episode 9

Pukul 00.00 WIB

Cika masih sibuk dengan ponselnya. Bukanya bergegas untuk tidur. Cika malah asyik membalas chatting di aplikasi orange perjodohan. Ada tiga pria yang sangat diincarnya. jika dilihat dari fotonya. Satu pria ini, berprofesi sebagai dokter. Yang kedua pria ini berprofesi sebagai pengusaha dan yang ke tiga pria ini berprofesi sebagai karyawan di suatu perusahaan.

Pria yang pertama bernama Noki, Noki ini jika dilihat dari foto profil di aplikasi orange. orangnya berkulit kuning Langsat, memiliki tinggi sekitar seratus delapan puluh lima sentimeter, serta sedikit gemuk. Tapi, Cika cukup tertarik kepadanya dikarnakan Noki ini menurutnya lucu. Jika dilihat juga, Noki berasal dari Provinsi Bengkulu. Sangat jauh rupanya. Yang notabennya Cika berada di Ibu Kota.

Noki

" Haiii, Salam kenal 😊

aku Noki, jika tidak sibuk ... Bolehlah balas pesanku ini ... Hehhe .. "

Cika

" haiii nokii ...

salam kenal kembali, maaf saya lama membalas pesanmu dikarenakan tadi sangat sibuk dikantor ..."

Noki

"Tak masalah, bolehkan saya meminta no wa mu? jika berkenang, kita komunikasi lebih akrab di wa saja 😅🤭"

Cika

"tentu saja, boleh ... 0852xxxxxxxxwa aja iya.

bye!"

Noki

"siap ... "

Hati Cika sedikit bahagia, sekarang ponselnya yang selalu senyap ini. Beraktivitas juga, layaknya orang normal. Cepat sekali dia membalasnya, " Tapi lucu ..." gumam Cika dalam hati. Cika menilai Noki orang yang sigap, terlihat dari dia membalas pesan dengan cepat. Sebegitunya Cika mengambil kesimpulan.

Tak lama kemudian ponsel Cika berdering, nada pesan masuk. Rupanya, memang betul Noki sudah mengirim pesan melalui wa. Cika hanya melihatnya dari layar. Belum merespon apa pun. karena Cika ingin melihat reaksi pria kedua dan juga ketiga yang juga sedang. Berbalas chat Dengan di aplikasi orange.

Pria Kedua ini, bernama Medi. Medi nyaris sempurna Dimata Cika. Dilihat dari foto profil aplikasi orange ini. Medi memiliki wajah bulat, berkumis tipis. Postur badannya pun ideal bisa dikatakan tidak terlalu kurus dan juga tidak terlalu gendut. Memiliki tinggi lebih kurang seratus tujuh puluh lima sentimeter. Profesi Medi adalah pengusaha, menarik sekali untuk Cika. Pikirnya, sudah tampan kaya lagi. Mudah-mudahan, berhati baik seperti malaikat. Itu yang diharapkan Cika, sambil senyum-senyum Cika membalas chat dari Medi.

Ternyata Medi ini tipikel pria yang membalas chat, agak lama. Hal ini, membuat Cika bukannya lari dari chat itu. Tapi semakin ditunggunya, karena penasaran karakter pria ini.

Medi

"assalamualaikum, Cika ..."

kesan pertama dalam chat saja, sudah membikin hati Cika berbunga bukan kepalang. "Calon, Imam nih ..." Batin Cika dalam hati. Cika langsung merespon medi dengan cepat.

Cika

"waalaikumsalam, med ..."

Cika sudah merasa kegirangan, membalas chat dari Medi. Ingin rasanya di mengetik pesan dengan bertuliskan. "Waalaikumsalam, calon imam ... " Batin Cika, sambil tertawa geli di atas tempat tidur.

Sudah hampir tiga puluh menit, Cika belum juga mendapatkan balasan dari Medi. tak selang berapa lama ponselnya pun berdering. Cika langsung cepat cepat melihat pesan dari Medi. Tapi dugaan cika salah, bukannya Medi mengirimkan pesan chat kepadanya. Melainkan pria ketiga yang memberikan pesan kepadanya.

Pria ketiga ini bernama Lukman, Lukman berasal dari daerah Riau. "Wahhh jauh juga yahhh!" batin Cika. Dilihat dari foto profil nya, Lukman ini berkulit hitam alias sawo matang. Orangnya gendut, dan memakai kaca mata. Kenapa Cika merespon sosok Lukman ini. Karena Lukman lucu Dimata Cika. Tak itu saja, memang benar feell seorang perempuan. Lukman benar bener lucu, orangnya juga seru. Meski statusnya hanya karyawan di suatu perusahaan.

Lukman

"haii nona manis 🙃"

memang kesan pertama ini, sedikit genit. Tapi tak mengapa. setidaknya ponsel Cika sekarang, sudah seperti orang orang normal. Alias bernyawa, karena selama ini ponsel Cika hanya mode diam. Jika pun ada pesan wa yang masuk itu hanya dari temannya tidak lain dan tidak bukan adalah Lisa. Yupppzzz pembaca, benar sekali. Li to the sa, alias Lisa.

Cika

"haii tampan 🙃"

Balas Cika sedikit lebih genit dari biasanya.

Lukman

"Cika kamu bener iya namanya Cika?"

Cika

"ia tentu saja seperti itu ..."

Lukman

" Salam kenal iya, aku Lukman dari Riau 🤭"

Cika

" wah jauh iya man, kalo jalan kaki hehhe .."

Lukman

"hehhe iya iyalah jauh, kamu ada ada saja masak sih jalan kaki. Lawak bangettt dehhh! heheh 😅"

Cika

"hehehehe ..."

Rupanya Cika masih menunggu pembalasan chat dari Medi, pria yang memang ditunggu tunggunya itu. Sambil melihat chat Lukman yang sangat panjang. Tak ubahnya membuat mulut Cika melebar. Cika menguap begitu besar. Sepertinya dia memang benar benar sudah ingin kepulau kapuk untuk bermimpi indah. Wajar saja sekarang sudah pukul dua dini hari.

Dengan cepat Cika menarik selimut, sampai kelehernya. Hanya menyisakan bagian kepala yang tampak. Cika memang tidur agak aneh dari yang lain. Selimutnya saja sampai ke leher dan dengan lampu wajib menerangi seluruh isi kamar.

Jika lampu dikamar dibiarkan gelap. Cika tak akan bisa tidur dengan nyenyak. Namun, sebaliknya jika lampu kamar dibiarkan menyala terang. Cika bisa tidur dengan pulas sampai esok pagi.

***

Suara dengkuran terdengar jelas ditengah keheningan malam. Ia Cika jika tidur sering mendengkur, tanpa disadarinya dengkuran itu terdengar ke kamar ibu. Dirumah, bukan hanya Cika saja yang tidurnya mendengkur. Kak Tina pun, sama halnya. Jadi setiap malam, ibu salalu diiringi musik yang indah. Alis suara dengkuran dari kedua wanita ini.

Ibu, bukannya memarahi mereka berdua. Malah sangat menikmatinya, suara dengkuran-dengkuran indah ini. Mendengar hal ini, ibu hanya tersenyum di tempat tidurnya sambil menatap langit langit kamar. Sesekali ibu juga mengingat almarhum ayah. Bukan hanya itu saja, ibu juga terkadang merindukan anaknya berkumpul dirumah.

Rupanya, melihat ibu membuka mata. Sedari tadi kak Tina mengamati ibu.

"Ibu, aku berisik iya? Aku mengganggu ibu tidur iya?" Tina terus bertanya seperti itu kepada ibu.

Ibu membalikan posisi tidurnya menghadap ke arah Tina. Kini mereka pun, saling beradu pandang. Sambil mengelus rambut Tina dengan lembut.

Ibu berkata " enggak sayang, ibu tidak merasa terganggu sama sekali dengan suara dengkuran itu dan adik mu itu ... "sembari tersenyum.

Tina yang mendengar, ibunya berkata hanya menganggukkan kepala sambil memejamkan mata kembali. Ibu masih saja membelai rambut Tina dengan lembut. Ibu sangat sayang kepada Tina. Betapa tidak, Tina adalah anak yang dihadiahkan Allah untuknya. Itu artinya dia mempu menjalani semuanya, walaupun berat. Ibu hanya takut akan satu hal. ketika ibu sudah tiada lagi, ibu takut sekali tidak ada yang akan mau mengurusi Tina. Karena mengurus Tina harus berhati ikhlas dan juga sabar.

Tanpa disadari, bulir air mata pun menetas satu persatu membasahi pipi ibu di tengah malam.

***

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!