17.00 WIB
Saatnya jam pulang kantor pun dimulai, seluruh karyawan satu persatu meninggal kantor dengan tertib tak lupa juga untuk absen menggunakan sidik jari.
Cika memutuskan tidak mengambil lembur pada malam ini. Entah mengapa, sepulang kantor ini ia sangat menginginkan nasi goreng abang - abang pinggir jalan. rasanya sudah sampai diujung lidah.
Melihat gerak gerik Cika yang sudah merapikan meja kerja, Lisa pun bergegas untuk merapikannya juga. Batin Lisa masih penasaran, dikarenakan ponsel Cika hari ini sangat berbeda dari biasanya. Yupppzzz, kalian benar sekali berdering terus menerus. Rupanya Cika sudah memberikan no wa nya bukan hanya kepada noki tapi juga dengan Lukman. Hal inilah yang membuat ponsel Cika bernyawa.
Niat hati ingin menanyakan kembali, malah Lisa langsung kena ultimatum oleh cika.
"Li ... to ... the ... sa ... please!! Jangan tanya apa pun ke gue sekarang! gue lagi enggak mau ditanya-tanya. Kalo loe mau banyak tanya, nohhh sama wartawan!" ketus Cika sambil memegang jidat Lisa.
Mendengar hal itu Lisa hanya mengangguk saja.
***
Rupanya di parkiran kantor, Medi juga buru- buru mau pulang kerumah. Tapi, niat hati ingin pulang cepat, malah ban mobilnya pecah. Entah sumber dari mana, ban mobil itu bisa pecah dan terlihat kempes. Melihat hal itu, Medi langsung memesan aplikasi ojek kuning.
Sambil menunggu ojek kuning, Medi memutuskan untuk tidak menunggu di parkiran melainkan di loby sambil memainkan ponsel Boba kesayangannya.
Pintu lift terbuka
Ting ..
Spontan Medi, melihat ke arah jam tiga. Benar saja Cika dan Lisa beriringan keluar dari lift.
" Cik, gue duluan iya ... Gue buru-buru nih, biasa my pacar sudah menjemput di depan ..." jelas Lisa sambil melihat ke arah jalan.
Benar saja, my pacar Lisa sudah menunggu di pintu loby. Cika menanggapi Lisa dengan satu kali anggukan kepala saja. Saking terburu burunya, Lisa tak melihat Medi yang sedang duduk di kursi loby. Benar benar wanita jika sedang bucin iya gaeeeesss.
" Dahhh cikaaa!" Teriak Lisa sambil melambaikan tangan.
Terlihat sekali Lisa nampak bucin dengan my pacar barunya. Melihat Lisa yang berpegangan erat di atas motor dengan pacarnya membuat Cika menaikkan alis satu. " Ada gila-gilanya tuh anak ..." batin Cika.
Cika yang melihat Medi duduk di kursi loby pun menghampirinya.
" Pak, saya duluan iya ... " Sapa Cika dengan lembut sambil sedikit membungkukan badannya dengan berjalan pelan.
" Ehhh tunggu cik, kamu mau pulang iya?" Tanya Medi.
" Iya pak, saya mau pulang ..." jawab Cika singkat.
" Dijemput iya? Atau ...." Medi menggantungkan kalimatnya.
Cika mendengar hal itu langsung menjawab " " Enggak pak, saya enggak dijemput saya pulang sendiri. Kebetulan saya mau mampir dulu pak di sebrang kantor sekitar seratus meter ada abang-abang yang jual nasi goreng enak banget loh pak. Bapak mau nyobain?" Terang Cika panjang lebar kali tinggi.
Cika memang anak yang terkenal hamble banget di kantor. Dia tak segan-segan mengajak siapa saja orang, jika ia ingin makan. Mendengar hal itu, Medi pun sedikit terkejut. Tapi tak ada salahnya jika Medi mencoba juga nasgor abang-abang yang menurut Cika enak. Kebetulan dia juga suka nasgor.
Akhirnya Medi, mau dengan ajakannya Cika. Tapi, baru saja mereka berjalan beberapa langkah menuju pintu keluar. Tiba tiba ada gojek kuning datang, dan menghampiri merek berdua.
"Maaf mba, atas nama Medi siapa iya?" Tanya ojek kuning.
Spontan Medi langsung menjawab,
" kebetulan saya pak ..." Medi benar-benar lupa dengan orderan aplikasi ojek online nya. Karena Medi juga lapar, akhirnya Medi membatalkan pesanan ojek kuning. Namun tetap membayarkan sejumlah uang, sesuai dengan rute yang sudah di pesannya tadi.
" Maaf banget pak, saya enggak jadi jalan. Tapi saya tetap bayar kok pak ... "Pinta Medi, kepada ojek kuning sambil mengeluarkan uang berwarna merah dari dompet coklatnya.
"Maaf pak ini terlalu banyak ..." Tolak ojek kuning.
"Enggak apa apa pak, kembaliannya buat bapak saja ..." jawab Medi sambil tersenyum.
Abang ojek kuning pun lalu, mengambil uang yang disodorkan Medi dengan sopan dan mengucapkan terima kasih. Tak lama, ojek kuning pun meninggalkan keduanya.
" Maaf iya Cika ... Perjalanan kita makan nasgornya jadi terganggu ..." tutur Medi sambil menggaruk kepala.
" Saya benar-benar lupa tadi jika sudah pesan ojek online ..." Sambung Medi dengan cepat.
Mendengar penjelasannya Medi tersebut, Cika spontan mengibaskan tangannya ke lengan medi.
"Santuy aja kok pak, manusia juga tempat nya lupa ..." jawab Cika sambil tertawa.
Melihat ekspresi Cika yang seperti itu, membuat Medi pun hanya tersenyum. Sadar akan kelakuannya, Cika pun langsung buru- buru mintak maaf. Maklum saja, saking terbawa suasana Cika jdi lupa jika Medi adalah bosnya.
" Pak ... aduhh pak, maaf banget iya pak .. Saya suka rada rada ... Ke .. Lee .. Paa .. Saan.. pak .. Maaf banget loh pak ..." pinta Cika sambil memasang wajah melas namun tetap tampak sangat manis.
Melihat hal itu, Medi hanya tersenyum sambil berkata " santai aja kok, kita juga diluar jam kerja, anggap saja saya ini teman kamu. Jadi kalo diluar, cukup panggil saya Medi jangan pakai pak iya ..." titah Medi kepada Cika.
Mendengar hal itu Cika pun, hanya menganggukkan kepala. Walaupun dalam hati Ia sanget kegirangan. Maklum saja, baru kali pertama ini Cika mendapati cowok yang udah kaya, tapi baik hati juga. Walaupun hanya sekedar teman.
Medi dan Cika pun melanjutkan perjalanan menuju ke abang-abang nasgor yang berada di sebrang jalan. Benar saja gaeeeesss, tempat nasgor itu sudah ramai sekali dikelilingi orang-orang. Maklum saja, nasgor ini memang nasgor lejen di ibu kota. Nasgor Bang Mamat begitu namanya.
Walaupun tempat makannya sederhana, namun cita rasa masakan begitu nikmat. Hal ini di buktikan dengan, hanya berjualan sekitar lima jam Nasgor Bang Mamat ini langsung ludes. Buka nya mulai dari jam lima sore padahal, tapi jam sepuluh malam sudah habis. kadang jika memang benar-benar rame jam delapan malam pun udah tutup. Bener- bener seenak itu nih nasgor.
" Maaf iya pak, tempat nya sederhana banget ..." jelas Cika sambil memperlihatkan kursi-kursi yang bertengger di depan pagar sebuah bank.
Nasgor bang Mamat ini memang mangkal di depan bank negeri ternama di Jakarta. Bukan di dalam halaman bank iya gaessss, tapi hanya di luar pagarnya saja.
" Enggak masalah kok cik, sama aja kok. yang penting rasanya ..." Mendengar jawaban Medi Cika pun amat senang dan mencari kursi kosong untuk mereka duduki.
" Pak, bapak tunggu disini saja iya. Eehhh Medi maksud gue! gue mau ke Sono dulu tempat bang Mamat mau order nasgor. Ada request enggak nih?" Tanya Cika dengan santainya kepada Medi.
"Boleh dehh, gue mau pedes iya cik ... Ama telor dadar agak nyemek enggak apa-apa ..." pinta Medi.
Rupanya Medi menyukai tipikel nasgor basah. Mendengar hal itu, Cika langsung menggangkat tangan kanannya sambil membentuk Oke.
Cika lalu mendekati bang Mamat " bang nasgor dua iya, satunya agak basah Ama telor dadar. satu nya kayak biasa iya bang punya gue ..." Pinta Cika kepada bang Mamat.
" Siap neng, cantik ... Nanti di anter iya ...!" Goda bang Mamat.
Rupanya nasgor ini memang langganan Cika banget. Jadi bang Mamat udah paling tau bagaimana selera cewek ini.
10 Menit ...
Akhirnya nasgor Cika dan medi pun jadi juga. Buru buru bang Mamat mengantar kepada Cika dan medi yang berada di pojok pagar.
" Ini neng, silahkan ... Pacar Baru iya?" goda bang Mamat.
Cika yang mendengar hal itu, langsung menjawab "Eehh bang, sembarang! Ini boss gue bang, Baek-Baek loe ..." jawab Cika sedikit bercanda.
Bang Mamat mendengar hal itu hanya tertawa.
" Kerupuk nya mana bang?" tanya Cika dan medi serentak.
Mendengar hal itu, bang Mamat pun kaget sekaligus menjawab dengan nada candaan
" Emang jodoh enggak kemana, sebentar iya."
Lantas Cika dan medi pun saling bertatap sambil tersenyum.
Tak lama kemudian, bang Mamat pun kembali dengan membawakan sepiring kerupuk dengan porsi banyak. Bagaimana tidak, kerupuk berwarna putih kecil-kecil itu tampak menggunung di piring yang nampak kecil.
Dengan sigap, Medi langsung mengambil kerupuk dari bang Mamat dan meletakkan nya di tengah-tengah mereka berdua. kebetulan Medi sudah menyiapkan kursi kosong ditengah tengah mereka berdua.
Sambil menikmati senja, mereka berdua melahap nasgor dengan santai. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Medi yang milirik jam ditangannya pun, langsung menoleh ke arah Cika.
" Cik, habis ini mau kemana? Langsung pulang atau .." Kalimat Medi pun menggantung.
" Pulang dong, kan udah malam ..." jawab Cika cepat.
"Oke, mau ak pesankan ojek online?" Tanya nya kembali sambari meyakinkan. Maklum saja Medi sangat bertanggung jawab, dengan yang namanya perempuan.
" Enggak pak, ak udah persen kok ..." jawab Cika santai.
" iya udah kalo gitu, btw makasih iya. Nasgornya emang enak kok. Lain kali boleh ajak gue kesini lagi iya ..." pinta Medi.
" Santai aja, pasti gue ajak ... "Jawab Cika.
Medi lalu menghampiri bang Mamat, sambil menyodorkan uang berwarna merah. Dengan sigap bang Mamat menggambil uang yang diberikan oleh Medi.
" Ada tambahan enggak ganteng?" Tanya bang Mamat.
" Oh, ada bang tadi nambah teh botol dua ..." jawab Medi singkat.
" Oke ini kembaliannya ..." ucap bang Mamat sambil menyodorkan uang kepada Medi.
Lantas Medi langsung menolaknya, sambil berkata ":udah, buat abang aja jawab Medi. "Terimakasih iya ... "Ucap bang Mamat.
Medi kembali menghampiri Cika, yang masih duduk ditempat semula. cik, gue pamit iya ... Tutur Medi. pak, ini udah dibayar belum? Tanya Cika. udah kok, jawab Medi. loh, kok enggak bilang saya pak. Jagan gitu dong .. Ucap Cika. Udah, enggak apa apa ... Anggap saja ini, traktiran saya ke kamu sebagai teman baru jelas Medi. Mendengar hal itu, Cika hanya tersenyum.
" Oh iya Cik, saya duluan iya kebetulan ojek kuning saya udah datang ... "Jelas Medi.
" Oh iya pak, silahkan... hati hati dijalan iya ... kalo udah sampe rumah telpon iya pak, seenggaknya wa ..." ucap Cika tanpa sadar.
Mendengar hal ini, Medi langsung menyodorkan ponsel nya ke Cika. Cika heran sambil bertanya "buat apa pak? ..."
" Tadi kamu bilang, kabarin kalo udah sampe rumah ..." jelas Medi.
Mendengar itu, Cika langsung tak enak hati. Niat hati hanya bermain, malah beneran. karena kode sudah menunjukan yessss, Cika langsung mengetik no ponselnya dengan indah di ponsel Medi. Tak lupa ia mensave dengan nama Cika Manis sekali. Ada gila-gila nya iya Cika ini memang gaesss.
Lalu, Medi pun meninggalkan Cika. Tak lupa Medi berpamitan dengan melambaikan tangan ke arah Cika, Cika pun membalas dengan cepat.
Senin ini benar benar membuat Cika bahagia, bagaimana tidak ia sudah dikasih lampu hijau pertamanan dengan pria yang diidolakannya. walaupun hanya sebatas teman saat ini, Cika sangat bahagia. Tak berapa lama, ojek kuning pesanan Cika pun sampai. Lalu Cika meninggalkan bang Mamat, dan kembali kerumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments