Episode 12

17.00 WIB

Saatnya jam pulang kantor pun dimulai, seluruh karyawan satu persatu meninggal kantor dengan tertib tak lupa juga untuk absen menggunakan sidik jari.

Cika memutuskan tidak mengambil lembur pada malam ini. Entah mengapa, sepulang kantor ini ia sangat menginginkan nasi goreng abang - abang pinggir jalan. rasanya sudah sampai diujung lidah.

Melihat gerak gerik Cika yang sudah merapikan meja kerja, Lisa pun bergegas untuk merapikannya juga. Batin Lisa masih penasaran, dikarenakan ponsel Cika hari ini sangat berbeda dari biasanya. Yupppzzz, kalian benar sekali berdering terus menerus. Rupanya Cika sudah memberikan no wa nya bukan hanya kepada noki tapi juga dengan Lukman. Hal inilah yang membuat ponsel Cika bernyawa.

Niat hati ingin menanyakan kembali, malah Lisa langsung kena ultimatum oleh cika.

"Li ... to ... the ... sa ... please!! Jangan tanya apa pun ke gue sekarang! gue lagi enggak mau ditanya-tanya. Kalo loe mau banyak tanya, nohhh sama wartawan!" ketus Cika sambil memegang jidat Lisa.

Mendengar hal itu Lisa hanya mengangguk saja.

***

Rupanya di parkiran kantor, Medi juga buru- buru mau pulang kerumah. Tapi, niat hati ingin pulang cepat, malah ban mobilnya pecah. Entah sumber dari mana, ban mobil itu bisa pecah dan terlihat kempes. Melihat hal itu, Medi langsung memesan aplikasi ojek kuning.

Sambil menunggu ojek kuning, Medi memutuskan untuk tidak menunggu di parkiran melainkan di loby sambil memainkan ponsel Boba kesayangannya.

Pintu lift terbuka

Ting ..

Spontan Medi, melihat ke arah jam tiga. Benar saja Cika dan Lisa beriringan keluar dari lift.

" Cik, gue duluan iya ... Gue buru-buru nih, biasa my pacar sudah menjemput di depan ..." jelas Lisa sambil melihat ke arah jalan.

Benar saja, my pacar Lisa sudah menunggu di pintu loby. Cika menanggapi Lisa dengan satu kali anggukan kepala saja. Saking terburu burunya, Lisa tak melihat Medi yang sedang duduk di kursi loby. Benar benar wanita jika sedang bucin iya gaeeeesss.

" Dahhh cikaaa!" Teriak Lisa sambil melambaikan tangan.

Terlihat sekali Lisa nampak bucin dengan my pacar barunya. Melihat Lisa yang berpegangan erat di atas motor dengan pacarnya membuat Cika menaikkan alis satu. " Ada gila-gilanya tuh anak ..." batin Cika.

Cika yang melihat Medi duduk di kursi loby pun menghampirinya.

" Pak, saya duluan iya ... " Sapa Cika dengan lembut sambil sedikit membungkukan badannya dengan berjalan pelan.

" Ehhh tunggu cik, kamu mau pulang iya?" Tanya Medi.

" Iya pak, saya mau pulang ..." jawab Cika singkat.

" Dijemput iya? Atau ...." Medi menggantungkan kalimatnya.

Cika mendengar hal itu langsung menjawab " " Enggak pak, saya enggak dijemput saya pulang sendiri. Kebetulan saya mau mampir dulu pak di sebrang kantor sekitar seratus meter ada abang-abang yang jual nasi goreng enak banget loh pak. Bapak mau nyobain?" Terang Cika panjang lebar kali tinggi.

Cika memang anak yang terkenal hamble banget di kantor. Dia tak segan-segan mengajak siapa saja orang, jika ia ingin makan. Mendengar hal itu, Medi pun sedikit terkejut. Tapi tak ada salahnya jika Medi mencoba juga nasgor abang-abang yang menurut Cika enak. Kebetulan dia juga suka nasgor.

Akhirnya Medi, mau dengan ajakannya Cika. Tapi, baru saja mereka berjalan beberapa langkah menuju pintu keluar. Tiba tiba ada gojek kuning datang, dan menghampiri merek berdua.

"Maaf mba, atas nama Medi siapa iya?" Tanya ojek kuning.

Spontan Medi langsung menjawab,

" kebetulan saya pak ..." Medi benar-benar lupa dengan orderan aplikasi ojek online nya. Karena Medi juga lapar, akhirnya Medi membatalkan pesanan ojek kuning. Namun tetap membayarkan sejumlah uang, sesuai dengan rute yang sudah di pesannya tadi.

" Maaf banget pak, saya enggak jadi jalan. Tapi saya tetap bayar kok pak ... "Pinta Medi, kepada ojek kuning sambil mengeluarkan uang berwarna merah dari dompet coklatnya.

"Maaf pak ini terlalu banyak ..." Tolak ojek kuning.

"Enggak apa apa pak, kembaliannya buat bapak saja ..." jawab Medi sambil tersenyum.

Abang ojek kuning pun lalu, mengambil uang yang disodorkan Medi dengan sopan dan mengucapkan terima kasih. Tak lama, ojek kuning pun meninggalkan keduanya.

" Maaf iya Cika ... Perjalanan kita makan nasgornya jadi terganggu ..." tutur Medi sambil menggaruk kepala.

" Saya benar-benar lupa tadi jika sudah pesan ojek online ..." Sambung Medi dengan cepat.

Mendengar penjelasannya Medi tersebut, Cika spontan mengibaskan tangannya ke lengan medi.

"Santuy aja kok pak, manusia juga tempat nya lupa ..." jawab Cika sambil tertawa.

Melihat ekspresi Cika yang seperti itu, membuat Medi pun hanya tersenyum. Sadar akan kelakuannya, Cika pun langsung buru- buru mintak maaf. Maklum saja, saking terbawa suasana Cika jdi lupa jika Medi adalah bosnya.

" Pak ... aduhh pak, maaf banget iya pak .. Saya suka rada rada ... Ke .. Lee .. Paa .. Saan.. pak .. Maaf banget loh pak ..." pinta Cika sambil memasang wajah melas namun tetap tampak sangat manis.

Melihat hal itu, Medi hanya tersenyum sambil berkata " santai aja kok, kita juga diluar jam kerja, anggap saja saya ini teman kamu. Jadi kalo diluar, cukup panggil saya Medi jangan pakai pak iya ..." titah Medi kepada Cika.

Mendengar hal itu Cika pun, hanya menganggukkan kepala. Walaupun dalam hati Ia sanget kegirangan. Maklum saja, baru kali pertama ini Cika mendapati cowok yang udah kaya, tapi baik hati juga. Walaupun hanya sekedar teman.

Medi dan Cika pun melanjutkan perjalanan menuju ke abang-abang nasgor yang berada di sebrang jalan. Benar saja gaeeeesss, tempat nasgor itu sudah ramai sekali dikelilingi orang-orang. Maklum saja, nasgor ini memang nasgor lejen di ibu kota. Nasgor Bang Mamat begitu namanya.

Walaupun tempat makannya sederhana, namun cita rasa masakan begitu nikmat. Hal ini di buktikan dengan, hanya berjualan sekitar lima jam Nasgor Bang Mamat ini langsung ludes. Buka nya mulai dari jam lima sore padahal, tapi jam sepuluh malam sudah habis. kadang jika memang benar-benar rame jam delapan malam pun udah tutup. Bener- bener seenak itu nih nasgor.

" Maaf iya pak, tempat nya sederhana banget ..." jelas Cika sambil memperlihatkan kursi-kursi yang bertengger di depan pagar sebuah bank.

Nasgor bang Mamat ini memang mangkal di depan bank negeri ternama di Jakarta. Bukan di dalam halaman bank iya gaessss, tapi hanya di luar pagarnya saja.

" Enggak masalah kok cik, sama aja kok. yang penting rasanya ..." Mendengar jawaban Medi Cika pun amat senang dan mencari kursi kosong untuk mereka duduki.

" Pak, bapak tunggu disini saja iya. Eehhh Medi maksud gue! gue mau ke Sono dulu tempat bang Mamat mau order nasgor. Ada request enggak nih?" Tanya Cika dengan santainya kepada Medi.

"Boleh dehh, gue mau pedes iya cik ... Ama telor dadar agak nyemek enggak apa-apa ..." pinta Medi.

Rupanya Medi menyukai tipikel nasgor basah. Mendengar hal itu, Cika langsung menggangkat tangan kanannya sambil membentuk Oke.

Cika lalu mendekati bang Mamat " bang nasgor dua iya, satunya agak basah Ama telor dadar. satu nya kayak biasa iya bang punya gue ..." Pinta Cika kepada bang Mamat.

" Siap neng, cantik ... Nanti di anter iya ...!" Goda bang Mamat.

Rupanya nasgor ini memang langganan Cika banget. Jadi bang Mamat udah paling tau bagaimana selera cewek ini.

10 Menit ...

Akhirnya nasgor Cika dan medi pun jadi juga. Buru buru bang Mamat mengantar kepada Cika dan medi yang berada di pojok pagar.

" Ini neng, silahkan ... Pacar Baru iya?" goda bang Mamat.

Cika yang mendengar hal itu, langsung menjawab "Eehh bang, sembarang! Ini boss gue bang, Baek-Baek loe ..." jawab Cika sedikit bercanda.

Bang Mamat mendengar hal itu hanya tertawa.

" Kerupuk nya mana bang?" tanya Cika dan medi serentak.

Mendengar hal itu, bang Mamat pun kaget sekaligus menjawab dengan nada candaan

" Emang jodoh enggak kemana, sebentar iya."

Lantas Cika dan medi pun saling bertatap sambil tersenyum.

Tak lama kemudian, bang Mamat pun kembali dengan membawakan sepiring kerupuk dengan porsi banyak. Bagaimana tidak, kerupuk berwarna putih kecil-kecil itu tampak menggunung di piring yang nampak kecil.

Dengan sigap, Medi langsung mengambil kerupuk dari bang Mamat dan meletakkan nya di tengah-tengah mereka berdua. kebetulan Medi sudah menyiapkan kursi kosong ditengah tengah mereka berdua.

Sambil menikmati senja, mereka berdua melahap nasgor dengan santai. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Medi yang milirik jam ditangannya pun, langsung menoleh ke arah Cika.

" Cik, habis ini mau kemana? Langsung pulang atau .." Kalimat Medi pun menggantung.

" Pulang dong, kan udah malam ..." jawab Cika cepat.

"Oke, mau ak pesankan ojek online?" Tanya nya kembali sambari meyakinkan. Maklum saja Medi sangat bertanggung jawab, dengan yang namanya perempuan.

" Enggak pak, ak udah persen kok ..." jawab Cika santai.

" iya udah kalo gitu, btw makasih iya. Nasgornya emang enak kok. Lain kali boleh ajak gue kesini lagi iya ..." pinta Medi.

" Santai aja, pasti gue ajak ... "Jawab Cika.

Medi lalu menghampiri bang Mamat, sambil menyodorkan uang berwarna merah. Dengan sigap bang Mamat menggambil uang yang diberikan oleh Medi.

" Ada tambahan enggak ganteng?" Tanya bang Mamat.

" Oh, ada bang tadi nambah teh botol dua ..." jawab Medi singkat.

" Oke ini kembaliannya ..." ucap bang Mamat sambil menyodorkan uang kepada Medi.

Lantas Medi langsung menolaknya, sambil berkata ":udah, buat abang aja jawab Medi. "Terimakasih iya ... "Ucap bang Mamat.

Medi kembali menghampiri Cika, yang masih duduk ditempat semula. cik, gue pamit iya ... Tutur Medi. pak, ini udah dibayar belum? Tanya Cika. udah kok, jawab Medi. loh, kok enggak bilang saya pak. Jagan gitu dong .. Ucap Cika. Udah, enggak apa apa ... Anggap saja ini, traktiran saya ke kamu sebagai teman baru jelas Medi. Mendengar hal itu, Cika hanya tersenyum.

" Oh iya Cik, saya duluan iya kebetulan ojek kuning saya udah datang ... "Jelas Medi.

" Oh iya pak, silahkan... hati hati dijalan iya ... kalo udah sampe rumah telpon iya pak, seenggaknya wa ..." ucap Cika tanpa sadar.

Mendengar hal ini, Medi langsung menyodorkan ponsel nya ke Cika. Cika heran sambil bertanya "buat apa pak? ..."

" Tadi kamu bilang, kabarin kalo udah sampe rumah ..." jelas Medi.

Mendengar itu, Cika langsung tak enak hati. Niat hati hanya bermain, malah beneran. karena kode sudah menunjukan yessss, Cika langsung mengetik no ponselnya dengan indah di ponsel Medi. Tak lupa ia mensave dengan nama Cika Manis sekali. Ada gila-gila nya iya Cika ini memang gaesss.

Lalu, Medi pun meninggalkan Cika. Tak lupa Medi berpamitan dengan melambaikan tangan ke arah Cika, Cika pun membalas dengan cepat.

Senin ini benar benar membuat Cika bahagia, bagaimana tidak ia sudah dikasih lampu hijau pertamanan dengan pria yang diidolakannya. walaupun hanya sebatas teman saat ini, Cika sangat bahagia. Tak berapa lama, ojek kuning pesanan Cika pun sampai. Lalu Cika meninggalkan bang Mamat, dan kembali kerumah.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!