"Emang Paling betul ... makan bakso pakde paket komplit! Syedaaaapp kali lahhh di perutku ini !! ... Gumam Cika dalam hati.
Melihat isi mangkok, rupanya sudah habis dilahapnya dengan cepat.
"Apa yang kurang iya, dalam hatinya bertanya tanya" ....
Sambil mengacungkan tangan satu, Cika sedikit berteriak.
"Pakde ... Pakde! Aku mau Es Batu nya saja plus teh botol Sosronya satu iya! .. "
"Baik neng ..."
Pakde terlihat lagi menyiapkan es batu Cristal yang disiapkannya di dalam gelas Plastik, tak lupa juga mengambil teh botol Sosro satu botol, beserta dengan sedotan berwarna putih. Sambil, tersenyum pakde menyodorkan pesanan Cika di atas meja.
"Silahkan dinikmati neng ... " tutur pakde Ramah.
"Baik Pakde ..." Jawab Cika tak kalah ramah.
Cika langsung menuangkan teh botol Sosro ke dalam secangkir gelas plastik yang berisi es batu tadi dengan penuh, dan langsung meminumnya dengan sangat menikmati setiap tetes demi tetes.
Dia melirik jam tangannya kembali, rupanya jam sudah menunjukan pukul 12.45 menit. Itu artinya jam makan siang hampir selesai. Segera Cika menghabiskan es teh yang sangat nikmat ini, sambil terburu buru.
Maklum saja, Cika tidak boleh terlambat sampai di kantor. Dikarnakan, Bos Muda yang galak itu tidak suka melihat karyawannya tidak on time saat bekerja maupun beristirahat.
Sambil mengeluarkan uang berwana biru yang bernilai lima puluh ribu rupiah, Cika menyodorkan kepada pakde.
"Ini neng kembaliannya ... " tutur pakde.
"tidak usah pakde buat pakde saja ..." balas Cika dengan senyum.
"Terima Kasih iya neng cantik ... " jawab pakde sambil tersenyum lebar.
Cika hanya mengangguk sambil tersenyum.
Langkah kaki Cika pun dibuat cepat olehnya, untuk sampai keruangan kerjanya dengan tepat waktu. Maklum saja kantor yang berdiri megah di Pusat kota ini, berlantaikan lima belas lantai. Kebetulan ruang kerja Cika berada di lantai sepuluh.
Dengan waktu yang menunjukan pukul 12.55 menit, Cika Amat ketar ketir. Dikarenakan posisi kurang dari lima menit dia masih berada di dalam lift dengan karyawan lain dan sangat ramai. Membuat bernafas pun sedikit sulit.
Bel lift pun berbunyi ...
Ting !! ...
Membuat pintu lift terbuka lebar di lantai sembilan dan bertepatan dengan pukul 13.00 WIB.
Cika hanya menggambil nafas panjang sambil terus melirik jam ditangan kirinya. Satu persatu karyawan di lantai sembil pun keluar dengan tertib. Tinggal lah hanya Cika dan Satu karyawan cowok di dalam lift tersebut.
Muka Cika sudah tampak merah, dan air keringatnya pun terus membasahi pipinya. Terlihat sekali jika dia sedang cemas, karena bakal datang terlambat menuju ruang kerjanya.
Tubuh laki laki ini sangat tinggi dan berisi, berpakaian super rapi. Terlebih lagi bonus wajah yang sangat tampan serta manis. Parfum yang digunakan pun, sangat manis menusuk hidung. Cika pun tersenyum tipis, sambil sesekali melihat pria yang ada disampingnya. Dalam hati Cika hanya bisa berkata, "Andai Dia Jodohku, Tuhan ..."
Ting ! ...
Pintu lift terbuka lebar, benar saja angka dilift menujukan angka sepuluh yang mana Cika harus bergegas keluar lift. Hal ini juga yang memumbarkan lamunannya tentang pria yang berada disebelah nya ini.
Dengan berlari kecil, Cika langsung menuju meja kerjanya.
" Heii kamuu!" Sapa Lisa.
Lisa adalah teman Cika yang posisi duduknya persis bersebalahan dengan Cika.
"Kemana aja sih, sampe telat dua menit Loh ..." tutur Lisa pelan.
"tadi gue makan bakso dipojok jalan yang rame banget"
"Pantesss ajaaa loe lelet iya ..." tutur Lisa sedikit ngegas sembari bola matanya menatap tajam. Cika melihat Lisa seperti itu hanya tertawa kecil.
"Eehh Cika ... loe tau enggak nasib loe masih beruntung enggak dipecat siang ini! ..."
"Emangnya kenapa sih Lis?"
Duhhhh, ini anak iya bukan hanya jomblo tapi juga kodet informasi hmmmm gumam Lisa.
"Bos kita yang kemarin, loe tau kan?"
"iya, gueee tau! Emang kenapa? .."
"Udah Stop dia dari bumi, lantai sepuluh ini ..." terang Lisa.
"Lah emang dia kemana Lis?" tanya Cika penasaran.
"Dia udah dipecat Cika .... dari tiga puluh menit yang lalu! sama Bos Pemilik PT Suci Abadi ini ..."
Mendengar cerita Lisa, mata Cika pun melotot dan mulutnya melebar seperti huruf O
Sadar dengan reaksinya, ia langsung membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. Perlahan dia mulai menarik nafas pelan, dan melirik Lisa dengan tajam.
"Kenapa dia di Pecat Lis?" Tanyanya, penasaran.
"Tuh kan, cik Loe tuh iya memang kudet banget informasi! Orang noh udah sampai Arab! Loee masih disini aja! ...."
"Emang gue enggak tau kok ..." ketus Cika.
" Eehhh Cika Apriyani, yang cantik ... Dengerin gue ini! Lisa nan gemoy manja! rupawan ini mau ngejelasin kenapa si Bos gila itu dipecat ...!!!!
Sontak Cika langsung mendekatkan kursinya, yang hanya berjarak satu Senti saja dengan tatapan penuh tanya.
" Cika .... bos kita yang gila itu! ketahuan korupsi uang kantor. Dan bukan itu aja, dia juga ketahuan memotong gaji karyawan yang telat datang ke meja kerja setelah beristirahat ...!
" Ohhh bagus donk!!" ungkapnya, sedikit berteriak.
Lisa pun dengan sigap, langsung mendekap mulut Cika. Karena takut terdengar oleh karyawan lainnya.
"Loe, bisa enggak sih jangan teriak" ucap Lisa sambil membekap mulutnya. Cika tak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. Dikarenakan mulutnya sudah dibekap Lisa dengan amat kuat.
Rupanya Bos nya yang bernama Rendi Saputra. Selama ini memang dikenal dengan Bos yang sering memotong gaji karyawan yang telat datang ke kantor waktu jam istirahat.
Bukan masalah potong gajinya, tapi nominal gaji yang dipotong oleh bos dilantai sepuluh ini. Rendi Saputra, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Suci Abadi, tidak segan-segan memberikan potongan gaji berkisaran tiga puluh persen dari gaji utama.
***
Sekilas tentang Rendi Saputra. Rendi, merupakan anak ke dua dari bapak Joko Saputra, pemilik PT Suci Abadi. Rupanya Pak Joko, sedang mengalami sakit yang cukup parah jadi menyita waktu banyak di masa pemulihannya. Selama beliau sakit, perusahaan diambil ahli oleh anak bungsunya ini.
Pak Joko, memiliki dua orang putra. Putra Pertama nya bernama Medi Saputra. Kenapa tidak Medi yang meneruskan? dikarenakan pak Joko waktu terkena serangan jantung secara tiba-tiba. Medi sedang tidak berada di Indonesia. Maka dari itu, Rendi harus mengambil alih perusahaan milik ayahnya.
Saat itu, Medi sedangan berada di Amerika untuk menyelesaikan studi Magister nya di bidang Bisnis. Karena tak memiliki pilihan lain, pak Joko langsung memerintahkan Rendi untuk mengambil alih perusahaan sebagai direktur utamanya.
****
Mendengar, Rendi berulah dikantor pak Joko yang sedang menikmati secangkir teh hangat di taman belakang. Tak pikir panjang langsung memecat Rendi melalui jaringan telpon, serta menginformasikan ke seluruh stafnnya bahwa Rendi langsung di pecat saat itu juga.
Beruntungnya, Medi sedang berdiri disebelah Ayahnya siang itu. Dengan wajah yang sangat cemas, Medi langsung memegangi tangan ayahnya sambil berkata "Ayah jaga kesehatan, bicaranya bisa pelan pelan saja" tuturnya sangat lembut.
Sang ayah, langsung menunjuk Medi mengambil alih perusahaan saat itu juga. Walaupun Medi, baru saja tiba dirumah dan langsung mendapatkan amanah dari sang ayah. Mendengar hal itu, Medi hanya menganggukkan kepala. Karena dia tidak ada pilihan lain selain mengangguk dan menyetujui nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Winifred
Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯
2024-01-08
2