Cika berjalan lurus menuju meja kerjanya. Lisa yang diam diam memperhatikan Cika, langsung aneh melihat sikapnya. Tadi yang sangat ceria tiba tiba lesu tak berdaya. Ingin rasanya Lisa bertanya kepada Cika, namun niat nya itu ia urungkan karena situasi tidak memungkinkan untuk bertanya sekarang.
Semua Karyawan pun berdiri, semua mata tertuju ke arah jam dua belas. Begitupun juga dengan Cika yang tak bersemangat.
"Pagi Semua ...!" Sapa Medi dengan bersemangat.
" Pagii Pakk .... " Jawab seluruh karyawan yang ada di dalam ruangan dengan berbagai macam respon namun kompak. Mulai dari yang senyum, manyun, datar, dan segala sikap cueknya.
" Seperti janji saya ... siapa yang datang terlebih dahulu sebelum jam delapan akan mendapatkan bonus tambahan. Bonus ini akan langsung masuk di gaji kalian bulan depan ..." Jelas Medi sedikit panjang.
Sontak seluruh karyawan yang mendengarnya, berteriak kencang. Lisa pun menyengol Cika dengan sikutnya "Yeaahh cik, bonus cik bonus lumayan ... Cuan ngalir ..." Celoteh Lisa kegirangan. Tak ubahnya, mendengar kata bonus, Cika pun sontak Happy kembali.
"Baiklah, sekarang kalian harus bekerja lebih giat lagi untuk mendapatkan bonus di akhir tahun yang tinggal hitungan bulan saja ...!! lebih tepatnya dua bulan lagi ..." Imbuh Medi mengingatkan sekaligus memberikan semangat kepada karyawan. Sontak saja mendengar hal itu semua karyawan bersorak gembira.
Tak ubahnya pagi hari itu, ruangan kantor lantai sepulu dipenuhi dengan kegembiraan karyawan. Bagaimana tidak, baru satu hari mejabat sudah memberikan bonus kepada karyawan. Dengan begitu karyawan makin semangat dalam bekerja
***
Ting ... !
Pintu lift pun terbuka tepat dilantai sepuluh. Cika dengan lamunannya berjalan menuju kedalam lift sambil menekan angka satu. Itu artinya lift akan menuju loby kantor. Siang ini, ia hanya ingin menikmati minum jus saja. Selera makannya pun mendadak hilang, ini dikarenakan ia teringat janjinya dengan hantu kuburan itu selepas pulang kerja.
Sialnya di lift tersebut juga ada Medi yang sedari tadi berdiri dibelakangnya. Namun, karena ia lagi mode kusut jadi tak peduli dengan siapa yang ada dibelakang nya. Medi hanya terbatuk satu kali, dia memberikan kode kepada Cika bahwasanya di dalam lift juga ada orang.
Bukannya menoleh ke arah belakang, Cika hanya mematung sambil melihat pintu lift yang tertutup. Melihat tingkah aneh Cika, Medi hanya terdiam dan hanya memperhatikannya saja.
"Aneh sekali wanita ini ... " gumamnya dalam hati. Walaupun begitu, rupanya Medi penasaran, apa yang sedang dipikirkan karyawannya satu ini.
Ting ... !!
Pintu lift pun terbuka, dan angka satu pun menyala biru. Tanpa pikir panjang, Cika melangkahkan kaki kanannya terlebih dahulu dan keluar dari lift dengan santai. Sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
Kantin kantor tepat berada di lantai satu, tepatnya di bagian kanan pojok belakang. Sebenarnya Cika jarang sekali makan di kantin ini. Bukan karena tak mampu, dia hanya lebih berhemat. Karena makanan di kantin cukup tak ramah di kantong orang mendang mending seperti Cika. Tak dipungkirin, makanan di kantin juga enak- enak. Seperti selogannya ada harga ada rupa begitu juga dengan masakannya ada harga ada rasa.
Tapi, jika hanya sekedar ingin menikmati segelas jus. Kantong Cika lebih dari cukup. Selain itu suasana kantin kantor pun, sangat cozy tak ubahnya cocok sekali dengan suasana hatinya saat ini yang sedang gundah gulana.
Cika, masih melirik ke kiri dan ke kanan mencari kursi yang kosong. Serta, tempat yang nyaman untuknya duduk. Ternyata Cika memilih tempat di pojok kanan kantin. Tepat di pojokkan sana, terlihat jelas pemandangan luar kantor. Tepatnya, kendaraan yang berlalu lalang.
Siang ini, memang matahari sangat terik. Jadi Cika memutuskan untuk memesan Jus Mangga kesukaan nya. Sambil mengacungkan tangan satu ke atas, Cika sedikit berteriak.
"mas, boleh buatkan saya jus Mangga satu ...!" tutur Cika kepada pelayan yang ada di kantin tentunya dengan senyum manisnya
Dengan sigap pelayan kantin menjawab "Baik mba ... mohon ditunggu iya ..." sambil tersenyum.
Sambil menunggu jus mangga dihidangkan dihadapannya, sesekali Cika melihat foto ibu dan Kak Tina. Tak terasa air mata Cika mengalir dengan indah, membasahi pipinya.
" Ibu, kak Tina, Cika janji akan membahagiakan kalian! Tapi maaf, jika saat ini belum bisa memberikan yang terbaik buat kalian ... Karena saat ini Cika masih memiliki hutang yang sangat banyak ..." Gumam Cika dalam hati.
Seketika Cika mengingat, masa-masa keterpurukannya. Sambil melihat mobil dan motor yang berlalu lalang, Cika mengingat kembali masa sepuluh bulan silam. Dimana ketika ibunya dinyatakan sudah sembuh secara total. Tak berselang lama, Cika pun jatuh sakit tepatnya satu bulan setelah ibunya dinyatakan sembuh.
Cika tak ubahnya, tipikel orang yang jarang sekali sakit. Tapi sekalinya sakit, dia bisa lama sekali. Waktu itu gejala nya seperti biasa. Hanya demam tinggi saja. Tapi lama kelamaan, demamnya menjadi jadi. Satu Minggu telah berlalu Cika, masih nampak lesu. Ternyata Cika mengalami gejala tipes itulah yang membuat Cika harus banyak sekali beristirahat dirumah.
Dalam kurung waktu satu bulan, Cika benar bener cuti dari kantor. Dia benar-benar sakit, Cika selalu merasakan badannya lemas. Untuk berdiri saja dia hampir terus-terusan jatuh karena tidak bisa menopak berat tubuhnya sendiri. Ditambah lagi, berat badan Cika mengalami penurunan yang sangat drastis waktu itu.
serta hal yang paling membuat Cika sedih, rambut panjangnya rontok perlahan. Hal inilah, yang membuat mahkota indah dikepalanya semakin menipis setiap harinya bahkan hampir terlihat gundul. Karena keadaan inilah, yang benar benar membuat Cika terpuruk.
Setelah Cika sembuh, dari masa sakitnya. Cika pun kebingungan pada saat itu, uang tabungan Cika di dalam ATM benar-benar Zero. Cika coba meminjam ke saudara dari ibunya. Tapi satupun tak ada yang meminjamkannya.
Dengan keputusasaannya, akhirnya Cika memberikan diri meminjam uang dengan Rentenir. Bukan Cika mau meminjam uang kepadanya, ini karena masalah ekonomi yang menuntutnya harus bisa dan serba ada. Mengingat keuangan ibu Sumi tak seindah yang dibayangkan begitu juga dengan kakak laki-laku dan perempuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments