Episode 7

PT Suci Abadi, tulisan yang bertanggar besar di dalam loby kantor. Cika memandangin tulisan tersebut dengan tersenyum tipis.

" Baiklah, hari ini aku harus bekerja lebih baik! Target bulan ini pun, harus juga tercapai dengan baik ... !" Gumam Cika di dalam hatinya.

***

PT SUCI ABADI

PT ini bergerak di bidang properti, baik dari rumah menengah ke bawah sampai rumah menengah ke atas. Selain harga yang di tawarkan cukup ramah dikantong, lokasi perumahan yang mereka tawarkan sangat strategis. Tak hayalnya dalam satu tahun terakhir ini. Perumahan yang di naungi oleh PT Suci Abadi, naik sembilan puluh persen sempurna.

Tak hanya itu saja, PT ini juga menawarkan jasa iklan, baru-baru ini juga merilis di bidang fashion. Sungguh benar-benar PT yang memiliki nama besar.

Jika diingat kembali perjuangan Cika, untuk masuk ke PT Suci Abadi ini sangat keras. Bagaimana tidak? Berbekal hanya ijazah S1 saja, sedangkan rekan rekan kerjanya yang lain hampir rata-rata S2.

Selain itu, wajah Cika tidak seperti sekarang. Cika yang dulu berpenampilan, bisa dibilang hampir lusuh. Maklum saja, Cika tak mengenal yang namanya Skincare ataupun Lulur badan. Jagankan untuk merawat dirinya, sekedar untuk bisa makan sehari hari saja. Cika sudah, Alhamdulillah.

Begitulah apa adanya, Cika memang terlahir dari keluarga yang ekonominya bisa dikatakan PAS saja alias cukup. Jika, ia menginginkan lebih maka ia harus bekerja keras untuk itu.

Untung saja Cika memiliki kelebihan lainnya, Cika merupakan mahasiswa yang berprestasi dikampusnya dulu. Tak salah-salah, dengan predikat Cumlaude yang ia peroleh. Hal inilah yang membuat Cika dapat lolos di PT yang sangat besar ini. Jika, mengingat perjuangan itu Cika selalu merasa sedih.

***

Lamunan Cika pun terpecahkan, karena Cika merasa pundak sebelah kanannya di pegang orang lain dari belakang. Dengan spontan Cika langsung menoleh ke belakang.

" Pakkkk ... " Sapa Cika ramah, sambil menunjukan gigi rapinya.

Ternyata yang memegang pundak Cika adalah Medi. Benar, lagi dan lagi Medi memergokin Cika melamun. "Are you oke?" Sapa Medi lembut, sembari menatap mata Cika dengan penuh tanya. "Saya baik baik aja pak ..." senyum Cika.

Lalu medi mempersilahkan Cika jalan duluan, yang diikuti olehnya. Pagi ini, suasana hati Cika tak karuan. Jatungnya terus berdenyut kencang. Entah apa saja yang ada dalam pikirannya. Disatu sisi Cika merasa senang bukan kepalang karena cowok yang di dambakannya diam-diam sekarang berjalan lurus di belakangnya.

Tapi ada hal lain juga yang ia pertanyakan. Kenapa Medi, sampai menanyakan perihal kondisinya. Apa jangan-jangan medi tau, yang dirasakan Cika. Cika terus-menerus bergumam di dalam hatinya.

Pintu lift terbuka perlahan, Cika masuk dan diikuti dengan Medi dibelakangnya. Cika menekan tombol yang bertuliskan angka sepuluh. itu artinya, menuju ke ruang kerja. Di dalam lift, mereka hanya berdua saja. Tak ada satu pun karyawan lainnya.

Maklum saja, hari ini Cika sengaja datang lebih awal tepat pukul tujuh ia sudah berada di kantor. Bukan apa-apa, Cika hari ini ingin membalaskan dendamnya kemarin. Gara-gara kejadian kemarin, Cika tidak mengambil lembur dan cuannya pun tidak bertambah. Maka dari itu Cika, sengaja datang lebih awal untuk membereskan pekerjaannya. Lalu akan ia pergunakan waktu sore untuk mengejar berkas yang sudah menumpuk akibat kemarin, di laci kerjanya.

Di dalam lift, Cika dan medi pun hanya saling diam. Tak ada sepata katapun yang mereka berdua ucapkan. Medi terus memperhatikan Cika mulai dari ujung rambut sampai sepatu yang dipakainya.

Cika Hari ini berpakaian, sangat manis. Celana dasar hitam dengan model terbaru, serta kemeja berwarna biru terbalut indah dibadannya. Belum lagi, parfum yang sangat manis dipilih Cika pagi ini. Sengaja, biar mood nya baik juga.

" Jika dilihat-lihat, cantik juga Cika! Penampilannya pun sederhana, mana harum lagi ...." batin Medi. Medi hanya tersenyum tipis, melihat leher jenjang Cika di balik kuncir satunya. Terlihat ikat rambut berwarna coklat. Menambah kesan sangat manis di pakai di mahkota kepalanya.

Tak selang berapa lama, akhirnya pintu lift pun terbuka. Benar saja, keadaan ruangan meraka pagi ini juga masih sangat sepi. Belum ada satupun pekerja yang datang. Lagi- lagi, Cika salah tingkah dibuat oleh bosnya.

" Kamu, jangan lupa absen masuk! Nanti lupa ..." Tutur Medi lembut.

Cika yang mendengar hal itu, girang bukan kepalang. Diam diam bos barunya ini sangat manis dan penuh dengan perhatian batin ia dalam hati.

" Baik pak ... " Jawab Cika sedikit terbata bata.

" kamu santai aja, enggak usah gugup. Saya duluan iya ke meja kerja ..." Lanjut Medi.

Cika tak menjawab, ia hanya merespon dengan anggukan kepala.

Medi berjalan melewati Cika sambil tersenyum. Cika hanya bisa mencuri-curi Padang sambil menundukkan kepalanya melihat Medi berjalan dihadapannya.

" Benar-benar suami idaman!" gumam Cika dalam hati.

Ketika Medi sudah masuk ke dalam ruang kerjanya. Barulah Cika menempelkan jempolnya untuk absen pagi ini. Dengan perasaan senang bercampur aduk, Cika pun tak sadar ia lagi tersipu malu.

Ternyata diam diam Medi memperhatikan Cika dari bilik kaca ruang kerjanya. Melihat hal itu Medi hanya menggaruk garukan kepalanya sambil tersenyum kecil.

Medi, bukanlah seorang pria yang sering tebar pesona kepada semua wanita. Beda sekali dengan adiknya. Medi tipikal pria yang susah untuk menyukai seorang wanita. Tapi melihat kelakuan nya dengan Cika. Rasanya dia aneh sendiri dengan sikapnya kali ini.

Medi pun tertawa kecil, melihat dari kaca ruang kerjanya. Tak ubahnya di luar sana Cika melompat kegirangan. Entah apa, yang sedang dirasakan wanita itu sampai-sampai ia melompat kegirangan seperti anak kecil.

" Dasar bocah ..." Tutur Medi pelan, tapi entah mengapa melihat tingkah laku aneh Cika yang seperti bocil itu Medi malah menyukainya.

Medi pun kali ini tersipu malu melihat tingkah lakunya sendiri.

Lisa yang dari kejauhan sudah melihat bayangan Cika dibalik kaca pun Teheran.

"Ada gila gilanya wanita itu ia ..." Gumam Lisa dalam hati. Pagi pagi sudah berulah, Lisa pun masih bergumam. Mana tidak heran, tingkah laku Cika memang benar benar aneh bukan kepalang.

"Ehh lohh .. Kenapa sih?" Tanya Lisa heran.

Cika hanya tersenyum saja. Tanpa satu katapun keluar dari mulutnya. "Benar-benar gila ..." batin Lisa.

Selagi di tempat duduk kerjanya pun, Cika masih tersenyum. Sembari, melihat kanan dan kiri. Dengan wajah yang sudah seperti tomat ceri, akhirnya Cika pun menutupin wajahnya dengan kedua tangannya. sambil melirik ke arah Lisa. Lisa yang melihat Cika pun, dibuat kesal olehnya. Bagaimana tidak, ditanya pun Cika tadi tidak menjawab dan hanya tersenyum saja.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!