Pukul 00.00 WIB
Cika masih sibuk dengan ponselnya. Bukanya bergegas untuk tidur. Cika malah asyik membalas chatting di aplikasi orange perjodohan. Ada tiga pria yang sangat diincarnya. jika dilihat dari fotonya. Satu pria ini, berprofesi sebagai dokter. Yang kedua pria ini berprofesi sebagai pengusaha dan yang ke tiga pria ini berprofesi sebagai karyawan di suatu perusahaan.
Pria yang pertama bernama Noki, Noki ini jika dilihat dari foto profil di aplikasi orange. orangnya berkulit kuning Langsat, memiliki tinggi sekitar seratus delapan puluh lima sentimeter, serta sedikit gemuk. Tapi, Cika cukup tertarik kepadanya dikarnakan Noki ini menurutnya lucu. Jika dilihat juga, Noki berasal dari Provinsi Bengkulu. Sangat jauh rupanya. Yang notabennya Cika berada di Ibu Kota.
Noki
" Haiii, Salam kenal 😊
aku Noki, jika tidak sibuk ... Bolehlah balas pesanku ini ... Hehhe .. "
Cika
" haiii nokii ...
salam kenal kembali, maaf saya lama membalas pesanmu dikarenakan tadi sangat sibuk dikantor ..."
Noki
"Tak masalah, bolehkan saya meminta no wa mu? jika berkenang, kita komunikasi lebih akrab di wa saja 😅🤭"
Cika
"tentu saja, boleh ... 0852xxxxxxxxwa aja iya.
bye!"
Noki
"siap ... "
Hati Cika sedikit bahagia, sekarang ponselnya yang selalu senyap ini. Beraktivitas juga, layaknya orang normal. Cepat sekali dia membalasnya, " Tapi lucu ..." gumam Cika dalam hati. Cika menilai Noki orang yang sigap, terlihat dari dia membalas pesan dengan cepat. Sebegitunya Cika mengambil kesimpulan.
Tak lama kemudian ponsel Cika berdering, nada pesan masuk. Rupanya, memang betul Noki sudah mengirim pesan melalui wa. Cika hanya melihatnya dari layar. Belum merespon apa pun. karena Cika ingin melihat reaksi pria kedua dan juga ketiga yang juga sedang. Berbalas chat Dengan di aplikasi orange.
Pria Kedua ini, bernama Medi. Medi nyaris sempurna Dimata Cika. Dilihat dari foto profil aplikasi orange ini. Medi memiliki wajah bulat, berkumis tipis. Postur badannya pun ideal bisa dikatakan tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gendut. Memiliki tinggi lebih kurang seratus tujuh puluh lima sentimeter. Profesi Medi adalah pengusaha, menarik sekali untuk Cika. Pikirnya, sudah tampan kaya lagi. Mudah-mudahan, berhati baik seperti malaikat. Itu yang diharapkan Cika, sambil senyum-senyum Cika membalas chat dari Medi.
Ternyata Medi ini tipikel pria yang membalas chat, agak lama. Hal ini, membuat Cika bukannya lari dari chat itu. Tapi semakin ditunggunya, karena penasaran karakter pria ini.
Medi
"assalamualaikum, Cika ..."
kesan pertama dalam chat saja, sudah membikin hati Cika berbunga bukan kepalang. "Calon, Imam nih ..." Batin Cika dalam hati. Cika langsung merespon medi dengan cepat.
Cika
"waalaikumsalam, med ..."
Cika sudah merasa kegirangan, membalas chat dari Medi. Ingin rasanya di mengetik pesan dengan bertuliskan. "Waalaikumsalam, calon imam ... " Batin Cika, sambil tertawa geli di atas tempat tidur.
Sudah hampir tiga puluh menit, Cika belum juga mendapatkan balasan dari Medi. tak selang berapa lama ponselnya pun berdering. Cika langsung cepat cepat melihat pesan dari Medi. Tapi dugaan cika salah, bukannya Medi mengirimkan pesan chat kepadanya. Melainkan pria ketiga yang memberikan pesan kepadanya.
Pria ketiga ini bernama Lukman, Lukman berasal dari daerah Riau. "Wahhh jauh juga yahhh!" batin Cika. Dilihat dari foto profil nya, Lukman ini berkulit hitam alias sawo matang. Orangnya gendut, dan memakai kaca mata. Kenapa Cika merespon sosok Lukman ini. Karena Lukman lucu Dimata Cika. Tak itu saja, memang benar feell seorang perempuan. Lukman benar bener lucu, orangnya juga seru. Meski statusnya hanya karyawan di suatu perusahaan.
Lukman
"haii nona manis 🙃"
memang kesan pertama ini, sedikit genit. Tapi tak mengapa. setidaknya ponsel Cika sekarang, sudah seperti orang orang normal. Alias bernyawa, karena selama ini ponsel Cika hanya mode diam. Jika pun ada pesan wa yang masuk itu hanya dari temannya tidak lain dan tidak bukan adalah Lisa. Yupppzzz pembaca, benar sekali. Li to the sa, alias Lisa.
Cika
"haii tampan 🙃"
Balas Cika sedikit lebih genit dari biasanya.
Lukman
"Cika kamu bener iya namanya Cika?"
Cika
"ia tentu saja seperti itu ..."
Lukman
" Salam kenal iya, aku Lukman dari Riau 🤭"
Cika
" wah jauh iya man, kalo jalan kaki hehhe .."
Lukman
"hehhe iya iyalah jauh, kamu ada ada saja masak sih jalan kaki. Lawak bangettt dehhh! heheh 😅"
Cika
"hehehehe ..."
Rupanya Cika masih menunggu pembalasan chat dari Medi, pria yang memang ditunggu tunggunya itu. Sambil melihat chat Lukman yang sangat panjang. Tak ubahnya membuat mulut Cika melebar. Cika menguap begitu besar. Sepertinya dia memang benar benar sudah ingin kepulau kapuk untuk bermimpi indah. Wajar saja sekarang sudah pukul dua dini hari.
Dengan cepat Cika menarik selimut, sampai kelehernya. Hanya menyisakan bagian kepala yang tampak. Cika memang tidur agak aneh dari yang lain. Selimutnya saja sampai ke leher dan dengan lampu wajib menerangi seluruh isi kamar.
Jika lampu dikamar dibiarkan gelap. Cika tak akan bisa tidur dengan nyenyak. Namun, sebaliknya jika lampu kamar dibiarkan menyala terang. Cika bisa tidur dengan pulas sampai esok pagi.
***
Suara dengkuran terdengar jelas ditengah keheningan malam. Ia Cika jika tidur sering mendengkur, tanpa disadarinya dengkuran itu terdengar ke kamar ibu. Dirumah, bukan hanya Cika saja yang tidurnya mendengkur. Kak Tina pun, sama halnya. Jadi setiap malam, ibu salalu diiringi musik yang indah. Alis suara dengkuran dari kedua wanita ini.
Ibu, bukannya memarahi mereka berdua. Malah sangat menikmatinya, suara dengkuran-dengkuran indah ini. Mendengar hal ini, ibu hanya tersenyum di tempat tidurnya sambil menatap langit langit kamar. Sesekali ibu juga mengingat almarhum ayah. Bukan hanya itu saja, ibu juga terkadang merindukan anaknya berkumpul dirumah.
Rupanya, melihat ibu membuka mata. Sedari tadi kak Tina mengamati ibu.
"Ibu, aku berisik iya? Aku mengganggu ibu tidur iya?" Tina terus bertanya seperti itu kepada ibu.
Ibu membalikan posisi tidurnya menghadap ke arah Tina. Kini mereka pun, saling beradu pandang. Sambil mengelus rambut Tina dengan lembut.
Ibu berkata " enggak sayang, ibu tidak merasa terganggu sama sekali dengan suara dengkuran itu dan adik mu itu ... "sembari tersenyum.
Tina yang mendengar, ibunya berkata hanya menganggukkan kepala sambil memejamkan mata kembali. Ibu masih saja membelai rambut Tina dengan lembut. Ibu sangat sayang kepada Tina. Betapa tidak, Tina adalah anak yang dihadiahkan Allah untuknya. Itu artinya dia mempu menjalani semuanya, walaupun berat. Ibu hanya takut akan satu hal. ketika ibu sudah tiada lagi, ibu takut sekali tidak ada yang akan mau mengurusi Tina. Karena mengurus Tina harus berhati ikhlas dan juga sabar.
Tanpa disadari, bulir air mata pun menetas satu persatu membasahi pipi ibu di tengah malam.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments