Episode 4

Cika berjalan lurus menuju meja kerjanya. Lisa yang diam diam memperhatikan Cika, langsung aneh melihat sikapnya. Tadi yang sangat ceria tiba tiba lesu tak berdaya. Ingin rasanya Lisa bertanya kepada Cika, namun niat nya itu ia urungkan karena situasi tidak memungkinkan untuk bertanya sekarang.

Semua Karyawan pun berdiri, semua mata tertuju ke arah jam dua belas. Begitupun juga dengan Cika yang tak bersemangat.

"Pagi Semua ...!" Sapa Medi dengan bersemangat.

" Pagii Pakk .... " Jawab seluruh karyawan yang ada di dalam ruangan dengan berbagai macam respon namun kompak. Mulai dari yang senyum, manyun, datar, dan segala sikap cueknya.

" Seperti janji saya ... siapa yang datang terlebih dahulu sebelum jam delapan akan mendapatkan bonus tambahan. Bonus ini akan langsung masuk di gaji kalian bulan depan ..." Jelas Medi sedikit panjang.

Sontak seluruh karyawan yang mendengarnya, berteriak kencang. Lisa pun menyengol Cika dengan sikutnya "Yeaahh cik, bonus cik bonus lumayan ... Cuan ngalir ..." Celoteh Lisa kegirangan. Tak ubahnya, mendengar kata bonus, Cika pun sontak Happy kembali.

"Baiklah, sekarang kalian harus bekerja lebih giat lagi untuk mendapatkan bonus di akhir tahun yang tinggal hitungan bulan saja ...!! lebih tepatnya dua bulan lagi ..." Imbuh Medi mengingatkan sekaligus memberikan semangat kepada karyawan. Sontak saja mendengar hal itu semua karyawan bersorak gembira.

Tak ubahnya pagi hari itu, ruangan kantor lantai sepulu dipenuhi dengan kegembiraan karyawan. Bagaimana tidak, baru satu hari mejabat sudah memberikan bonus kepada karyawan. Dengan begitu karyawan makin semangat dalam bekerja

***

Ting ... !

Pintu lift pun terbuka tepat dilantai sepuluh. Cika dengan lamunannya berjalan menuju kedalam lift sambil menekan angka satu. Itu artinya lift akan menuju loby kantor. Siang ini, ia hanya ingin menikmati minum jus saja. Selera makannya pun mendadak hilang, ini dikarenakan ia teringat janjinya dengan hantu kuburan itu selepas pulang kerja.

Sialnya di lift tersebut juga ada Medi yang sedari tadi berdiri dibelakangnya. Namun, karena ia lagi mode kusut jadi tak peduli dengan siapa yang ada dibelakang nya. Medi hanya terbatuk satu kali, dia memberikan kode kepada Cika bahwasanya di dalam lift juga ada orang.

Bukannya menoleh ke arah belakang, Cika hanya mematung sambil melihat pintu lift yang tertutup. Melihat tingkah aneh Cika, Medi hanya terdiam dan hanya memperhatikannya saja.

"Aneh sekali wanita ini ... " gumamnya dalam hati. Walaupun begitu, rupanya Medi penasaran, apa yang sedang dipikirkan karyawannya satu ini.

Ting ... !!

Pintu lift pun terbuka, dan angka satu pun menyala biru. Tanpa pikir panjang, Cika melangkahkan kaki kanannya terlebih dahulu dan keluar dari lift dengan santai. Sambil melihat ke kanan dan ke kiri.

Kantin kantor tepat berada di lantai satu, tepatnya di bagian kanan pojok belakang. Sebenarnya Cika jarang sekali makan di kantin ini. Bukan karena tak mampu, dia hanya lebih berhemat. Karena makanan di kantin cukup tak ramah di kantong orang mendang mending seperti Cika. Tak dipungkirin, makanan di kantin juga enak- enak. Seperti selogannya ada harga ada rupa begitu juga dengan masakannya ada harga ada rasa.

Tapi, jika hanya sekedar ingin menikmati segelas jus. Kantong Cika lebih dari cukup. Selain itu suasana kantin kantor pun, sangat cozy tak ubahnya cocok sekali dengan suasana hatinya saat ini yang sedang gundah gulana.

Cika, masih melirik ke kiri dan ke kanan mencari kursi yang kosong. Serta, tempat yang nyaman untuknya duduk. Ternyata Cika memilih tempat di pojok kanan kantin. Tepat di pojokkan sana, terlihat jelas pemandangan luar kantor. Tepatnya, kendaraan yang berlalu lalang.

Siang ini, memang matahari sangat terik. Jadi Cika memutuskan untuk memesan Jus Mangga kesukaan nya. Sambil mengacungkan tangan satu ke atas, Cika sedikit berteriak.

"mas, boleh buatkan saya jus Mangga satu ...!" tutur Cika kepada pelayan yang ada di kantin tentunya dengan senyum manisnya

Dengan sigap pelayan kantin menjawab "Baik mba ... mohon ditunggu iya ..." sambil tersenyum.

Sambil menunggu jus mangga dihidangkan dihadapannya, sesekali Cika melihat foto ibu dan Kak Tina. Tak terasa air mata Cika mengalir dengan indah, membasahi pipinya.

" Ibu, kak Tina, Cika janji akan membahagiakan kalian! Tapi maaf, jika saat ini belum bisa memberikan yang terbaik buat kalian ... Karena saat ini Cika masih memiliki hutang yang sangat banyak ..." Gumam Cika dalam hati.

Seketika Cika mengingat, masa-masa keterpurukannya. Sambil melihat mobil dan motor yang berlalu lalang, Cika mengingat kembali masa sepuluh bulan silam. Dimana ketika ibunya dinyatakan sudah sembuh secara total. Tak berselang lama, Cika pun jatuh sakit tepatnya satu bulan setelah ibunya dinyatakan sembuh.

Cika tak ubahnya, tipikel orang yang jarang sekali sakit. Tapi sekalinya sakit, dia bisa lama sekali. Waktu itu gejala nya seperti biasa. Hanya demam tinggi saja. Tapi lama kelamaan, demamnya menjadi jadi. Satu Minggu telah berlalu Cika, masih nampak lesu. Ternyata Cika mengalami gejala tipes itulah yang membuat Cika harus banyak sekali beristirahat dirumah.

Dalam kurung waktu satu bulan, Cika benar bener cuti dari kantor. Dia benar-benar sakit, Cika selalu merasakan badannya lemas. Untuk berdiri saja dia hampir terus-terusan jatuh karena tidak bisa menopak berat tubuhnya sendiri. Ditambah lagi, berat badan Cika mengalami penurunan yang sangat drastis waktu itu.

serta hal yang paling membuat Cika sedih, rambut panjangnya rontok perlahan. Hal inilah, yang membuat mahkota indah dikepalanya semakin menipis setiap harinya bahkan hampir terlihat gundul. Karena keadaan inilah, yang benar benar membuat Cika terpuruk.

Setelah Cika sembuh, dari masa sakitnya. Cika pun kebingungan pada saat itu, uang tabungan Cika di dalam ATM benar-benar Zero. Cika coba meminjam ke saudara dari ibunya. Tapi satupun tak ada yang meminjamkannya.

Dengan keputusasaannya, akhirnya Cika memberikan diri meminjam uang dengan Rentenir. Bukan Cika mau meminjam uang kepadanya, ini karena masalah ekonomi yang menuntutnya harus bisa dan serba ada. Mengingat keuangan ibu Sumi tak seindah yang dibayangkan begitu juga dengan kakak laki-laku dan perempuannya.

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 episode 9
10 Episode 10
11 episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 SAH
52 Panah Asmara
53 Pesta Pernikahan
54 Panti Asuhan
55 Sedih
56 Panti Asuhan
57 Di Kantor
58 Di rumah
59 Klinik
60 aroma cinta
61 Penagihan Hutang
62 Persaingan
63 Warung Bakso
64 Kantor
65 Kosan Lisa
66 Tanggal 25
67 Rumah ibu
68 Rumah Ibu Part II
69 Klinik
70 kecewa
71 Rumah Sakit
72 Kantin Rumah Sakit
73 Histeris
74 Sebuah Rindu
75 es cendol
76 Kecewa
77 Aura panas
78 Masak
79 Sedih
80 Bimbang
81 Pertemuan
82 Penyesalan
83 Pasar
84 Terkejut
85 Rujuk
86 Olahraga full day
87 Kejadian Kantor
88 Perang batin
89 Iseng
90 Mall
91 Keluarga yang misterius
92 Akhir
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
episode 9
10
Episode 10
11
episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
SAH
52
Panah Asmara
53
Pesta Pernikahan
54
Panti Asuhan
55
Sedih
56
Panti Asuhan
57
Di Kantor
58
Di rumah
59
Klinik
60
aroma cinta
61
Penagihan Hutang
62
Persaingan
63
Warung Bakso
64
Kantor
65
Kosan Lisa
66
Tanggal 25
67
Rumah ibu
68
Rumah Ibu Part II
69
Klinik
70
kecewa
71
Rumah Sakit
72
Kantin Rumah Sakit
73
Histeris
74
Sebuah Rindu
75
es cendol
76
Kecewa
77
Aura panas
78
Masak
79
Sedih
80
Bimbang
81
Pertemuan
82
Penyesalan
83
Pasar
84
Terkejut
85
Rujuk
86
Olahraga full day
87
Kejadian Kantor
88
Perang batin
89
Iseng
90
Mall
91
Keluarga yang misterius
92
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!