benar-benar mereka berdua saja tak ada satu pun karyawan yang lainnya. Hal ini disebabkan, Medi sudah mengultimatum semua karyawan dilarang lembur hari ini. Walaupun mereka dilarang lembur, tetap mendapatkan bonus. Seperti kalian baca sebelumnya nih, Medi habis menang tander gede jadi hitung-hitung bonuslah iya. Walaupun ada udang dibalik bakwan, Taukan maksudnya hehehhee ..
Dahhhh yukkks, lanjut ..
Medi dan Cika turun menggunakan lift Sampai ke parkiran. Di dalam lift pun, mereka berdua tak saling bicara. Cika benar-benar disibukan oleh ponselnya, yang sedari tadi ditinggalkan di dalam tas. Rupanya, ibu banyak mengirim pesan kepadanya. Ibu meberi tau bahwasanya, ibu tidak masak dirumah karena lagi tidak enak badan. Cika sepulang kerja, disuruh ibu membeli makanan untuk di Bawak pulang kerumah. inilah yang membuat Cika, sedari tadi sibuk dengan ponselnya sendiri.
"Sibuk banget neng, Ampe lupa sama yang disebelah ... " Gumam Medi, sedikit cemberut.
"Maaf ye bang ... Bukan aye anggurin ye .. Nih ibu wa katanya enggak masak dirumah, soalnya lagi enggak enak badan. Jadi, kudu pulang suruh Bawak makanan. Begitu ..." Timpal balik Cika.
Mendengar Cika menjawab dengan logat Betawi, Medi malah tertawa kecil. Batinnya lucu juga nih anak, mana enggak gue tambah penasaran.
"Kamu ada ada aja ..." Seru Medi, sambil mengusap kepala Cika dengan lembut.
Cika yang melihat aksi bosnya ini sudah merasakan hal yang tak sewajarnya. Namun, hal itu hanya di tepis nya saja. Karena enggak bakal terjadi di dunia nyata.
Tak terasa, Medi dan Cika sudah masuk ke dalam mobil. Ini adalah kali pertama Cika menaiki mobil mewah. Gimana enggak, tiap hari nih bocah hobinya naik gojek kuning boro- boro naik mobil bagus gimana ceritanya.
Eett dah kenape nih author hahhaa maapinnn Yee pembaca, kebawa bawaaaa jadi hahhahaiii ...
Lanjutttt ...
Medi menggunakan mobil BMW keluaran terbaru berwarna hitam doff. Cika yang terkesima dengan penampilan mobil Medi baik dari dalam maupun luar hanya bisa melihat dengan terpanah.
"Enak iya, jadi orang kaya ..." Batin Cika.
"Cik, kayaknya loe kirim maps aja di lokasi rumah loe dimana. Siapa tau aja entar loe dijalan tidur" Perintah Medi.
Mendengar hal itu Cika hanya mengangguk.
Cika membenahi posisi duduknya senyaman mungkin, karena memang kondisi badan yang sudah lelah Mata Cika pun sayup-sayup menunjukan akan tidur. Namun, baru saja ingin memejamkan matanya. Satu pesan masuk, pesan biasa.
Hantu Kuburan
"cik, lima belas menit lagi jam 10 nih. Tante otw kesana iya ..."
Seketika, mata Cika membulat sempurna. Untung saja, Cika sudah menyetorkan uangnya ke ATM setor tarik tunai yang berada di kantin kantor tadi. Sebelum benar-benar masuk ke ruangan kerja. Cika menyempatkan diri untuk ke kantin terlebih dahulu, dan membeli minum. Situasi yang seperti inilah, sudah Cika prediksikan makannya ia memilih setor tunai tadi. Jadi, ketika ada hal penting yang mendesak. Cika bisa langsung Transfer melalui m-banking yang ada di ponselnya.
Cika
"kita enggak bisa ketemu te, aku masih di kantor. tolong kirim, no rekening saja. Nanti saya akan kirim segera ..."
Hantu kuburan
"oke, enggak masalah asal kamu jangan coba coba nipu saya. Ini adalah no rekening saya 05xxxxxxxxx itu dia, atas nama saya sendiri".
Cika
"oke ..."
Tanpa menunggu lama, Cika langsung mentasfer uang sejumlah yang telah disepakati.
Cika
"Tolong cek sekarang te! ... udah masuk apa belum? Udah saya transfer barusan".
Hantu kuburan
"oke udah ..."
Setelah membalas pesan dari hantu kuburan, Cika benar-benar tidak bisa menahannya matanya yang ingin terpejam. Akhirnya sepanjang perjalanan, Cika hanya tidur saja.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments