episode 11

Senin Ceria

Pagi-pagi Medi sangat bersemangat untuk pergi ke kantor, padahal jam menunjukan pukul 06.30 WIB.

Tak biasanya Medi sangat bersemangat kali ini, rupanya hari ini adalah hari yang sangat penting untuknya dimana dia akan mengadakan rapat penting pertama kalinya bersama seluruh karyawan PT SUCI ABADI.

Denga jas berwarna hitam, serta rambut yang ditata sangat rapi, tak lupa memakai dasi berwarna biru gelap. Sangat cocok di tubuh Medi yang sangat ideal. Tak lupa juga, Medi menambah aksesoris berupa jam tangan mahal bermerk sesuai dengan warna jas yang dia pakai saat ini. Ditambah dengan parfum Vanila yang manis, membuat tingkat ketampanan Medi dua puluh persen meningkat sangat tajam.

Sementara itu di meja makan, ayahnya Joko sudah menunggu Medi untuk menikmati sarapan bersamanya. Benar sekali hanya ada mereka berdua, karena Rendi semalam pulang Mabok jadi dia masih tidur dan entah kapan akan terbangun.

Joko memerintahkan pelayan, untuk menyiapkan nasi goreng untuk menu sarapan pagi ini. Ditambah dengan telur ceplok dan juga kerupuk. Walaupun pak Joko ini orang kaya, tapi dia sangat menyukai kerupuk. Baginya makan apa pun tanpa kerupuk, seperti ada yang kurang. "Orang kaya aja doyan kerupuk iya gaesssss!"

Pelayan di rumah pak Joko bagian memasak hanya satu, ini pun pelayan yang sudah mengabdi sangat lama bersamanya. Mbok Jum, sudah mengabdi kepada keluarga pak Joko kurang lebih tiga puluh tahun. Benar benar dari pak Joko masih belum menikah sampai sudah punya anak dua. Semenjak istri pak Joko meninggal, Mbok Jum inilah yang sering menemani pak Joko dirumah. Karena bagi pak Joko Mbok Jum, sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Mengingat usia Mbok Jum sudah memasuki enam puluh tahun. Namun demikian, mbok Jum masih nampak terlihat seperti umur lima puluhan.

" Tuan, ini makanannya sudah siap" tutur Mbok Jum sambil menata piring di meja makan.

" Baiklah mbok, kita tunggu Medi sebentar ia. Kemungkinan sekitar lima menit lagi media akan turun mbok ..." Jawab pak Joko dengan lembut.

"Baiklah, saya tinggal dulu iya tuan. Jika ada yang kurang boleh panggil saja saya ..." Terang mbok Jum.

Mendengar hal itu, pak Joko hanya mengangguk.

Sekitar lima menit berlalu, bernar saja Medi sudah nampak terlihat menuju meja makan. Pak Joko yang sudah sedari tadi menunggunya, mempersilahkan untuk duduk.

" Masakan mbokk Jum pasti enak nih ayah, pas banget nasi goreng kesukaanku ..." Tutur Joko sambil membuka piring yang ada di hadapannya.

Tanpa berlama lama, Medi langsung menyedok nasi goreng ke piringnya. Dilanjutkan dengan telur ceplok dan juga kerupuk.

Suapan demi suapan sudah mendarat sempurna di mulut Medi, saking lahapnya Medi pun sampai tak memperdulikan pak Joko yang sedang berada di sampingnya. Melihat Medi makan dengan sangat lahap, pak Joko pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Anakku, kamu tetaplah Medi yang kecil ketika dirumah ... Andai Rendi seperti kamu juga, dan tak banyak berulah!" Batin pak Joko, sedih sekaligus bahagia.

Mengingat Rendi dan Medi memang benar benar seratus delapan puluh derajat sangat berbeda.

Tak sampai dua puluh menit, rupanya nasi goreng mbok Jum mendarat mulus di perut Medi dengan sempurna. Pak Joko yang melihat itu pun, hanya menepuk pundak Medi secara perlahan. Melihat respon pak Joko, Medi pun sedikit malu dan tertunduk " maaf iya ayah ..." Hanya kata itu yang diucapkan Medi. Pak Joko hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

" Medi ... ayah titip perusahaan Padamu iya mulai hari ini. Mengingat kondisi ayah yang tidak mudah lagi, serta sakit sakitan. Membuat ayah tidak mungkin harus datang ke kantor setiap harinya. kamu ... Bekerja keras lah dengan lebih, kembangkan sayap seluas luasnya ... Agar perusahaan kita bisa bertambah maju dan berkembang!!"

Titah pak Joko serius, sambil menatap mata medi dengan dalam.

Mendengar perintah ayahnya itu, Medi sedih. Bukan sedih yang lain, dikarenakan melihat kondisi pak Joko yang setiap harinya semakin menurun. Ini yang membuat Medi khawatir sekaligus sedih. Mengingat dia hanya memiliki Ayah, dan dia tidak mau kehilangan.

Sambil menarik nafas panjang Medi berkata "Ayah, aku tak janji ... Tapi aku akan bekerja keras lebih untuk ayah ..."

Mendengar hal tersebut pak Joko langsung memeluk Medi dengan erat.

Suasana di meja makan pun, berselimut sedih. Melihat, suasana anak dan ayah ini. Rupanya diam diam mbok Jum memperhatikan pak Joko dan medi dari jauh.

***

Di Ruang rapat, semua staf dan karyawan sudah berkumpul. Mengingat perintah Medi kemarin, seluruh karyawan wajib hadir di dalam rapat pukul tujuh tiga puluh tanpa terkecuali. Cika, Lisa, dan yang lainnya sudah berpakaian rapi. Mereka semua tinggal menunggu Medi datang keruang rapat.

Kebetulan Cika dan Lisa duduk bersebelahan.

" Cik, kira kira pak Medi hari ini pakai jas warna apa iya? Gue udah enggak sabar ngeliat pangeran datang ..."Tanya Lisa.

Mendengar hal tersebut, Cika hanya melirik Lisa setengah melotot sambil berbisik

" Genit banget loe iya, inget pacar pacar pacarr !!!"

Nada Cika penuh dengan tekanan. Mendengar hal itu, membuat Lisa sedikit kesal dan mendorong Cika dengan perlahan.

Jam sudah menunjukan pukul tujuh lebih tiga puluh menit. Tak selang berapa lama Medi sudah hadir di ruang rapat diiringi dengan asistennya. Medi langsung duduk di kursi utama, dan menatap seluruh karyawan.

" Selamat Pagi semuanya ...

perkenalkan saya Medi Saputra, selaku direktur utama di PT SUCI ABADI ...

Mulai dari hari ini, sampai pak Joko sembuh semua akan saya ambil alih!

saya berharap, kita bisa bekerjasama kedepannya dengan baik!"

Titah Medi, tegas, dan sangat berwibawa. Semua anggota karyawan pun menyambut Medi dengan tepuk tangan yang gembira. Tampak sekali Lisa yang sangat bersemangat. Cika yang melihat Lisa sangat berambisi pun hanya bisa menggeleng- gelengkan kepala.

Tak terasa rapat pun sudah berjalan sekitar tiga puluh menit lamanya. Semua arahan sudah Medi berikan begitu juga dengan solusi masalah perusahaan. Mengingat Waktu yang sudah berjalan tiga puluh menit. Medi sesegera mungkin menutup rapatnya. Dan memerintah semua karyawan kembali ke ruang kerja dengan tugasnya masing-masing.

Satu persatu karyawan pun keluar dari ruang rapat, terkecuali Cika dan Lisa mereka tak mau keluar berdesakan atau beramai-ramai. maklum saja rapat besar kali ini di hadiri oleh seluruh karyawan yang berjumlah tiga ratus lima puluh karyawan. Jadi mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan ruang rapat ketika sudah dalam kondisi sepi.

" Cik, mau makan siang dimana nanti? Tanya Lisa sembari masuk ke lift yang sudah terbuka.

"Belum tau nih, enaknya makan apa iya?" Cika pun balik bertanya kepada Lisa.

Bukannya mendapatkan jawaban, malah kepala Cika dijitak kecil dibuat Lisa. Lisa kesal terhadap pertanyaan balik Cika yang enggak ada jawaban malah menanyakan balik.

" Loh iya cik, bener benerrrr!! Orang nanya, dia balik nanya ..." omel Lisa. Belum sampai disitu, ponsel Cika berbunyi beberapa kali

Ting ...

Ting ...

Ting ...

Ting ...

Ting ...

Mendengar hal itu, Lisa langsung melirik Cika. akhirnya mereka pun saling pandang.

"Kenapa loe, ngelitin gue kayak gitu? Biji mata noh, mau jatoh?" Terang Cika kesal.

Di karena Lisa melihatnya sedikit melotot tapi juga tersenyum.

"Eeehh Cika, tumben banget ponsel loh bunyi? Biasa juga hening kayak kuburan. Ini tumben bangeeeetttttt!" Teriak Lisa diujung katanya.

Belum sempat Cika menjawab, pintu lift sudah terbuka lebar. Cika buru-buru melangkahkan kakinya menuju meja kerja. Karena saat ini, ia enggan menjawab pertanyaan Lisa yang mungkin kepo tingkat tinggi terhadapnya.

Cika langsung menarik kursi di meja kerjanya. Lalu langsung menyalakan leptop dengan cepat. Melihat hal ini Lisa sangat kesal dibuatnya. Bukannya mendapatkan jawaban dari Cika, malah dibuat penasaran olehnya.

***

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!